POV Author
Di luar ruangan ada Jae sudah berdiri dan melihat Young berjalan keluar, samar-samar terdengar suara Hyun yang menangis di dalam ruangan.
"Kamu yakin sama ini semua?" tanya Jae pada Young yang berjalan lewat di depannya
"Memangnya aku punya pilihan lain?" jawab Young sambil sejenak mengambil nafas dalam, "....maaf hyung, aku tidak bsa memenuhi janjiku padamu, aku hanya tidak ingin dia terluka lebih dari ini. Aku kembalikan dia padamu..."
Jae menghela nafas kemudian berkata "...asal kau jangan pernah coba muncul depan Hyun lagi..."
"..geogjeongma (gak usah khawatir)" sahut Young yang kemudian melanjutkan jalannya menjauhi Jae
Jae melihat pundak Young terlihat gemetar, akhirnya memilih untuk tidak meneruskan pertanyaannya. Young berjalan ke arah lift pun akhirnya masuk lift dan menghilang dari pandangan Jae. Lalu Jae pun berjalan memasuki ruangan menghampiri Hyun. Dia tahu adiknya itu sudah menahan semua air matanya terlalu lama dan berusaha kuat sebisa dia yang bisa dia memeluk adiknya yang sedang memeluk kado bingkisan sepertinya dari Young. Eunae yang duduk disebelah Hyun hanya bisa merangkul dan mengelus-elus pundak Hyun.
Sementara itu Young yang sedang berada di kamarnya juga terlihat kacau. Hujan yang deras terlihat dari jendela kamarnya ditambah dengan sesekali kilatan petir membuat suasan malam ini semakin sempurna bagi hati Hyun dan Young. Young melempar handphone miliknya setelah dia melihat sebuah pesan dari CEOnya.
"Selesaikan segera"
Tiba-tiba Young segera mengambil memo kecil di tasnya lalu dia menuliskan sesuatu disana
............................................................
"haneopsi kkeureoango issdeon (aku telah menggenggammu dengan terlalu lama)
neol nwaya hae (tapi sekarang aku harus melepaskanmu)
nan amugeosdo haejul su issneun ge eopsneunde (dan tak ada yang bisa aku lakukan untukmu)
naega eopseoyaman haengbokhal neoraseo (hanya ini yang bisa aku lakukan untuk membuatmu bahagia)
noha noha noha (Jadi aku melepaskanmu, melepaskanmu, melepaskanmu)
butjapgo issneun geon, neol wihan ge (menahanmu, akankah membuatmu merasa tak baik?)
anin geol algie eokjiro neoreul mireonae (aku tahu, jadi aku berusaha membuatmu pergi)
hamkkehan siganeul uri chueogeul (waktu kita bersama, segala kenangan indah kita)
noha noha noha (aku melepaskannya, melepaskannya, melepaskannya)
eonjenga useul su issge (agar kau bisa tersenyum lagi suatu saat nanti)
.......................................................
Lalu hal itu diakhiri dengan Young yang kemudian menangis dan meringkuk di sudut kamarnya
>>>>>>Flash back<<<<<<<<
Beberapa hari yang lalu, Young dippanggil oleh CEO untuk ke kantornya di tengah waktu dia latihan dengan teman-temannya. Jae yang melihat itu entah kenapa punya firasat buruk menoleh ke arah Sungjin, yang terlihat tak tahu kenapa. Saat Jae akan menyusul Young, Young mencegahnya dan berkata tak apa dia bisa mengatasinya sendiri. Young un akhirnya ke kantor CEO nya
-di kantor CEO 5Live-
CEO yang melihat Young mengetuk pintu, mempersilahkannya masuk dan duduk di sofa depan mejanya. Lalu CEO membawa sbuah amplop coklat dari mejanya dan menyodorkannya ke Young. Young terlihat bingung saat menerimanya. Kemudian CEOnya menyuruh Young membuka amplop itu. Young membuka amplop itu terlihat terkejut dengan isinya.
"Itu dari reporter Kim..." kata CEO, "....sekarang bagimana menurutmu? Apakah kau yakin masih sanggup melanjutkannya?"
