sticky note °•° Johncas [Joh...

By Coffesweetie

23.7K 2.3K 870

Wong Lucas merupakan salah satu dari Junior idaman di kampusnya, tidak jarang lucas menjumpai tumpukan surat... More

Patah hati
who are you🐻
DELETE SOON!!!
4. You
The Lucky one
its you

3. I'll Come to You 🦍

3.1K 402 98
By Coffesweetie

🎵🎶 I'll Come to You - Gowoon berrygood

Baca ini Harus sambil dengerin lagunya yaa guys wkwk

.

.

.

.

Seorang Lelaki manis tampak mengenakan sebuah hoodie berwarna hitam dengan sebuah masker yang menutupi wajah tampannya, melangkahkan kaki jenjangnya dengan malas memasuki area kampus, belakangan ini hidupnya menjadi tidak tenang semenjak menjalankan dare dari sahabat gilanya itu.

Apa lagi Lucas mendapatkan beberapa terror pada akun media sosial milik nya, bahkan cukup banyak fans gila dari Seniornya itu yang terus-menerus bertanya padanya apakah ia calon kekasih baru Senior nya itu.

Lelaki manis itu tidak habis pikir, hanya karena sebuah dare gila bisa membuat hidupnya menjadi tidak tenang seperti ini. Lagi pula Lucas masih cukup waras, jadi tidak mungkin ia belok. Walaupun Lucas akui Johnny mempunyai wajah yang sangat tampan.

.
.
.

Jemari lentiknya bergerak dengan cepat membuka loker miliknya, kembali menghela napas melihat beberapa surat di dalam sana, ia tahu pasti ada beberapa surat terror yang ia terima. Sudut matanya melirik sebuah stick note menempel pada pintu lokernya. Semenjak 2 hari yang lalu Lucas tidak menemukan adanya stick note yang menempel disana, Lucas bahkan sempat bertanya-tanya apakah orang itu sudah bosan menulis surat-surat kecil untuknya? Tapi sepertinya hari ini ia mendapatkan sticky note itu kembali.

'Hai manis? Kenapa kamu menciumnya? Apa kamu menyukainya?.'

'Aku jadi ingin merasakan manisnya bibirmu.'

Dahi Lucas berkerut bingung membaca tulisan itu, memang dikira Lucas itu gula? Memang dia kira bibirnya ini apa? Sampai berkata dia manis seperti itu.

"Ini orang yang menulis ini, pasti udah gila." Pikirnya dalam hati.

"LUCASEEUUU!!."

"Yak Wong Yukhei!."

Lelaki tampan itu hanya memutar bola matanya malas, astaga ini bahkan masih terlalu pagi, ia sungguh malas mendengar suara merdu yang dapat merusak pendengaran berasal dari kedua sahabatnya.

Dapat dilihat dua Gadis cantik yang sedang berjalan kearahnya, jangan lupa dengan tatapan tajam dari salah satu Gadis itu.

Oh jangan lupakan dengan seorang Lelaki tampan yang berjalan santai di belakang kedua Gadis itu, Lelaki tampan itu bersikap biasa saja seakan merasa tidak bersalah sudah membuat Lucas menjadi tidak tenang beberapa hari ini.

Dia adalah biang kerok dari semua masalah ini.

"Cas lu seriuskan ga ada hubungan sama bang Johnny kan?." Tanya Koeun saat mereka sudah saling berhadapan, menatap sahabatnya dari atas sampai bawah. Kenapa raut wajah sahabatnya sudah terlihat sangat kusut pagi ini.

"Dibilang engga!." Ujarnya berdecak kesal. Membalikan tubuhnya lalu menutup lokernya, Lucas sungguh tidak tertarik membahas topik yang tidak membuatnya tenang beberapa hari ini. Membuat moodnya semakin buruk saja.

.
.

"ㅡTapi itu ciuman pertama lu kan Caseu?." Sahut Woojin kembali menunjukan sebuah senyum menyebalkan, entah kenapa menggoda Lucas menjadi salah satu hal menyenangkan untuknya.

Sedangkan Lucas menyipitkan matanya tajam, menatap Woojin seakan ia bisa kapan saja melempar sahabatnya itu keluar dari bumi.

