ice [jichen] ●

By lari-jauh

444K 56.9K 11.8K

perjuangan jisung park seorang ice prince sekolah dalam mencari sang belahan jiwa. belahan jiwa yang selalu m... More

one
two
three
four
five
six
seven
eight
nine
eleven
twelve
bonus chapter [1]
bonus chapter [2]
fudanshi [chenji]

ten

25.1K 3.5K 724
By lari-jauh

dini hari di hari sabtu, jisung dan chenle sudah membuka kedua mata mereka, menikmati pemandangan langit yang masih gelap. itu sudah menjadi kebiasaan mereka beberapa minggu ini, memandangi langit dini hari dengan angin yang berembus pelan dari celah jendela.

semenjak mereka mengetahui kalau mereka sepasang soulmate, mereka selalu tidur bersama, hanya tidur. entah itu di apartemen jisung ataupun chenle. mereka juga sering belajar malam dan berlatih band bersama. dari bangun tidur sampai tidur lagi pasti selalu bersama. wajar, sekarang mereka sudah saling terikat, tidak ingin melewatkan setiap waktu tanpa kehadirian masing-masing individu.

"ji? apa gue harus ketemu sama orangtua lo?" tanya chenle sambil memainkan jari-jari panjang jisung.

"gue nggak maksa harus secepatnya, terserah lo siapnya kapan," balas jisung.

"lo udah ngasih tau?" tanya chenle lagi.

"udah sih, tapi mereka juga nggak maksa juga kok."

"gue takut, tapi gue pengen," kata chenle. helaan napas keluar dari mulutnya, "lo ngasih tau tentang gue suka cutting?"

jisung terkekeh, "iya. gue tipe anak yang suka curhat sama orangtua."

mata chenle terbuka lebar, terkejut akan jawaban yang dilontarkan jisung. sang dominant malah tertawa melihat reaksi chenle. itu sangat lucu, mata sipitnya dipaksa terbuka lebar.

"orangtua gue nggak galak. gue punya orangtua yang open-minded," kata jisung. jari-jari panjangnya menggenggam jari yang lebih mungil, "lagi pula lo sekarang nggak pernah cutting lagi. lo punya pelampiasan stress sekarang."

"eh, kakak lo cowok?" tanya chenle tiba-tiba.

"iya, kenapa?" balas jisung.

"celananya? dia sub?" tanya chenle lagi.

"iya."

"namanya siapa?"

"baekhyun."

❄️

"ji. gue takut," kata chenle tiba-tiba. saat ini mereka dalam perjalanan menuju rumah orang tua jisung. setelah berdiskusi beberapa menit akhirnya mereka memutuskan untuk mengunjungi orang tua jisung di kota sebelah.

jisung dengan segera meraih salah satu tangan chenle. menggenggamnya erat, "nggak ada yang perlu ditakutin chenle. lo udah jadi takdir gue kan? mereka nggak bakal nolak lo."

"gue tau itu. tapi-"

"nggak ada tapi-tapian. sekali lihat lo pasti mereka langsung suka. lo manis," kata jisung dan setelahnya langsung mengecup bibir chenle pelan saat mobilnya berhenti di lampu merah.

"lo ngomong gue manis-manis terus," cibir chenle.

"ya gimana? fakta," balas jisung.

"kakak lo udah ketemu soulmate-nya?" tanya chenle.

"udah. udah nikah hampir satu taun lalu," jawab jisung.

"gue kepo banget. mirip lo nggak?"

"kata orang sih kita kayak kembar. padahal jarak usia jauh banget."

❄️

tin! tin!

klakson mobil jisung dibunyikan saat mereka sudah sampai di depan rumah bercat merah. gerbang di depan mereka terbuka dan menampilkan sesosok laki-laki berbadan lebih mungil dari jisung.

"kenapa nggak turun sendiri sih?!" omel laki-laki itu sambil membuka gerbang rumah di depannya.

"irit energi lah kak. capek juga nyetir," balas jisung seraya memarkirkan mobilnya di halaman rumah tersebut.

"mana soulmate lo?" tanya baekhyun-laki-laki mungil yang tidak lain adalah kakak jisung.

"tuh."

"woahh, tuhan kenapa engkau berikan adikku soulmate semanis ini?!" kata baekhyun dramatis setelah melihat chenle keluar dari mobil.

chenle tersenyum kaku kemudian menyapa baekhyun, "halo kak."

"chanyeol! sini! lo nangis sumpah jisung dapet soulmate kayak gini!" panggil baekhyun dan tidak lama kemudian lelaki tinggi keluar dari dalam rumah.

"napa sih baek? oh my god! itu harusnya punya gue, huaaa!" kata chanyeol sewaktu melihat chenle. baekhyun sang soulmate langsung memukul lengannya kencang sewaktu sadar apa yang diucapkan chanyeol.

"kamu lucu banget," kata baekhyun sambil mencubiti pipi tembam chenle.

