Me and My 3 Brother

By Trulunax

2.2K 195 20

Bagaimana jika hidupmu dipenuhi oleh 3 Cowok tampan yang tentu saja berbeda sifatnya. Kisah seorang gadis yan... More

1.Pagi yang buruk
2.Flashback
3.Rahasia Reza
4.Awal yang baik
9. Serangan mendadak
10.Lemah
8.Karaoke Time!
11.Carissa's Problem
5.Peduli tapi Menjengkelkan
7.

6.Hari Penuh Drama

127 14 0
By Trulunax

Happy reading

Enjoyyy

~~~~~~~~~~

Hari ini suasana kantin sangat ramai,entah apa yang sedang terjadi.

"Itu ada apaan sih,rame bener." ujar Naura sambil mengintip kejadian yang sedang terjadi di kantin.

"Maaf kak,saya gak sengaja.." ujar gadis ditengah keramaian itu.

"Maaf gak bakalan cukup buat nge gantiin semua kelakuan lu!" Teriak lelaki didepannya.

Resha,Naura dan Michel yang penasaran,menerobos lingkaran orang-orang yang sedang menonton adegan itu.

Mereka adalah Hana dan Revandra.
Gadis kutu buku dan seorang pembulli yang paling ditakuti di SMA Golden.

Hana dengan posisi yang sudah terpojok di dinding karena dorongan lelaki itu menangis dan memohon.

Sedangkan Revandra yang sudah mencengkram kuat kerah baju Hana.Dan tangan kanannya sudah siap untuk memukul adik kelasnya itu .

"STOP!!!" teriak Resha berdiri di depan Hana dan melentangkan tangannya.

"Lu ngapain?mau ngelindungin sialan kek dia?" remeh Revandra sambil menaikkan satu alisnya.

"Berhenti kak,jangan kayak gini!" bentak Resha kepada kakak kelasnya itu.

"Minggir Resha." ucap Revandra dingin,memperingatkan.

Resha hanya membalas dengan tatapan tajam.

Michel dan Naura yang hendak menolong Resha sudah dipegang oleh para kakak kelasnya yang lain.

"LEPASIN BRENGSEK!" teriak Michel menyumpahi kakak kelasnya.

"Udah,biarin aja seru pasti." ujar kakak kelasnya menggoda Michel.

"RESHA AWAS SHA!!" peringat Naura.

"KALO GUE BILANG MINGGIR YA MINGGIR!!" Bentak Revandra hendak memukul Resha.

Resha sudah siap menahan pukulan dari Revandra.Ia sudah menutup matanya mengumpulkan tenaga.

1 detik..

2 detik...

3 detik....

Tidak terjadi apa-apa.Gadis itu membuka matanya.Terdapat sosok lelaki bertubuh besar dihadapannya.

Ia adalah kak Reyhan.Kakak tertuanya itu menahan tangan Revandra yang sudah hendak memukul Resha.

Tangan kekar dan wajah garang kakaknya itu menambah tampannya.Suasana semakin panas dengan kemunculan pangeran SMA Golden.

"Lu mau ngapain adik gue?" tanya kakaknya masih meremas tangan Revandra.

"Bilangin adik lu jangan terlalu bodoh dan mudah ketipu." peringat Revandra lalu pergi meninggalkan kedua saudara itu.

Resha menghela nafas lega.Bagaimana jika tidak ada kak Reyhan tadi.Sungguh,sepertinya ia harus berpikir dua kali untuk melakukan hal nekat sepeti tadi.

Reyhan masih menatap kepergian dengan tajam.Ia harus memastikan lelaki tadi tidak mendekati adiknya.
Untuk kedua kalinya.

Lalu lelaki itu menyuruh kerumunan yang tadinya menonton bubar.

Reyhan berbalik menghadap adiknya yang sudah menunduk sambil meremas roknya.Lalu membuang nafas pasrah.