"Yang Woojin bilang itu bener Caseu?!."

"Gila sih, lu beruntung banget.. Ciuman pertama sama bang Johnny?!."

"Berutung apanya?!." Balas Lucas tajam, melirik ke arah Yeri dengan pandangan galak miliknya.

"Beruntunglah, secara ciuman pertama lu sama cowo seganteng kak Johnny!." Ujar gadis cantik itu dengan pandangan berbinar, sebelum Yeri menangkup wajah tampan Lucas dengan jemari lentik, menepuk-nepuk pipi chubby milik sahabat baiknya itu. "Gua bangga sama lu Caseu, lu bisa ciuman sama cogan idaman kayak Bang Johnny..." Lanjutnya, sambari berkekeh pelan.

"Cogan apanya? Orang dia jelek gitu..." Ujar Lucas kesal, mencoba menyingkirnya jemari sahabatnya itu dari wajah tampannya.

"Ohiya lu harus tau Cas, Miss Jessica kemarin baru aja kasih daftar kelompok kita semester ini..." Ujar Woojin mencoba mengalihkan pembicaraan, mencoba menghentikan perdebatan yang terjadi diantara para sahabatnya itu.

Ia sepertinya perlu memberitahukan informasi ini pada Lucas, anak itu pasti akan terkejut saat mengetahui ini.

"Lah terus?." Lelaki tampan itu melirik kearah Woojin, bahkan dahinya berkerut bingung. Minggu lalu Lucas memang tidak mengikuti kelas Miss Jessica karena sakit, ia jadi tidak tahu kelompoknya untuk semester ini.

"Kita berlima satu kelompok loh Caseu.." Ujar Koeun tersenyum manis, entah kenapa senyumnya kali ini terlihat aneh dimata Lucas.

"Terus satu orang lagi siapa?."

Menurut Lucas tidak masalah berkelompok dengan siapapun, asal semua tugasnya terselesaikan dengam baik.

"Mark!!."

Tidak. Habis sudah riwayatnya.

.

.

.

°•°

.

.

.

Lelaki tampan itu tampak merengut kesal, kenapa juga Miss Jessica malah membuatnya menjadi satu kelompok dengan Mark.

Yang lebih menyebalkan lagi kenapa harus kelompok mereka, yang menjadi kelompok yang harus melakukan presentasi lebih dulu.

Apa lagi setahu Lucas, anak itu selalu menginginkan melakukan kerja kelompok di rumahnya. Memang teman-temannya berkata rumah Mark mempunyai fasilitas seperti hotel bintang lima. Sangat besar dan Nyaman, mengingat anak itu terbilang besar dari keluarga yang cukup berada.

Mark itu memang pintar dan baik, tidak heran teman-temannya terlihat sangat senang saat tahu, mereka satu kelompok dengan Mark. Tapi tidak dengan Lucas.

Tapi gimana kalo nanti Lucas ketemu Johnny? Mau ditaruh dimana muka gantengnya ini?.

Apalagi semenjak kejadian dare kurang ajar yang dikasih Woojin buat dia. Jangankan buat ketemu Johnny, ketemu sahabat-sahabat Seniornya itu aja Lucas milih buat kabur.

.
.

Mencoba menerima realita yang terjadi, lelaki tampan itu menghela napas berat, Semoga saja Lucas tidak bertemu dengan Johnny hari ini, ia tidak ingin harinya menjadi semakin buruk karena bertemu dengan Seniornya itu.

Kakinya melangkah maju, mengamati sebuah foto keluarga besar yang terpajang disana. Seperti potret keluarga bahagia. Beberapa menit yang lalu mereka memang baru saja tiba di rumah Mark. Bahkan teman-temannya tidak berhenti berdecak kagum melihat bangunan itu, terlihat sederhana di luar, tapi seperti istana di dalamnya.

Tanpa sadar Lelaki manis itu tersenyum, mengamati beberapa foto anak kecil disana, sepertinya itu foto saudara-saudara Mark ketika masih kecil. Mereka terlihat lucu dan menggemaskan.

