You're My Precious

By LeeKyuRah

11.5K 753 163

Businessman muda yang sudah mapan, berhasil mengelola perusahaannya dengan 'cantik' bahkan mengurusi sahamnya... More

Part 1
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17 End

Part 2

453 50 13
By LeeKyuRah

Part 2

Cast :

Cho Kyuhyun
Lee Sungmin
Cho Sehun
Xi Luhan

You're My Precious

Kyuhyun sedang serius mengamati gadget di tangannya, ketika ia mendengar pintu kamarnya diketuk seseorang. Belum sempat Kyuhyun menyahut, pintu itu sudah menjeblak terbuka dan sosok adiknya tampak dalam pandangannya. Kyuhyun hanya menaikkan sebelah alisnya, kemudian kembali sibuk dengan benda canggih dalam genggamannya. Sementara itu, Sehun, menatap Kyuhyun dengan rasa kesal yang memuncak.

"Hyung, tadi kau kemana saja hah? Bukankah aku sudah bilang jika aku ingin mengenalkan kekasihku? Kenapa kau tidak-"

"Sepenting apa gadis itu hingga aku harus kenal padanya?" Potong Kyuhyun santai, matanya tetap memandang ke arah gadgetnya, seolah tidak ada sosok Sehun di depannya.

"Hyung! Aku benar-benar serius dengannya! Hargai sedikit usahaku!" Geram Sehun.

Kyuhyun terdiam sejenak. Membuat adiknya semakin emosi.

"Aku perlu tahu dulu apakah dia cukup pantas untukmu atau tidak. Aku tidak menerima sembarang gadis untuk menginjak rumah ini." Kyuhyun akhirnya membuka suara, lagi-lagi dengan nada santai.

"Hyung! Kau keterlaluan! Aku tahu mana yang pantas untukku atau tidak! Jangan terus mengatur hidupku!"

"Terserah." Kyuhyun mengangkat bahunya cuek.

"Tetapi jika kau benar-benar ingin aku mengenalnya, baiklah. Aku ada waktu luang besok sekitar pukul satu siang. Kau bisa mengajaknya, jika kau masih berniat mempertahankan hubungan kalian. Sudah malam, Sehunna. Sebaiknya kau kembali ke kamarmu dan tidur."

Sehun yang mendengar ucapan hyung-nya hanya bisa menghela nafas kalah. Ia berbalik dan melangkah keluar dari kamar Kyuhyun. Sementara Kyuhyun terdiam, pandangannya beralih ke arah pintu dimana punggung adiknya menghilang tadi.

"Sehunna, kau benar-benar serius dengannya?" gumam Kyuhyun pelan.

.

.

.

Sungmin tampak sibuk di dapur mungil apartemennya, membuat sarapan untuk dirinya sendiri. Semalam apapun ia tidur, ia akan selalu bangun di pagi hari. Itu sudah kebiasaannya, ia tidak bisa bangun tidur lewat dari jam delapan pagi. Tiba-tiba pintu depannya diketuk, terdengar sedikit tak sabaran. Sungmin mengernyitkan alisnya bingung. Siapa yang bertamu pagi-pagi begini?

"Sebentar…" sahut Sungmin saat si tamu semakin keras mengetuk pintu kayu rumahnya.

Begitu pintu dibuka, sosok tampan sahabatnya muncul, raut wajah pria itu tampak muram.

"Sehun? Ada apa kau pagi-pagi ke sini?" tanya Sungmin, ia meminggirkan tubuhnya agar Sehun bisa masuk ke dalam rumahnya.

"Kau ada waktu siang ini, Min?" tanya Sehun tanpa basa-basi lagi.

Separuh ragu, namun Sungmin tetap menganggukkan kepalanya.

"Karena tadi malam rencana kita batal, kita akan menjalankannya siang ini. Hyung-ku bilang dia ada waktu walau hanya sebentar." Sehun menjelaskan, berharap Sungmin memberikan bantuannya.

Sungmin yang sudah lupa sejenak tentang kejadian tadi malam, kembali memanas mendengar Sehun menyebut hyung-nya. Cih, maksudnya ia harus bertemu dengan pria angkuh itu lagi? Sungmin benar-benar muak.

Melihat raut wajah Sungmin yang tampak enggan, Sehun menatap memelas kepada sahabatnya ini.

