Hari ini, iqbaal akan berkumpul distudio. Entah ada project yang akan timnya lakukan. Pagi ini, Iqbaal memaksa adiknya untuk ikut berkumpul di studio. Tapi banyak sekali alasan yang dilontarkan oleh (Namakamu) untuk menolak ajakan abangnya itu.
"Abang-abang, dengerin ya! Adek males banget ikut, kenapa? Karena pasti bingung gak tau mau ngapain disana, terus adek juga gak ada temen. Nanti orang pada sibuk, adek doang kaya kambing conge," kata (Nk) berusaha berkata lembut agar abangnya ini mengerti.
"Enggak akan ih. Ada temennya nanti. Kan ada rinrin, omen, ibu, juga bapak" ucap Iqbaal masih memaksa adiknya itu.
"No! Adek tetep dirumah aja. Mereka juga pasti sibuk, masa iya mereka gak berpartisipasi," kata (Nk) masih berusaha lembut agar Iqbaal luluh.
"Serius sayang. Nanti Abang suruh rinrin temenin kamu,"
"No!"
"Ya terus Abang harus apa biar kamu mau ikut nemenin Abang?" Kata Iqbaal berusaha membujuk.
"Aku lagi gak mau apa-apa. Mau nonton aja dirumah,"
Sebenarnya ada beberapa film yang akan (Namakamu) tonton untuk hari ini. Dari kemarin ingin sekali menonton film, cuma moodnya sedang tidak baik.
"Abang transfer lagi deh duit buat kamu,"
"Enggak!"
"Abang beliin sepatu yang lagi kamu mau,"
"No!"
"Abang beliin Vespa, kamu katanya lagi mau Vespa,"
"G"
"Beliin iPhone 11 deh,"
"Tidak semudah itu ferguso!"
"Beliin makanan deh apapun yang kamu mau," oke, ini tawaran terakhir Iqbaal untuk adiknya.
"Makanan? Hemm...menarik sih. Tapi ada syaratnya,"
"Astaga banyak mau"
"Yaudah enggak usah,"
"Iya-iya, kamu mau apa?"
"Beliin apapun yang adek mau makan tapi harus sama kak Abuy," ucap (Nk) kali ini dengan wajah puppy eyesnya.
"Yaudah iya. Berarti kamu ikut kan?" Tanya iqbaal memastikan.
"Yoi. Kalau soal makanan, adek gak bisa nolak,"
"Yaudah mau sekarang atau nanti aja makanannya?"
"Nanti aja, adek mau nonton dulu bentar"
"Lah kok nonton? Kamu mandi sana, biar kita jalan" kata Iqbaal menyuruh adiknya untuk mandi. Pasalnya saat bangun tidur, (Namakamu) belum mandi.
"Sekarang tuh masih jam sembilan, bang. Jalan jam berapa emang?" Tanya (Nk) kesal.
"Jam 11"
"Yaudah masih ada waktu 1 jam untuk adek nonton,"
"Ya keburu telat lah ih. Otak kamu bego banget sih, belom lagi mandi, dandan dan segala macamnya,"
"Yaudah iya, adek mandi. Udah sono keluar," kata (Nk) mengusir.
"Jangan pake baju yang terlalu terbuka. Abang sobek nanti," kata Iqbaal teriak.
"Bacot!"
:::
Telah selesai dengan segala kegiatannya setelah mandi. Kini penampilan (Namakamu) sangat sederhana tetapi tidak mengurangi kadar kecantikannya ini. Banyak orang-orang berpikir, (Namakamu) sangat mirip dengan Lisa blackpink. Tetapi (Namakamu) hanya bisa tersenyum dengan manis menanggapi komentar orang-orang.
"Ayo! Kita kerumah ka Zee dulu," ajak (Nk) yang sudah siap.
"Ngapain kerumah ka Abuy?" Tanya iqbaal heran.
"Ya jemput lah! Ya kali numpang pup,"
"Udah bilang ka Abuy?"
