High Level Girl [END]

By KimberlySayens

8.4K 615 65

CERITA LENGKAP!! [13+] = Toxic Masa gua sama orang rendahan? Gak Level kali. Tanpa kusadari kata-kata 'gak le... More

BEFORE READING
#1. Mencari
#2. Ketemu?
#3. Kecurigaan
#4. Stalking
#5. Bertemu lagi
#6. Akhirnya dapat
#7. First Message
#8. Hari pertama
#9. Freya's Advice
#10. Finally
#11. A day with him
#12. Hari sial?
#13. My New Friend
#14. Penampilan Baru
#15. Loh kok?
#16. A day with Fanny
#17. Punishment
#18. Ketemu Mantan?
#19. Bekal dari Camer
#20. Kunci dan Gembok
#21. I ❤London
#22. Ditembak?
#23. Siapa itu Ruby?
#24. Status baru

#25. Kesempatan

431 20 17
By KimberlySayens

Dear Diary #25,

"Hai ganteng" Odette memeluk Alucard dengan antusias, "How are you? You look more handsome than a few days ago"

Alucard kaget dan tertawa sedikit, "Haha.. gak usah pake bahasa inggris" Balasnya tanpa membalas pelukan Odette.

Gua segera menghampiri mereka dan melepaskan pelukan Odette pada Alucard, "Det, lu apa-apaan sih?"

Odette tertawa, "Haha.. Gua lupa, biasanya pasangan baru itu masih mesra-mesranya"

Gua memajukan bibir bawahku, "Bac*t, Det. Mana si banci?" Tanyaku.

"Banci?" Odette kembali tertawa, "Karena kalian terlalu lama, dia beli minuman dulu ke Moonbucks"

Mata gua melebar, "Emang ada ya Moonbucks dideket sini? Nitip dong"

"Oh boleh, boleh. Minta dibayarin juga boleh" Sahut Odette.

Gua melompat kegirangan hehe..

Kapan lagi ditraktir sultan yang gak pernah jatuh miskin.

Odette segera menelepon Lancelot, "Beb, Miya ada nitip sesuatu nih"

"Nitip apa dia? Aku bisa beliin semuanya" Kata Lancelot dari telpon.

Odette menyalakan speaker telponnya.

"Beneran nih lu beliin semuanya?" Tanyaku.

"Iya, tapi lu harus habisin semuanya malam ini" Balasnya.

Gua memasang wajah malasku. "Engga jadi deh, gua nitip Vanila Latte aja"

"Oke-oke. Gaada yang mau nitip lagi?"

Gua melihat Alucard, "Al, kamu gak mau nitip?"

Alucard mengangguk, "Gua nitip kopi deh, apa aja yang penting panas"

"Oke gua udah catet, kalian jangan main tanpa gua ya. Awas kalian" Perintah Lancelot dari telpon.

"Iya.. Iya, beb. Jangan lupa minumannya, byee" Kata Odette sambil mematikan telponnya.

Odette melihatku yang memeluk tangan Alucard, "Eh.. Eh.. Ikutan dong" Katanya sambil memeluk tangan Alucard yang lainnya.

Alucard bahkan hanya diam saja, keenakan!

"Eh, enak aja lu" Kata gua sambil menyingkirkan tangan Odette.

Odette memajukan bibirnya, "Ah pelit nih Miya"

Gua dan Alucard kemudian tertawa.

5 menit kemudian..

Lancelot datang sambil membawakan minuman kami, "Nih.. Nih.. Ambil smuanya" Katanya sambil menaruh paper bag Moonbucks.

Gua dan Odette langsung menyerbu paper bag tersebut sementara Alucard hanya diam melihat tingkah kami.

Gua memberikan kepada Alucard minumannya, "Nih, panas banget"

Alucard mengambil minumnya, "Yaudah minumnya nanti dulu deh"

Gua duduk disebelah Alucard sambil melihat Lancelot melakukan pemanasan.

