Warm Heart (Versi Bahasa Indo...

By ShanLaoshi

4.4K 372 143

Shen Wei dan Shen Yezun adalah saudara kembar yang memiliki nasib berbeda. Shen Wei terlahir dengan masalah d... More

00 Pengenalan Karakter
01 Pulang
02 Photo
04 Lelucon Ikan
05 Aku Disini
06 Waktu
07 Your Lips
DISCLAIMER
08 Surat
09 Keputusan Sulit

03 Teman Baru

331 31 9
By ShanLaoshi


Lan Xichen bergegas menuju rumah Shen Wei ketika mendengar kabar bahwa Shen Wei pingsan lagi. 10 menit kemudian ia sampai dan langsung menuju kamar Shen Wei. Disana ada orang tua Shen Wei dan dua orang lainnya yang ia tidak kenal. Xichen mengabaikan kedua orang itu dan langsung mendekati Shen Wei yang masih menutup matanya.

Xichen mengeluarkan stetoskop dan memeriksa detak jantung Shen Wei, ia juga memeriksa suhu tubuh dan pernapasan Shen Wei. Xichen kemudian berjalan menuju sebuah lemari putih yang ada dikamar Shen Wei, ia mengeluarkan tabung oksigen dan beberapa selang infus.

Zhao Yunlan memperhatikan pergerakan Xichen dan terkejut ketika melihat ada sebuah lemari besar dikamar Shen Wei yang berisi tabung oksigen, infus dan beberapa peralatan medis lainnya. Ada juga banyak obat-obatan yang tidak ia ketahui disana. Zhao Yunlan semakin bingung, sebenarnya apa yang terjadi pada Shen Wei.

Xichen memasang selang oksigen dihidung Shen Wei dan juga infus di lengan Shen Wei. Setelah semua peralatan terpasang, Xichen mengambil salah satu obat cair dan jarum suntik dari lemari yang sama sebelum menyuntikan obat itu pada Shen Wei. Xichen juga terus memperhatikan alat pendeteksi detak jantung yang masih menempel di jari Shen Wei. Tidak berapa lama Shen Wei membuka matanya perlahan.

“Ma….” bisik Shen Wei

“Aku disini, baby” Mrs. Shen kemudian duduk diujung tempat tidur kemudian memegang tangan Shen Wei “Kamu membuat kami semua takut”

“Apa kamu baik-baik saja, Xiao Wei?” tanya Xichen kemudian Shen Wei mengangguk.

“Aku hanya sedikit pusing. Maafkan aku Ma, karena aku tidak mendengar laranganmu”

“It’s okay baby, yang terpenting adalah kamu baik-baik saja” Mrs. Shen mengelus rambut Shen Wei.

“Thank you dr. Lan. Kau datang dengan cepat dan menolong Wei” Mr. Shen menjabat tangan Lan Xichen.

“Itu sudah tugasku” jawab Xichen lalu mendekati Shen Wei “Apa kau berlari lagi? Kau berhutang satu dollar padaku”

“Fine, aku akan memberimu satu dollar” jawab Shen Wei.

“Kalian bertaruh?” tanya Mr. Shen

“Aku dan anakmu membuat perjanjian, Shen Wei akan membayarku satu dollar setiap kali dia melanggar aturan. Kalau aku hitung-hitung uangku sudah 25 dollar, benar kan Wei? Aku katakan padamu Mr. Shen, Anakmu ini lumayan nakal” jawab Xichen membuat kedua orang tua Shen Wei tertawa

“Mungkin aku juga harus membuat perjanjian yang sama” ujar Mrs. Shen

“Ma, kau ingin membuatku bangkrut? Aku bahkan belum bekerja” Shen Wei merengek manja.

Yezun memperhatikan interaksi antara kedua orang tuanya, Shen Wei dan Lan Xichen. Mereka bercanda dan tertawa bersama seolah tidak melihat ia ada disana. Yezun mengangguk seolah hal ini tidak asing baginya. Shen Wei memang selalu menjadi yang paling disukai. Semua orang memanjakannya, bersikap manis dan memperlakukannya dengan baik. Yezun lalu menarik tangan Zhao Yunlan dan membawanya keluar rumah.