Young hanya diam sambil melihat satu persatu foto dari amplop coklat itu. Diantaranya wajah Hyun dan wajahnya terlihat cukup jelas. Pikirannya seketika kacau. Iya itu adalah foto Young dan Hyun yang diambil diam-diam oleh reporter Kim.
"....begini saja, aku akan suruh Manajer Seo menemuinya dan memintanya agar..."
"...jangan, itu akan hanya membuatnya merasa bersalah..." potong Young, " ...biar akan aku jelaskan padanya sendiri..."
"Kamu yakin bisa?" tanya CEO yang tak percaya dengan perkataan Young, "..ini bukan yang pertama, dan aku sudah memperingatkannya beberapa kali dan ini masih terjadi. Asal kau tahu aku tak mau tanggungjawab jika sesuatu terjadi padanya nanti..."
"..memperingatkannya?" tanya Young bingung
"...iya, aku bahkan terakhir telah menawarkannya beasiswa ke luar negeri agar dia bisa mengakhiri hubungannya denganmu tapi dia tetap tak mau. Bahkan setelah kejadian yang dia nyaris mati karena diracun oleh para saseng gila itu..."
"..diracun?"
"Iya diracun, apakah Jae tidak memberitahumu? Hari dimana di sempat ijin 3 hari itu, itu dia memaksa ke rumah sakit merawat adiknya..." jelas CEOnya, "....dan kau tahu kan apa yang akan terjadi pada Hyun jika berita kalian sampai turun ke publik?" imbuh CEO
Young hanya terdiam. Dia terlihat sekali sedang menahan emosinya saat itu, dan betapa bodohnya dia yang tak tahu apa-apa soal Hyun yang diracun.
"...kau tahu hal yang terburuk dari ini semua adalah pada akhirnya kalian malah saling menhancurkan masa depan masing-masing jika kalian teruskan..." kata CEO, "...kau tahu kan Brian, apa yang harus kau lakukan?"
"Daepyonim...(CEO) berikan aku waktu, setidaknya hingga dia lulus nanti.." kata Young
"...aigoo...(aduh) kalian ini kan sudah aku peringatkan dari awal. Setelah Jae sekarang kau?" Kata CEO sambil memegangi kepalanya dengan kedua tangannya, "Beruntung Jae kemarin belum sampai tercium reporter seperti ini...tolong setelah ini panggilkan Jae..."
"..baik..." jawab Young, lalu dia pamit keluar kantor CEO dan disana sudah ada Jae dan Sungjin yang menunggunya dengan wajah cemas.
"Daepyonim (CEO) memanggilmu Hyung..." kata Young lesu ke Jae, lalu Jae segera masuk ke kantor CEO
Kemudian Young menanyakan dimana manajer Seo pada Sungjin, lalu Sungjin mengatakan ada di ruang latihan dan mereka pun segera kesana menemui Manajer Seo. Akhirnya dengan paksaan Young Manajer Seo menceritakan semua yang dia tahu yang dialami Hyun selama ini. Hati Young hancur mendengarnya hinga matanya pun memerah. Dia marah dan kecewa terutama pada dirinya sendiri. Dia merasa bodoh dan egois karena terlalu sibuk membuat lagu hingga melupakan menanyakan keadaan Hyun selama ini. Terbayang senyuman Hyun tiap mereka bertemu, suara Hyun ditelpon..kemudian air matanya menets tanpa dia sadari. Sungjin yang ada disana hanya bisa mengusap-usap punggung Young. Wonpil dan Dowoon yang tak sengaja mendengarnya karena ada disana hanya terdiam melihat ekspresi Young. Mereka tak tahu harus berbuat apa. Karena suasana yang tidak mendukung latihan pun hari itu dihentikan dan dilanjutkan besok. Manajer Seo pun memutuskan untuk mengantarkan mereka kembali ke dorm untuk beristirahat. Saat mereka keluar gedung mereka dikerubuti oleh fansnya, Young dan Jae yang biasanya ramah hari ini hanya diam menunduk dengan sunglasses-nya. Suasana di mobilpun hening, terutama ekspresi Young dan Jae yang tampak begitu kacau. sesampainya di dorm pun Young memanggil Jae dan mengajak bicara berdua dikamar yang sengaja ditutup. Sungjin mengajak member yang lain bermain game untuk sedikit mencairkan suasana walaupun wajah Sungjin juga tampak begitu khawatir.