"Dia ngeregangin ototnya dulu? Tapi buat apa?" Tanyaku.

Alucard berpikir sebentar, "Gak tahu, mungkin dia pemanasan buat megang bola bowling"

"Kamu udah pernah main bowling? Berat banget gak bolanya?" Tanyaku lagi.

Alucard mengangguk, "Aku udah pernah main bowling tapi udah lama"

"Bareng siapa mainnya? Kesini juga?"

Alucard mengingat-ingat kembali, "Gak disini deh, soalnya tempatnya keliatan asing. Gua waktu itu pergi main bareng Gusion, udah sekitar 5 tahun yang lalu" Balas Alucard.

Gua hanya ber-oh ria mendengarnya, gua lalu mendengar Lancelot dan Odette yang memanggil kami berdua.

Gua dan Alucard segera menghampiri mereka yang sedang mengganti sepatu mereka menjadi sepatu khusus bowling.

Odette memberikan sepatu bowling lain padaku dan Alucard, "Wih gua baru nyadar baju kalian sama. Janjian ya?" Tanya Odette.

"Palingan Miya yang ikut-ikutan beli" Sahut Lancelot tiba-tiba.

Gua mengambil sepatu itu dan segera mencubit pinggang Lancelot, "Gak usah ngerocos yang gak bener ya, keseringan arisan begini nih"

° ° °

Kami membentuk tim berdua-berdua. Gua sama Alucard, Lancelot sama Odette.

Tadinya Lancelot bersikeras buat bareng Alucard, tapi dengan cepat gua menolak.

Harus hati-hati nih sama si banci.

Dan ternyata memang benar, bola yang Alucard lempar hampir semua pinnya kena.

Pantesan si banci mau se-tim sama Alucard.

"Aduh.. Miya numpang menang nih" Kata Odette.

Gua melihat Odette sambil tertawa, "Lu juga gak bisa mainnya kan? Lancelot udah berusaha tuh"

Odette melihat papan poinnya, "Gua sama Lancelot udah ketinggalan jauh gara-gara Alucard dapet strike sama spare mulu dari tadi"

ALU: 162

MIA: 31

OC: 80 (Odette Cantik)

LAN: 101

Poin Alucard paling tinggi diantara yang lain. Walaupun poin Lancelot dan Odette diatas Miya, tetap mereka kalah.

Karena bila poin Miya dijumlahkan dengan poin Alucard, hasilnya akan jauh lebih tinggi dari pada jumlah poin Lancelot dan Odette.

Alucard + Miya = 193

Lancelot + Odette = 181

Alucard tertawa melihat ocehan Odette, "Makanya latihan, cupu-cupu nih"

"Miya paling cupu nih, masa pin bowlingnya cuman jatuh satu doang dari tadi" Kata Lancelot.

Gua menatap Lancelot tajam, "Kalau gua jatohin pinnya satu doang, gak mungkin gua dapet 31 poin! Untung ada Alucard, jadi gak rendah-rendah banget poinnya gua"

"Emang nih dia paling cupu" Alucard mengusap kepalaku, "Padahal gampang loh ngelemparnya" Kata Alucard dengan sombong.

Lancelot menatap Alucard dengan sedih, "Mas, jangan sombong dong. Aku kan gak bisa mainnya:("

"Beb, jangan manja ah" Kata Odette.

Alucard sama gua tertawa melihat tingkah konyol mereka.

° ° °

Gua berpamitan dengan Odette dan si banci itu karena ingin pulang duluan.

Maksudnya Lancelot deh bukan si banci.

Alucard mengendarai motornya dengan tidak terlalu cepat.

"Mau mampir ke warung seblak?" Tawar Alucard.

"Mau ngapain?" Tanya gua.

Alucard melihatku dari spion, "Lah, si abang kan nitip"

Gua baru mengingatnya, "Ciee.. Perhatian banget sama abang, yaudah mampir deh sekalian makan"

Gua dan Alucard langsung menuju ke warung seblak di dekat situ dan membeli pesanan Ling.

