ONESHOOT//TWOSHOOT//MORESHOOT...

By kiyaakim_

19K 952 76

Hanya beberapa cerita pendek lalisa manoban dan beberapa idol pria. Kalau penasaran langsung aja baca. Siapa... More

Annyeoongg
Taeliskook
Taeliskook (2)
Taeliskook (3) {end}
Jilice
Jilice (2) / end
Hunlis 🐣
PENTING BANGET PLEASE BACA 🙏🏻 please (sebelum update)
Gyulis or Hunlis.?

Lee sibling

1.1K 80 0
By kiyaakim_

.
.
.

Lalisa mengobati luka memar pada pelipis adik nya. Ia menghela nafas nya kasar.
Adik kesayangan nya ini tak ingin memberi tahu siapa pelaku yang memukuli nya hingga babak belur.

"Wae? Apa mereka mengancam mu?". Tanya lisa pada adik nya.

Yang ditanya hanya diam, ia bahkan tak berani menatap mata noona kesayangan nya.

"Mark Lee?! Kau dengar aku tidak?!" lisa mulai meninggikan suara nya.

Adiknya justru menunduk semakin dalam. Lisa jadi merasa amat bersalah sudah meninggikan suara nya pada adik nya.
Di peluk nya adik nya yang masih terus menunduk.

"Maafkan noona nee? Noona hanya tidak suka ada yang menyakiti mu." ucapnya membelai rambut mark lembut.

"Chaa,, sekarang istirahat lah. Besok kau tidak perlu bersekolah. aku akan bilang pada paman choi."

Lisa keluar dari kamar adik nya. Ia berdoa, supaya adiknya kali ini menurut dengan omongan nya.

Untung saja kedua orang tua mereka sedang berada di luar negeri.
Jadi mereka tak akan tahu keadaan putra bungsu mereka.

Lisa turun ke bawah. Menemui kakak nya yang sedang asik bermain game dengan teman-teman dekat nya.

"Bagaimana? Dia bilang tidak siapa yang melakukan nya.?".

Lisa menggeleng. Ia duduk di sebelah bobby, salah satu teman dekat kakak nya.

"Aku bahkan terpancing emosi dan membentak nya karena ia tak kunjung memberitahu ku." sesal Lisa.

"Aarrgghh, aku jadi merasa bersalah dengan nya." ia mulai menyandarkan dirinya di sofa.

Mereka semua diam mendengar keluhan Lisa, mereka sangat tahu betul Lisa sangat menyayangi adik nya. Bahkan mereka hampir tak pernah melihat Lisa bertengkar dengan Mark. Kalau pun Lisa bisa sampai membentak Mark dalam hal ini, mereka memaklumi, toh mereka tahu alasan Lisa kenapa bisa seperti itu.

"Aaa... Aku ada ide." ucap salah satu dari mereka, salah satu teman dekat kakak lisa yang bernama jimin.

Atensi lisa dan kesemua nya beralih menatap jimin.

Seolah mengerti dengan arti tatapan dari kesemua sahabat nya serta adik dari sahabat nya yang kaya raya itu, jimin pun mengutaran ide nya dengan sangat detail.

Sampai kesemua sahabat nya mengerti dan manggut-manggut.

"Bagaimana ide ku? Lee taeyong.?" tanya jimin kepada si anak pertama keluarga Lee.

Pasalnya ia hanya diam saja sedari tadi, bahkan Lisa sang adik sudah menyetujui usul jimin.

Lee taeyong seperti sedang memikirkan sesuatu.

"Begini, kita melakukan nya memang di jam istirahat sekolah, tapi jarak antara sekolah kita dan lisa tidak lah sedekat itu. Kita membolos? Begitu? Apa kalian mau di hukum daesung seonsaengnim??" tanya taeyong pada para sahabat nya yang berkumpul.

Mereka pun menepuk jidat mereka masing-masing.

"Ya Ampun Lee taeyong!! Itu sekolah kan milik appa mu! Astagaaaaa!! Kau bisa dengan mudah minta izin pada kepala sekolah langsung untuk mengizinkan kita sebentar.!!" geram taehyung, ia pikir dirinya lah yang paling pabbo di geng mereka. Tapi lihat lah si putra sulung keluara Lee ini?!

