She's Mine (Dia Milikku)

By Iam_liviana

25K 1.4K 463

Seorang Pria yang tengah duduk di depan bartender sebuah pesta itu terlihat sangat menawan dengan mengenakan... More

PART 1 -INTRODUCE-
She's Mine (Dia Milikku) | Part 2
She's Mine (Dia Milikku) | Part 3
She's Mine (Dia Milikku) | Part 4
She's Mine (Dia Milikku) | Part 5
She's Mine (Dia Milikku) | Part 6
She's Mine (Dia Milikku) | Part 7
She's Mine (Dia Milikku) | Part 8
She's Mine (Dia Milikku) | Part 9
- Cast Introduction -
She's Mine (Dia Milikku) | Part 10
She's Mine (Dia Milikku) | Part 11

She's Mine (Dia Milikku) | Part 11

772 63 33
By Iam_liviana

Jangan Lupa Klik Bintang 🌟 Dibawah Pojok Kiri Layar
Happy Reading Guys😘❤

**********

" Kenapa suaramu terdengar takut? Apa yang terjadi? Kau sedang bersama siapa? "

"Tidak ada yang terjadi, Tapi mungkin aku akan pulang terlambat. Jangan cemaskan aku!" Ucap Ayu lalu ia memutuskan panggilannya. Ayu hanya tidak ingin Aarav khawatir.

Ayu percaya pada pria yang ada di sampingnya, ia pasti tidak akan berbuat macam-macam pada Ayu apalagi sampai membuat Ayu dalam bahaya. Ayu berdoa dalam hati semoga ini hanya pikiran nya saja yang terlalu berpikir berlebihan. Ayu akan baik-baik saja.

Semoga saja!

-----------------

Mobil berhenti setelah perjalanan lebih dari satu jam, setelah hening beberapa saat akhirnya Shaheer kembali berbicara

"Sudah sampai!" Ucapnya

Ayu menganga tidak percaya saat ia sudah keluar dari dalam mobil. Shaheer membawa nya ke Pantai--yang tidak terdapat banyak orang yang datang Karena lokasi yang terlalu jauh dari Perkotaan

Ayu berjalan mengikuti Shaheer yang sedang berjalan menuju jembatan yang membawa nya untuk ke dekat pantai. Lalu Shaheer duduk setelah sampai di ujung jembatan itu lalu melirik Ayu untuk memberi kode agar segera duduk didekatnya, Namun kali ini Ayu hanya mengangguk tanpa protes.

"Kenapa membawaku kesini?" tanya Ayu setelah duduk disebelah kanan Shaheer

Shaheer terdiam sejenak. Lalu menghembuskan nafasnya panjang

"Untuk menemaniku, Meredam amarahku"

"Kau benar-benar marah ya?" tanya Ayu melirik kearah Shaheer

Shaheer menggeram kesal "Masih bisa bertanya?"

Ayu mengendikkan bahunya Lalu memalingkan wajahnya untuk menatap ke arah lain. Saat Ayu tak sengaja melihat seorang Ibu yang sedang menemani--anaknya sedang bermain pasir di pinggir pantai, tanpa disadari Ayu tersenyum kecil saat anak itu memeluk ibunya.

Hal itu membuat Ayu merindukan momen bersama Ibunya dulu. Ayu tersenyum getir saat momen itu tidak sengaja terulang didalam otaknya, dan itu membuat Ayu berusaha menahan tangisnya

Shaheer mengernyit "Kau menangis?"

Ayu menggeleng lalu menyeka air matanya yang ingin terjatuh

"Tidak. Aku tidak menangis!"

"Ternyata selain manja. Apa kau juga    cengeng?" Kekeh Shaheer sembari tersenyum mengejek pada Ayu

"Kenapa kau selalu mengejekku terus?" Geram Ayu seraya menatap tajam Shaheer

Ayu tersenyum mengejek "Apa kau tidak sadar? Kau juga Pemarah!"

Shaheer menggeram kesal lalu mengabaikan ucapan Ayu. Namun itu membuat Ayu kesal

"Kenapa diam saja? Dia merasa rupanya?" Gerutu Ayu

Ayu yang merasa diabaikan beranjak dari duduknya lalu melepaskan High heels miliknya.

"Kau mau kemana?" teriak Shaheer, namun Ayu tetap berjalan mengabaikan teriakan Shaheer dibelakang sana. Shaheer berjalan cepat untuk menyamakan langkahnya dengan langkah Ayu. Dan setelah itu Shaheer menarik tangan Ayu

Ayu mendengus kesal  "Ada apa?"