° ° °

Rumah Miya, 21:00

Alucard memberhentikan motornya didepan rumahku.

"Makasih ya udah nganterin" Gua tersenyum lebar.

Alucard mencubit pipiku, "Iya sama-sama, kamu jangan cantik-cantik ya"

"Biar nanti gak ada yang naksir aku?" Sahutku.

Alucard tertawa, "Bukan"

"Terus apa?"

"Karena gua jelek. Kalo jalan sama yang cantik, nanti kek beda jauh" Balas Alucard.

Gua memasang wajah datar, "Lain kali kayaknya gua harus ngasih lu kaca. Biar kamu ngaca muka kamu gimana"

Alucard tertawa lagi, "Yaudah, aku pulang dulu ya. Salam ke abang"

"Oke, hati-hati"

Alucard langsung pergi dengan cepat meninggalkanku dirumah.

Gua kemudian berbalik dan melihat Ling yang berusaha mengunci pintu pagar.

"ABANGG!!!!"

Ling hanya cengengesan, "Hehe.. Gua kira bakalan lama ngobrolnya"

"Bukain gak!"

° ° °

Moonbucks, 15:30

Tidak seperti biasanya, gua meminta Alucard supaya pulang terlebih dahulu karena Fanny mengajak nongkrong setelah pulang sekolah.

Fanny meneguk minumannya, "Selamat ya, Miy"

"Selamat buat apa?"

"Selamat karena udah pacaran" Balas Fanny.

Gua tersenyum kecil, "Makasih, Fan. Jujur gua gak nyangka dia bakal nembak gua. Gua kira, gua bertepuk sebelah tangan"

"Enggak lah, Miy"

Gua menaikkan salah satu alisku, "Kenapa lu bisa bilang gitu?"

Fanny berpikir sebentar, "Karena Claude sering bilang ke gua, kalau Alucard udah suka sama lu juga"

Gua meneguk minumanku, "Dia sama Lancelot kayak ibu-ibu lagi arisan ya? Apa jangan-jangan mereka satu arisan"

Fanny tertawa kecil, "Kenapa lu bisa bilang gitu?"

"Mereka berdua ngomongin gua mulu. Lu tau gua pacaran sama Alucard dari Claude kan?" Balasku.

"Iya, Miy. Haha.."

Gua berdecak, "Tuh kan bener. Kayak ibu-ibu lagi arisan, ngerumpi mulu"

"Eh tapi ya, Miy" Fanny menatapku dengan serius, "Gua hari ini ngelihat Ruby di sekolah"

"Ngapain dia?"

Fanny mengingat-ingat kembali, "Dia ya kayak biasa, ngumpul bareng temen lamanya. Tapi yang gua denger, mereka ngebahas Alucard juga"

"Gua tonj*k kalau berani deketin Alucard lagi" Ancamku.

Fanny menepukkan tangannya, "Wih.. Mereka banyak loh, Miy"

"Gua berani, karena gua pacarnya sekarang. Dan dia gak ada apa-apanya dimata Alucard" Balasku dengan datar.

Fanny kembali bertepuk tangan, "Jadi dulu lu melempem gara-gara masih teman?"

Gua mengangguk, "Iya lah, teman sama mantan itu segaris dalam kamus gua. Kalo pacar diatasnya lagi"

"Eaa.. Gila sih lu, Miy. PanutanQ" Sahut Fanny dengan senang.

"Jadi gua gak takut kalau dia dekat lagi sama Ruby. Apalagi kalau diomongin sama temen-temennya dia, lebih bukan apa-apa buat gua" Kataku dengan berani.

Memang benar kan? Mantan bukan apa-apa buat gua.

"Lain kali kalau gua perlu mentor cinta, gua ke elu aja deh" Kata Fanny.

Gua dan Fanny kembali meminum minuman kami lalu pulang kerumah kami masing-masing.