"kak! itu merah pipinya!" seru jisung sambil memukul pelan tangan baekhyun.

"maaf, sayang. kamu lucu banget," sesal barkhyun seraya mengelus lembut pipi chenle.

"nggak apa-apa kak," balas chenle sambil memamerkan senyum lebarnya.

"huhuhu! manis banget," kata chanyeol seraya mengusak pelan rambut hitam chenle.

"makasih. ayo masuk," kata jisung sambil menarik tangan chenle ke dalam rumah.

"ji! ya tuhan, gue mau jatuh," omel chenle.

"ngapain sih ditanggepin," cibir jisung sembari melepas sepatunya dan diletakan di rak sepatu samping pintu.

"idih, cemburuan jadi orang," kata chanyeol.

"nggak ngaca," balas jisung.

"emang gue cemburuan?" balas chanyeol tidak ingin kalah. jisung ber-smirk kecil lalu berjalan mendekat ke kakaknya dan mendekatkan wajahnya ke wajah baekhyun.

"nggak tau ya?" tantang jisung ke chanyeol.

"heh bocah! minggir nggak?!" seru chanyeol sambil mendorong wajah jisung menjauhi wajah sang soulmate.

"hidih orang ini kakak gue," kata jisung lalu mengecup pipi tembam baekhyun kilat dan segera lari ke dalam rumah tidak lupa menarik chenle pelan supaya bisa masuk bersamanya.

"heh, kena bibir ya tuhan! jisung park! kurang ajar bocah!" teriak chanyeol. memang tadi jisung mengecup pipi baekhyun sedikit ke bawah, hanya terkena pinggir bibirnya. lagipula mereka kakak adik, dulu waktu mereka masih kecil baekhyun juga sering mengecup bibir jisung karena gemas.

chenle hanya tertawa kecil melihat pemandangan yang tadi dilihatnya. hatinya yang sudah menghangat semenjak kehadiran jisung lebih menghangat akan kehadiran keluarga soulmate-nya. sudah lama sekali dia tidak merasakan rasa hangat yang dipancarkan keluarga. chenle kembali menyesal dulu terus menunda pertemuannya dengan sang soulmate.

❄️

sekarang chenle dan baekhyun sedang membantu mama park menyiapkan makan siang. tadi chenle sudah bertemu dengan mama dan papa park, reaksinya sama persis seperti yang diberikan baekhyun dan chanyeol. bahkan tadi mama park memeluk chenle sangat erat, kalau saja jisung tidak menghentikan mamanya tidak tahu apa yang akan terjadi pada pemuda manis itu.

"jadi chenle punya kafe?" tanya mama park disela-sela kegiatan memasaknya.

"iya. lagi nyiapin buka cabang," balas chenle.

"itu mereka yang dominant kalah. untung aja mereka suka ngeband, dapet uang," cibir baekhyun sambil melirik chanyeol dan jisung yang ada di ruang tengah sedang bermain play station.

"oh, jisung suka ngeband?" tanya chenle. selama ini memang jisung belum pernah memberi tahunya kalau dirinya sering bermain band di luar sekolah.

"iya, kayaknya sekarang juga sering. kamu nggak tau?" tanya baekhyun balik.

"nggak. mungkin lagi cuti karena kemarin ada lomba," balas chenle.

"udah. chenle tolong taruh di meja, baek panggilin yang lain," perintah mama park sambil menyodorkan satu mangkuk sup ayam.

chenle segera menerimanya dan meletakannya di meja makan sedangkan baekhyun memanggil papa park, chanyeol, dan jisung untuk segera memulai makan siang mereka.

mama park menyusul chenle, meletakan satu piring perkedel kentang di samping mangkuk sup ayam. tangan wanita paruh baya itu menyentuh lengan chenle, "lain kali nggak usah takut buat pake baju lengan pendek. mama yakin nggak akan ada luka baru di lenganmu."

chenle terkejut sejenak kemudian melemparkan senyum manisnya, "iya. makasih ma."

di chapter four kenapa pada eror?
di chapter lain eror juga kah?
aku check di akunya nggak ada apa"? tadi takutnya aku yang salah ngedit:'(

Continue Reading

You'll Also Like

41.3K 3.8K 25
𖢅 Huang Renjun......................................... apa? gw males buat deskripsi, dari sekolah ajh belum tentu selesai Start :(9 Juni 2021) Endi...
31.2K 3K 19
bxb jichen jisung x chenle gambar dan narasi! /// Cleve yang ditinggal mati oleh kedua orang tuanya mau tak mau hidup dengan menuruti perintah pamann...
505K 36.3K 44
Romance story🤍 Ada moment ada cerita GxG
372K 44.8K 27
[ STATUS COMPLETE ] Zhong Chenle, Siapa yang tidak kenal seorang Cucu Konglomerat ini ?! Anak Sultan, Murah senyum, Wajah manis, dan suaranya yang be...