Shaheer menghembuskan nafasnya mencoba untuk bersabar menghadapi sifat kekanak-kanakan Ayu

"Kau mau kemana? Terlalu berbahaya untuk bepergian sendiri. Aku akan menemanimu. Oke? " ucap Shaheer lembut

Ayu yang merasa bersalah mengangguk paham lalu membiarkan Shaheer untuk menggenggam tangan nya

"Dan pakai sepatu mu lagi, kau akan terluka jika telanjang kaki begitu"

Ayu menggeleng keras saat Shaheer ingin mengambil High heels yang sedang dipegang nya

"Tidak! Aku tidak bisa memakai nya lagi. Kakiku sakit. Aku tidak bisa berlama-lama memakai Heels"

Shaheer mengangguk paham lalu membiarkan Ayu berjalan tanpa menggunakan alas kaki, namun Shaheer tetap memperhatikan Ayu berjalan, Memastikan Ayu tidak menginjak apapun untuk melukai kakinya.

Namun saat Shaheer ingin mengajak Ayu ke salah satu Restoran terdekat di pinggir Pantai itu, Ayu malah menariknya untuk ke tengah-tengah ombak. Ayu berlari sambil menggenggam tangan Shaheer agar mengikuti nya. Ia tersenyum bahagia saat Ombak itu seperti ingin mengejar dirinya

Setelah sampai di tengah Pantai Ayu melepaskan genggaman tangannya yang berada di tangan Shaheer lalu memperbaiki rambutnya yang terkena hembusan angin. Nafas Ayu terengah-engah karena berlarian cepat namun ia tetap tersenyum bahagia saat melihat ombaknya mendekati nya.

Namun tanpa Shaheer gerakan itu membuat Shaheer mematung karena melihat Ayu makin terlihat cantik saat rambutnya terkena hembusan angin, tanpa sadar Shaheer pun ikut tersenyum saat Ayu menarik tangannya lagi untuk berlari mengejar ombak. Lalu setelah itu Shaheer sadar karena Ayu sudah mengajaknya berlari lebih jauh dari sebelumnya dan sekarang mereka benar-benar berada ditengah-tengah pantai. Disaat matahari benar-benar ingin tenggelam.

"Ayu kurasa sudah cukup, Ayo kita kembali. Hari sudah mulai gelap" Shaheer menarik tangan Ayu yang sedang ingin berlari lagi

"Tapi--Sebentar lagi saja. Kumohon ya?" Ayu memohon bak anak anjing. Namun Shaheer menggeleng lalu menarik tangan Ayu agar berjalan mengikuti nya namun tiba-tiba Ayu malah menarik tangan Shaheer kembali membuat Shaheer terkejut

"Aku ingin melihat Sunset, lalu setelah itu kita akan kembali. I'm promise"  Ucap Ayu seraya tersenyum pada Shaheer

"Kau tidak lihat baju kita sudah basah begini? Kau bisa melihat nya dari ujung sana" geram Shaheer. Namun Ayu tetap tidak mau mendengarkan ia masih tetap setia berdiri ditempatnya. Dan mau tidak mau Shaheer tetap menemani Ayu untuk melihat saat matahari nya benar-benar tenggelam.

Saat matahari nya mulai tenggelam dengan perlahan Ayu tidak bisa menyembunyikan rasa bahagia nya. Saat ia benar-benar melihat matahari terbenam secara langsung.

" Ya Rabbim Cok Guzel ya!" Ayu tanpa sengaja mengucapkan bahasa Turki  saat melihat keindahan alam yang ada di depannya

Shaheerpun mengikuti pandangan Ayu saat melihat matahari terbenam. Dan memang benar-benar sangat indah saat melihatnya secara langsung, dan ada kebahagiaan tersendiri saat melihatnya bersama dengan seseorang yang diinginkan.

Setelah memastikan matahari nya benar-benar terbenam, Shaheer langsung menarik paksa tangan Ayu agar segera beranjak dari dalam laut. Ayu hanya diam menuruti Shaheer yang sedang menggenggam tangannya untuk membawanya keluar dari dalam Air

"Kau lihat ? Pakaian kita jadi basah gara-gara kau!" geram Shaheer. Ia menyingsingkan lengan bajunya yang basah

Ayu melototkan matanya--tidak terima apa yang sudah dikatakan Shaheer

"Kau menyalahkanku? Lagipula aku tidak menyuruhmu untuk ikut ke tengah laut" ketus Ayu. Lalu ia pergi meninggalkan Shaheer dan masuk kedalam Resto didekat laut mengabaikan Shaheer yang terus-menerus memanggilnya.