"Kamu kenapa nekat kaya tadi?." tanya Reyhan tegas.Lelaki itu marah.Marah karena kecerobohan adiknya.

"Tadi Resha liat Hana dipukulin,kan gabaik.Yang lainnya malah nontonin doang.Ya,Resha tegur lah." ujar Resha jujur dengan nada lembut.Ia harus bersikap lembut saat kak Reyhan marah.Jika tidak,tamatlah riwayatnya.

Nahkan,pasti manjanya waktu ada maunya doang.

Lelaki tampan itu pasrah.Ia tidak bisa memarahi adiknya,terlebih lagi ia selalu teringat wajah ibunya saat melihat Resha.Mereka berdua sangat mirip.Dan itu menyakitkan.

"Lain kali jangan nekat ya.Minta bantuan sama kakak kelas aja."ujar kakaknya mengelus kepala adiknya lembut.

Michel dan Naura berjalan lambat menuju kearah Reyhan dan Resha.

"Kak,maaf ya tadi kita gak bisa bantuin Resha." cicit Naura sambil menunduk takut melihat manik mata kak Reyhan.Diikuti Michel yang membuang mukanya ke arah lain.

"Iya gapapa,makasih ya." ucap kak Reyhan menyemangati adik sahabat nya itu.Sambil mengelus rambut lembut Naura.Dan menepuk pundak Michel.Karena ia tahu Michel tidak suka diperlakukan manis didepan umum.

"Udah ya,kalian masuk kelas.Habis ini bel." peringat kak Reyhan sambil melihat jam tangannya.Dan dibalas anggukan oleh ketiganya.

"Lu jangan nekat dong Sha.. Takut kan gue." ujar Naura menggoyang-
goyangkan pundak Resha.

"Yakan tadi gue mau bela doang.Masa ada pembully-an gue diem aja." ujar Resha menyeimbangkan tubuhnya sesudah di goyangkan oleh Naura.

"Awas sampe lu nekat lagi,gamau nolongin gue." ujar Michel dengan tatapn tajamnya.

"Cih,lu tadi aja ngga ngebantu." ejek Resha mengeluarkan lidahnya.
Mengejek.

"Kan tadi dihadang kakak kelas.Beda cerita itu." bela Michel ngambek.

"Iya iya chel,jangan ngambek dong..utututu..." goda Resha mencubit cubit pipi Michel.

"Ihh..mau juga dongg.." pinta Naura menyelip diantara Resha dan Michel.

"Ew jiji gua." canda Resha yang dibalas senyum mengejek Michel yang ditujukan untuk Naura.

Mereka pun melanjutkan pertengkarannya di dalam kelas.

Bel pulang sekolah telah berbunyi,murid-murid SMA Golden pun sudah berhamburan keluar kelas.

Begitupun dengan tiga gadis cantik yang sedang berbincang-bincang.
Dari K-Pop sampai trend terbaru yang mereka omongkan membuat kepala Michel pusing.

"Kalian itu gabisa diem,5 menit aja." Pinta Michel sudah muak dengan perbincangan kedua sahabatnya.

"Kan mulut gunanya buat ngomong chel,kalo gak ngomong buat apa? Melihat?" jawab Naura dengan nada mengejek.

"Ngomongin apa gitu,masa kpop terus daritadi?" rengek Michel.

"Gak ngerti sendiri yaa..ciahh kasiann wlek." ejek naura melet-melet.

"Bagus...bertengkar aja terus." timpal Resha sambil bergaya menepuk tangannya.

"Ngaca anjirr." balas Naura dan Michel bersamaan.

"Yakan-."

Kalimat Resha terpotong oleh ketiga kakak kelas yang menghadang jalan mereka.

"Lu yang namanya Resha ya?" tanya salah satu kakak kelas paling depan.

"Iya kak,kenapa ya?" jawab Resha sopan.

"Dari mukanya aja keliatan banget capernya." bisik salah satu kakak kelas.