° ° °

4 Bulan kemudian..

Alucard sedang sibuk dengan ujiannya, bahkan dia sampai benar-benar keluar dari Fast-Jek untuk serius dalam mengerjakan ujiannya.

Gua hanya bisa bantu menyemangatinya dan berdoa semoga nilainya bagus.

Disatu sisi, gua juga dilanda kesedihan karena papanya Alucard ingin dia kuliah di London. Sama seperti kakaknya yang kuliah disana.

Artinya gua akan berpisah jauh, beda negara, beda benua, beda waktu.

Alucard sudah berusaha meyakinkan papanya untuk kuliah disini, tetapi kudengar papanya sangat tidak setuju.

Tapi gua bisa apa? Tidak ada yang bisa gua lakukan selain menghadapinya dan terus menyemangatinya yang bakal jauh disana.

Hari ini, mama Alucard mengajakku kerumahnya. Gua gak tau untuk apa, tapi gua datang aja.

"Eh.. Miya udah datang" Sambut ramah mamanya.

Bahkan senyuman lebar tergambar dari wajahnya.

"H-Halo tante" Sapaku dengan senyum yang tak kalah lebar.

Mamanya Alucard menyuruhku untuk duduk dan meminum minuman yang sudah dia siapkan sebelum gua kesini.

"Tante mau ngomong soal kuliah Alucard"

Mata gua melebar karena tak siap mendengarnya, "K-Kenapa soal kuliahnya, tante?"

"Tante tau Alucard punya kampus idaman disini, tapi papanya menyuruhnya untuk kuliah di London.."

Gua mengigit bibirku, "Jadi, tante?"

"Tante udah bantuin Alucard supaya meyakinkan papanya" Mama Alucard menhembuskan nafasnya, "Jadi Alucard akhirnya dapat kesempatan untuk kuliah disini setelah tante berbincang banyak dengan papanya"

Senyuman lebar tiba-tiba menghiasi wajahku, "Serius tante?"

Mama Alucard mengangguk, "Iya, tapi cuman 2 semester aja, sisanya dia harus kuliah di London"

Gua memegang tangan mama Alucard dengan antusias, "Gak apa-apa tante, terima kasih sudah membantu"

Tangannya bergerak mengelus puncak kepalaku, "Iya sama-sama. Kamu manis sekali nak, jangan bosan-bosan sama Alucard ya"

Gua tersenyum lebar dan kemudian mengangguk, "Iya tante hehe.."

Gua kemudian menanyakan keberadaan Alucard.

"Dia lagi jemput kakaknya dibandara, beberapa menit lagi mungkin datang" Jawabnya.

Gua mengangguk dan kemudian mengobrol dengan mamanya.

Tak lama kemudian, mereka datang menyela pembicaraan kami.

Pintu terbuka lebar, terlihat Gusion dan Alucard disana.

Gusion terlihat kualahan mengangkat semua barang-barangnya, "Woi bantuin kek"

Yaelah, baru dateng udah marah-marah-_-

Gua kemudian membantu mengangkat barang-barangnya yang bisa dibilang tidaklah ringan!

Gua meletakan barang-barangnya diruang tamu dan kemudian Alucard datang dengan membawa barang-barangnya juga.

Gua melihat Gusion memeluk mamanya dengan lama, karena sudah lama tidak bertemu.

Gua masih berdiri dekat barang-barang yang tadi gua angkat.

Gusion kemudian mendekatiku dan membuka barang yang ada didekatku.

Gusion menatapku, "Lu itu adeknya Ling kan?"

Gua mengangguk, "Iya bang"

"Gua mau ketemu dia dong" Pinta Gusion.

Akhirnya gua berpamitan dengan mamanya dan langsung pergi kerumahku dengan Alucard dan Gusion.

° ° °

Rumah Miya, 13:20

Gusion masuk kerumahku dan kemudian memeluk sebentar Ling yang sedang duduk disofa dengan laptopnya.

