Chapter 4 : The Portal

180 52 23
By lalaloveptr

Allena bangkit dari duduknya, terlintas dipikirannya untuk kembali ke rumahnya. Namun seolah dirinya tengah digoda sesuatu dia pun melangkahkan kakinya menuju Peleș Castle. Allena dibuat penasaran akan kemegahan Peleș Castle dan juga pemimpin witches.

Selama ini, Allena tidak mengetahu sosok pemimpin klan witches bahkan namanya saja dia tidak tahu. Aaron dan Johnny tengah berada disekitar Allena pun mencurigai gerak-geriknya. Mereka menganggap Allena itu seseorang yang sangat berbahaya karena dari tatapannya saja mereka bisa mengartikannya dengan mudah bahwa Allena bukanlah tandingan mereka. Tidak lama kemudian, Aaron dan Johnny pergi ke tempat yang tidak jauh dari mereka. Mereka memberitahu Lea & Joyce tentang apa yang mereka lihat di dekat gerbang perbatasan.

Lea & Joyce penasaran dengan seseorang yang Aaron bicarakan, oleh karena itu kedua perempuan kelompok Enchanter ini segera pergi untuk menemui orang itu. Aaron dan Johnny mengikuti langkah mereka dari belakang. Kedua perempuan ini cukup tangguh menghalangi jalan yang akan dilewati Allena.

"Keliatannya dia masih seorang remaja." bisik Lea pada Joyce.

Kedua perempuan ini menatapnya sinis nan dingin, mereka melirik Allena dari bawah hingga atas.

"Hey, kau ingin kemana? Apa kau salah jalan?" tanya Joyce dengan tatapannya yang masih dingin.

Allena gugup untuk menjawabnya karena baru kali ini dia bertemu dengan empat orang yang menatapnya begitu dingin dan mematikan.

"M-maaf, aku ingin pergi kesana." ungkap Allena terbata dengan tangannya dia arahkan ke Peleș Castle. Keempatnya lantas terkekeh bersama setelah mendengar alasan Allena memasuki area klan Witches.

Allena pun bingung dengan tingkah mereka, dia tidak ingin menghiraukannya lagi dia pun kembali melangkahkan kakinya, namun dia langsung dicegah oleh kedua lelaki yang ternyata sudah tahu apa yang akan Allena lakukan.

"Tidak semudah itu kamu pergi kesana. Biar aku tanya, kamu berasal dari kelompok mana? Setelah dipikir-pikir aku tidak pernah melihatmu." ujar Aaron penuh penasaran tentang Allena.

Allena terdiam bingung karena dia tidak bisa memberitahukan identitas aslinya apalagi setelah mendengar klan Witches belum bisa menerima kehadirannya didunia ini. Sejenak Allena mempunyai ide untuk memanipulasi pikiran mereka berempat.

Allena menutup kedua matanya dan dalam batin dia mengucapkan beberapa mantra, lalu dia menggerakkan tangannya kecil.
"Sudah tidak ada lagi yang perlu dibicarakan. Aku harus pergi."

Allena pun menyeringai kecil sembari berjalan meninggalkan keempat orang itu yang masih dalam keadaan seakan terhipnotis.

Ketika sosok Allena telah jauh dari hadapan keempat orang ini. Mereka pun tersadar dan bertanya-tanya kenapa mereka berdiam diri.

"Apa yang terjadi? Kenapa kita seakan terhipnotis oleh seseorang?" tanya Johnny kebingungan.

Lea yang memiliki insting hebat pun terkejut setelah menyadari sesuatu.
"Oh astaga! Tidak mungkin! Apakah dia orangnya?!" celoteh Lea dengan raut wajah khawatir.

Joyce yang berada di sampingnya pun menggoyangkan tubuh Lea agar tersadar.

Setelah itu Lea memberitahu mereka tentang apa yang barusan dia rasakan terhadap seseorang yang barusan saja mereka jumpai. Lea menjelaskan bahwa orang itu adalah anak dari Azzura dan Aldevaro yang selama ini mereka tidak mengetahui keberadaannya. Aaron menggeleng mendengar ulasan Lea, dia tidak percaya dengan semua ocehannya.