Matanya kembali mengamati sebuah foto pernikahan terpasang disana, sepertinya mereka adalah kedua orang tua Mark. Mereka terlihat sangat serasi dan menawan, pantas saja anak-anaknya terlihat sangat menawan, kedua orang tua mereka bahkan terlihat sangat sempurna.

"Orang tua lu Mark?." Tanya Lucas, melirik ke arah Mark yang sedang duduk disana bersama Woojin, Yeri, dan Koeun.

"Ya itu foto pernikahan Mommy dan Daddy gua, Kenapa?." Ujar Mark pelan, mengalihkan pandangannya ke arah Lucas. Lalu menunjukan sebuah senyuman yang terkesan menyebalkan. "Mau liat calon mertua?." Lanjutnya.

Lucas, Lelaki manis itu terdiam untuk beberapa saat. Membalikan tubuhnya dengan cepat, Lalu menatap Mark dengan membulatkan kedua matanya lucu.

Tunggu dulu..

Dari mana ini anak tau..

Eh..

Melihat ekspresi terkejut yang diberikan oleh Lucas, membuat Mark tertawa, lebih tepatnya mentertawa kebodohan yang baru saja dibuat teman sekelompoknya itu. Bagaimana bisa anak itu mencium Kakak nya di tengah lapangan seperti itu.

Sejujurnya Mark belum terlalu akrab dengan Lucas, walaupun mereka sudah hampir 1 tahun berada di kelas yang sama.

"Gimana gua ga tau, kalo hampir 1 kampus ngomongin 'Lu ciuman sama Abang gua' di tengah lapangan.."

Ujar Mark menekannya kata ciuman mereka yang terjadi beberapa hari yang lalu. Masih menatap Lucas dengan senyuman menyebalkan miliknya itu.

Dan mendengan itu Lucas bersumpah ingin rasa mengubur Woojin hidup-hidup.

Kalo Mark yang biasanya tidak peduli dengan sekitar saja bisa mengetahui berita itu, berarti memang benar kalo diri nya dan Seniornya itu sedang menjadi perbincangan hangat di kampus.

.

.

.

•°•

.

.

.

Lelaki tampan itu hanya melirik malas kearah ponselnya yang terus bergetar, mencoba mengabaikan seseorang yang sedang terus saja mencoba menghubungi diseberang sana.

Untuk saat ini Johnny sedang tidak ingin berbicara dengan orang itu, matanya melirik ke arah Kolam renang yang ada didepannya, lalu tersenyum kecil melihat para sahabatnya yang sedang melemparkan canda disana. Mereka memang sering datang ke rumahnya, hanya untuk sekedar bermain.

"Jaehyun ngehubungin lu lagi?."

Lelaki tampan itu hanya menganggukan kepala sebagai jawaban pertanyaan Hansol, matanya masih melirik ke arah camera yang ada di tangannya, melihat hasil gambar dari beberapa fotonya tadi.

"Kenapa kalian jadi tarik ulur gitu dah.." Ujar Hanbin pelan, lalu melirik ke arah Johnny, sepertinya anak itu tidak ingin ia membahas mantan kekasih manisnya itu untuk saat ini. "Giliran lu mendekat, dia ngejauh. Giliran lu yang mulai ngejauhin dia, malah Jaehyun yang coba buat deketin lu lagi..." Lanjutnya.

"Urusin dulu kisah menyedihkan lu sama Hayi..."

Chanyeol yang sejak tadi berada di sana melempar sebuah makanan kecil yang ada di tangannya ke arah Hanbin, merasa sedikit kasian dengan salah satu sahabatnya itu karena selalu mengalami penolakan cinta yang menyedihkan.

Lagian udah tau di tolak 3 kali, masih aja terus di pepet.

"Semenyedihkan kisah cinta johnny, doi ga pernah ditolak sampe 3 kali, sama cewe yg sama pula..." Ujar Sehun melirik kearah Hanbin, menjulurkan lidahnya mengejek sahabatnya itu. Lagi pula apa yang ia katakan memang hal sebenernya terjadi.

"Apaan sih lu?!." Sahut Hanbin galak, melemparkan tatapan tajam miliknya pada 2 sahabatnya yang selalu saja mengejeknya tentang penolakan yang diterimanya.

