The Jung's Family [J-Fams]

By perfectaries

691K 75.1K 12K

Ladies and gentlemen, welcome to Jung's Family! ©July '19 More

Our Cast
Rebutan
Teteh Kesayangan
Si Kembar
Abang Sayang
Adek Sayang
Hari Kedua
Selingkuh?
Rindu Terobati
Jum'at Nyusruk
Jum'at Nyusruk (2)
Peraturan Yunho
Kwetiau
School Anniversary
Futsal
Gara-Gara Ayah
Mancing Mania Mantap
Cewek dan Pemikirannya
Kerja Kelompok
Mati Lampu
Kasian Abang Jaehyun
Youtube Haechan
Ujian Nasional
Teteh dan Adek
Teteh dan Ayah
LDR nih?
Baby We Go Wild
Minggu Bersama Teteh
Lovely Bestie
Curhat Colongan
Adek, Bang Jae, dan Mbak Lela
Orang Baru
Someone From The Past
O-ow...
Untold Story
Teteh is back!
[Ramadhan Tiba, Ramadhan Tiba~]
Bothered
Lieur!!!
Jealousy
Hallo Perang Dunia!
Sorry
Teteh Kenapa?
Goodbye?
Tiktok dan Jeno
Campur Aduk Day
Liburan yuk!
Liburan Membawa Bencana
Kekasih Hati
Buaya
Aku, Dirimu, Dirinya
Blessed Day
Flashback
Bucin Akut
Janji Nggak Begitu Lagi
Hari Kemerdekaan
Ku Menangis
Sesuatu Di Jogja
Kumpul Dadakan
Bantuan Untuk Upin&Ipin
Selamat, abang!
Badai Pasti Berlalu
Harinya Teteh
Nasib Si Adek
Lamaran, nih?
Geng Bucin
GWS
Siraman

Gula Campur Bawang

7.8K 983 491
By perfectaries

"Teh, keluar yaahh?? Sebentaaarrr ajaaaa? Mau yaahh??" bujuk Teh Ica yang sedaritadi berdiri disebelah Jihyun yang sedang sibuk dengan laptop-nya.

Sumpah, Jihyun lagi banyak tugas banget. Dan lagi nggak mau diganggu sebenarnya.

"Teh Ica,"

Mata Teh Ica seketika berbinar, "Iyah?"

"Teteh lagi banyak tugas--"

"Nenek cuma minta keluar sebentar aja kok, temen-temennya nenek pada nanyain teteh. Habis itu teteh masuk lagi ke kamar juga nggak apa-apa." jelas Teh Ica.

"Tapi di luar rame banget kan!" 

"Nggak rame banget kok, rame aja." sahut Teh Ica.

Jihyun lantas mendelik, "Teteh nggak ada kerudung???"

"TEH ICA PINJEMIN!" seru Teh Ica bersemangat. 

Jihyun terdiam beberapa saat, sampai akhirnya ia menyerah dah mengangguk. Teh Ica pun langsung kabur dari kamarnya dan kembali dengan sehelai kerudung berwarna merah muda lengkap dengan dalaman kerudungnya.

Jihyun pun langsung disuruh untuk mengganti pakaiannya dengan lengan panjang dan lebih sopan oleh Teh Ica. Beruntunglah Jihyun masih punya pakaian yang pantas digunakan dipengajian.

"Teh, perasaan baru bulan kemarin deh pengajiannya di rumah nenek?" tanya Jihyun pelan.

"Pengajian disini tuh rajin teh, setiap minggu mereka bikin undian siapa yang rumahnya nanti dijadiin tempat pengajian." kata Teh Ica sambil sibuk memakaikan Jihyun kerudung.

"Lagi pula nih ya, pengajian di rumah nenek itu udah beberapa bulan yang lalu tau! Waktu teteh lagi pulang ke Jakarta!" sambung Teh Ica.

Ya memang sih, setiap ada pengajian di rumah nenek, Jihyun tuh jarang ada di rumah. Kalau nggak lagi di Jakarta ya lagi ada kegiatan di luar rumah. Ini adalah kedua kalinya Jihyun ikut pengajian di rumah sang nenek.

"Masa sih? Perasaan baru kemarin..." cicit Jihyun.

"Oke, udah selesai! Mashaallah meni geulis pisan ih! Foto dulu atuh!" seru Teh Ica senang. Cantik banget cucu majikannya.

"Nanti ajalah, ayo keluar dulu." kata Jihyun sambil berdiri dari kursi riasnya.

Cantik juga gue pake kerudung...

Begitu keluar dari kamar, Jihyun langsung disambut oleh Nenek Im beserta kawan-kawannya yang hari ini memakai baju seragam berwarna ungu dari ujung kepala sampai ujung kaki (kaus kaki).

"Mashaallah... geulis pisan ini cucumu..."

"Ya Allah si eneng, makin hari makin geulis aja!"

"Ini si geulis udah ada yang punya belum? Kalau belum mau Ibu kenalkan ke anak Ibu, siapa tau jodoh kitu..." seru seorang perempuan paruh baya yang masih terlihat cantik di mata Jihyun.