“Tunggu, Yezun..”

“Jangan pernah datang lagi kesini”

“Kenapa? Dan kamu tidak pernah bilang kalau kamu punya saudara kembar” ujar Zhao Yunlan

“Apa itu penting? Dia bukan saudaraku, aku tidak punya saudara kembar” jawab Yezun dengan ketus “Sekarang pulanglah!”

***

Zhao Yunlan tidak bisa berhenti berpikir tentang Shen Wei selama beberapa hari ini. Ia ingin tau apa yang terjadi pada Shen Wei. Kenapa ia pingsan dan kenapa ada lemari yang berisi banyak peralatan medis dikamar Shen Wei. Apa Shen Wei sakit? Jika iya, Shen Wei sakit apa?

Zhao Yunlan juga tidak bisa berhenti berpikir tantang Shen Wei yang menurutnya sangat imut. Shen Wei memang saudara kembar Yezun namun mereka sungguh berbeda. Zhao Yunlan masih bisa mendengar suara Shen Wei ketika ia berbicara pada ikan-ikan yang ada di kolam ikan, ia masih bisa melihat wajah putih Shen Wei, tatapannya yang lembut, bahkan senyumannya yang entah kenapa membuat jiwa Zhao Yunlan menjadi sangat damai, meskipun saat itu Shen Wei tersenyum pada dokternya bukan padanya. Hanya beberapa jam Yunlan melihat Shen Wei namun ia bisa menilai Shen Wei adalah pribadi yang menyenangkan, lembut dan penyayang. Dia adalah malaikat, jika memang malaikat itu ada.

Tentu saja sangat berbeda dengan Yezun yang moody dan tidak ramah. Bukan berarti Yezun adalah orang jahat. Harus Zhao Yunlan akui Yezun adalah orang yang penting baginya, yang selalu ada disisinya dan membuatnya senang. Tapi ia tidak bisa merasakan apa yang ia rasakan bersama Shen Wei pada diri Yezun. Semua orang memang berbeda dan memberikan efek berbeda, tapi perbedaan itu sangat signifikan. Ada rasa yang sangat kuat dari dalam diri Yunlan. Ia ingin mengenal Shen Wei dan ingin bertemu lagi dengan Shen Wei. Dan entah kenapa hatinya terasa lebih hangat ketika dekat dengan Shen Wei.

Da Qing, asistennya bahkan menggodanya dan mengatakan mungkin Yunlan sedang jatuh cinta. Well, Zhao Yunlan adalah pria yang tidak pernah merasakan jatuh cinta. True, ia pernah beberapa kali menjalin hubungan bahkan bersama Yezun, namun ia tidak pernah merasakan cinta. Dan selama ini Zhao Yunlan menjalin hubungan hanya untuk menjadi pemuas nafsunya. Mungkin Zhao Yunlan memang jahat. Namun Zhao Yunlan tidak ingin memaksa dirinya sendiri. Ia sudah berusaha, ia berusaha mencintai psangannya namun rasa itu tidak pernah muncul.

Lantas kenapa Shen Wei? Zhao Yunlan juga tidak bisa memastikan itu. Memang perasaannya pada Shen Wei berbeda dengan perasaannya pada orang lain. Namun itu bukan berarti cinta. Heck, ia bahkan belum berkenalan secara langsung dengan Shen Wei. Bagaimana bisa itu adalah cinta? Lalu jika bukan cinta kenapa Shen Wei tidak mau pergi dari pikirannya selama beberapa hari belakangan? Ia bahkan mengabaikan Yezun.

Zhao Yunlan bahkan menghabiskan waktu makan siangnya untuk browsing internet dan mencari tau apakah sebenarnya yang ia rasakan.

‘APA ITU CINTA?’
‘BAGAIMANA CARA MEMASTIKAN KALAU KAU JATUH CINTA?’
‘SEPERTI APA CIRI ORANG JATUH CINTA?’