Mereka adalah DD atau D'Divas.
Membernya berisi 3 kakak kelas populer karena kecantikan dan kekayaan mereka.Mereka adalah Audrey,Terez dan Nada.

Sayangnya,kecantikan dan kekayaan mereka disalah gunakan,sehingga menjadi sedikit liar?

Mereka sering pergi ke club,ganti ganti lelaki,baju mereka pun nge-press memperlihatkan bentuk tubuh mereka.

"Kalo lu deket-deket Revandra lagi,gue gak segan-segan celakain lu!" ancam Audrey.

"Dih apa-apaan sih,gak jelas banget."
ujar Naura sambil menarik tangan kedua sahabatnya pergi dari hadapan kakak kelasnya.

"Eh,lu itu adik kelas,nurut aja lu bocil!"ujar Nada.

"Maaf ya kak,saya gaada niatan untuk merebut pacar kakak,sekarang saya permisi." balas Resha pelan.Memilih untuk menggunakan cara baik-baik.

"Ehh,kata siapa lu bisa pergi,sehabis lu caper sama Revan,mana bisa gue biarin." ujar Audrey sambil meremas kerah seragam Resha.

"Gausah megang-megang bisa gak?" Naura menghempaskan tangan Audrey,tak terima sahabatnya di cekik.

"Wah,berani ya lu?!" ancam Terez.

"Emang kakak siapa,kenapa harus takut sama kakak?" ucap Michel tajam memandangi satu persatu kakak kelasnya.

"Anak haram gausah ikut-ikut deh." ejek Terez tajam kepada Michel.

Mata Michel memerah ia tak tahan,ia kesal,marah,sedih mendengar panggilan itu selama bertahun tahun.

"Yang penting gua gak murah kaya lu." balas Michel tajam.

Terez yang sudah muak mendengar adik kelasnya itu segera menjambak rambut Michel.Dan dibalaslah Michel menjambak rambut Terez.

Audrey dan Nada yang melihat kelakuan Terez pun dengan segera ikut menjambak Resha dan Naura.

Resha meringis kesakitan dengan jambakan Audrey tapi gadis itu tidak membalas Audrey,hanya mencoba mengelak dan melepaskan.

Sedangkan Michel,yang semakin keras menarik rambut Terez setiap kali Terez menambah tenaganya.

Beda dengan Naura yang sudah pintar bela diri dan sangat mudah menjatuhkan Nada.Ia hanya perlu memelintir tangan Nada dan mendorongnya.

"Sakit anjiirr."

"Gada akhlak kalian semua!"

"Gue aduin kepala sekolah mampus kalian."

"Bilang aja gue gak takut,siapa yang mulai duluan."

Proses tarik-menarik masih berlanjut.
Tidak ada yang mengalah sampai.

"KALIAN PADA NGAPAIN?" Reldy terkejut melihat ketiga gadis itu dari kejauhan.

Padahal ia berniat mencari adiknya,tapi tersesat sampai sore.

"Udah,cabut." ucap Audrey enteng.
Ketiga gadis itu pun pergi meninggalkan Resha dan yang lainnya.

"Weh main pergi aja lu!" teriak Naura tak terima.

"Kalian gak pap- WEANJERR KOK BISA LECET-LECET GITU MUKANYA?ABIS TAWURAN LU PADE?" tanya kak Reldy heboh.

"Iy-"

"Enggak kak,kita abis main truth or dare aja." ujar Resha bohong.

"Kok bisa? Dare apaan anjirr sampe lecet semua!?" Reldy tak percaya dengan alasan tidak masuk akal Resha.

"Itu darenya harus gendong kucing liar,tapi kucingnya marah,jadi dicakar-cakar deh kita." balas Resha lagi.

"Sha,kayaknya lu ga harus boong deh." Bisik Naura kepada Resha.