Seruang tamu seketika ramai dengan suara tawa karena semua ibu saling menimpali ucapan dan memberikan pujian pada cucu Nenek Im itu.

"Haduh hampura nya, ini si geulis udah ada yang punya. Udah sold out kalau kata anak jaman sekarang mah," ucap Nenek Im tersenyum bahagia sambil mengelus punggung Jihyun.

"Waduh... nggak jadi dikenalkan dong, teh?" tanya Ibu lainnya pada Ibu yang tadi berkata ingin mengenalkan dirinya pada sang anak.

"Selama jalur kuning belum melengkung harusnya masih bisa ya, geulis?" jawab si Ibu sambil menoleh pada Jihyun.

Sedangkan Jihyun hanya bisa tersenyum kikuk sambil mengucap sabar pada dirinya sendiri.

"Ya sudah, ayo dimulai sekarang aja pengajiannya." ucap Nenek Im selaku tuan rumah.

Pengajian pun dimulai dengan dipandu oleh perempuan paruh baya yang biasa dipanggil Umi oleh ibu-ibu. Jihyun juga ikutan kok, meskipun ponselnya tidak berhenti bergetar sedaritadi.

Pengajian pun berjalan lancar sampai akhir acara. Jihyun juga membantu nenek dan Teh Ica untuk membagikan besek pada ibu-ibu pengajian.

Tiba-tiba suhu udara pun semakin dingin dan suara petir juga mulai terdengar ditelinga menandakan akan turun hujan sebentar lagi. Para ibu pun langsung berpamitan untuk pulang karena memang acara sudah selesai, jadi bagi yang ingin pulang bisa langsung meninggalkan rumah Nenek Im.

Dan kini tersisa dua orang ibu yang menunggu jemputan dari suami dan anaknya. Selaku tuan rumah yang baik, Nenek Im, Jihyun, Teh Ica dan Mang Ujang ikut menunggu di teras rumah.

"Nah, alhamdulillah itu dia si kasep udah sampai..." kata si Ibu yang tadi Jihyun bilang cantik.

Dan betapa terkejutnya Jihyun begitu melihat siapa yang turun dari mobil dengan berbalut kemeja kotak-kotak dan kaus putih didalamnya.

Lelaki itu tersenyum manis pada semua orang kemudian menyalimi tangan satu persatu dan berhenti dihadapan Jihyun yang memang berdiri di paling ujung.

"Hai, Ji." sapa Rowoon sambil tersenyum manis.

Jihyun lantas tersenyum kikuk, "Hai, kak."

"Loh... ini anakmu?" tanya Nenek Im pada Ibunya Rowoon.

Ibunya Rowoon lantas mengangguk, "Loh... kalian udah saling kenal?"

"Jihyun adik tingkat Aa di kampus, Bu."

"Oh ya ampun... dunia sempit sekali ya?" ucap Ibunya Rowoon sambil tersenyum manis pada keduanya.

"Rowoon pernah main kesini kok, iya kan kasep?" ucap Nenek Im.

"Iya, nek." jawab Rowoon sopan. 

"Jodoh ieu teh namana!" sahut ibu satunya yang sedang menunggu jemputan suaminya.

Ibunya Rowoon hanya bisa tertawa kemudian tersenyum manis, senyumnya persis Rowoon.

"Ya sudah, kami pamit pulang dulu. Sudah mau hujan," kata Ibunya Rowoon.

Rowoon dan Ibunya lantas berpamitan dan setelah itu menghilang dari pandangan bersama dengan mobilnya. Nggak lama setelah itu suami ibu tadi pun datang dan langsung berpamitan juga. Jihyun dan yang lainnya pun juga langsung masuk dan membereskan apa yang harus dibereskan.

Usai membereskan ruang tamu, Jihyun pamit untuk kembali ke kamar dan melanjutkan tugasnya. Tapi tiba-tiba ia ingat ucapan Teh Ica.

Foto dulu lah ya, mumpung lagi cantik.

Jihyun.J

❤️ 2453 likes

Hi?🙈

loads more comments

Yejii.Hwangs INI TEMEN GUE BUKAN SIH ANJIR??? CAKEP BANGET LO!!!!

J.Heejin cantik banget Jihyun!!!😍😍😍

SomiJeon CANTIK BANGET CRAZYYYYYY😭😭❤️

YireonWang sooooo preetttyyyy😍😍❤️❤️

HaechanLee MASHAALLAH UKHTI MANEH TEH TOBAT????? 

IniDaehwi SIAP-SIAP SATU KAMPUS HEBOH INI MAH😍😍

Jeno.J @Yunho.J @Yoona.J AYAH BUNDA LIAT!!!! 😍😍❤️

Yunho.J Mashaallah anak gadisku cantik sekali😍🤗

Yoona.J BUNDA KAGET😭❤️

Jaemin.J INI TETEHNYA ADEK BUKAN SIH?!?!