"Ayolah, Min. Kau sudah menyetujui untuk membantuku bukan?" Sungmin mendesah, ia memang paling tidak bisa menolak.

Akhirnya siang itu Sehun membawa Sungmin ke restoran di dekat kantornya untuk menemui Kyuhyun. Dan sesuai perkataan Kyuhyun, pria itu bersedia datang. Malah ia sudah menunggu lebih dulu.

"Ingat, Min. Kau tidak usah berbicara banyak. Seperlunya saja. Oke?" bisik Sehun begitu mereka melangkah masuk ke dalam restoran itu. Sungmin mengangguk mengerti. Sehun tersenyum memberi semangat dan tangannya meraih tangan Sungmin, menggandengnya.

"Hyung, kau sudah lama menunggu?" sapa Sehun begitu ia sampai di meja dimana Kyuhyun sudah duduk di sana.

Kyuhyun melirik arlojinya. "Lumayan, waktu yang cukup untuk satu meeting yang berharga."

Sehun menghela nafas, melirik Sungmin yang sudah memasang wajah seolah ingin mencakar Kyuhyun.

Kyuhyun menatap keduanya. "Duduklah. Dan kuminta cepat, aku tak punya banyak waktu."

Sehun mendudukkan dirinya setelah meminta Sungmin duduk, kemudian mulai membuka suaranya.

"Hyung, kenalkan. Ini Sungmin, Lee Sungmin. Dia kekasihku, dan… kami berencana menikah bulan depan." Ucap Sehun mantap.

Kyuhyun menatap Sungmin dengan pandangan menilai, namun kentara sekali ia meremehkan gadis itu.

"Apa pekerjaanmu, Nona?"

Sungmin ragu sejenak, namun ia memutuskan untuk jujur.

"Saya penyanyi cafe, Tuan Cho." Kyuhyun mengangguk kecil mendengarnya. Senyum sinis terulas di bibirnya.

"Tak usah dijelaskan lebih jauh. Aku sudah tahu seperti apa nantinya jika pembicaraan ini diteruskan. Kau hanya mengincar uang adikku, benar 'kan? Aku paham dengan sifat-sifat gadis saat ini. Yang kalian pikirkan hanya kebutuhan materialis kalian." Ujar Kyuhyun tajam.

"Hyung! Sungmin tidak seperti itu!" sahut Sehun keras. Untung saja mereka berada di meja ruang VVIP.

"Dan kau, Sehun! Tak bisakah kau mencari gadis yang setidaknya selevel denganmu? Seleramu sungguh memalukan!"

"Aku mencintai Sungmin. Aku sebenarnya ingin sekalian meminta izinmu, hyung, berhubung Eomma tidak ada. Tetapi sekarang, ada atau tidak adanya izin darimu, aku akan tetap menikah."

"Kalian membuang-buang waktuku. Sehun, kau akan merasakan akibatnya jika kau nekat melakukan rencana gilamu!"

Setelah membentak keras adiknya, Kyuhyun melangkah keluar dari sana dengan langkah-langkah panjangnya. Nafasnya memburu.

'Sial, ternyata mereka benar-benar serius. Menikah? Hell, aku tidak akan membiarkan adikku menikahi gadis murahan seperti itu. Cih, cinta katanya? Tidak ada yang namanya cinta di dunia ini.' Batin Kyuhyun panas.

Sementara itu Sungmin masih terpaku di kursinya, terngiang-ngiang ucapan Cho Kyuhyun tadi. Apa yang tadi pria itu katakan? Mengincar uang Sehun? Hei, dirinya masih mampu mencari uang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri. Kurang ajar sekali Cho Kyuhyun itu.

"Sungmin, aku benar-benar minta maaf atas sikap hyung-ku. Aku tidak-"

"Tidak apa-apa, Sehun. Semakin dia keterlaluan, aku semakin ingin melawannya. Kau tenang saja, aku akan terus menolongmu dan Luhanie." Sungmin mencoba tersenyum, walaupun hatinya masih berdenyut sakit atas kalimat hinaan Kyuhyun tadi.

.

.

.

Suasana ruang ganti itu sepi. Hanya ada Sungmin sendiri disana. Ia sengaja datang lebih dulu dibanding teman-temannya untuk melatih vokalnya. Sungmin baru saja selesai memakai tank top hitamnya di atas hot pants putih gading saat pintu ruang gantinya menjeblak terbuka. Sungmin terlonjak, refleks menolehkan kepalanya. Amarahnya tiba-tiba muncul ke permukaan melihat siapa yang sudah lancang masuk ke ruang gantinya. Namun demi membantu sahabatnya, Sungmin rela menekan dalam-dalam emosinya.