"Dah lama gak kesini, bro" Ucap Ling.

"Yoi, kangen rumah nih. Nyokap lu dimana?" Balas Gusion.

"Keluar kota"

Gua meninggalkan mereka berbincang-bincang dan kemudian mengajak Alucard untuk kekamarku.

Gua menunjukan ikan hasil tangkapan Alucard dulu, "Nih ikannya masih hidup kan? Aku hebat nih" Kataku dengan nada percaya diri.

Alucard mengelus-elus puncak kepalaku, "Iya.. iya.. Jangan lupa kasih makan"

Mata Alucard kemudian mengarah ke buku yang ada dimeja belajarku.

"Ini buku apa?" Tanyanya.

Gua berdiri mendekati Alucard, "Buku diary aku. Semua perjuangan aku selama ini buat dapet perhatian kamu, aku tulis semua disana"

"Bahkan setelah kita pacaran, kamu tulis disini juga?" Tanyanya lagi.

Gua mengangguk, "Iya, bahkan hari ini aku juga pasti nulis"

Alucard memelukku dan mengecup puncak kepalaku, "I love you, Miya"

"Ngomong sekali lagi dong, prince. Aku budeg nih"

"I love you, princess" Ulangnya lagi.

Gua membalas pelukkannya, "I love you too, prince"

Kami menyudahi pelukan kami tetapi Alucard masih merangkulku dan kemudian dia membaca diary harianku.

Dia melihat kata-kata terakhir yang ku buat sambil tersenyum.

Kata-katanya adalah,

"Tanggal 11 November, gua menjadi orang terbahagia di muka bumi ini. Ternyata gua hanyalah orang bodoh yang menelan kata-kataku sendiri"

"Ternyata gua suka sama orang itu"

"Ini ceritaku, mana ceritamu?"

**The End**

Meanwhile..

Ling dan Gusion mengintip dari balik pintu kamar Miya yang tidak di kunci olehnya.

"Wahh, gak bisa dibiarkan mereka peluk-pelukan ngebucin gitu" Kata Ling dari balik pintu.

Gusion mengangguk setuju, "Gua setuju sama lu, ayo kita rusuhin mereka"

Gusion dan Ling pun segera masuk ke dalam kamar Miya dan memisahkan mereka berdua dari yang namanya bucin.

"ABANGGG!!!!!!!"

Okay, this is the longest part i have ever made.

Udah end gais, yeyy!!

Kalau kalian udah baca kata-kata ini, berarti mata kalian sudah tercemar dengan ke gak jelasan cerita ini.

Aku juga mau minta maaf buat yang reader lama yang aku gantungin 1 tahun pas part 4.

I hope you are forgive me:(

Tapi makasi banget yang udah mau baca dan vote cerita author, sampai ketemu di cerita author berikutnya!!!

Bai bai ٩( ᐛ )( ᐖ )۶

Sekian dan terima uang.

JANGAN LUPA VOTE GAIS, JANGAN SIDER MULU:(

-KimberlySayens!-

Continue Reading

You'll Also Like

51.1K 2.5K 23
Berisi cerita gabut yang Chii buat. All couple tapi tertentu :) Thank you. Don't forget to leave a vote and comment :)
30.2K 2.5K 70
MLBB : Random Story Char : -Saber (Char utama, Jomblo) -Valir (Teman Senasib Saber) -Alice (Penjual skincare, Ibu negara) -Gusion (Kadang alay, Kadan...
37.7K 2.1K 40
[Fanfiction ML+Humor] berisi tentang ke gajean yg dibuat oleh author😂 penuh dengan candaan nan garing kriyuk² Kruncyy tanpa isi yg pasti... Eaakk :v...
37.9K 9.2K 100
SQUEL GELSYA (DIWAJIBKAN SEBELUM MEMBACA CERITA INI MAMPIR DULU KE CERITA "GELSYA" DULU YA BIAR NYAMBUNG). Gelvina anak kedua dari pasangan gelvin da...