Jaemin.J KOK CANTIK BANGET😡❤️

Jaehyun.J abang otw beliin kerudungan lima lusin!😍❤️

Renjun.H ini tobat apa gimana sih😳

HaechanLee JI PAWANG LO PINGSAN JI @Mark.L

Odejun jihyun😍

Rowoon.K cantik😊 

HaechanLee @Odejun @Rowoon.K punten, udah ada yang punya🙏🏻

Jihyun yang melihat komentar-komentar tersebut hanya bisa tertawa geli sambil mengaminkan dalam hati jika ada yang memberikan pujian. Tetapi dari sekian banyak yang memberikan komentar, Jihyun belum lihat adanya komentar dari kekasihnya itu.

Yang Jihyun lihat malah komentar dari Rowoon dan Ojun. Padahal ia penasaran dengan reaksi kekasihnya.

Tapi tunggu, tadi Jihyun lihat kata Haechan pawangnya Jihyun lagi pingsan.

JANGAN BILANG SI CROCODILE PINGSAN BENERAN?!

Kring... kring...

Jihyun dibuat terkejut dengan panggilan masuk dari ponselnya. Buru-buru ia jawab tanpa pikir dua kali.

"Halo? Kenapa, Chan?"

"Geulis pisan euy pake kerudung," kata Haechan dari seberang sana.

Jihyun lantas terkekeh geli, "Makasih loh atas pujiannya,"

"Udah makan? Kapan pulang?"

Haechan tetaplah Haechan. Meskipun sering ngeselin dan bikin Jihyun naik darah kalau ngobrol dengannya, tetap aja ia sahabat Jihyun yang pengertian. Walau nggak sesering itu mereka bertukar kabar, Haechan nggak pernah gengsi untuk menghubungi Jihyun lebih dulu. Entah menanyakan udah makan atau belum, atau sedang sibuk apa, atau bahkan mencari Renjun yang hilang. Sesimpel itu.

"Udaaah, nanti kalau pulang beliin seblak ya!"

"Siap! Tenang aja!"

"Ya Allah... kenapa cantik banget sih??!!"

Jihyun lantas mengernyit seperti mengenal suaranya erangan dari seberang sana, "Lo lagi sama Mark?"

"Oh, ho'oh. Kocak banget cowok lo lagi guling-guling di kasur sambil nangis."

Seketika tawa Jihyun pun meledak, "Lebay banget lo!"

"Seriusan anjir! Heh, bucin! Cewek lo nih!" seru Haechan.

"ANJIR KOK LO NELPON JIHYUN SIH??!"

"BIAR DIA TAU KALAU LO LAGI NANGIS SAMBIL GULING-GULING DI KASUR!"

Dan selanjutnya hanya tawa Haechan yang Jihyun dengar disusul dengan seruan heboh Mark yang terdengar serak.

"Mark!" panggil Jihyun.

"Orangnya nggak mau ngomong tuh Ji, malah ngomel-ngomel liat komen Ojun sama si rawon eta!" ledek Haechan.

"Diem nggak lo, Chan?!" seru Mark.

"Nggak bisa tuch, gimana nich?" ledek Haechan lagi.

Jihyun masih tertawa mendengar keributan disana, "Buddy?? Are you okay??"

"NGGAK!" seru Mark yang langsung disambut dengan tawa oleh Jihyun dan Haechan.

"Kenapa ih kok marah-marah?" tanya Jihyun sambil terkekeh pelan.

"KAMU NGACA COBA!"

"Udah kok dari tadi,"

"TERUS???"

"Ya cantik???" jawab Jihyun percaya diri.

"YA BAGUS KALAU TAU!"

"Dih, amit-amit bibir lo pengen gue tarik aja rasanya Mark." ucap Haechan sebal karena melihat bibir sahabatnya yang dimonyong-monyongkan.

"Ya udah, komen dong. Masa aku cantik nggak dikomen? Ojun aja udah komen?" ledek Jihyun.

"JIHYUN!"

"HAHAHAHAHAHAHAHA KOCAK BANGET YA ALLAH MARK MARK, GUE BILANGIN TAEYONG NIH!" seru Haechan.

"Mulut lo dijaga ya, Min Ho!" ucap Mark.

"Bangsat lo juga ngatain gue!"

"Berisik!"

"Terusin aja ributnya, gue matiin ya?" ucap Jihyun.

"Matiin aja, Ji. Bales chat aku!" kata Mark.

"Komen dulu baru aku bales, bye." ucap Jihyun dan setelahnya ia langsung mematikan sambungan telponnya sambil terkekeh geli.

Punya pacar kok gampang banget dibikin nangis sih???

Ting!

Mark.L comment on your post "God, i'm the luckiest man in the world😭❤️"

Seketika senyum Jihyun langsung mengembang membaca komen Mark.

Buayaku

Buayaku :
Ji😭😭
Kamu cantik banget😭😭
Ini aku seneng banget liatnya😭😭
Mau peluk😭😭
Bud, itu udah aku komen😭

Jihyun :
Emotnya kok gitu sih wkwk

Buayaku :
Nangis aku liat kamu pake kerudung

Jihyun :
Lah kenapa?