Bobby, johny, yunhyeong dan jimin memijit pelipis mereka.
Ternyata hanya itu yang membuat taeyong diam sedari tadi saat jimin mengutarakan ide nya.

Lisa hanya bisa menggeleng-geleng kan kepala nya.

"Ck ck, bisa-bisa nya jennie eonnie mau dengan mu oppa!" cibir lisa yang langsung di tatap taeyong mendelik.

"Yakk! Tentu saja ia mau dengan ku. Aku kan tampan."

Mereka semua mendengus kesal.

Lisa langsung berdiri, pergi ke kamar meninggalkan oppa nya dan sahabat-sahabat oppa nya itu.

"Eoh, lice, mau kemana?" tanya taehyung.

"Ke kamar." jawabnya singkat.

"Aku ikut!". Ucap Taehyung yang langsung dapat pelototan mata dari lisa.

"Dasar Galak!" cibir nya lalu duduk kembali.

lisa tak menghiraukan taehyung dan berlalu.

Taeyong dan lainnya langsung tertawa melihat tingkah adik nya dan salah satu sahabat mereka itu.

.
.
.
.

😌😌😌

.
.
.
.
.

Lisa menggelengkan kepala nya melihat adiknya, Mark sarapan dengan setelan seragam sekolah nya.
Adiknya itu tidak bisa sehari saja untuk tidak bersekolah. Padahal ia tahu, luka lebam di wajah nya belum juga hilang.

Kalau begini Lisa terpaksa mengirim pesan pada kakak nya agar rencana mereka di jalan kan pada hari ini saja.

Kakak nya itu sudah pergi duluan sejak 5 menit yang lalu. Sekolah mereka berbeda. Letak sekolah taeyong lebih jauh daripada sekolah Lisa dan adik bungsu nya.

Kenapa mereka bisa berbeda sekolah? Padahal mereka adalah kakak beradik? Lisa tak ingin bersekolah di tempat kakak nya Lee taeyong, tentu karena beberapa alasan kenapa ia tak ingin bersekolah di tempat yang sama dengan kakak nya, alasan pertama, semua orang sudah mengetahui bahwa Lee taeyong adalah anak sulung dari pengusaha tersukses di korea dan pemilik dari sekolah itu sendiri, Seoul School Of Performance Arts (SOPA).

Sedangkan anak kedua, Lalisa Lee tak ingin identitas nya terungkap yang akan membuat gadis-gadis di sekolah kakak nya akan mendekati nya hanya karena ingin dekat dengan kakak nya melalui dirinya. Alasan kedua, ia juga tak ingin mempunyai teman yang hanya mendekati nya karena status nya sebagai putri satu-satu nya di keluarga Lee. Ia ingin berteman dengan orang-orang yang memang berhati tulus dan benar-benar baik padanya bukan karena lisa anak pengusaha terkaya, melainkan karena memang ingin dekat dengan lisa karena kepribadian gadis itu sendiri.

Sedangkan si bungsu Mark Lee, tentu saja ia lebih memilih bersekolah di tempat yang sama dengan Lisa. Alasan nya tentu saja sama persis dengan kakak perempuan nya itu.

Lagipula sekolah yang mereka tempati adalah sekolah milik paman mereka sendiri.  Hanlim Multi Arts High School.
.
.
.
.

Ini tak seperti yang lisa kira.
Ini jam istirahat, tapi ssaem park seperti nya tak peduli.
Bahkan ini sudah hampir lewat 10 menit dari jam istirahat. Ssaem park masih saja bercerita tentang hal yang Sangat membosankan bagi siswa-siswi nya.

Lisa gelisah sendiri. Pasalnya sedaritadi ponsel nya bergetar di dalam tas nya.
Bahkan mina, teman sebangku lisa pun,  merasakan getaran ponsel itu berkali-kali.

Untungnya ssaem park mengerti akan ekspresi murid-murid nya yang sepertinya sudah sangat ingin keluar kelas untuk istirahat, ya walau hanya sekedar membeli minum di kantin.

"Lisa-ya, ayo ke kantin." ajak mina saat ssaem park sudah meninggal kan kelas.