"Kenapa dia suka sekali menyalahkanku? Dasar Sialan!"  umpat Ayu dengan wajah kesal.

Saat masuk kedalam Resto didekat laut Pelayan langsung menyambut Ayu dengan senyuman ramahnya dan bicara dalam bahasa Hindi yang benar-benar Ayu tidak mengerti, Ayu hanya membalas dengan senyuman manisnya juga lalu duduk di tempat dimana ia bisa menikmati hembusan angin pada sore hari yang akan menjelang malam. Shaheerpun datang dan duduk tepat di depan Ayu dengan tatapan datar. Setelah itu Ayu memberikan senyuman paling manis untuk Shaheer dan Shaheer yang bingung karena tiba-tiba Ayu tersenyum seperti itu langsung menaikkan alisnya karena penasaran.

"Jangan tersenyum bodoh seperti itu! Aku benar-benar muak melihat senyumanmu!" Decak Shaheer

Ayu lagi-lagi tersenyum dan itu membuat Shaheer benar-benar curiga, Shaheer berpikir apakah ada yang salah dengan otak gadis ini?
Atau mungkin kepalanya habis terbentur saat ingin masuk Resto ini?

"Kau ini kenapa? Apa kau sudah tidak waras?" tanya Shaheer curiga

Ayu menggeleng singkat lalu tersenyum "Aku lapar, bisa kau pesankan Seafood pada pelayan? Aku tidak bisa berbasa Hindi" Ucap Ayu seraya tersenyum simpul

Shaheer menggeleng dan menatap Ayu tidak percaya

"Kau tersenyum seperti ini hanya untuk membujukku membelikanmu makan?" Shaheer berdecak kesal namun tidak mengurungkan niatnya untuk memanggil pelayan untuk memesan makanan

"Bukan membelikan--tapi hanya memesan" ralat Ayu cepat

Shaheer mengendikkan bahunya acuh "Terserah kau. Tapi jika--setelah ini kau tidak membayarnya aku akan benar-benar meninggalkanmu di tempat ini sendirian!"

Ayu mendengus lalu menatap Shaheer dengan tatapan penasaran

Ayu bertanya dengan nada ragu "Apa--maksudmu?"

Shaheer tersenyum mengejek. Lalu membiarkan pelayan pergi setelah dia memesan makanan untuk Ayu dan dirinya

"Kau sendiri tidak menyadari rupanya" ejek Shaheer lagi, dan itu lagi-lagi membuat Ayu kesal dan langsung melihat pada dirinya sendiri dan mengingat-ingat apa yang telah Ayu lupakan.

Dan pada saat Ayu teringat sesuatu ia langsung beranjak dari tempat duduknya "Ahh tidakk! Tasku tertinggal di rumahmu" teriak Ayu. Dan tanpa sadar membuat seisi Restoran tersebut menatapnya. Ayu pun langsung duduk kembali di tempatnya

"Bagaimana ini Sir?  Apa kau akan benar-benar meninggalkanku sendirian disini?" Tanya Ayu mulai panik

Shaheer mengendikkan bahunya dengan santai "Mungkin saja. Melihat dari caramu tadi meninggalkanku"

Ayu menggeleng-gelengkan kepalanya tidak percaya lalu beranjak dari tempat duduknya untuk duduk tepat berada disebelah Shaheer. Shaheer yang terkejut karena Ayu yang tiba-tiba sudah berada didekatnya langsung menjauhkan tubuh Ayu darinya

"Kau tidak kasihan padaku? Setidaknya kau bisa membayar makanan itu dengan uangmu. Aku berjanji akan mengganti nya besok" ucap Ayu seraya menggenggam tangan Shaheer untuk membujuknya tapi saat Ayu menyentuh tangan Shaheer. Shaheer langsung melepaskan tangannya yang sedang di pegang oleh Ayu, dan itu membuat Ayu terkejut bukan main karena takut Shaheer marah.