Buayaku :
Mau aku bawa ke KUA tapi tabunganku belum cukup😔 

Jihyun :
KULIAH DULU LO YANG BENER

Buayaku :
NGACAAAAAA

Jihyun :
Anjir

Buayaku :
Ini kamu beneran pake, yang??

Jihyun :
Menurut kamu gimana?
Suka nggak kalau aku pake?

Buayaku :
Seriously? Masih harus ditanya?

Jihyun :
Jawab aja

Buayaku :
Mau kamu pake atau nggak aku tetep sayang
Aku nggak bisa maksa
That's your choice bud
Aku cuma bisa support

Jihyun :
Ululuu manisnya ketikanmu crocodile

Buayaku :
Anjir
Jahat banget aku dikata buaya terus

Jihyun :
Ya gimana ya
Cocok aja

Buayaku :
Bener-bener dah lo

Jihyun :
Btw aku belum pake
Belum siap hehehe
Itu tadi ada pengajian di rumah nenek terus disuruh pake kerudung  
Ya udah aku nurut aja
Eh ternyata aku cantik banget

Buayaku :
Pede banget, pacar siapa si lo? 

Jihyun :
Rowoon

Buayaku :
SERIOUSLY ITU DIA NGAPAIN SIH KOMEN-KOMEN BEGITU

Jihyun :
YA NGGAK TAU???
Bukan salahku loh ya wkwk

Buayaku :
Ngeselin banget

Jihyun :
Jangan marah-marah mulu sih

Buayaku :
Nggak marah, cuma kesel
Btw, kata Mama kamu cantik

Jihyun :
Terima kasih Mama Jisoo❤️

Buayaku :
Kamu free?
Nggak nugas?

Seketika mata Jihyun pun melotot, dia hampir aja lupa kalau tugasnya masih menumpuk. Beruntung Mark mengingatkannya, andai aja nggak diingatkan udah pasti ia akan kebablasan.

Jihyun :
UNTUNG KAMU INGETIN
AKU NGERJAIN TUGAS DULU
BANYAK BANGET
SEE YOU BUD

Buayaku :
Astagfirullah 
Ya udah semangat ya❤️
See you❤️

***

Jaehyun yang baru aja pulang dari Cafe dibuat kebingungan karena melihat motor yang ia kenali sebagai kendaraan sehari-hari sang kekasih ada didalam garasinya.

Sengaja Jaehyun memilih masuk lewat pintu belakang, karena ia mendengar suara ramai-ramai di dapurnya. Dan betapa terkejutnya Jaehyun begitu melihat dapurnya yang berantakan macam kapal pecah, sedangkan pelakunya malah asik dengan dunianya.

"Astagfirullah... ini kenapa???" tanya Jaehyun.

Chaeyeon lantas terkejut, "Loh, kamu kapan dateng?"

"Barusan--ini kalian lagi ngapain?? Kok bisa berantakan begini??" ucap Jaehyun sambil meletakkan tasnya di kursi makan dan menggulung kemejanya sampai siku.

"Bikin kue bang, besok Minju ulang tahun." kata Jaemin sambil menyengir polos.

Jaehyun lantas menghela napasnya pelan, "Kenapa nggak beli?"

"Ck, nggak romantis banget kamu!" celetuk Chaeyeon.

Loh, kok jadi gue yang dikatain?

"Aku cuma tanya, Chaey." kata Jaehyun kemudian maju untuk membenarkan ikat rambut Chaeyeon yang mulai berantakan.

"Sekali-sekali bikin nggak apa-apa kali bang, bosen beli terus." jawab Jaemin sambil sibuk menuangkan adonan kue yang udah di mixer ke loyang.

"Dek, ini coklatnya adanya yang ini." ucap Jeno yang tiba-tiba datang usai diminta tolong oleh Jaemin membeli coklat untuk hiasan kuenya.

"Nggak apa-apa itu bisa kok, makasih abang!" kata Jaemin.

"Bang Jen, bunda kemana?" tanya Jaehyun.

"Jalan-jalan sama Ayah," kata Jeno kemudian berlalu menuju ruang tamu.

"Kamu dateng dari kapan?" tanya Jaehyun sambil membantu membersihkan dapur bersama dengan Chaeyeon.

"Dari siang, sebelum Bunda kamu pergi. Sekalian jagain nih upin-ipin." kata Chaeyeon sambil tersenyum manis.

Jaehyun lantas tersenyum, ia tau upin-ipin yang dimaksud kekasihnya itu adalah kedua adiknya, Jeno dan Jaemin.

"Udah makan?" tanya Jaehyun sambil membersihkan wajah Chaeyeon yang terdapat tepung.

"Belum. Bunda kamu bilang kalau mau makan beli atau masak aja, soalnya hari ini Mbak Lela sakit terus Bunda nggak masak."

"Oke, beli aja kali ya?"

"Tanya adik-adik kamu," ucap Chaeyeon sambil menepuk pelan pipi kanan Jaehyun.

"Adek, mau makan apa?" tanya Jaehyun.

"Pizza, bang." jawab Jaemin tanpa pikir dua kali.