"Kau duluan saja, aku sedang ada urusan sebentar."
Lisa berlalu meninggalkan teman-teman nya yang menatap nya heran.
Pasalnya Lisa selalu menjadi yang paling semangat jika jam istirahat mulai karena ia ingin cepat-cepat ke kantin.

"Eoh, mau kemana lisa?" tanya rose pada mina.

Mina hanya mengedikkan bahu tanda tak tahu. "Ia bilang ada urusan sebentar. Mungkin ke toilet."

"Ku rasa bukan, ayo kita ikuti lisa." ucap eunha yang langsung di angguki ke 2 teman nya itu.

.
.
.

"Wah kau dari mana saja lice? Baru datang?" Omel jimin.

"Ckk, ssaem park memolorkan waktu jam istirahat untuk kelas ku." ketus lisa.

"Oiya bagaimana oppa? Dan di mana yang lain nya.? Kenapa hanya ada kalian berdua disini?" tanya lisa pada kakak nya, lee taeyong.

"Mereka berjaga di luar. dan,,, aku sudah sedari tadi menunggu mu. Ingin menanyakan ini. Kau kenal siapa mereka? Kenapa mereka menyebut-nyebut nama mu?! Lalisa lee?!!"

DeG!!

Lisa mengepalkan kedua tangan nya saat mendapati orang-orang yang sangat ia kenal sedang menyudutkan adiknya di koridor ujung sekolah melalui cctv yang mereka lihat saat ini.

Lisa tak mengindahkan panggilan sang kakak.
Ia berjalan terburu-buru keluar dari ruangan tersebut menuju ke tempat adiknya di sudut kan oleh beberapa teman-teman seangkatan nya dengan menahan amarah nya.

Ia tak bisa tinggal diam saat adik satu-satu nya di perlakukan seperti itu.

Saat akan menuruni tangga menuju lantai 1, lisa bertemu dengan sahabat nya. Mina, rose dan eunha. Mereka bertiga saling tatap dan kemudian mengikuti lisa serta bertanya ada apa dengan dirinya.

"Ada apa lice?" tanya rose terburu-buru,menyamakan langkah nya dengan Lisa.

"Kenapa dengan raut wajahmu itu?" imbuh mina.

"Apa terjadi sesuatu lice?" tanya eunha ikut penasaran.

Pasalnya pertanyaan dari kedua sahabat nya sebelum nya tak di jawab juga oleh lisa.
Jadi lah mereka mengikuti lisa yang berjalan dengan tergesa-gesa itu dengan raut wajah yang sangat tak bersahabat.

Sampai di ujung koridor sekolah.

"Berhenti!!!" - teeiak Lisa
"Jadi, kalian berani nya hanya keroyokan ya?" tanya lisa tiba-tiba pada ke 5 namja yang sedang mengerubungi adiknya.

Mereka pun menoleh,

"Lis---lisaa?!"

"Mwo?! Wae?! Kenapa kalian memojok kan nya?" tanya lisa masih menahan amarah nya.

Ketiga sahabat lisa saling memandang tak mengerti. Sebenarnya siapa yang lisa bela itu?

"Kenapa diam saja? Bukan kah kalian yang memukuli nya kemarin hingga dia babak belur?" tanya lisa menyelidik.

"Oh, jadi kekasih mu ini mengadu pada mu?" tanya salah seorang dari Mereka. Jung jaehyun.

"Wah benar-benar. Kau lelaki tapi kau mengadu pada wanita?!" geram yang lain. Yang kalau lisa tak salah ingat bernama kim mingyu.

"Yak! Lalisa, bukan kah dia terlihat masih anak-anak? Kenapa kau mau berkencan dengan nya? cih". Kesal seseorang yang bernama jeon jungkook.

Lisa memiringkan kepala nya mendengar ucapan mereka, memutar bola mata nya dengan malas. Lalu memejamkan mata nya berusaha mengontrol emosi nya.

"Aku heran pada mu lice, kau menolak kami ber lima. Walaupun kami bersaing secara sehat. Kau menolak kami semua. Lalu tiba-tiba di tahun ajaran baru ini kau sudah memiliki kekasih.? Yang notabene nya dia masih junior kita. Jadi? Kau memang suka yang masih bocah atau bagaimana?".

Ucapan laki-laki bernama cha eunwoo itu membuat lisa tak bisa menahan amarah nya lagi.