Zhao Yunlan sedikit mengumpat dan memukul kepalanya beberapa kali. Bagaimana mungkin pria seperti dirinya menghabiskan waktu mencari artikel tentang cinta di google? Ia tidak bisa terus seperti ini, mungkin dengan bertemu dengan Shen Wei secara langsung ia akan lebih mengerti perasaan apa yang ia rasakan selama beberapa hari ini. Ya, sebelum ia menjadi gila, ia harus bisa mencari tau jawabannya.

Zhao Yunlan memarkirkan mobilnya didepan rumah Shen Wei, ia menarik napas dalam, sebelum ia keluar dari dalam mobil dengan membawa satu tas kertas berisi kue dan berjalan menuju pintu depan rumah Shen Wei kemudian menekan bel rumah. Tidak berapa lama, Mrs. Shen membuka pintu.

“Zhao Yunlan, hello” sapa Mrs. Shen dengan ramah

“Hello, Auntie, apa kabar?”

“Aku baik-baik saja, bagaimana denganmu? Ayou masuk” Mrs. Shen mempersilahkan Zhao Yunlan untuk masuk “Yezun tidak ada dirumah”

“Aku tau, ia sedang bekerja. Aku kesini bukan untuk Yezun. Tapi untuk Wei”

“Wei?” tanya Mrs. Shen bingung

“Yeah, umm… aku ingin meminta maaf karena membuatnya sakit beberapa hari yang lalu. Bolehkah aku menemui Shen Wei, auntie?”

“Oh yeah tentu saja” Mrs. Shen tertawa “Aku hanya sedikit terkejut, belum pernah ada yang menjenguk Wei selama ini”

“Thank You Mrs. Shen” Zhao Yunlan lalu memberikan tas kertas itu pada Mrs. Shen “Aku membawa beberapa kue, semoga suka”

“Thank you Yunlan, kau tidak perlu repot-repot” Mrs. Shen menerima pemberian Zhao Yunlan “Wei ada dikamarnya, kau bisa menemui Wei disana. Kau tau kamar Wei bukan? Aku akan menyuruh Auntie Yuan untuk membuatkanmu minuman”

“Thank you again, Mrs, Shen. Aku akan menuju kamarnya sekarang” Zhao Yunlan lalu pergi kelantai dua. Ia menunggu beberapa detik didepan pintu kamar Shen Wei sebelum mengetuk pintu itu dua kali. Suara dari dalam ruangan mempersilahkannya untuk masuk.

***

Shen Wei merasa sangat bosan, Lan Xichen tidak mengijinkannya keluar rumah lagi untuk sementara waktu. Bahkan ia tidak bisa memberi makan ikan-ikan peliharaannya. Ia penasaran apakah ikannya masih hidup atau sudah mati. Butler Wu bilang kalau ia sudah memberi makan ikan-ikan peliharaannya tepat waktu. Ia sudah tidak memakai infus namun Lan Xichen memintanya untuk tetap ditempat tidur. Sore ini Lan Xichen akan memeriksanya lagi. Shen Wei meletakan buku yang ia baca disampingnya ketika ia mendengar seseorang mengetuk pintu kamarnya.

Shen Wei mengira kalau ibunya atau Auntie Yuan yang datang, namun ternyata orang lain berdiri dipintu dan membuat Shen Wei terkejut.

“Please, jangan kaget. Aku tidak mau membuatmu pingsan lagi” ujar Zhao Yunlan “Bolehkah aku masuk?”

“Y….. yes?” jawab Shen Wei dengan agak gugup

Zhao Yunlan kemudian berjalan mendekati Shen Wei kemudian duduk disamping tempat tidur Shen Wei.

“Bagaimana keadaanmu? Apa kau sudah membaik?” tanya Zhao Yunlan

“I’m fine thank you” Shen Wei menjawab dengan sopan dan formal.

“Maafkan aku karena sudah membuatmu terkejut dan membuatmu pingsan. Aku tidak bermaksud demikian. Aku hanya ingin berkenalan denganmu”

“Oh no, please jangan minta maaf. I’m okay. Hal itu sering terjadi padaku jadi itu bukan salahmu”

“Namaku adalah Zhao Yunlan, apa kau ingat namaku? Dan kau adalah Wei, benar?”

