Chaeyoung masih terjaga hingga subuh,memainkan kukunya sambil menatap kosong dinding rumah sakit.
Ia dibohongi habis-habisan. Bahkan Mingyu tahu,tapi hanya diam.
Terlintas dipikirannya perbedaan Jungkook yang kadang mengganjal didirinya.
Gaya bicaranya, rambutnya, tapi yang paling spesifik, kalung. Sekarang ia tahu, Jungkook yang pertama kali ia temui selalu memakai kalung, dan Jungkook belakangan ini tidak memakainya sama sekali.
Jadi kalau benar, selama ini dia berinteraksi dengan seorang robot ? Dia berharap dengan seorang robot ?
Kenapa,astaga!!!
Bahkan robot sama sekali tidak bisa merasakan perasaan manusia, untuk mengetahui perasaan ia sendiri pun, robot itu tidak bisa.
Betapa bodohnya!!!
Menangis sesenggukan dalam sunyi, memandang Mingyu yang tertidur di sofa.
Apa yang mau ia harapkan sekarang ? Jungkook yang asli juga sudah memiliki tunangan. Astaga, hatinya sakit sekali.
"Hiks...Gyu...Gyu bangun..hiks"
Mingyu menggeliat dalam tidurnya, memfokuskan pandangannya yang seketika melebar ketika melihat Chaeyoung menangis sesenggukan.
Segera menghampiri Chaeyoung dan memeluknya.
"Hey..kenapa ? Ada yang sakit ? Atau sulit bernafas ?"
Bukannya menjawab Chaeyoung malah memukul Mingyu sekuat tenaga.
"Kau pasti tahukan semuanya ? Kau jahat tahu tidak."
"Tahu apa Chae ?"
"Jungkook. Jungkook seorang robot kan ? Kau tahu dari awal, kenapa kau tidak melarang ku, ha ?!!"
Mingyu tersentak. Ap-apa ini ? Chaeyoung mendengar obrolannya dengan Jungkook semalam ?
"Sekarang aku harus apa ? Aku terlanjur cinta pada Jungkook...hiks..kenapa sih dunia ini jahat sekali padaku ? Dulu waktu aku cinta kepadamu, kau malah menyakitiku dan sama sekali tidak menghargai ku. Sekarang, aku malah dipermainkan seperti ini. Aku tidak mau kehilangan Jungkook... hiks.."
Mingyu melepas pelan pelukannya pada Chaeyoung dan menangkup pipi istrinya itu.
"Hei...tenang... Chaeyoung..sudah, sudah okey ?"
Chaeyoung memandang Mingyu dengan air mata berlinang dan bibir menekuk kebawah.
"Tidak ada Jungkook, ada aku kan? Aku akan berusaha membuat kau jatuh cinta lagi padaku. Jangan mencari Jungkook. Aku janji, aku tidak akan lagi mengecewakan mu. Hmm ?"
"Ta-tapi nanti aku mau bicara dengan Jungkook, y-ya ? Hiks..."
Mingyu menggigit bibirnya gemas. Lalu mengangguk.
"Sejak kapan kau minta izin padaku untuk bertemu Jungkook, hm ?"
"Ish...hiks.."
Mingyu tertawa pelan setelahnya lalu kembali memeluk Chaeyoung.
***
Soodam memandang Jungkook yang sedang bersiap. Sesekali juga Jungkook melempar senyum kepadanya.
"Mau kemana ? Pagi sekali.."
"Mau bertemu seseorang sebentar. Tidak apa-apa kan ?"
Soodam merengut, menggapai tangan Jungkook.
"Siapa ? Perempuan ?"
"Hmm, perempuan. Aku cuma ingin berbicara, tidak ada maksud lain sayang."
"Hah...ya sudah deh. Hati-hati ya."
Jungkook mengangguk,lalu mencium kening Soodam dan beranjak pergi.
***
Jungkook mengernyit ketika masuk ruangan Chaeyoung ada Taehyung, Mingyu dan lainnya.
"Kenapa ?"
Taehyung menghela napas kemudian memandang Jungkook.
"Kau bicara lah kepada Chaeyoung, kami sudah menjelaskan semuanya ke dia. Kami keluar dulu."
Satu-persatu keluar dari ruangan hingga meninggal kan Chaeyoung dan Jungkook di dalam. Chaeyoung menatap Jungkook marah.
Dia berdiri sambil menggenggam sesuatu ditangannya dan saat sudah dekat ia menyabet lengan Jungkook dengan benda itu.
"Akhh..."
