"(Y/n), kau masak apa? Daging?!" suara antusias Luffy yang merupakan adikmu terdengar dengan sangat jelas diikuti dengan kedua lengannya yang memelukmu dari belakang. Dia sangat suka dengan makanan apalagi yang bernama daging tapi itulah yang membuatmu sangat menyayanginya. Semua masakan yang kamu buat selalu ia habiskan tanpa sisa meskipun kakakmu yang tertua sekaligus seorang chef yaitu Thatch mengatakan kalau rasanya tidak enak.
"Iya, tunggu sebentar! Dan jangan memelukku, Luffy! Aku tidak bisa memasak kalau begini." Balasmu dengan nada marah yang dibuat-buat. Luffy hanya tertawa lalu melepaskan pelukannya kemudian dia pergi dari dapur. Kamu menggelengkan kepala melihat tingkah anak itu, lalu kembali memfokuskan diri dalam memasak sambil bergumam ria. Aromanya yang sangat gurih memasuki rongga hidungmu sesaat setelah kamu membalikkan dagingnya, astaga sangat wangi!
"Ace, kembalikan kameraku, yoi!"
"ck, aku hanya meminjamnya, Marco."
"selamatkan kameramu itu sebelum hancur."
Terdengar suara gaduh dari ruang tamu yang sudah kamu pastikan pemilik dari suara-suara itu adalah Marco, Ace dan Thatch. Tidak habis-habisnya Ace mengganggu kakak-kakaknya.
"(Y/n), perlu bantuan?" sesosok pria berambut pirang tiba-tiba berada di belakangmu. Dia adalah saudara laki-laki favoritmu, lihatlah betapa baiknya ia menawarkan bantuan.
"Tentu, tolong ambilkan butter di kulkas. Tolong ya, Sabo." Balasmu dengan senyuman sambil menatap wajah saudaramu itu.
"Arigato.." pun kamu mengambil butter itu dari tangan Sabo. Sungguh kehidupan yang seperti ini sangat kamu sukai. Di sini kamu tinggal bersama lima saudara laki-lakimu. Meskipun kalian tidak terikat oleh darah namun ikatan batin kalian sangatlah kuat. Jika salah satu diantara kalian ada yg bersedih pasti yang lain akan berusaha menyemangati dan tentu di sini kalian saling melindungi satu sama lain. Thatch sebagai kakak tertua, kemudian diikuti dengan Marco, lalu Ace, Sabo dan Kamu yang memiliki umur yang sama kemudian yang paling muda adalah Luffy. Kalian berlima adalah anak adopsi dari Edward Newgate atau yang sering orang-orang panggil sebagai Shirohige. Ayah sangat menyayangi kalian bagai anak kandungnya sendiri dan sebagai satu-satunya perempuan tentu dia sangat protektif denganmu.
"Dan selesai!" kamu menyeka keringat yang ada di dahimu dengan punggung tangan sambil memandangi berbagai masakan yang sudah kamu buat dengan rasa puas.
"woah! Hebat juga adikku ini, yoi." Sebuah telapak tangan besar mengusap kepalamu, itu adalah Marco yang kemudian dia mengambil posisi duduk di kursi tempat meja makan berada diikuti dengan keempat pria lainnya.
"ittadakimasu!!" kalian serempak mengucapkan kata itu lalu mulai memakan hidangan dengan lahap.
"(Y/n), steakmu memang yang terbaik!" teriak Luffy setelah menelan gigitan pertamanya pada daging itu.
"Semua yang kau makan selalu dibilang enak." Seruput Ace dengan mulut penuh dengan kentang tumbuk.
"Tidak sia-sia aku ajarkan kau memasak." Kali ini Thatch yang berkata sambil mengangguk bangga setelah merasakan masakanmu. Kamu tertawa melihat tingkah saudara-saudaramu itu sambil berkata terimakasih. Seperti biasa suasana ruang makan sangat ramai dengan tawa karena melihat tingkah lucu Luffy dengan Ace, setidaknya hanya Sabo yang paling tenang diantara kalian.
"Kalian sudah taukan perihal perusahaan ayah yang akan bekerja sama dengan perusahaan Akagami?" Tanya Sabo selagi membelah dagingnya.
"Ah sudah. Minggu ini adalah minggu sibuk karena ada rapat yang akan diselenggarakan." Balasmu. Tentu kamu sangat tahu perihal ini, kamu adalah pekerja paruh waktu di perusahaan Newgate sebagai resepsionis.
"Aku terkejut mendengar ayah menerima kerjasama ini, yoi." Celetuk Marco. Yah tentu saja siapa yang tidak terkejut? Ayahmu dikenal sebagai pemimpin yang tidak sembarangan dalam mencari partner. Membutuhkan usaha yang keras untuk bekerjasama dengan perusahaan Newgate, sudah banyak perusahaan lain yang meminta kerjasama tapi berakhir dengan penolakan dari ayah, namun lain halnya dengan Akagami, hanya sekali tawaran saja ayahmu langsung menyetujui kerjasama itu.
"Perusahaan Akagami adalah perusahaan yang sangat sukses dan selalu menjadi rival kita, andaikan saja kita menyatukan kedua perusahaan yang paling sukses di negeri ini... astaga aku tidak bisa membayangkannya." Gumam Ace sambil menggelengkan kepala.
"Tapi Shanks adalah orang yang baik, shishishi~" perkataan Luffy memang benar, dari cerita yang kamu dengar dulu ketika Luffy kecil sebelum Edward mengadopsinya, Shanks pernah menyelamatkan Luffy dari penjahat. Apakah karena hal itu ayahmu langsung menyetujui kerjasama ini? Lagian juga kamu belum pernah bertemu dengan Shanks, kamu hanya melihatnya dari majalah atau koran saja dan kamu akui dia pria yang hebat karena bisa hampir meraih kesuksesan yang sama dengan ayah di usia yang cukup mudanya itu.
"Apa yang sedang dilakukan anak-anakku?" suara berat yang tiba-tiba muncul di ruang makan mengalihkan perhatianmu, di situlah ayahmu dengan senyumannya melihat ke arah kalian. Buru-buru kamu bangkit dari tempat duduk dan langsung memeluk tubuh besar ayahmu lalu berjinjit untuk mencium pipinya. Thatch, Marco, Ace, Sabo dan Luffy tertawa kecil melihat pemandangan itu. Mereka semua tau betapa manjanya kamu terhadap Ayah meskipun kamu sudah dewasa dan menurut mereka itu sangatlah imut.
"Selamat datang, Oyaji!" sambutmu yang diikuti suara tawa bahagia Edward, kamu menuntunnya ke tempat duduk kemudian ia mengambil posisi dan mulai ikut makan bersama.
****