Shaheer menoleh, dan memperbaiki posisi duduknya yang tadinya menghadap ke depan kini ia sudah menghadap kesamping untuk menatap Ayu
"Tanganmu dingin sekali!" ucap Shaheer khawatir lalu ia langsung menyentuh kening Ayu dan Pipi Ayu secara bergantian.

"Shit!  Tubuhmu benar-benar dingin--kenapa tidak bilang padaku?, kau akan demam" decak Shaheer lalu ia langsung meminta pelayan membawakan handuk kering untuk Ayu.

Ayu yang melihat reaksi Shaheer yang berlebihan langsung menggeleng dan mengatakan kata 'tidak apa-apa" berkali-kali itu agar Shaheer berhenti mencemaskan nya.

Setelah Pelayan menyediakan makanan beberapa makanan laut---dan membawakan handuk kering yang Shaheer minta, Shaheer langsung menyelimuti tubuh Ayu yang basah karena air laut, dan terus menggosokkan" tangan nya untuk membuat Ayu hangat---membuat Ayu merasa salah tingkah karena perlakuan Shaheer yang tiba-tiba.

"Aku sudah tidak apa-apa Sir"  ucap Ayu akhirnya setelah beberapa menit Shaheer menggosokkan tangannya untuk menghangatkan tangan Ayu.

"Jika tau seperti ini, Aku akan meninggalkan mu dirumahku saja. Persetan dengan Karan sialan!" geram Shaheer rahangnya terlihat mengeras melihat wajah Ayu terlihat pucat karena kedinginan

"Tapi aku hanya ingin makan, jika seperti ini bagaimana aku akan makan?" dengus Ayu kesal. Namun Ayu langsung menundukkan kepalanya saat Shaheer menatapnya tajam.

Shaheerpun berdiri---untuk mengambil beberapa lembar uang, dan meninggalkannya diatas meja tanpa menyentuh makanannya sama sekali, dan langsung menggenggam tangan Ayu agar berdiri meninggalkan meja tersebut. Ayu melototkan mata tidak percaya padahal mereka belum menyentuh makanannya sama sekali tapi Shaheer langsung menarik dan membawa Ayu untuk keluar dari dalam Resto yang menjual makanan laut itu.

Ayu terus mengomel disepanjang jalan menuju parkiran mobil--karena belum memakan Seafood yang dipesan oleh Shaheer

"Tadi aja gausah pesen makan kalau ga dimakan" dengus Ayu sebal. Namun Shaheer tidak menggubris nya sama sekali, akan tetapi ia langsung memerintahkan Ayu untuk masuk kedalam mobil karena hari semakin gelap karena sepertinya hujan akan turun.

Shaheer berkata tegas "Kita akan mampir sebentar ke mall untuk membelikanmu pakaian" sorot matanya menunjukkan bahwa tidak ada penolakan atas perintahnya

Ayu melengos dan memalingkan pandangannya ke depan "Tidak usah!"

Shaheer menoleh lalu menghembuskan nafas kasar "Kau ingin mati kedinginan?"

Ayu menoleh lalu menatap tajam kearah Shaheer " Ya. Lagipula aku tidak selemah itu! Aku juga sudah terbiasa hujan-hujanan"

"Sudah terlanjur. Suruhanku sedang menunggu di depan mall dekat sini untuk membelikan pakaian" Shaheer berkata santai sebelum Ayu menolak nya

Ayu berteriak keras "Sudah kubilang tidak mau!" Kali ini Ayu benar-benar kesal dengan sikap Shaheer yang benar-benar berlebihan,pemaksa dan suka mengatur keinginan orang lain.

Shaheer menggeleng-gelengkan kepalanya "Dasar, benar-benar tipikal wanita keras kepala!"

Ayu mendengar hal itu namun ia berpura-pura tidak mendengarnya, berdebat dengan Shaheer hanya membuang-buang waktunya saja dan membuatnya semakin kesal. Shaheer membelokkan mobil di salah satu Mall kota Mumbai. lalu ia menelpon salah satu orang suruhan nya agar menemuinya didalam mobil.

"Sir  ini barang yang kau pesan" Seseorang bertubuh tinggi besar itu yang tidak Ayu ketahui namanya, memiliki postur tubuh yang mungkin digilai oleh para wanita jaman sekarang. Ayu benar-benar gila jika menganggap pria itu tidak tampan. Rambutnya berwarna hitam pekat, Mata nya yang bulat dan berwarna Coklat, Hidung mancung dan terlebih lagi dengan kulit kuning Langsat sepertinya ia bukan warga asli Hindustan. Ayu berpikir jika lelaki itu mungkin blasteran karena orang tuanya yang menikah dengan orang berbeda negara.

