MUSIC OF MY LIFE

By ptriutmiya

415 64 2

Raya tidak pernah merasa dirinya sehidup ini, rasanya semua beban yang menjadi tanggungannya terbuang begitu... More

♬ PROLOG
1| Awalnya
2| Selalu
3| Sama
4| Tentangnya
6| Sesuatu di hidupnya
7| Memulai
8| Keresahannya
9| Tentang janji itu
10| Lekas sembuh, raya
11| Bored
12| Runtuh
13| That way
14| Maniac
15| How long
16| Kita?
17| Sepertinya tidak ada
18 | Tapi, ini awal yang baik
19| Bagi Arkan
20| Hasil akhir keputusannya
21| Menjadi kabar baik yang pernah ada
22 | Rencana
23| Seorang arkan
24| Ketidaksukaannya
25| Refreshing
26| Keadaan
27| Mereka
28| Tidak baik-baik saja
29| Arkan si manja
30| With him
31| Moon and back
32| Her dreams
33| Did i do something wrong?
34| Teman
35| Perkelahian
36| Kepercayaan

5| Yang menerima

16 4 0
By ptriutmiya

Buku-buku yang dibacanya sudah memasuki bab 450, gadis itu seperti tak bosan dengan kegiatannya yang selalu membaca dan membaca.

Arkan menghela nafasnya pelan, maksud ia mengajak raya untuk jalan bersama bukan ini akhirnya.

Terjebak di dalam sebuah perpustakaan besar bersama cewek ambis.

"ray, udah dong. Kita mau jalan lho, bukan mau belajar bareng." ujar arkan yang di landa bosan dengan kegiatan keduanya. Arkan bukan orang yang suka menyendiri, ia lebih suka mencari suasana ramai dan juga berisik. Berbanding terbalik dengan raya yang butuh ketenangan di dalam hidupnya.

Lelaki itu menaruh asal komik yang di genggamnya tadi pada tempat yang tak seharusnya ia simpan.

"katanya kemaren lo mau belajar sama gue?" tanya raya yang masih terus membaca buku tebal di tangannya.

"itu cuman spik doang elah, lagian gampang banget di kibulin! Udah tau kalau gue belajar sama lo enggak bakal berhenti abisnya."

"itu sih tergantung lo. Kalau mau cepet pinter engak ada cara yang instan, arkan."

"ck, bodo lah. Sekarang temenin gue ke barbershop yuk! Mau potong rambut."

Raya menghela nafasnya, kemudian satu tangannya bergerak menyentuh rambut arkan yang sedikit panjang itu.

"udah gondrongin aja." ucap gadis itu.

"lo suka cowok gondrong, ray?" tanya arkan.

"enggak,"

"terus lo suka cowok yang kayak gimana?"

"pinter, yang punya wawasan luas lebih dari yang gue tau."

"buset." arkan bergumam pelan, jika itu tipe yang raya inginkan sudah pasti arkan jauh dari kriteria gadis itu. Ternyata selera raya jauh luar biasa dari perkiraannya.

"nikah sama profesor aja, ray." arkan menyarankan.

Gadis itu menatap lelaki yang barusan mengeluarkan jokes tak jelas itu padanya.

"enggak lucu, lo nggak jelas." ia bangkit dari tempatnya.

Arkan tertawa tanpa sebab, ia mengikuti langkah raya dari belakang.

"gue tunggu sini aja." putus raya, ia menatap arkan yang tengah memperhatikan dirinya lekat.

"parkir mobil jauh, udah ikut aja. Siapa suruh enggak mau berangkat pake motor klasik gue?"

Raya mendelik, "ribet, motor lo baru di servis kemaren-kemaren. Ngapain segala dipake juga? Lagian tuh motor kan jaman om barta sekolah."

"justru itu! Gue mewariskan peninggalan motor papa, lagian walaupun suka mogok gitu dia enggak banyak mau kok."

"enggak banyak mau kata lo? Minta dorong sama servis tiap minggu itu apa kalau bukan banyak mau?!"

"elah, kalem aja napa. Yang punya motor juga gue." jawab arkan lelah, ia kemudian berjalan melangkah bersama raya menuju parkiran mobil.

Arkan mengemudikan mobilnya dengan satu tangan, sebelah tangannya sibuk dengan bermain ponsel.

Raya di sebelahnya berdecak seraya menatapnya kesal, "gue kecelakaan lo harus tanggung jawab."

Lelaki itu mendongak, menatap raya bingung. "hah?"

"hah hah hah, kebiasaan! Kalau nyetir bisa fokus enggak?!"

Arkan tertawa sumbang, ia kemudian menaruh ponselnya di dashboard dengan asal.

"barbershopnya jauh enggak?" tanya raya setelah lamanya ia menatap jalanan yang di penuhi macet kendaraan.

"15 menit lagi, kata google." arkan menatap arahan lokasi dari maps berulang kali. Ia mulai fokus dengan kemudinya.

"ar, gue mau pulang." keluh raya.

Arkan berdecak, raya egois. itu paling yang tidak di sukai arkan dengan sifatnya.

"kan tadi gue udah nemenin lo ke perpus!" serunya sedikit emosi.

"tapi gue pusing."

Arkan mulai mencibirnya, "males gue ngajak lo jalan makanya. Ngeluh mulu, mana nyari tempat semaunya lo lagi."

Raya tak terima, ia tersulut emosi dengan perkataan arkan tadi.