Lagi pula menurut Hanbin apa salahnya mencoba? Bisa saja suatu hari nanti sang pujaan hati akan tertarik padanya.

"Udahlah, ngapain jadi ribut gini.." Johnny mencoba menengahi, lagian capek juga kalo dengerin sahabatnya ini pada debat, yang ada ga akan kelar kalo ga ada yang nengahin.

.
.

"Dari pada lu galauin mantan lu, gua kenalin sama adek sepupu gua gimana, John?."

"Adek sepupu lu siapa?."

Johnny mengerutkan keningnya bingung, ia bahkan tidak pernah bertemu dengan adik sepupu sahabatnya itu.

Lelaki tampan itu bahkan baru putus beberapa bulan yang lalu, masa sekarang udah mau di kenalin sama orang lain aja. Ga habis pikir Johnny sama sahabatnya yang satu ini.

"Gua gatau lu kenal dia atau ga John, dia satu kampus kok sama kalian." Jackson duduk tepat berada di samping Johnny, mengusap helaian rambutnya yang basah dengan sebuah handuk, ia memang baru selesai berenang setelah mendengar perdebatan yang terjadi diantara para sabahatnya. Lalu melirik ke arah sahabatnya. "Dia mahasiswa baru kok, baru semester 2."

"Adek lu yg ada di feed instagram lu Bang?."

Yuta yang sejak tadi diam karena malas mendengar perdebatan akhirnya berbicara. Karena penasaran dengan seseorang yang akan di kenalkan Seniornya itu pada Johnny, jemari lentiknya membuka applikasi Instagram miliknya.

Melihat banyaknya foto disana, tapi ada sesuatu yang menarik perhatiannya. Ada sebuah foto seseorang disana. Tanpa sadar dahinya berkerut bingung, seakan mencoba mengingat wajah seseorang yang pernah di Upload Seniornya itu.

Entah kenapa rasanya wajah itu terlihat tidak asing baginya, seakan Yuta pernah melihat wajah itu entah dimana.

"Iya itu adek gua, dia manis sih cuma badannya aja yg bongsor."

Jackson mengganggukan kepala sebagai jawaban, ia memang pernah mengupload foto bersama adik sepupunya beberapa kali.

"Ini adek lu bang?."

Yuta tampak menunjukan sebuah foto yang ada di ponsel pada Jackson, lalu melirik ke arah Johnny dan memberikan sebuah tatapan aneh. Seakan membayangkan bagaimana reaksi sahabatnya itu saat tau siapa adik sepupu dari Seniornya itu.

"John lu pasti kaget kalo tahu siapa sepupunya bang jackson.."

Johnny, Lelaki tampan itu mengerutkan keningnya bingung, lalu menatap Yuta penasaran.

"Emang siapa?."

.

.

.

•°•

.

.

.

"Lu mau ngapain ke rumah gua?."

Lelaki manis itu tersentak kaget saat mendengar sebuah suara bariton berat milik lelaki lainnya, Lucas segera membalikan tubuhnya untuk melihat siapa pemilik suara itu. Seketika matanya membulat lucu saat melihat seseorang yang baru saja berbicara dengannya.

Johnny sedang berdiri disana, di deket sebuah pintu kaca. Mandangnya dengan tajam, tapi ada lagi yang membuat Lucas lebih kaget, Johnny berdiri disana tanpa mengenakan pakaian atasan, menampilan tubuh atletis miliknya. Rambutnya juga terlihat basah, menambah kesan sexy pada lelaki tampan itu.

Herin, adik Johnny. Memang sempat berkata kakaknya itu sedang berenang bersama teman-temannya tadi.

"Eh ga bang.."

Lelaki manis itu mundur beberapa langkah, saat melihat Johnny melangkah mendekat menghampirinya.

"Terus kenapa disini?."

"Kerja kelompok sama Mark.." Ujar Lucas pelan, lelaki manis itu mencoba kabur dari Johnny, ia terlalu malu untuk bertemu dengan Kakak Tingkatnya itu, apa lagi setelah kejadian beberapa hari yang lalu.