Namun Johnny dan Joyce mempercayainya bahkan mereka berdua membuat Aaron kembali mengingat tingkah laku aneh yang ditunjukan Allena. Mendengarnya Aaron sejenak terdiam dan mulai mengingat-ingatnya.

"Aku mengingatnya, ketika aku bertanya dia berasal dari kelompok mana, aku sempat melirik kearah matanya dan kalian tahu apa yang aku rasakan setelah melihatnya. Matanya seakan menginginkan aku mati, dan mata anak itu terlihat aneh dan langka." jelas Aaron masih tidak percaya dengan apa yang barusan dia katakan.

Joyce mengerutkan dahinya lalu bertanya.
"Apa maksud mata yang aneh dan langka?"

Aaron menoleh kearahnya dengan tatapan yang malas untuk menjelaskannya.
"Huft, apa kalian tidak pernah mendengar mitos ras Interzis, setahuku ras Interzis memiliki mata yang sangat berbeda dari kedua orangtuanya, bahkan kalau anak itu menginginkan sesuatu yang ada dihadapannya mati seketika, dia hanya perlu menatapnya saja untuk membunuhnya." ungkap Aaron panjang lebar.

Ketiganya sontak terkejut, mereka bertambah yakin bahwa orang yang barusan mereka jumpai itu adalah hasil dari hubungan terlarang. Keempatnya bergegas pergi secepat kilat menyusul anak itu, namun karena banyak ocehan mereka terlambat.

Allena telah memasuki ruangan pertama Peleș Castle.
Sekelompok Sorcerer ternyata tengah berunding di ruangan pertama itu, mereka semua terkejut dengan seseorang yang tiba-tiba masuk dalam Peleș Castle.

Xavery yang sebagai pemimpin sorcecer pun bangkit dan mendekati Allena menanyainya kenapa dia bisa masuk dengan seenaknya. Allena menjelaskan bahwa dia kesini ingin melihat kemegahan Peleș Castle beserta mencari Ibundanya yang telah pergi selama beberapa jam lalu.

Xavery menaikan satu alisnya dan bertanya.
"Memangnya siapa nama Ibundamu?" suara pintu utama castle terbuka dengan sangat keras.

"Menjauhlah darinya Xavery!" teriak Johnny sembari membawa Xavery agar tidak terlalu dekat dengan Allena.

Xavery bertambah bingung dengan situasi itu.
"Kenapa kalian semua ada disini?"

Setelahnya Lea menjelaskan semuanya termasuk identitas asli Allena.

"Biarkan aku sendiri yang bertanya padanya."

Xavery kembali mendekati Allena dengan tatapan penuh tanya.
"Jadi nak, siapa nama Ibundamu?"

Allena menatap mata Xavery sembari menjawab.
"Azzura Lieselotte."

Semua orang yang berada dalam ruangan itu pun terkejut, di saat itu pula Anzyo dan Baren menyeret lengan Allena mengusirnya keluar dari Castle.
Allena yang tidsk terima dengan perlakuan mereka pun memberontak mengeluarkan kekuatan Vampire-nya sontak semua orang kembali heboh setelah melihat betapa kuat dan terampilnya Allena menggunakan kekuatannya.

Allena menatap sinis semua orang dalam ruangan itu, Xavery yang memahaminya mencoba untuk menenangkan emosi Allena.
"Tenanglah, kami tidak akan menyakitimu."

Allena menatap kearah sumber suara itu.
"Tapi dua orang di sampingmu telah membuat lenganku sakit!" bantah Allena dengan nada tingginya.

Xavery pun mencoba memberitahu dua kakak-beradik itu agar tidak gegabah. Mendengar sebuah keributan, Verinn yang terganggu pun menghampiri mereka semua.

"Ada apa ini ribut-ribut?!" tanyanya dengan tatapan kesal dan tidak suka. Langkahnya diikuti dengan adik dan kakaknya yang berada dibelakangnya.