“Yes, Zhao Yunlan. Namaku Wei”

“Panggil aku  Yunlan”

“Okay, Yunlan” ujar Shen Wei dengan wajah yang memerah. Ia belum pernah berkenalan dengan orang lain. Namun tiba-tiba ia teringat kalau Yunlan adalah teman Yezun dan Yezun tidak suka kalau ia kenal dengan temannya. Shen Wei kemudian melihat kearah pintu kamarnya, melihat apakah Yezun ada disana atau tidak.

“Yezun ada dikantor dan sedang bekerja. Aku datang sendirian” ujar Yunlan seolah tau apa yang dicari Shen Wei.

“Oh” Shen Wei sedikit lebih tenang “Yezun tidak suka kalau aku kenal dengan temannya”

“Kenapa?” tanya Zhao Yunlan dan Shen Wei hanya menggelengkan kepalanya.

“Aku tidak tau, sejak dulu ia tidak suka itu” Shen Wei tersenyum “But it’s okay, mungkin Yezun punya alasan sendiri. Lagipula aku ini penyakitan, mungkin Yezun malu”

“Tetap saja hal itu tidak benar Wei. Memangnya kenapa kalau kau sakit?”

“Aku tidak tau” Shen Wei seketika memasang raut wajah sedih

“Ah anyway bolehkan aku jadi temanmu?”

“Teman?” Shen Wei bertanya dengan polos. “Kenapa?”

“Karena aku ingin jadi temanmu”

Tentu saja Shen Wei senang sekali mendapat teman. Selama ini ia hanya mengenal orang tuanya, Yezun, Lan Xichen dan beberapa pembantu rumah tangga mereka. Mempunyai satu teman baru tentu saja akan menyenangkan. Walaupun masih ada keraguan dari dalam diri Shen Wei, terlebih ketika Zhao Yunlan adalah teman Yezun, atau mungkin bahkan kekasih Yezun, semenjak ia beberapa kali melihat Zhao Yunlan mencium Yezun. Tapi disisi lain, ia sangat ingin berteman dengan Zhao Yunlan.

Semenjak ia melihat Zhao Yunlan ditaman, Shen Wei merasa ada perasaan yang aneh yang membuatnya ingin melihat Zhao Yunlan lagi dan ingin berkenalan dengannya. It’s an overwhelming feeling yang belum pernah Shen Wei rasakan sebelumnya. Dalam beberapa hari ia bahkan selalu melihat foto Zhao Yunlan yang ia cetak dan ia pasang dalam bingkai. Oh speaking of the frame…… Shen Wei mengatur posisi bantal yang ada disebelahnya, ia tidak ingin ada orang lain yang tau kalau foto Zhao Yunlan ada dibawah bantalnya. Yes, Shen Wei memang melihat foto itu setiap hari.

“Wei?” Zhao Yunlan melambaikan tangannya didepan wajah Shen Wei, mencoba menyadarkan Shen Wei dari lamunannya

“Oh, yes Yunlan. Mari berteman! Tapi-------”

“Tapi kenapa?”

“Tentang Yezun” ujar Shen Wei “Aku tidak ingin ia marah kalau aku berteman dengan pacarnya”

“Pacar? Aku bukan pacar Yezun”

“Aku melihatmu mencium Yezun beberapa kali”

“Oh, Kau melihat kami?” Zhao Yunlan menggaruk kepalanya

“Yes, dari jendela kamarku. Kau selalu menjemput Yezun, kau menunggu didepan gerbang rumah kami lalu saat Yezun menghampirimu, kau selalu mencium pipi Yezun”

“Aku tidak tau kalau kau adalah pemerhati yang handal, tapi Yezun bukan pacarku. Ya kami berciuman dan melakukan sex. Kami hanya seperti………. aku tidak tau bagaimana menjelaskannya padamu tapi kami tidak pacaran”

“Seperti friends with benefit?” tanya Shen Wei

“Kau tau?” Yunlan terkejut, Shen Wei terlihat polos. Ia tidak menyangka Shen Wei tau apa itu friends with benefit.