"BANG JEN! MAU MAKAN APA?" seru Jaehyun dari dapur.

"ORANG!"

"SERIUS, JENO!" seru Jaehyun lagi.

"IKUTIN ADEK AJA!" ucap Jeno akhirnya.

"Kenapa sih, Bang Jen?" tanya Jaehyun pada Jaemin yang sedang mencuci piring.

"Nggak tau, tadi baik-baik aja kok. Dia kan emang suka nggak jelas." celetuk Jaemin asal.

Chaeyeon yang mendengarnya pun hanya bisa terkekeh pelan kemudian duduk di kursi makan sebelah Jaehyun, kekasihnya itu sedang memesan makanan sesuai keinginan sang adik.

Ting!

Rosie : it's okay, besok aja Jae. Gimana?

Dan dalam sekejap Jaehyun langsung menyingkirkan notifikasi tersebut. Padahal percuma, Chaeyeon juga udah terlanjur lihat.

Chaeyeon lantas berdehem, "Yang tadi itu Rose?"

Jaehyun seketika menoleh dan mengangguk pelan, "Kenapa?"

"Nggak apa-apa, tanya aja." jawab Chaeyeon seadanya kemudian beranjak dari duduknya dan mendekati oven.

Mencoba untuk biasa aja padahal dalam hati ia penasaran dan berharap Jaehyun menjelaskan sesuatu. Pasalnya Chaeyeon merasa kekasihnya itu sedikit berbeda sepulang dari KKN. Perasaan Chaeyeon mengatakan kalau ada yang tidak beres. Namun ia tidak tau pasti apa itu.

Sedangkan Jaehyun sendiri sedang merutuki kebodohannya sambil membalas pesan Rose.

Rosie

Jaehyun :
Ce, sorry banget hari ini gue nggak bisa
Bunda nyuruh gue pulang cepet

Rosie :
It's okay, besok aja Jae. Gimana?

Jaehyun :
Besok gue bisa
Nggak apa-apa kan, Ce? 

Rosie :
Santai
Besok jemput ya di fakultas

Jaehyun :
Siappp

Rosie :
Eh tapi jangan sampe ketauan June ya, dia suka nongkrong depan fakultas soalnya

Jaehyun :
Oh okelah, santai

Rosie :
Okay, c u

Jaehyun :
C u 2

Rosie :
Alay banget bangsatttt wkwk

Jaehyun :
😂😂

Jaehyun nggak sadar, kalau Chaeyeon memperhatikan dirinya yang sedaritadi ketawa-ketiwi dengan ponselnya.

***

Malam harinya usai meminta izin dengan Ayah dan Bunda, Jaemin yang terpaksa harus ditemani Jeno pun langsung keluar rumah sambil tersenyum bahagia.

Yunho dengan peraturannya yang ketat memang tidak mengizinkan anaknya keluar malam, apa lagi sekarang udah pukul setengah sebelas. Andai aja Yunho tega, Jaemin udah pasti langsung disuruh masuk kamar dan langsung mengambil kunci motor anaknya itu.

Beruntunglah ada Yoona yang mencoba memberikan pengertian, karena tidak tega melihat anak bungsunya udah bersusah payah membuatkan kue ulang tahun demi kekasihnya itu. Pasalnya Yoona juga pernah berada di posisi Jaemin, membuatkan kue ulang tahun untuk memberikan kejutan pada Yunho. Cih, jaman dulu sekali.

"Biarin deh, Yah. Kasian si adek udah buat kuenya pake cinta. Inget, dulu Bunda pernah begitu juga ke Ayah." kata Yoona.

Dan pada akhirnya Yunho pun mengizinkan dengan syarat--ya, tetap pake syarat--harus ditemani oleh Jeno.

Sumpah demi kerang ajaib, rasanya Jeno mau smackdown si adek saat itu juga. Padahal Jeno lagi asik banget sama game-nya. Jarang-jarang soalnya punya waktu senggang. Jadi sekalinya senggang ya Jeno gunakan untuk main game atau nggak ya pacaran. Hm, bucin.

"Bang, ngebut ya bang! Kostan Minju jauh soalnya," kata Jaemin yang sekarang duduk dibelakang jok motor sambil memeluk kotak kue sekalian memeluk si abang.

"Pegangan yang kenceng," kata Jeno.

Dan setelahnya Jaemin langsung dibawa terbang oleh Jeno. Ini nih yang Jaemin suka kalau dibonceng Jeno, cepat banget sampai tujuannya.

Asal nggak cepat sampai akhirat aja.

Ya gimana, Jeno kalau bawa motor berasa kayak lagi ikut ajang MotoGP. Padahal motor yang dibawa itu si Bella, vespa matic berwarna merah milik Jaemin. Gimana kalau tadi Jeno jadi bawa motor ninja miliknya? Bisa disangka Valentino Rossi nyasar yang ada.

Cukup lama Jaemin dibawa terbang oleh Jeno dan akhirnya mereka sampai juga di daerah sekitar kostan Minju. Jaemin sengaja nggak mau turun di depan gerbang kostan, takut ketauan Minju. Jadi lebih baik ia jalan sedikit sambil membawa kue ditangannya, sedangkan Jeno jadi sesi dokumentasi dadakan.