Jungkook kaget, melihat tangan Chaeyoung yang digunakan untuk menyerang dirinya tadi. Sebuah pena yang cukup tajam dan sudah ada tetesan darah dirinya disana.
Diluar, baru saja Joohyun mau masuk karena mendengar teriakan Jungkook sudah ditahan duluan oleh Jimin.
"Tidak usah, biar mereka menyelesaikan masalah perasaan mereka."
"Ta-..."
Jisoo menggeleng ketika Joohyun sekilas menatap dirinya. Membuat Joohyun tidak jadi masuk kedalam.
"Kau gila,Chae ?"
"Aku hanya ingin membuktikan yang sekarang di depan ku ini Jungkook yang sebenarnya apa cuma robot."
Jungkook melebarkan matanya, tidak bisa berkata-kata lagi.
"Kaget jika aku sudah tahu ?"
Jungkook meringis saat luka dilengannya terasa ngilu. Sedangkan Chaeyoung berusaha mati-matian agar tidak menghampiri Jungkook.
"Apa yang kau lakukan kepadaku itu jahat, Jung. Kau tidak memikirkan perasaan ku sama sekali apa ?"
"Aku memikirkan perasaanmu. Apa yang aku lakukan itu agar Mingyu sadar seberapa pentingnya dirimu sebagai istrinya."
Chaeyoung menatap Jungkook sedih.
"Tapi tidak seperti ini, ada cara lain,Jung. Dengan begini kau membohongi ku! Aku sudah percaya padamu, sudah nyaman denganmu, tapi apa kenyataannya ? Bisa-bisanya aku selama ini mengharap sesuatu dari seorang robot ?! Kau membuatku seperti orang bodoh. Apalagi kau punya tunangan."
"Lalu aku salah ? Aku pun juga tidak ada niatan untuk membohongi mu sebenarnya. Tujuan awalku hanya itu, hanya ingin membuat mingyu tidak semena-mena lagi padamu. Lagi pula selama ini aku bersikap tidak terlalu berlebihan kan pada mu ? Kau saja yang terlalu agresif."
Chaeyoung speechless, sekarang dia menyalahkan dirinya ?
Jungkook mengusak rambutnya kasar dengan tangan kirinya yang sebenarnya cukup sakit untuk digerakkan
"Terserah. Aku tidak peduli. Kau sudah baikan kan dengan Mingyu ? Bagus kalau begitu. Kau juga sudah tahu semuanya, aku juga tidak perlu menjelaskan apapun padamu. Jangan menghakimi ku seolah aku paling salah disini. Padahal kau juga salah karena terlalu mudah berpaling!"
"Kau--brengsek! Kau tidak ada bedanya dengan Mingyu. Sama saja!"
Tertawa sarkas saat ucapan itu terucap dari mulut Chaeyoung.
"Iya aku brengsek, lalu kau mau apa ?? Mau membenci ku ? Oke,benci aku sepuasnya, karena itu juga tidak berpengaruh padaku."
Jungkook beranjak berjalan keluar meninggalkan Chaeyoung, terdiam saat satu kalimat keluar dari mulut wanita itu.
"Dengar Jungkook! Kalau aku tidak bisa memiliki mu, tunangan mu juga tidak boleh memiliki mu."
Memejamkan matanya, mensugesti pada dirinya sendiri kalau omongan Chaeyoung hanya gertakan. Lalu keluar tanpa menoleh lagi ke belakang.
"Akh sial! Aku benci perasaan ini."
***
Kookie termenung dibalik dinding diluar kamar Chaeyoung. Ntah kenapa tiba-tiba dia merasa aneh. Kata-kata Chaeyoung yang terdengar tadi, membuat perasaan ini datang.
Padahal dia sudah percaya pada Chaeyoung, selain Jungkook dan Taehyung. Dan sepertinya sekarang Chaeyoung tidak akan suka melihat dirinya.
Jadi dia lebih memilih menyusul Jungkook yang sepertinya tadi terluka.
To Be Continue
Ih perasaan makin lama makin absurd..
Wkwk maap yah
Yang baru baca dan ga tau tipe book ku, ku kasih tau. Aku ga suka kalau terlalu banyak konflik, jadi kalau pecinta konflik banyak maap yah, pengabdi happy ending, yang suka sad ending moon maap juga nih hihi
Maaf juga kalau jelek ffnya ga sebagus yang lain, daku masih rookie ga kayak senior lain. Masih sulit juga untuk mencari kosa kata yang tepat jadi harap maklum. Terus sama untuk memperbanyak kalimat penjelasan aku masih kurang, itulah kenapa terlalu banyak dialog.
Pokoknya semoga betah baca book ku yah...
Makasii
Borahae💜💜💜