“Aku menonton film” jawab Shen Wei

“Yeah, mungkin kami seperti itu tapi kami tidak pacaran”

“Okay” Shen Wei tersenyum, entah kenapa ia merasa senang kalau Zhao Yunlan bukan kekasih Yezun.

“Oh aku melihatmu berbicara dengan ikan. That was so cute”

“Really? Apa ada yang salah dengan berbicara pada ikan?”

“Tidak, hanya terlihat sangat imut”

“Ketika semua orang sibuk, aku tidak punya teman untuk mengobrol jadi aku berbicara pada ikan-ikanku. Lagipula mereka juga makhluk hidup. Aku juga tidak bisa banyak berbicara dengan Yezun, aku ingin sekali mengobrol dengannya namun ia sangat sibuk” Shen Wei lagi-lagi cemberut.

“Kau juga bisa berbicara padaku. Kapan saja kau mau” Zhao Yunlan lalu mengambil ponsel Shen Wei, mengetik nomornya dan menyimpan nomor itu di contact list Shen Wei. “Kau bisa mengirim pesan padaku kapan saja jadi kau tidak akan merasa kesepian”

Shen Wei tersenyum pada Zhao Yunlan dan entah kenapa senyuman itu membuat jantung Zhao Yunlan berdetak lebih cepat. Senyum Shen Wei sangat lembut dan hangat. Zhao Yunlan dikenal memiliki hati yang dingin karena tidak percaya soal cinta. Namun, hanya dengan senyuman sederhana yang terpancar dari wajah lembut Shen Wei membuat hatinya hangat. Zhao Yunlan semakin bingung dengan perasaannya sendiri.

“Wei, kau suka ikan. Maukah kau pergi membeli ikan denganku?” Zhao Yunlan tiba-tiba memiliki ide untuk mengajak Shen Wei pergi

“Denganmu?” Shen Wei menaikan satu alis matanya.

“Yes denganku. Bukankah kita berteman?”

“Yes, aku ingin pergi denganmu. Tapi aku tetap harus meminta izin orang tuaku dan dokterku”

“Sure” Zhao Yunlan mengacak-acak rambut Shen Wei dan tanpa sadar membuat Shen Wei malu dan wajahnya memerah “Kabari aku kalau kau sudah mendapat izin mereka, aku sangat ingin pergi denganmu. Kita bisa membeli banyak ikan. Kolam ikanmu cukup besar dan kau hanya memiliki beberapa ikan”

***

Zhao Yunlan kembali kekantornya dengan senyum yang sangat lebar. Mood nya bagus hari ini dan membuatnya sangat semangat bahkan ia bekerja dengan sangat bersemangat hari ini, menyapa semua orang dan membelikan semua orang kopi. Setelah mengobrol beberapa jam dengan Shen Wei membuat harinya menjadi menyenangkan.

“Yunlan” Yezun masuk kedalam ruangan Zhao Yunlan, ini sudah sore hari “Aku akan tidur di apartemenmu hari ini”

“Kenapa?” tanya Zhao Yunlan, matanya masih sibuk memperhatikan layar komputer dan tangannya sibuk mengetik.

“Apa sekarang aku harus punya alasan untuk menginap di apartemenmu?”

“Bukan begitu, tapi aku sangat sibuk hari ini. Besok aku tidak akan pergi kekantor karena aku ada urusan keluarga. Jadi aku akan menghabiskan waktu disini supaya tidak ada pekerjaan yang tertunda. Kamu pulanglah dan beristirahat” ujar Zhao Yunlan yang masih tidak memperhatikan Yezun.

“Urusan keluarga? Kamu belum pernah meninggalkan pekerjaanmu dikantor untuk urusan keluarga” tanya Yezun bingung

“Aku punya keluarga, okay. Dan kau juga punya. Pulanglah dan makan malam bersama mereka. Kamu lebih sering makan malam bersamaku dibandingkan bersama keluargamu”

“kenapa kamu menjadi sangat peduli pada keluargaku?” tanya Yezun kesal.