Poor Abang Jeno.

"Bang, coba abang intip dulu keadaan kostan." kata Jaemin sambil melirik jam tangannya, masih ada sepuluh menit lagi menuju pukul dua belas tepat.

Ini kalau Jeno tega, udah ia tinggal pulang kali si adek.

"Ck, yang mana kostannya??" tanya Jeno.

"Itu tuh, yang gerbang abu-abu!"

Dan dengan langkah besar Jeno langsung menuju gerbang abu-abu yang Jaemin tunjuk tadi.

Oh shit.

Apa-apaan nih?!

Kok jadi begini?!

Anjir, adek gue bisa nangis nih kalau liat!

Sumpah, Jeno kalau nggak ingat ini udah malam dan ini kostan orang. Ditambah wajah bahagia sang adik, udah dipastikan Jeno langsung menerobos gerbang kemudian mengeluarkan segala jurus taekwondo yang udah ia pelajari saat ini juga.

"Bang!" seru Jaemin pelan.

Jeno yang kebingungan harus bilang apa pada adiknya lantas hanya bisa menghela napasnya pasrah. Jeno berjalan mendekati Jaemin kembali dan menarik sang adik menuju tempat motornya terparkir.

"Kenapa sih, bang??" tanya Jaemin heran.

"Sebentar, abang mau tanya."

"Apa?? Buruan ih, sebentar lagi jam dua belas!"

Jeno lantas mengangguk, "Adek kesini bilang Minju nggak?"

"Bang, kalau adek nggak lagi pegang kue nih ya, abang udah pasti adek jitak." ucap Jaemin sebal.

"Ya masa kasih kejutan bilang-bilang sih, parjo?! Bukan kejutan dong namanya?!"

Jeno lantas meringis mendengarnya, "Bener juga sih..."

"Ck, udah ah! Abang kelamaan!" ucap Jaemin kemudian berlalu dari hadapan Jeno. Jeno yang panik lantas menarik kembali jaket sang adik.

"Sini dulu kenapa sih?!" sungut Jeno.

"Dih, kenapa lagi sih?!"

"Janji dulu sama abang,"

"Janji apaan lagiii?? Tadi kan adek udah janji beliin McD! Mau janji apa lagi?!" sungut Jaemin kesal.

Jeno menghela napasnya kasar, "Janji nggak akan nangis,"

Jaemin seketika mengernyit heran kemudian terkekeh pelan, "Apaan sih, bang! Kok jadi nangis? Harusnya kan Minju yang nangis soalnya adek kasih kejutan!"

Jeno lantas menggeleng pelan, "Jangan nangis, jangan kaget, jangan bikin keributan--tapi kalau mau tonjok nggak apa-apa, abang dukung."

Jaemin semakin nggak paham maksud dari ucapan si abang. Jaemin juga semakin penasaran dengan apa yang ada di kostan Minju, kenapa abangnya sampai berani mendukung dirinya untuk menonjok? Tapi tidak dengan bikin keributan? Gimana sih maksudnya Jung Jeno?

"Bang, adek nggak ngerti. Sebenernya ada apa sih? Abang liat apa di kostan Minju?" tanya Jaemin clueless.

"Mau coba intip dulu? Atau langsung samperin aja?" tanya Jeno.

"Ck, jawab dulu, bang!" seru Jaemin tertahan.

Dan detik berikutnya, Jeno langsung menarik sang adik untuk mengintip apa yang ada di depan teras kostan Minju.

Tubuh Jaemin seketika langsung menegang.

Rasanya seperti ada yang menusuk hatinya dengan bambu runcing. Terlalu menyakitkan dan memilukan.

Jaemin langsung menunduk, menatap kue buatannya dengan senyum sendu.

"Padahal bikinnya pake cinta, masa harus dibuang?" ucap Jaemin pada kue buatannya.

Jeno yang melihat raut wajah menyedihkan sang adik hanya bisa terdiam kemudian merebut kue tersebut, sebelum adiknya itu merealisasikan ucapannya.

"Masuk kalau mau masuk, pulang kalau mau pulang." kata Jeno sambil menatap sang adik tegas.

"Jangan sampai abang yang masuk," lanjutnya lagi.

Jaemin terkekeh pelan, "Nggak usah bang, ayo kita pulang aja. Nggak enak ganggu acara mereka."

Jeno lantas melotot kaget mendengar ucapan Jaemin. Bukan itu yang Jeno inginkan. Jeno berkata begitu supaya keberanian sang adik terpacu dan memilih untuk menghampiri Minju. Kalau perlu memberikan sedikit pelajaran pada laki-laki yang sekarang sedang mengacak-acak rambut Minju.

"Yang diacak rambut Minju, yang berantakan hati adek gue!!!" seru Jeno dalam hati.

"Bang, ayo kita pulang aja. Tadi janji sama Ayah kan cuma sebentar." kata Jaemin sambil berjalan mendahului Jeno.