"Sungguh kehormatan bagi saya atas kunjungan Tuan Cho. Namun bisakah Anda memakai tata krama Anda, Tuan?" sapa Sungmin sedikit sarkastik.

Kyuhyun menatap datar Sungmin, tampak tak tergoda sedikitpun dengan penampilan gadis itu. Tatapannya tampak jelas merendahkan Sungmin.

"Aku hanya ingin mengatakan satu hal. Jauhi adikku! Gadis sepertimu sungguh tak pantas bersanding dengan adikku. Aku tidak akan memasukkan gadis rendahan ke dalam mansionku." Ucap Kyuhyun tajam.

Sungmin tidak bisa lagi menolerir ucapan hinaan itu. Dengan segala harga diri yang ia punya, Sungmin balas menatap Kyuhyun dengan berapi-api, mata beningnya menyala penuh emosi.

"Dengar, Cho Kyuhyun-ssi. Aku tidak akan mematuhi ucapanmu. Aku tidak akan menyerah, aku akan terus berusaha bersama adikmu. Dan aku bukan gadis rendahan. Aku-"

Kyuhyun mengangkat satu tangannya, memotong ucapan Sungmin.

"Sudah, sudah. Kau tidak usah mengatakan hal-hal layaknya di drama-drama murahan. Aku tidak akan mengubah keputusan. Dan jika kalian masih keras kepala, kalian akan tahu akibatnya."

"Kau mengancam kami, Tuan? Perlu kau tahu, aku sama sekali tidak takut dengan ancamanmu." Balas Sungmin berani.

"Kau akan menyesal jika benar-benar menantangku, Nona. Jadi aku peringatkan sekali lagi, jauhi adikku." Kyuhyun menatap tajam wajah Sungmin. Dilihatnya gadis itu tertawa kecil, seolah mengejek perkataannya barusan. Membuat emosi Kyuhyun tersulut juga.

"Oooh, aku jadi ingin tahu apa yang akan kau lakukan Tuan Cho." Tukas Sungmin sinis.

"Aku malas bicara bertele-tele. Aku mengerti sekarang. Uang. Itu 'kan yang kau mau? Berapa yang kau butuhkan untuk menjual tubuhmu itu, hm? Aku bisa memberimu berapapun, sebanyak apapun yang kau mau."Kyuhyun bersiap menghubungi tangan kanannya.

Sungmin membelalakkan matanya. Ia tidak tahan lagi. Tanpa dikomando tubuhnya maju menerjang Kyuhyun. Namun rupanya Kyuhyun memiliki gerak refleks yang bagus. Begitu Sungmin melayangkan tangannya untuk memukul Kyuhyun,  pria itu dengan cepat menangkap tangan mungil itu. Kemudian mencengkeramnya erat dan menahannya di punggung gadis itu.

Sungmin terkesiap saat Kyuhyun mengunci satu lengannya, dan ia tidak habis akal. Satu tangannya yang masih bebas berusaha mengayun, pipi Kyuhyun menjadi incarannya kini.

PLAK!

Tamparan keras nan telak itu berhasil mendarat di pipi Kyuhyun. Kyuhyun melotot, nafasnya menderu keras. Terdengar jelas di ruang ganti club yang hening itu. Sementara Sungmin menyeringai, puas sasaran tangannya sangat tepat. Bekas telapak tangannya tercetak jelas di pipi pria itu.

Kyuhyun habis kesabaran. Bagaimana mungkin ada seorang gadis mungil yang begitu keras kepala menantangnya. Gadis ini sama sekali tidak istimewa, bahkan seujung kukupun tidak sebanding dengan Kyuhyun. Mengapa gadis ini begitu berani terhadapnya, menentangnya begitu rupa. Selama ini semua orang akan mematuhi ucapan Cho Kyuhyun. Bahkan gadis-gadis yang pernah mendekati adiknya akan mundur begitu Kyuhyun memperingati mereka hanya dengan beberapa patah kata. Well, mungkin hanya adiknya saja yang sesekali berani membantahnya. Namun tidak pernah sampai seperti ini.