Di tampar nya pipi mulus pada wajah mereka satu persatu-satu.

Plak!

Plak!

Plak!

Plak!!

Plak!

Kompak ke lima nya pun reflek memegang pipi mereka akibat tamparan lisa yang membuat pipi mereka memerah.

"wah kau--?!! Sampai berani menampar kami semua hanya demi kekasih mu yang masih bocah dan cemen ini?!!" geram donghyuk.

Mina, rose dan eunha menutup mulut mereka yang ternganga akibat Lisa yang berani menampar ke lima pria paling tampan dan kaya di sekolah mereka.

"Lisa!!" panggilan keras itu membuat ke semua nya menoleh ke arah sumber suara. Yang membuat mereka makin menganga.

Bagaimana mungkin anak dari sekolah lain dengan ciri khas seragam kuning nya itu kesini beramai-ramai.?

Apalagi yang memanggil lisa dengan keras tadi adalah anak pemilik sekolah tersebut sekaligus anak dari pengusaha tersukses di korea saat ini. Lee taeyong.

Ada apa ini?
Apa hubungan mereka?

Begitulah bisik-bisik siswa lain yang terdengar di kuping lisa dan ke tiga sahabat nya.

Lisa berbalik lagi menghadap ke lima namja yang ia tampar tadi.

"Kalian pantas mendapatkan nya. Bahkan kalau aku mau, aku bisa mengeluarkan kalian ber lima dari sekolah ini sekarang juga.!!
Dan... Kenapa aku lebih membela nya? hhh" lisa tersenyum menyeringai pada mereka.

"Karena dia adik kandung ku bodoh!! Bagaimana bisa aku tak membela nya. Brengsek!!" lisa sudah sangat emosi sekarang.

"Dengan begini, aku jadi tahu sifat asli kalian.!" lisa beralih menatap pada adik nya yang tersudut.

Menarik tangan nya agar berdiri di sisi nya.

'Tap-tapi Lice, dia bilang kalau dia it---"

"Cukup!! Aku tak ingin mendengar 1 kata pun dari kalian lagi.! Kalian begitu bodoh tak mencari tahu kebenaran nya tetapi malah langsung memukuli nya yang bahkan baru memulai sekolah disini selama seminggu?!" geram lisa memotong ucapan salah satu dari mereka.

"Sudah puas menyakiti adik ku?!" kini giliran lee taeyong maju dan diikuti sahabat-sahabat nya.

"Bu-bukankah kau Lee taeyong?" tanya cha eunwoo terbata.

"Ya, aku lee taeyong. Aku Kakak mereka." jelas taeyong menunjuk kedua adik nya. Lisa dan mark.

Seketika mereka yang ada disitu melongo tak percaya.

"Lelucon macam apa ini?!" seru salah seorang dari mereka.

"Ini bukan lelucon. Lisa dan mark memang kedua adik kandung ku! Apa kalian tak memperhatikan nama belakang kedua adik ku? Lalisa Lee dan Mark Lee!" taeyong masih berusaha bersikap santai.

Melihat reaksi ke lima namja di depan nya yang seperti nya seumuran dengan lisa, adik nya. Taeyong lantas tersenyum remeh.

"Apa sudah selesai adegan terkejut nya?" tanya taeyong remeh.

"Aku akan menjelas kan sesuatu pada kalian." taeyong menatap sekeliling. Yang ternyata sudah ramai oleh siswa-siswi berkerumunan disekitar mereka.

"Kedua adik ku, Lisa dan Mark memang tak ingin siapapun atau media mengetahui bahwa mereka adalah kedua adik ku, yang dimana lisa adalah putri satu-satu nya di keluarga kami dan mark adalah si bungsu dari keluarga lee. hanya aku  yang identitas nya sudah tersebar di mana pun."

"Oh jangan lupakan wajah mu sudah wara wiri di stasiun tv manapun lee" imbuh jimin tiba-tiba.

Taeyong mendengus sebal menatap sahabat pendek nya itu.
Jimin mengalihkan pandangan nya ke arah lain tersenyum.