"Gue balik duluan." pamit Michel sambil berjalan meninggalkan ketiga makhluk disana.

Resha dan Naura yang paham akan pikiran dan situasi Michel,
membiarkan sahabatnya pulang, mengeluarkan semua kekesalannya.

"Dadah Michel!" kak Reldy melambai kepada Michel layaknya anak kecil.

"Yaudah gue balik juga ya,dadah!" pamit Naura kepada Resha dan kak Reldy.

Resha dan Reldy mengangguk dan tersenyum melihat kepergian Naura yang semakin jauh.

"Ayok cepet,gua bawa motor soalnya." Ujar Reldy mengayunkan kunci motornya yang memakai gantungan kunci gambar lightstick twice.

Mampus.Waktunya latihan jantung lagi nih,batin Resha.

Dan seperti yang perkirakan,motor kak Reldy melaju sangat cepat.
Saat sampai,Resha langsung turun dan memukul lengan kak Reldy keras.

"AWW,SAKIT ANJIRR!" pekik Reldy mengelus-elus lengannya.

"Salah siapa cepet banget!" teriak Resha meninggalkan kak Reldy di basement dan naik lift ke lantai 1.

"KAK REYHAN..RESHA PULANG." salam Resha menuju ruang tengah.

"Kenapa mukamu?" tanya kak Reyhan curiga,meletakkan bukunya.

Shit,ia lupa bahwa mukanya penuh cakaran sekarang.Ini semua karena Audrey-audrey itu!

"Eh- itu kak tadi dicakar kucing di sekolah,aku kira baik ternyata kucing liar.Hehe." Resha berbohong untuk kedua kalinya.

Reyhan tak percaya,ia masih ingin menanyakan beberapa hal tetapi adiknya itu sudah izin dulu untuk bersih diri.Ya mungkin ia harus membiarkan adiknya beristirahat dahulu.

"Hampir aja,ish..ceroboh banget lu bodoh!" ujar Resha merutuki dirinya sendiri.

Resha segera naik ke lantai dua ke kamarnya.Ia berjalan lemah karena sudah lelah dengan hari ini,sungguh hari ini penuh drama.

Saat hendak masuk ke kamarnya,ia melihat sesuatu dibungkus kain hitam.

Itu berada persis disebelah pintu kamar Resha.Aneh,apakah itu untuknya?

Karena ia sudah terlalu lelah dan ngantuk ia memutuskan untuk tidak mengambil barang itu.Gadis itupun memutuskan untuk masuk ke kamar meski hatinya sudah penasaran setengah mati.

Gadis itupun masuk ke kamarnya,ia terlelap sampai ia tidak sadar sedari tadi diperhatikan.

~~~~~~~~~~

Haii gaiss akhirnya aku up.

Maaf ya kalo akhir akhir ini sering lama up-nya.

Aku udah banyakin chapter kali ini karena aku juga udah kangen nulis-nulis.

Makasii yang udah mau bacaa

Bayy

Lopyuuuu🖤











Continue Reading

You'll Also Like

409K 13.2K 33
( ON REVISION ) Nadia Akhbar seorang pelajar universiti. Jiwa nya tiba tiba termasuk ke dalam satu novel "My Girl Selena". Lebih parahnya dia menjad...
297K 21.7K 33
Ratu Azzura, anak ketua mafia pecinta kedamaian yang hobinya menolong orang-orang dengan cara membully nya balik. Protagonis atau Antagonis? Entahlah...
1.2M 5.7K 29
21+ Demi membayar biaya perawatan kekasihnya yang sedang Koma akibat kecelakaan, Bianca terjebak menjadi Maid di Rumah mewah milik keluarga Richard A...
1.9M 207K 43
Kanaya itu manusia, ya tentu tidak sempurna! "Prioritas utama Adella, ayah, kok! Bukan lelaki tak jelas seperti mereka." ... Kanaya Tabitha Saat kari...