"Kau ingin bermain kasar rupanya, hm? Baik, aku akan turuti permainanmu." Ucap Kyuhyun dengan nada rendahnya yang membuat ngeri.

Senyum puas Sungmin hilang, berganti dengan pekikan kesakitan saat Kyuhyun mencengkeram tangannya yang tadi menampar pria itu. Dengan mudah Kyuhyun mencengkeram kedua lengan Sungmin yang berada di punggung gadis itu, mencengkeramnya erat dengan satu tangannya.

"Apa yang kau lakukan?" bentak Sungmin. Ia berusaha melepaskan tangannya, karena jujur saja tangannya rasanya seperti mau patah. Sakit sekali. Namun didapatnya malah Kyuhyun semakin menguatkan cekalan tangannya, membuat Sungmin meringis dalam hati.

"Ini belum apa-apa, Nona." Sekarang ganti Kyuhyun yang tersenyum puas, sekaligus licik.

Satu tangannya yang menganggur, ia arahkan ke helaian rambut Sungmin yang tergerai bebas. Tanpa diduga Sungmin, Kyuhyun menjambak keras rambutnya. Kemudian mendekatkan wajah mereka dan tanpa basa-basi lagi, Kyuhyun mencium Sungmin. Menabrakkan bibir mereka dengan keras, membuat Sungmin merintih tertahan. Ciuman Kyuhyun begitu kasar, ia melumat bibir pinkish itu ganas. Digigitnya keras belahan daging kenyal itu hingga bibir bawah Sungmin berdarah. Tidak dipedulikannya Sungmin yang menggeram kesakitan. Kyuhyun terus menginvasi bibir gadis itu, melumat kasar bibir itu seolah permen.

Tangannya pun semakin menguatkan cengkeraman masing-masing. Yang kiri menahan kedua tangan Sungmin di punggung gadis itu, sementara yang kanan menjambak kuat helaian rambut Sungmin. Sungmin benar-benar tidak bisa melepaskan diri. Ia merasa sangat sakit, diperlakukan seperti ini oleh pria yang dibencinya. Bukan hanya tangan atau bibirnya yang sakit, hatinya pun demikian. Namun Sungmin bertahan, mengokohkan hatinya agar tidak menangis. Tidak di depan Cho Kyuhyun.

Kyuhyun melepaskan bibirnya sesaat, menatap puas bibir yang tadinya indah itu sekarang tampak berbeda. Bibir Sungmin memerah pekat, bukan hanya karena ciumannya namun juga darah yang ikut menghiasi permukaan bibir itu. Selain itu terdapat lecet di bagian atas dan bawah bibir Sungmin, mungkin karena Kyuhyun begitu keras menyatukan bibir mereka tadi.

"Kau sungguh brengsek, Cho Kyuhyun!" ucap Sungmin, nafasnya tidak beraturan.

Kyuhyun menyeringai, ia mendekatkan wajah Sungmin kepadanya. Hidung mereka nyaris bersentuhan.

"Kau baru tahu? Ini baru awal, Lee Sungmin. Kau akan merasakan yang lebih dari ini nanti."

Dengan melempar tatapan yang sangat kurang ajar pada Sungmin,  Kyuhyun menjilat darah yang membasahi bibir Sungmin. Kemudian melepas cengkeraman tangannya, membiarkan Sungmin bebas. Tanpa berkata apapun lagi, Kyuhyun meninggalkan ruang ganti itu. Tatapannya berubah, menjadi sorot dingin yang menakutkan. Tangannya merogoh saku celananya, mengambil ponselnya.

"Cari tahu segala sesuatu tentang Lee Sungmin. Aku mau besok sudah ada di mejaku."

'Tunggu saja Lee Sungmin aku tidak akan membiarkanmu hidup tenang.'

.

.

.

Sungmin baru saja meneguk minumannya. Ia mengernyit merasakan perih di bibirnya. Perlahan jemarinya terangkat, meraba permukaan bibirnya sendiri.

"Minnie-ya, kau tidak apa-apa? Kau tampak sedikit pucat." Tanya Jungmo, salah satu gitaris band mereka.

"Ya, aku tidak apa-apa." Sahut Sungmin singkat. Ia buru-buru menurunkan tangannya, tidak ingin ditanya macam-macam oleh teman-temannya.

"Mengapa kau bisa terluka seperti itu?" tanya Jungmo lagi sambil memperhatikan wajah Sungmin.