Namun saat Ayu sedang mengamati Pria itu dan Shaheer---yang sedang berbicara diluar mobil itupun tanpa sengaja pandangan Pria itu dan Ayu bertemu namun saat Ayu ingin memalingkan wajahnya, Pria itu lebih dahulu tersenyum pada Ayu sambil menganggukan kepala nya untuk bersikap sopan pada Ayu, dan mau tidak mau Ayu membalas senyuman sopan Pria itu padanya. Saat Shaheer menyadari hal itu ia langsung menoleh pada Ayu dan menatap Ayu dengan tatapan tidak terbaca, Ayu berpura-pura tidak melihat Shaheer saat sudah selesai berbicara dengan Pria itu lalu menghampiri nya kedalam mobil.

"Cepat ganti pakaianmu!" Shaheer melempar paperbag yang berisi pakaian yang ia belikan untuk Ayu. Ayu mengambil paper bag itu lalu namun tidak membalas perkataan Shaheer sama sekali, dan itu membuat Shaheer hanya bisa bersabar menghadapi sikap Ayu yang masih kekanak-kanakan.

Ayu keluar dari mobil dengan memasang wajah kesal, lalu berjalan tanpa melihat ke depan. Ayu hanya menunduk karena tidak mau oranglain melihat wajahnya yang sedang menahan marah, sehingga ia tidak sadar bahwa lelaki itu sedang berada di depannya.

"Maaf?  Apakah Nona ingin aku mengantarmu untuk ke tempat berganti pakaian?" Pria itu berkata sopan.

Ayu menganggukkan kepala nya "Yes Please!"  Ayu membalas perkataan Prem dengan aksen bahasa Inggris juga, karena Pria itu mengerti bahwa Ayu tidak bisa berbahasa Hindi.

Setelah beberapa menit, Ayupun keluar dari Ruangan dimana di khusus-kan untuk berganti pakaian. Ayu memakai Hoodie panjang berwarna peach dipadukan dengan celana jeans berwarna hitam.

"Apakah Anda sudah selesai Nona? " tanya pria itu seraya tersenyum tipis pada Ayu. Ayu menganggukkan kepala nya seraya berkata 'iya' pada lelaki itu. Lalu Pria itu mempersilakan Ayu untuk jalan duluan di depannya. Namun Ayu menolak nya ia berkata pada lelaki itu agar berjalan berdampingan karena Ayu merasa tidak enak terlalu diperlakukan seperti ini.

"Ngomong-ngomong namamu siapa?" tanya Ayu setelah mereka jalan berdampingan untuk menghampiri Shaheer yang sedang menunggunya

"Namaku Prem Nona" Lelaki itu tersenyum tipis pada Ayu. Ayu seringkali melihat ia menundukkan pandangan nya saat Ayu berbicara padanya.

Ayu menepuk lengan Prem"Ah-- tidak usah takut begitu" ucapnya.

"Lagipula aku tidak akan menggigitmu" lanjut Ayu seraya tersenyum

Prem menggeleng lalu berkata dengan cepat  "Aku bukan--nya takut padamu, tapi aku lebih takut saat Mr Nawaz  sudah menatapku dengan tatapan tajam"

Ayu bergumam "Tatapan tajam?" Ayupun langsung menolehkan pandangannya pada Shaheer saat mengetahui Prem sudah berjalan didepannya lebih dahulu meninggalkan Ayu sendirian dibelakang.

Saat sudah berada tepat didepan Shaheer, Prem pun tidak berani menatap Shaheer saat sedang berbicara ia hanya bisa menunduk dan berkata 'Iya' seakan perintah Shaheer tidak terbantahkan.
Ayu tidak mengerti apa yang dibicarakan oleh Shaheer namun yang Ayu ketahui saat ini ia sedang memarahi Prem karena Ayu melihat mata Shaheer sedang menatap tajam pada Prem.

Ayu yang sedang berada didalam mobil hanya bisa menghembuskan nafas kesal, saat ini Ayu benar-benar lelah. Ayu hanya ingin merebahkan tubuhnya di atas ranjangnya yang empuk.