"Yah, jika sudah begini. Akhirnya kalian mengetahui bahwa lisa dan mark adalah adik ku. Ku harap kalian tak akan mengulangi perbuatan kalian lagi yang semena-mena. Pada siapapun, Aku tak suka jika ada yang mengotori nama baik sekolah Paman ku. Dan ku harap kalian tak akan memperlihatkan wajah kalian di hadapan ku dan kedua adik ku."

Kini taeyong mulai menatap lisa dan mark.

"Ku harap kalian mau bersekolah di tempat yang sama dengan ku. Aku tak ingin kejadian ini terulang lagi."
Taeyong mulai melihat raut ketidak setujuan lisa.

"Aku tak ingin di bantah Lalisa. Kali ini saja. Menurut lah pada oppa. Atau aku akan melaporkan hal ini pada eomma dan appa."

Baik lisa dan mark pasrah dengan keputusan kakak mereka.

"Mark?!" panggil seseorang yang baru saja tiba di sana.

"Eoh, lucas? Kau?" kaget mark yang melihat teman semasa kecil nya memakai seragam sekolah yang sama dengan kakak nya.

"Hmm, tadinya aku mau membuat kejutan untuk mu. Kalau aku di perbolehkan sekolah di korea dan masuk di sekolah milik appa mu. Eh ternyata kau malah bersekolah disini. Yah, ku harap kau benar-benar mau pindah. Agar kita bisa sekelas. Seperti dulu." ucapnya semangat lalu menatap geram pada ke lima pemuda yang seperti nya penyebab luka memar pada wajah tampan sahabat kecil nya itu.

"Lucas, bawa mark bersama mu ke mobil. Antar dia pulang sekarang." ucap lisa yang langsung di angguki lucas.

"Baik tuan putri. ayo mark".  Ucas menggandeng mark.

Dan mereka berdua berlalu, di temani yunhyong dan johnny.

"Dan kalian..". Lisa menatap pada kelima pemuda di depan nya itu.

"kalian menunjukan sifat asli kalian yang membuat ku sangat-sangat tak menyesal untuk menolak kalian semua. Dan lagi...."

Lisa menjeda ucapan nya dan melihat ke arah Taehyung yang sedari tadi berdiri di belakang kakak nya.

"Aku sudah memiliki kekasih." lisa menarik taehyung agar mendekat ke arah nya.
"See?? Dia bahkan jauh lebih Tampan dan Kaya dari kalian.!" ucap lisa sembari tersenyum remeh.

Kelima pemuda itu jelas menatap lisa dan taehyung kesal.

Kesal, kesal karena mereka sudah bertindak gegabah dan malah memukuli adik kandung dari gadis yang mereka sukai. Dan sekarang lihat? Lisa bahkan menunjukan kekasih asli nya yang tampan. Bahkan mungkin lebih kaya dari mereka.

.

Oh ya jangan lupakan tatapan kesal ke tiga teman dekat lisa yang benar-benar batu mengetahui kenyataan tentang lisa baru hari ini. Pantas saja Lisa selalu menolak dan melarang mereka main kerumah nya. Ternyataaa....

.
.

---end



Haha perdana nih di Oneshoot ini aku buat yg bukan idol life.

Entah bagus atau gak, ngefeel atau engga.
Ku harap kalian sukaaaaa... 🤗🤗😍.

Jangan lupa vote dan koment nya..

Saran dari kalian sangat membantu ku, dan koment kalian membuat ku semangat ingin update lagi dan lagi ehehe 😘💕🤗.



Continue Reading

You'll Also Like

99.6K 8.4K 28
-- ____________________________ Daffin sudah diadopsi 17 kali dan selalu dikembalikan ke Panti tidak sampai setahun setelah diadopsi. Kali ini ia d...
271K 7.2K 73
Bagaimana perasaan kalian jika setelah 4 tahun kabur dari persantren, kamu di pertemukan lagi oleh laki-laki yang merupakan anak dari pemilk pesantre...
52.9K 4.1K 37
yuk langsung di baca aja cerita nya!!! WARNING!!!! di dalam cerita ini memiliki adegan 🔞 dan memiliki unsur kekerasan.!!!
35K 4.5K 10
[Brothership, Familyship, & Bromance Area] [Not BL!] . . . Perlakuan kasar juga sikap acuh tak acuh menjadi landasan penyesalan mereka saat meliha...