"ya 'kan lo yang ngajak?! Lagian kalau mau ngajak orang jalan tuh harus udah tau tujuannya, dong? Sekarang liat? Lo malah nyalahin gue." raya berseru tak kalah nyaringnya.

Perdebatan keduanya tak kunjung usai, arkan yang terus menanggapinya juga raya yang tersulut dengan perkataan arkan padanya.

"turunin gue di sebrang jalan situ!" raya lelah, ia malas jalan dengan lelaki itu pada akhirnya.

"enggak! Lo katanya mau nemenin gue ke barbershop?!" arkan memaksa, berusaha untuk mencegah raya yang sudah menggerak-gerakan knop pintu mobil.

"raya! Jangan gedar-gedor juga! Malu di liat orang. Nanti kalau nyangkanya gue nyulik lo gimana?!" Arkan terpaksa memberhentikan mobilnya di persimpangan jalan. Ia mulai mengunci pergerakan raya yang sibuk mengedor-gedor kaca mobil miliknya.

"udah ah! Kaca mobil gue rusak entar!"

Raya berdecih sinis, "mobil lo? Bukan mobil om barta?"

Arkan berdecak kesal, berbicara dengan gadis satu ini memang harus benar kata perkata.

"terserah lah, mau mobil bokap gue kek mau mobil om bram kek-"

"kenapa nyebut nama bokap gue?!"

"dih, lo aja nyebut nama bokap gue tuh!" balas arkan cuek. Lelaki itu sibuk menghidupkan mesin mobilnya kembali.

"enggak usah protes!" remaja laki-laki itu lebih dulu menyela dengan perkataannya.

"ke barbershop abis itu pulang, deal?" arkan menjulurkan satu tangannya pada raya.

"deal!"

***

"gaya rambutnya mau model gimana, kak?" tanya salah satu pegawai disana.

Arkan mengangkat dagunya di depan kaca besar itu, turut meng-kode raya agar membantu memilihkannya.

Raya menatap ke arah kaca besar di depannya, dimana lelaki itu bermaksud meminta sesuatu yang sudah lebih dulu ia mengerti.

Gadis itu menghela nafasnya pelan, "botakin aja mas."

"raya!" sontak arkan menoleh ke belakang, menatap gadis yang tengah duduk di sofa itu dengan tatapan tajam.

"apa? Katanya minta pendapat tadi?"

"ya jangan botak juga!"

"yaudah. Model rock n roll aja, mas."

"raya.." geram arkan di depan kaca yang menatap pantulan tubuh gadis itu di belakangnya.

"apa? Masih salah juga?"

"model yang kekinian aja, mas." putus arkan saat itu juga.

Meminta pendapat raya tidak ada masuk akalnya sama sekali. Dirinya ingin sekali mencakar-cakar wajah raya yang tadi menatapnya polos tanpa ada rasa bersalah sekalipun.

"kayak banci, ar." komentar raya saat mereka sudah keluar dari barbershop.

"jangan sampe gue cium bibir lo ya, ray!"

Raya sedikit menjauh dari jarak mereka yang sempat berdekatan. "jangan sampe gue gigit mata lo ya, ar!" ucapnya, meniru perkataan arkan tadi.

"sialan, kece gini juga dibilang kayak banci?!" Arkan memasuki mobilnya sambil terus mengaca di kamera ponselnya.

"gue jadi mau di curly juga deh." celetuk raya saat melihat laki-laki di sebelahnya sibuk dengan gaya rambut barunya.

"dih? Lo mau di curly? Plagiat gaya rambut gue dong?!"

"bukan curly banci kayak lo, tapi curly gantung gini nih!" raya menunjukkan sebuah foto model gaya rambut dengan keriting di bagian bawahnya, warna rambut yang terlihat di sana berwarna abu-abu gradasi.

"terus warna cat rambutnya lo ikutin juga?"

Anggukan dari gadis itu membuat arkan langsung berkomentar habis-habisan tidak setuju.

"apaan dah? Mau kayak nenek-nenek beruban lo? Segala warna abu-abu. Tunggu tua aja kalau gitu biar alami warnanya." kata arkan tanpa ada jeda di setiap katanya.

"sirik aja, lo?" raya berucap sinis.

"bukan sirik, udah tau bagus warna rambut coklat alami kayak gini!" arkan memegang sedikit helaian rambut gadis yang duduk di sebelah bangku kemudi.

"alami gini gue suka."

"suka?" raya bertanya dengan alis yang menyatu.

"iya suka, suka sama warnanya,"

"bukan suka sama orangnya!"


--------
---- TO BE CONTINUED ----
-------

Continue Reading

You'll Also Like

169K 8.6K 26
Mencerita seorang kenzi yang harus menanggung kesalahan kembaran nya yang menghilang entah ke mana
43.4K 3.5K 20
Becerita tentang seorang gadis yang bereinkarnasi jadi cowok di dunia ABO. ⚠️Gak Vote = mogok up⚠️ ⚠️tandai dan koreksi jika ada typo⚠️ Jangan lupa V...
Aluna By ayam elya

Short Story

146K 1.6K 12
Aluna, seorang perempuan yang diculik dari dunia nya ke alam lain dan harus melahirkan keturunan keturunan raja entah sampai kapan ⚠️cuma imajinasi y...
477K 1.7K 7
kumpulan cerita dewasa by ALRetina Keep yourself, for mature only!