Ayu mendumel "Ya Tuhan! Kapan drama ini selesai" namun baru saja Ayu berbicara seperti itu,disaat bersamaan Shaheer membuka pintu mobilnya-- lalu masuk setelah menutup pintu mobil itu dengan keras. Ayu yang terkejut berjengkit kaget seraya menatap Shaheer dengan mata membulat.

"Sir kau baik-baik saja?" Ayu bertanya dengan nada hati-hati. Namun Shaheer tidak menggubrisnya, dan itu membuat Ayu kesal dan langsung membuang pandangannya

"Sudah baik aku bertanya padanya kan!" Dumel Ayu dalam hati.

Shaheer terus mengemudi mobil nya dengan serius, ia sama sekali tidak menoleh pada Ayu sejak Ayu bertanya padanya tadi.

Argh sialan!

Shaheer mengumpat dalam hati, bisa-bisa nya ia kesal hanya karena melihat Ayu tersenyum pada lelaki lain. Shaheer tidak suka itu! Apalagi tadi Shaheer melihat Prem dengan senyuman yang tidak pernah Shaheer lihat Prem tersenyum lembut pada wanita.

Setelah satu setengah jam perjalanan akhirnya mereka sampai di pekarangan  MALHOTRA'S HOUSE  atau di tempat dimana Ayu tinggal.

Shaheer berkata seraya membuka sabuk pengamannya "Kita sudah sampai!"

Namun Shaheer tidak mendengar respon apapun yang ia biasa dengar jika sedang berada bersama Ayu. Saat Shaheer menoleh ia melihat bahwa Ayu sedang tertidur pulas disebelahnya dengan wajahnya menghadap ke samping pintu mobilnya.

Shaheerpun menggeleng-gelengkan kepalanya tidak menyangka ternyata Ayu sudah tertidur pulas dengan posisi duduk seperti itu. Pantas saja ia tidak mendengar nada protes yang keluar dari wanita itu.

Shaheer berdecak kesal seraya menatap wajah Ayu yang sedang tertidur dengan damai"Aku sedang menahan kesal disini, tapi kau malah tertidur pulas. Lucu sekali kau ini!"

Namun Shaheer tetap keluar dari mobilnya dan berganti membuka pintu mobilnya untuk Ayu

"Sepertinya kau memang benar-benar berniat ingin merepotkanku kan" Shaheer berbicara pada Ayu, walaupun Shaheer tahu. Ayu tidak akan mendengar nya karena sedang tertidur. Shaheer mengangkat tubuh Ayu dengan gerakan hati-hati agar wanita itu tidak terbangun oleh gerakan Shaheer sedikitpun.

Shaheerpun merebahkan tubuh Ayu saat sudah sampai di kamar Ayu dan pada saat Pelayan ingin membantu Shaheer, Shaheer menolaknya ia akan memastikan sendiri bahwa Ayu akan baik-baik saja saat bersama dengan Shaheer yang membantunya.

"Mr Nawaz apa anda ingin minum Coffee?" tanya pelayan itu saat Shaheer baru saja keluar dari kamar Ayu setelah menidurkan Ayu diranjang.

Shaheer menggeleng lalu berkata "Jika dia bangun tengah malem, suruh dia makan.. lalu jangan lupa untuk ganti pakaian nya juga" perintah Shaheer pada pelayan wanita itu

Pelayan itupun mengganguk hormat "Baiklah Tuan" lalu mengantar Shaheer turun dan mengucapkan terimakasih karena sudah mengantar Ayu.

--------------------

Senin 28 September 2020🍁

Merhaba arkadaslar😘😘 gimana kabar nya kalian?
After long time akhirnya aku kembali lagi heheh😂😂 yang mau hujat aku silakan:)
Aku emang Author paling ganiat+ngaret huhu😭😭
Maafin ya buat semuanya yang udah nungguin cerita ini update tapi ga update² padahal banyak yang nungguin ternyata:))

Sumpah akutuh sebenernya gada niatan buat nge gantungin kalian kok cuma iya susah banget ngebagi waktunya sekarang ditambah aku lagi sibuk-sibuknya sama sekolah online karena kelas udah masuk kelas 12 aku harus lbh fokus ke sekolah😊

Oh ya gimana menurut kalian Part ini?

Seru kah?

Biasa aja?

Kurang greget?

Greget banget?

Btw maafin typo dan bahasa yang masih amburadul ya, namanya kan masih belajar harap memaklumi heheh:v

Kritik & Saran aku terima dengan senang hati😘💕

Continue Reading