Emosi Allena hilang ketika dia melihat sosok yang dia cari.
"Bunda..." teriaknya sembari berlari memeluk tubuh Ibundanya.

Semua orang yang berada dalam ruangan itu langsung menoleh kearah Azzura dengan tatapan yang penuh tanda tanya.
"Sayang, bagaimana bisa kamu kesini?" tanya Azzura terheran karena yang boleh melewati jalan khusus ialah hanya dirinya dan jika orang lain ingin memasukinya maka orang itu harus bersama dengan Azzura.

Allena melepaskan pelukannya, menatap wajah Ibundanya penuh kerinduan.

"Azzura, apakah ini putrimu?"
Azzura pun mengangguk pelan menjawab pertanyaan Verinn.

Setelah itu Verinn meminta Azzura dan juga Allena untuk masuk ke ruangan keluarga, dan yang lainnya tidak pelru ikut.

Dalam sebuah ruangan keluarga, Azzura menjelaskan semuanya mulai dari putrinya hingga kekuatan yang ada dalam tubuhnya. Verinn masih bingung karena Allena bisa memasuki area klan Witches tanpa adanya Azzura.

Verinn mendekati Allena menatap seluruh anggota tubuhnya sembari menebak-nebak apa yang membuatnya terlihat begitu kuat dan special darinya.

"Bagaimana kamu bisa kesini tanpa Ibundamu?" tanyanya dengan tatapan sinis nan dingin.

Allena menoleh kearah Ibundanya dan Azzura memberika instruksi mengangguk meyakinkan Allena untuk menjelaskan semuanya pada Verinn yang notabenya sekarang dia adalah Bibi-nya.

Lantas Allena menjelaskan bagaimana dia bisa ke area klan Witches. Ketiga saudari ini terkejut setelah mendengar apa yang telah dikatakan Allena. Namun Verinn dapat memahaminya, kenapa Allena bisa dengan mudah membuka gerbang perbatasan itu.

"Inilah salah satu kekuatan spesial itu, bahkan diwaktu tertentu mungkin kekuatannya akan melebihi dari ini." ungkap Verinn gelisah dan khawatir.

Xavery pun angkat bicara.
"Lalu kita harus bagaimana, sayang? Aku yakin tidak lama lagi Warlock akan datang dan menculik Allena."
Ketiga saudari itu menoleh kearah Xavery dan saling tatap satu sama lain.

"Allena harus segera meninggalkan area ini, jika tidak maka dia dalam bahaya. Azzura pergilah bersama putrimu, jika diperjalanan terjadi sesuatu maka lalukan apa yang harus kamu lakukan. Sementara itu, shapeshifter akan mengawal kalian berdua dari jauh." ungkap Verinn tegas lalu dia mengambil ponselnya lalu menghubungi kelompok Shapeshifter untuk segera datang ke Peleș Castle.

Sembari menunggu, Allena ingin mengelilingi Peleș Castle namun tidak diperbolehkan oleh Azzura.
"Kenapa Bunda? Bukankah ini castle milik keluarga Bunda? Kenapa tidak boleh?" tanya Azzura kecewa.

"Bukannya tidak boleh, sayang. Hanya saja sekarang waktunya tidak tepat, jika kamu berada diluar jangkauan Bunda, kamu akan dalam masalah besar." sahut Azzura dengan penjelasannya.

Kelompok Shapeshifter telah tiba dan mereka tampak sangat khawatir, karena salah satu dari mereka, Meizar menjelaskan bahwa diluar Peles Castle terdapat beberapa kelompok Witches tengah berkerumun menunggu anak dari Azzura dan Aldevaro keluar dari castle. Dan sepertinya beberapa orang yang mengetahui masalah ini membeberkan ke semua kelompok.

Reinna yang memiliki indra penglihatan pun memberitahukan pada adiknya bahwa kelompok warlock tengah menuju Peleș Castle. Verinn menyeringai kesal dan marah.