"Dek! Lo kok cemen banget sih?" seru Jeno. Sabodo teuing Minju dengar.

Wadaw, gawat nih kalau udah pake lo-gue.

"Samperin anjir! Lo ikhlas kue buatan lo kalah salah kue bread talk?!" seru Jeno emosi.

"Sok tau banget lo, bang! Emang kata siapa itu kue bread talk?!" sahut Jaemin nggak kalah kesal.

"Jawab aja terus abangnya ngomong! Masuk nggak lo?!"

"Males, ngotorin tangan gue aja, bang!"

"Masuk anjir! Seenggaknya lo tonjok sekali habis itu kita pulang!" ucap Jeno sambil mendekati Jaemin.

"Lepas, bang!! Abang kasar banget, adek bilangin Bunda!" seru Jaemin begitu Jeno merangkul paksa lehernya.

"Masuk nggak?!"

"Nggak!!"

"Tonjok sekali!"

"Lagi nggak pengen berantem!"

"Abang yang tonjok kalau begitu," ucap Jeno kemudian berjalan mendahului Jaemin, tapi keburu ditahan oleh Jaemin.

"Bang! Ini urusan adek, abang nggak usah ikut campur!" bentak Jaemin kesal.

"Nggak bisa! Adek udah jauh-jauh kesini, tapi disuguhin pemandangan kayak begitu, apa adek nggak sakit hati?! Sakit kan?! Marah kan?! Ngaku sama abang!" sungut Jeno marah.

Jaemin bisa lihat meskipun dari kegelapan wajah Jeno sekarang berubah jadi memerah padam. Ketara sekali sedang marah bercampur kesal.

"Bang..." panggil Jaemin pelan.

Nggak bisa, Jeno nggak bisa lihat adeknya nangis disini. Yang ada kesabaran Jeno langsung habis saat itu juga, dan setelah itu ia akan menerobos gerbang kostan Minju.

"Jangan nangis abang bilang, lebih baik adek tonjok tuh cowok dari pada nangis disini." aura galak Jeno masih mendominasi, mengalahkan akal sehat yang biasanya ada pada dirinya.

"Ayo pulang aja..." ucap Jaemin memohon sambil menarik tangan Jeno.

"Dek--"

"Nanti, bang. Nanti adek omongin sama Minju. Sekarang kita pulang aja, adek udah nggak mood ngerayain ulang tahun Minju." ucap Jaemin.

Jeno sempat terdiam beberapa saat, kemudian ia mengangguk dan merangkul sang adik menjauh dari gerbang kostan.

"Pegang kuenya, jangan dibuang. Buat abang aja." kata Jeno sambil memberikan kue buatan sang adik.

Dan setelah itu ia langsung menjalankan motornya dengan kecepatan tinggi. Jeno ingin buru-buru sampai rumah karena ia  tau adiknya itu ingin segera sampai kamar dan menyendiri.

Andai Jihyun tau, bisa habis kena semprot nih dua-duanya

***

"Kuenya buat Bunda aja, dimakan ya, Nda. Adek ke kamar dulu." ucap Jaemin sambil memberikan kue buatannya pada Yoona dan setelah itu pergi berlalu ke kamarnya.

Yoona yang memang sengaja belum tidur karena menunggu kedua anaknya itu pulang, lantas dibuat kebingungan begitu melihat wajah nelangsa si bungsu.

"Abang, kok udah pulang? Cepet banget?" tanya Yoona sambil mengunci pintu.

"Ada kejadian tidak terduga, Nda." ucap Jeno usai meletakkan kunci motor digantungan.

Yoona yang khawatir lantas melotot kaget, "Kenapa?? Ada apa?? Adek kenapa??"

Jeno lantas mengajak Yoona untuk duduk dan mulai menceritakan kejadian miris yang menimpa adiknya itu. Air mata Yoona seketika langsung membasahi kedua pipinya tanpa aba-aba. Jeno yang melihatnya pun seketika panik.

"Nda, kok nangis?? Jangan nangis dong, abang nggak kuat liatnya." kata Jeno sambil mengelus punggung sang Bunda.

"Bunda sedih liat adek sedih, adek kan biasanya ceria." ucap Yoona sambil sesegukan.

"Nggak apa-apa, Nda. Semoga adek bisa ambil hikmahnya. Siapa tau kejadian ini bisa mendewasakan adek." kata Jeno kemudian memeluk Yoona sambil terus mengelus punggungnya.

Jeno yang bijak kini udah kembali, meninggalkan Jeno yang beringas di depan gerbang kostan Minju.

Sedangkan itu di lantai dua atau lebih tepatnya kamar Jaemin, auranya kini sangat suram dan menyedihkan. Meskipun oknum yang punya kamar tidak sedang mengeluarkan air mata. Tetapi tetap aja, kejadian tadi seolah berputar terus-menerus dipikirannya.

Jaemin hanya ingin memejamkan matanya dan tertidur sesegera mungkin. Berharap esok pagi ia akan kembali menjadi Jaemin yang seperti biasanya.