Ah, ternyata Jungmo melihatnya ya? Memang luka bibirnya separah itukah?

Sungmin menggeleng, memikirkan jawaban yang masuk akal. "Tidak, ini… aku kurang hati-hati saat makan. Bibirku tergigit dan yah… beginilah jadinya."

Jungmo mengangguk paham. "Ya sudah, lain kali kau hati-hati. Jangan melukai diri sendiri karena kekonyolanmu."

Sungmin memutar matanya jengah. "Yayaya, aku tahu. Berhenti menceramahiku macam-macam."

Jungmo tergelak pelan. Sungmin terdiam sebentar, kemudian kembali membuka suaranya.

"Mianhae, penampilanku hari ini tidak maksimal. Aku pasti mengecewakan banyak orang 'kan? Termasuk kalian." Jungmo yang sedang meneguk minumannya, sontak menoleh bingung ke arah Sungmin.

"Kau ini bicara apa? Penampilanmu tidak maksimal? Kau seharusnya mendengar suaramu sendiri tadi. Lagipula bukankah sambutan penonton riuh seperti biasanya?"

"Tapi aku merasa banya nada yang fals tadi, suaraku tidak bisa mencapai nada tinggi."

"Tapi tidak terdengar begitu, suaramu baik-baik saja. Tidak ada yang-"

"Jungmo-ah, kalau kau mau mengkritik penampilanku silahkan saja. Aku akan mendengarkan." Potong Sungmin. Jungmo menggelengkan kepalanya. Tatapannya tampak geli sekaligus maklum.

"Kurasa kau kelelahan sekarang. Makanya bicaramu melantur seperti itu. Kau mau kami antar pulang?" tawar Jungmo.

Sungmin menggeleng. "Tidak usah. Aku bisa berjalan seperti biasa. Kalian pulang saja."

"Jungmo-ah! Sungminnie! Ayo kita pulang, apa kalian mau menginap disini?" suara Yunho, salah satu anggota band mereka terdengar.

"Nah, ayo kami antar saja kau. Kami tidak mungkin membiarkan gadis kecil kami pulang sendiri tengah malam begini." Ucap Jungmo seraya merangkul bahu Sungmin.

"Nde, itu benar Sungminnie." Sahut Yunho sambil tertawa.

Sungmin mendengus. "Aku bukan anak kecil. Kalian ini!"

.

.
.

"Aw!" Sungmin berjengit saat sedang menggosok giginya pagi itu.

Saat ia mengeluarkan busa pasta gigi dari mulutnya, noda merah tampak mewarnai busa putih itu. luka bibirnya terbuka lagi. Barusan tanpa sengaja Sungmin terlalu keras menggerakkan sikat giginya, dan menyentuh lukanya yang semalam.

"Cho Kyuhyun sialan! Brengsek! Dasar pria tak berperasaan! Beraninya melawan gadis, huh, andai saja aku pria sudah kuhabisi dia." Sungmin terus mengumpat, yang jelas ditujukan untuk Kyuhyun.

"Sssh, perih sekali. Bagaimana nanti jika aku makan?" Sungmin meringis sambil bercermin dan mengamati bibirnya. Tiga goresan kecil tampak di bibirnya, seperti bekas tergigit. Yeah, gigitan luar biasa dari Cho Kyuhyun.

"Huh, kau pikir setelah apa yang kau lakukan kepadaku aku akan takut kepadamu? Sampai kapanpun aku tidak akan takut padamu, Cho Kyuhyun!" geram Sungmin.

Sungguh, betapa naifnya dirimu Lee Sungmin.  Cho Kyuhyun dapat melakukan apapun yang dia mau, tak peduli hal itu menyakiti seseorang atau tidak. Dan tentu saja Sungmin tidak tahu, Cho Kyuhyun sedang mempersiapkan sesuatu yang dapat menghancurkan hidupnya. Cho Kyuhyun akan membuatnya menyesal karena Sungmin sudah berani menantangnya.

.

.

.

~~~~~To Be Continue ~~~~~

Continue Reading

You'll Also Like

4K 608 15
pernah saling cinta dan saling anggap dunia milik berdua, pernah saling sayang dan saling tak ingin melepaskan, ya sebatas pernah sebelum semua menja...
506K 36.3K 44
Romance story🤍 Ada moment ada cerita GxG
173K 15.4K 50
FIKSI
97.9K 9K 29
ChanBaek GS [COMPLETE]