Tapi saat kakinya mau melangkah maju, sebuah lengan kekar menahannya untuk tidak pergi.

#Bruk

Dengan cepat Johnny menarik lengan Lucas, memojokan lelaki yang berparas manis itu, ke arah tembok yang berada tepat di belakang Lelaki manis itu.

"Wong Yukhei."

Matanya kembali membulat lucu saat Johnny mulai mendekatkan wajah mereka berdua. iris Caramel memikat itu menatap tepat pada iris hitam cantik milik Lucas.

"Lu tau nama gua bang?."

"Percuma gua punya adek, klo ga bisa cari informasi tentang lu.."

Johnny tersenyum miring, entah kenapa wajah ketakutan Lucas terlihat sedikit menggemaskan dimatanya. Padahal Johnny juga ga bakalan ngapa-ngapain ini anak.

"Ternyata kalo dilihat dari deket gini.." Ujarnya pelan, mendekatkan wajah mereka berdua. Johnny mengamati wajah tampan cenderung manis milik Lucas. Pipi itu terlihat cubby, mata bulat itu, bulu matanya bahkan terlihat begitu lentik. Matanya turun ke bawah, hidungnya terlihat mancung, lalu memperhatikan belahan bibir Lucas yang beberapa hari lalu yang sempat ia rasakan.

"Lu manis juga.."

.
.
.

"MAAAA!! BANG JOHNNY MAU CIUMAN SAMA TEMENNYA KAK MARK!!."

Sebuah teriakan mengangetkan kedua nya, bahkan Lucas tanpa sadar mendorong tubuh besar Johnny menjauh darinya. Membuat lelaki tampan dihadapannya mundur beberapa langkah. Kedua nya segera melihat ke arah seorang gadis cantik yang tengah menatap mereka dengan pandangan tajam.

Tapi kalo diperhatikan posisi Lucas dan Johnny memang terlihat sedikit ambigu.

.
.

Gadis cantik itu menatap tajam lebih tepatnya kearah sang abang, Herin tuh heran sama Johnny. Udah tau dirumah banyak tamu malah jalan-jalan telanjang dada gitu, badannya boleh bagus.

Kalo Herin udah bosen lihat Johnny begitu, kalo dilihat yang lain gimana?. Emang Abangnya itu ga malu?.

Emang Abangnya yang satu ini urat malunya udah putus setengah, jadi gini deh. Mana nempel-nempel sama temen kakak Mark itu.

"Bang Johnny mesum ihh!! Masa ga pake baju begitu mau cium-cium anak orang!."

"Eh ga gitu dekㅡ."

Belum sempat Johnny menyelesaikan kalimatnya, adiknya itu sudah memotong ucapannya.

"Yang so sweet dong kalo mau cium, dipeluk dulu gitu bang.."

"Ehh.." // "Dek.."

.

.

.

.

~ To be Continued ~

.

.

.

.

.

.

.

hai kalian yang kerjaannya "sider" aja, sehat ga kalian?? wkwk

Ada yg kangen aku ga? Wkwk pasti ga ada si yaa 😌😌

Fyi : Johnny mahasiswa tingkat 3, klo Lucaseu tingkat 1

Gatau kenapa lagi kangen liat moment mereka berdua lagi 😔😌

GEMOYY LUCASEUU!! anak aku udah gede 😌😌

manis manis gemay iihh sayangnya aku😌😂😂

Jangan lupa tunjukan bentuk cinta kalian dengan vote dan komen. Luvyuall..

BSD,
04.06.2019

Di upload pada :
27.07.2020
Ga nyangka ini udah 1 tahun ada di draf hmm..

Continue Reading

You'll Also Like

539K 32.5K 126
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
724K 71.6K 45
Bertransmigrasi menjadi ayah satu anak membuat Alga terkejut dengan takdirnya.
1.1M 86.4K 63
[Brothership] [Not bl] Tentang Rafa, hidup bersama kedua orang tuanya yang memiliki hidup pas-pasan. Rafa tidak mengeluh akan hidupnya. Bahkan ia de...
78.6K 9K 67
"i'm broke and hopeless too." Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar. Love, penul...