"Minju.... aku ada salah ya?" cicit Jaemin sambil menatap langit-langit kamarnya yang dihiasi bintang-bintang hasil perbuatan si teteh.

Tangan Jaemin mencari letak ponselnya dan setelah ketemu ia pun langsung mengeceknya. Berharap Minju mencari dirinya dan memohon diucapkan selamat ulang tahun seperti tahun lalu.

Tapi sayang, hasilnya nihil. Pesan Jaemin aja belum dibaca sejak lima jam terakhir. Mata Jaemin tidak sengaja melihat ada pesan masuk dari Lia yang tenggelam dibawah dan belum sempat ia balas.

Lia

Lia :
Jaem
Besok kerja kelompok di rumah gue ya jangan lupa
Jam 10
Pagi bukan malem

Jaemin :
Siap, ratu endorse😉

Lia :
Dih, artis tiktok
Masih melek lo?

Jaemin :
Masih dong
Lo kok belum tidur sih😡

Lia :
Nggak ngantuk😡

Jaemin :
Tidur😡

Lia :
Ngaca😡

Jaemin :
Tidur, Lia
Besok kalau gue dateng tapi lo belum bangun, gue siram ya?

Lia :
Ngadi-ngadi nih orang
Coba saja kalau berani

Jaemin :
Hahahaha
Tidur tidur

Lia :
Iyee
Lo juga

Jaemin :
Selamat malam, Lia


Lia sesak napas di kamar.






Bonus :

Mark.L

❤️ 3648 likes

My prudential, always listening always understanding❤️

loads more comments

HaechanLee CIAELAH PERUSAHAAN ASURANSI LO?! @Jihyun.J

Jihyun.J berisik banget kaleng khong guan @HaechanLee

Jihyun.J 😉❤️

Jeno.J pic by siapa nih?🤔

Mark.L thank you, bro! @Jeno.J

Renjun.H bucin

HaechanLee ngaca bgst @Renjun.H

Jisoo.L kesayangan Mama😍❤️

Taeyong.L bagus👍🏻

Yoo.A @Arin.choi jasa free tag

Arin.choi hehehe

K.Yeri hehehe

KangMina hehehe

Yejii.Hwangs @Arin.choi @K.Yeri @KangMina COCOK BANGET KAN?? GILA TINGGAL KE KUA AJA SIH INI ABIS LULUS!! SETUJU KAN?!

HaechanLee @Yejii.Hwangs INI BARU PACAR AING!!





HaechanLee

❤️ 1234758 likes

Edisi kangen dua bocah bandung ini, kapan pulang? 🔪🔪  @Jihyun.J @Renjun.H

loads more comments

Renjun.H cih, pencitraan

Jihyun.J cih, pemcitraan (2)

HaechanLee @Renjun.H @Jihyun.J emang temen-temen nggak ada akhlak!

Jeno.J bisa-bisanya gue nggak diajak😡

HaechanLee @Jeno.J maaf anda siapa ya?

Mark.L ini tuh geng apa ya?

HaechanLee @Mark.L geng yang punya komplek nusa indah, anda kan anak komplek sebelah🙏🏻

Yejii.Hwangs oh gitu ya

HaechanLee @Yejii.Hwangs AING RINDU MANEH JUGA LOHHHH ASAL MANEH TAU AJAAA

Lee.MinHo anak bapak amit sekali😍

Its.Suzy @Lee.MinHo ini typo atau sengaja, mas?

Lee.MinHo aduh maaf mas echan, maksud bapak itu imut wkwk

HaechanLee @Lee.MinHo bisa-bisanya lagi flight tapi bikin anaknya emosi😡

FansHaechan06 GANTENG BANGET KAK HAECHAN 😍❤️

FansRenjun23 KAK RENJUN SBHSVSVSSB WO AI NI ❤️❤️

FansBapakPilot OMG BAPAK PILOT KOMEN GAESSSS @FansBapakPilot66

HaechanLee @FansBapakPilot jan ngadi-ngadi ye lo pade! Pegi deh lo! Sebelum emak aing ngamuk!
















The End.



Duh, akhirnya.

Sayang banget sama kesabaran kalian.

Top lah pokoknya👍🏻

Akhir kata, aku mau ucapin makasih banyak-banyak ya sama kalian semua, buku ini selesai sampai disini.

Wassalam🙏🏻❤️

-dari aku yang sayang kalian❤️

Continue Reading

You'll Also Like

135K 7K 30
Aelin tidak menyangka kalau sang ibu menikah lagi dengan seorang duda, ayah Aelin meninggal dunia sekitar 3 tahun yang lalu karena serangan jantung...
339K 33.8K 59
Menyesal! Haechan menyesal memaksakan kehendaknya untuk bersama dengan Mark Lee, harga yang harus ia bayar untuk memperjuangkan pria itu begitu mahal...
276K 6.2K 22
Warn: boypussy frontal words 18+ "Mau kuajari caranya masturbasi?"
1.6M 107K 53
"Seharusnya aku mati di tangannya, bukan terjerat dengannya." Nasib seorang gadis yang jiwanya berpindah ke tubuh seorang tokoh figuran di novel, ter...