“Yezun, kamu punya keluarga yang baik. Kamu punya orang tua yang sangat perhatian dan saudara laki-laki yang sangat menyayangimu. Kenapa kamu tidak mensyukuri itu? Seandainya aku masih memiliki orang tua aku pasti tidak akan mensia-siakan mereka”

“Kau berbicara seperti orang tua saja” Yezun menyindir

“Aku memang lebih tua darimu” Zhao Yunlan kemudian menatap Yezun “Pulanglah dan habiskan waktumu bersama keluargamu. Bukankah kalian jarang bertemu ketika mereka masih di amerika serikat?”

“Itulah kenapa aku sudah terbiasa tanpa mereka dan aku tidak perlu menghabiskan waktuku bersama mereka. Ayo pulang kerumahmu Yunlan. Sudah lama kita tidak berhubungan sex”

“Aku sedang tidak ingin melakukannya, Yezun. Bisakah kau pulang kerumahmu saja?”

“Kamu aneh sekali, kenapa kamu berubah seperti ini? Apa karena kamu melihat keluargaku? Kamu pikir keluargaku seindah dongeng? Kamu tidak mengerti, tapi kamu berbicara seolah aku adalah anak yang mengabaikan orang tuanya sendiri dan tidak mempedulikan saudaranya yang sakit! Apa karena kamu iba saat melihat Wei yang pingsan? Right, semua orang akan iba pada Wei. Dia memang lebih hebat dariku, dia bisa memanfaatkan penyakitnya untuk merebut perhatian semua orang. Sangat licik”

“YEZUN!” Zhao Yunlan membentak Yezun

“Dan untuk pertama kalinya, kamu membentakku. Nice Yunlan. Aku pikir kamu berbeda dari semua orang yang aku kenal. Ternyata kamu sama saja. Fine, Aku akan pulang dan berterimakasih pada saudaraku yang bodoh dan penyakitan karena sudah merubahmu menjadi pria yang tidak lagi aku kenal!”

Zhao Yunlan hanya menarik nafas dalam saat Yezun pergi dan membanting pintunya. Ia bingung, kenapa Yezun bersikap seperti itu. Kenapa ia bisa membenci keluarga? kenapa ia bisa membenci Shen Wei? Shen Wei merupakan saudara yang baik. Ia selalu memikirkan Yezun dan dari caranya berbicara dan dari tatapannya ia tau kalau Shen Wei sangat menyayangi Yezun. Ponselnya berdering saat ada pesan masuk dan seketika mood nya berubah lagi. Ia tersenyum saat membaca pesan yang masuk ke ponselnya dan membalas pesan itu.

Zhao Yunlan menyandarkan tubuhnya, ia lalu melihat ponselnya lagi dan menatap foto pengirim pesan itu dan tersenyum.

“Kau sangat menggemaskan dan jangan khawatir, aku akan membuat Yezun berubah”

***

“Ma, Pa” sapa Shen Wei saat ia menghampiri orangtuanya yang sedang duduk diruang tengah.

“Hey baby. Kamu sudah merasa lebih baik?” tanya ibunya

“Yes ma, Aku jauh lebih baik sekarang” jawab Shen Wei lalu duduk disebelah ibunya

“Tentu saja, kamu akan pergi dengan temanmu besok. Kamu pasti sangat bersemangat” Ayahnya mulai menggoda Shen Wei

“Terima kasih sudah mengijinkanku pergi”

“Tentu saja, lagipula dokter Lan juga mengijinkanmu. Aku senang sekali kamu punya teman baru”

“Yezun belum datang? Yunlan bilang kalau ia sedang dalam perjalanan pulang. Kita bisa makan malam bersama” tanya Shen Wei

Tidak berapa lama Yezun datang dengan wajah yang marah. Ia bahkan mengabaikan sapaan ibunya. Ia sungguh sedang tidak mood untuk berbincang-bincang dengan keluarganya.

“Yezun, kamu sudah pulang. Kamu pasti lelah. Beristirahatlah setelah itu kita akan makan malam bersama” Shen Wei menarik tangan Yezun dan menuntunnya untuk duduk di sofa namun Yezun melepaskan tangan Shen Wei dengan kasar dan membuat Shen Wei terkejut “Yezun…..”