"Menyebalkan sekali!"

Setelahnya Verinn memberitahukan pada Azzura dan Allena agar berada di belakangnya dan sisinya menjaga bagian sisi samping. Verinn melangkahkan kakinya keluar castle penuh angkuh.

"Queen, dimanakah anak dari hubungan terlarang itu?! Biarkan kami melihatnya! Jika pelu akan ku bunuh dia!" teriak salah satu dari kerumunan itu.

Verinn terkekeh keras disertai menatap orang itu dengan tatapan mematikannya.

"Hah?! Kau kira dia semudah itu untuk dibunuh?!" sahut Xavery berteriak.

Para kerumunan merasa diremehkan sontak mereka gegabah untuk menyerang sang supreme berserta pengikutnya. Hanya sekali hentakan tangan, Verinn mampu membuat kerumunan itu terjatuh dan tergeletak diatas tanah.

"Kalian berani ingin melawanku?! Baiklah kalau begitu, silahkan maju dan hadapi diriku!" geram Verinn penuh emosi. Xavery mencoba menenangkan istrinya agar tidak menambah situasi menjadi sulit.

Setelah Xavery berhasil membuat emosi Verinn mereda, dia menginstruksikan pada Azzura agar segera pergi, dengan keadaan seperti ini para Witches yang gegabah ini tidak akan menghiraukan langkah mereka. Baru beberapa melangkah, salah satu dari mereka berhasil melukai lengan Allena dengan kekuatan dari jarak jauhnya.

Vincent yang melihatnya segera menahan gerakan orang itu agar tidak melakukan sesuatu lagi, Allena yang merasa kesakitan pun matanya berubah menjadi merah penuh amarah. Tangannya hanya digerakan sedikit mampu membuat orang itu terluka dibagian wajah dan juga dadanya, Verinn terkejut melihat apa yang dilakukan Allena.

"Gabungan kekuatan?! Bagaimana Allena bisa mempelajari itu? Dan bahkan itu gabungan kedua kekuatan antara witches dan vampire?" gerutu Verinn masih terdiam, hingga dia mulai tersadar akan orang itu berteriak histeris.

Azzura yang berada di sampingnya telah berusaha untuk menyadarkan Allena agar menghentikan apa yang dia lakukan itu, namun hasilnya tidak ada. Verinn menghamipiri Allena, dia menyentuh ujung kepala Allena.

Dalam sekali sentuhan, Allena tidak tersadarkan diri. Di saat inilah peluang mereka sangat besar. Karena para kerumunan ini merasa takut untuk menghadapi Allena. Sebelum Allena tersadar dan akan membuat kekacauan lagi, Azzura beserta kelompok Shapeshifter segera pergi. Sebagai supreme yang terkuat di klan Witches, Verinn berhak untuk menyembuhkan salah satu anggota mereka.

Orang itu telah kembali dari mautnya, Verinn pun memberitahukan pada para kerumunan itu bahwa mereka jangan sesekali melukai Allena, karena dia bukanlah tandingan mereka.

Reinna memejamkan matanya, dia terkejut setelah melihat indra penglihatannya.

"Verinn, ini gawat! Warlock tidak lama lagi akan menghadang mereka." bisiknya dan Verinn hanya menyeringai kecil mendengarnya.


































Nos vemos más tarde
#W&VSAVINGSOUL

Continue Reading

You'll Also Like

1.8M 114K 68
[ HARAP BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN ] ... Kecelakaan mobil yang membuat Reporter cantik bernama Nadine Respati, bertransmigrasi kedalam jiwa Raya Azma...
10.9K 1.4K 15
✧ berlalu ✧ gusion x guinevere ❛ kita disatukan oleh waktu bukan karena cintaku kepadamu. ❜ © moehyung, 2020 all cast © mobile legends, moonton
469K 727 10
warning 21+ - aku ga nyangka bakalann senikmat ini bermain dengan om. ahhh...... ahhhh
314K 12K 23
Creepypasta yang bikin merinding, jangan baca sendirian ditengah malam