"Udah tadi adek chat,"
"Yaudah ayo"
Mereka berangkat dengan Iqbaal yang membawa mobilnya. (Namakamu) bisa aja membawa mobil, tetapi Iqbaal akan melarang keras adiknya untuk membawa mobil apalagi seorang diri. Kalau kata bang Iqbaal mah
"Abang gak siap kalau kamu kenapa-napa. Abang takut kalau kamu yang bawa mobil," dikata orang bar-bar kali ya.
"Telpon ka Abuy dulu," kata Iqbaal
"Bentar,"
(Namakamu) mulai menghubungi Zidny, dengan ponselnya. Awalnya didering pertama tidak diangkat dan setelah dering kedua baru diangkat.
Ka zee🙆❤️
Halo
Ka zee udah siap?"
Maaf tadi abis mandi
Oalah. Yaudah, sebentar lagi adek sampe sama supir adek
Supir? Adek pake supir?
Iya dong. Supirnya galak tau
Bukannya sama Abang?
Hehe, iya sama Abang kok. Maksud adek supirnya tuh bang Iqbaal
Eala kirain supir siapa. Yaudah kalian hati-hati
Siap Bu bos!
(Namakamu) memang sangat dekat Zidny. Sudah seperti adik dan kakak. Mereka kompak kalau sudah bersama. Kompak dalam hal menjahili Iqbaal tepatnya.
"Kamu mah ngomongnya gitu. Sebel Abang," kata Iqbaal kesal. Pasalnya (Namakamu) bilang bahwasannya Iqbaal adalah supirnya. Udah jelas cowok tampak seantero dunia yang mengalahkan ketampanan Shawn Mendes.
"Kan emang Abang yang nyupir," ucap (Nk) santai.
"Ya gak usah bilang Abang supir,"
"Yaudah oke maaf" akhirnya (Nk) mengalah.
:::
Akhirnya (Namakamu) dan Iqbaal sampai di komplek rumah Zidny. Ya memang rata-rata (Nk) lihat, cat di komplek ini serba putih. Tapi keren sih, minimalis banget.
Toktoktok. (namakamu) mengetuk pintu rumah milik keluarga Zidny.
Cklek
"Eh si cantik toh yang Dateng," kata mama Zidny kaget.
"Halo Tante, adek cari ka Zee ada kan?" Sapa (Nk) riang.
"Ada kok, masih dikamarnya tuh. Ayo masuk dulu, kamu sama siapa kesini?" Tanya mama Zidny.
"Sama supir aku," jawab (Nk) dengan santai. Iqbaal pun tak mendengarnya.
"Siapa tuh?"
"Bang Qobaal," kata (Nk) terkekeh.
"Oala si Iqbaal. Ajak masuk sekalian atuh,"
"Lagi parkir mobil dulu, Tante"
Akhirnya (Namakamu) pun dipersilahkan masuk dengan Iqbaal ada dibelakangnya setelah memarkirkan mobilnya.
"Coba adek panggil aja keatas, dikamar kayanya" kata mama Zidny mempersilahkan (Nk) untuk ke kamar milik anaknya.
"Oke deh. Adek izin keatas," (Nk) pun berjalan menuju lantai atas untuk menemui zidny meninggalkan Iqbaal berdua dengan mamanya Zidny.
Toktoktok.
"Ka Zee, adek in here" kata (Nk) dengan heboh.
Cklek
"Eh adek udah sampe? Sebentar aku ambil tas dulu," Zidny pun mengambil totebagnya.
"Yuk kita jalan"
Berjalan menuruni tangga untuk sampai dibawah. Menghampiri iqbaal yang ternyata sedang mengobrol bersama mamanya Zidny.
"Tante, adek bawa ka Zee pergi ya. Nanti adek bawa pulang kalau inget," kata (Nk) dengan senyum manisnya.
"Iya sayang. Kalian hati-hati ya," pesan mamanya Zidny kepada mereka.
"Siap Tante! Assalamualaikum"
"Walaikumsalam,"
:::
Bersambung.
Jangan lupa vote+comment.
Nanggung banget ya ceritanya.
Gaje banget gue emang, maklum kalau sakit otaknya gak penuh:)
Udah dibaca aja lah, besok kalau mood gue lanjut.
Happy reading all!❤️
27 Juni 2020
16.04 WIB