“APA?!” bentak Yezun “Bisakah kamu tidak menggangguku dan mengatur hidupku? Berhenti memaksaku melakukan apa yang tidak ingin aku lakukan!”

Yezun pergi kekamarnya dan tidak mempedulikan Shen Wei yang terkejut, ia juga tidak mempedulikan ayahnya yang berusaha untuk menahan marahnya pada saat itu. Lagi, ia membanting pintu dan melemparkan tubuhnya keatas tempat tidur, ia menutup wajahnya dengan bantal. Mencoba untuk menenangkan dirinya sendiri.

“Yezun….” panggil ibunya setelah 10 menit

“Pergilah Ma, Aku tidak ingin bicara padamu” Jawab Yezun yang masih menutup wajahnya dengan bantal. Namun ia merasakan kalau ibunya duduk disamping tempat tidurnya, walaupun malas, ia akhirnya meletakan bantal yang ia pegang disisinya dan melihat ibunya sudah duduk dengan membawa segelas susu. “Kamu pasti salah masuk kamar ma, kamar Wei ada diseberang kamarku”

“Aku tidak salah masuk kamar. Kalau aku ingin bertemu dengan Wei aku akan membawa susu vanila. Tapi aku membawa susu coklat, ini susu kesukaanmu bukan?” Mrs. Shen lalu memberikan segelas susu itu pada Yezun “Minumlah, itu akan membuatmu lebih tenang”

Yezun menurut dan meminum susu coklat itu, kemudian meletakan gelas kosong itu di meja samping tempat tidurnya.

“Katakan padaku apa yang terjadi padamu Yezun? Kenapa kamu marah sekali”

“Apa kau kesini untuk memarahiku karena aku sudah kasar pada Wei dan membuatnya terkejut?”

“No, aku disini untukmu. Kamu bisa bercerita apapun padaku” Mrs. Shen memegang tangan Yezun.

“Aku membenci kalian semua!”

“Kenapa kamu membenci kami?” tanya Mrs. Shen sambil berusaha untuk memahami Yezun.

Yezun memang tidak pernah terbuka pada siapapun, selama ini Yezun hanya diam dan berkata sarkastik. Yezun tidak pernah menelepon orang tuanya selama mereka tinggal terpisah. Setiap kali orang tuanya berinsiatif menelepon Yezun, Yezun selalu berbicara singat dan berusaha menghindar dengan mengakhiri perbincangan mereka dengan cepat. Mrs. Shen tentu ingin lebih memahami kenapa Yezun seperti ini.

“Aku benci kalian berdua karena aku membenci Wei. Kalian terlalu memanjakan Wei. Aku menegrti kalau Wei sedang sakit. Tapi bukan berarti ia tidak bisa melakukan apapun. Ia masih bisa mengambil minumannya sendiri, ia masih bisa melipat pakaiannya sendiri, ia masih bisa pergi keluar sendiri. Kalian selalu memanjakannya dan membuat Wei mengatur semua orang sesuka hatinya, karena ia tau kalau kalian akan membelanya. Aku tidak suka saat kalian memaksaku untuk melakukan apa yang tidak aku suka hanya demi Wei”

Mrs. Shen terkejut saat mendengar Yezun mencurahkan isi hatinya, namun ia tetap diam untuk mendengarkan keluh kesah Yezun.

“Aku juga membenci kalian karena kalian memperlakukan Wei terlalu berlebihan, dia bukan bayi. Dia sudah dewasa. Bisakah kalian berhenti memikirkan Wei untuk sesaat saja. Aku tau kalian lelah, tapi Wei tidak akan bisa sembuh, semua orang juga tau. Kita hanya memperpanjang kesempatan Wei untuk hidup. Jadi meskipun kalian seperti ini tidak akan mengubah Wei. Jadi bisakah kalian berhenti memkirkan Wei dan mulai memikirkan diri kalian sendiri? Ma bisakah kau sehari saja pergi bersama Pa untuk makan diluar atau pergi bersama temanmu ke spa atau salon dan relaks? Kau menghabiskan waktumu mengajar dan mengurus Wei”

“Yezun…”

“Kau tau aku sangat kesal karena sifat manja Wei? Dan itu semua salah kalian. Kenapa kalian menutupi semuanya dari Wei? Kenapa kalian tidak pernah bilang kalau kalian lelah karena mengurus Wei, menjaga Wei semalaman ketika ia sakit. Kenapa kalian menutupinya dan membuat Wei seolah hidup dalam dongeng?” Yezun menaikan nada suaranya “Itu membuat Wei yang bodoh semakin manja dan tidak bisa menghadapi kenyataan!”

“Yezun stop…”

“No, kau ingin aku mengutarakan perasaaku bukan? Inilah yang aku rasakan. Aku sangat membencinya Ma, AKu benci saudaraku yang bodoh dan penyakitan karena dia sudah membuat kalian seperti ini!. dia membuatmu menderita, membuatmu melupakan kebahagiaanmu sendiri. Ma, kau juga harus menyayangi dirimu sendiri. Utamakan dirimu sendiri. Aku mengatakan ini karena aku menyanyangimu Ma. Aku ingin kau bahagia dan berhenti mencemaskan Wei. Dia tidak akan berubah. Aku ingin kau menjadi mamaku juga”

“Yezun, aku adalah mamamu juga”

“No, kau bukan mamaku Kau adalah mamanya Wei. Dia mencurimu dariku semenjak ia kecil dan sakit. Aku tidak punya orang tua lagi. Kalian melupakanku dan hanya memikirkan Wei. Kau tau aku berharap aku juga sakit agar kalian bisa memberikanku perhatian seperti yang kalian berikan pada Wei”

“Yezun, jangan berkata seperti itu baby. Tidak ada yang ingin sakit”

“Yeah kau benar. Awalnya aku berpikir demikian. Tapi aku merubah pandanganku. Aku tidak ingin sakit karena aku hanya akan menjadi beban kalian. Sama seperti Wei!” Yezun tiba-tiba mengeluarkan airmatanya “Aku hanya ingin kau menjadi mamaku juga. Lupakan Wei sejanak dan pikirkan aku juga karena aku juga membutuhkan orang tua”

Mrs. Shen memeluk Yezun dan membiarkan Yezun menangis dalam pelukannya. Ia tidak menyangka seperti inilah perasaan Yezun selama ini. Ia akui Yezun ada benarnya di beberapa bagian. Yezun terkedang dilupakan karena ia dan suaminya hanya fokus pada penyembuhan Wei. Mereka lupa kalau dibalik perhatian penuh mereka pada Wei dan dibalik senyum bahagia Wei ada orang lain yang tersakiti.

“I’m sorry Yezun… I’m sorry”

“I miss you ma, aku juga ingin memelukmu, aku juga ingin Pa bangga padaku. Aku ingin kalian menanyakan kabarku, bagaimana hariku, bagaimana pekerjaanku. Aku ingin punya orang tua juga”

“Itu semua adalah kesalahan kami, tolong jangan benci saudaramu. Wei sangat sayang padamu”

“No, ma. Aku sangat membenci Wei” jawab Yezun sambil mengepalkan tangannya. 

Tanpa mereka sadari Shen Wei mendengar semua pembiacaraan mereka dengan air mata yang terus mengalir, ia hanya menyandarkan tubuhnya pada pintu kamar Yezun sambil terus menangis.           

Continue Reading

You'll Also Like

104K 9.5K 41
Cerita fanfic ini akan fokus kepada kehidupan Hong Haein dan Baek Hyun Woo sebelum mereka menikah kembali, ketika menikah, dan setelah mereka menikah...
95K 13.9K 39
Allura Christy Gadis remaja polos nan lugu yang kerap kali mendapat bullyan dari semua siswa siswi di sekolahnya. Bagaimana tidak, sekolahnya saja s...
745K 30K 43
awal mulanya sih one night stand kok keterusan?? "shit... i think I'm addicted to his body" 🔞 . . cerita tentang seorang pengusaha yang mempunyai si...
138K 11K 35
Supaporn Faye Malisorn adalah CEO dan pendiri dari Malisorn Corporation yang memiliki Istri bernama Yoko Apasra Lertprasert seorang Aktris ternama di...