>>>>>>END of Flashback<<<<<<<
setahun kemudian
-di Atlanta-
Pagi itu Hyun bangun kemudian merebus air untuk membuat kopi. Saat menunggu air mendidih, entah kenapa jari Hyun secara reflek mengklik situ berita entertaiment korea. Kemudian dia asal menskrol dan membaca judul-judul beritanya. Kemudain terdengar suara air yang menddih, Hyun pun meletakkan handphonenya dan menuangkan air panas pada mug nya lalu mengaduknya sebentar. Saat dia sadari ternyata layar handphone-nya berhenti dengan judul berita
HOT NEWS! Project Duet Pertama Brian '5Live' dengan Cha Jiwoo : Apakah mereka berkencan?
Dengan menghela nafas panjang, wajah Young tampak tidak begitu baik hanaya diam dan menunduk. Hyun hanya bisa memandanginya, lalu Hyun mulai tersadar dan segera menutup portal berita itu. Lalu Hyun ke kamarnya membuka laci meja belajarnya. Disana dia melihat handphone lamanya yang mati. Kemudian dia mengambil chargernya, lalu menyalakannya. Terlihat wallpaper terakhirnya
Iya itu foto terakhir yang diambil Jae saat liburan musim dingin bersama, liburan terakhir sebelum banyak kekacauan yang menghampiri mereka. Liburan terakhir Hyun dan Young benar-benar tertawa lepas. Lalu dia membuka galeri fotonya disana banyak foto selca Young.
Karena Young sangat hobi meminjam handphone Hyun lalu dipenuhi foto miliknya, alasannya agar Hyun selalu mengingatnya. Itu hal yang selalu dilakukan Young tiap Hyun menemuinya, entah di mobil, backstage, dorm atau tempat latihan. Hyun mensekrol satu-persatu foto disana dan tanpa sadar dia mengingat kejadian-kejadian dibalik foto-foto itu. Setelah beberapa foto Hyun lalu tersadar tiba-tiba handphone nya berdering. Hyun pun meatikan handphone lamanya dan mengambil handphone barunya di meja makan. Di layarnya menunjukkan ada panggilan dan terlihat nama "Aunty Nam"
"Hello? " kata Hyun, ".....iya aku tidak upa kok bi, sebentar lagi aku berangkat ke kampus. Iya nanti setelah diskusi dengan Mr. Smith, mungkin sekitar jam makan siang aku akan mampir ke rumah,...ok, bye."
Sudah hampir setahun in Hyun mengambil sekolah Magister di Atlanta, Amerika dan dia tinggal seorang diri disana. Sejak kejadian itu dia menutup semua akun media sosialnya dan berangkat ke Atlanta berkat bantuan Eric dan Eonni nya. Tapi Hyun hanya berangkat seorang diri ke Atlanta. Rumahnya di Seoul pun sekarang ditempati Eonni-nya dan suami dengan anaknnya. Sementara Eric kini sedang sibuk mengelola bisnisnya di korea bersama teman-temannya.
-di Seoul Perusahaan manajemen 5Live-
Terlihat manajer Seo yang menyuruh beberapa orang mengangkat beberapa bingisina dan meletakkannya disudut ruangan tempat 5Live berkumpul. Manajer Seo mengatakan bahwa ini ada beberapa bingkisan dari fans untuk mereka yang jumlahnya lumayan banyak. Kemudian mereka berkumpul dan melihat tumpukan bingkisan-bingkisan dan surat itu. Lalu dari kejauhan Young melihat sesuatu yang tak asing baginya, kemudian diambilnya kotak tersebut dan bertuliskan untuk "YOUNG". Lalu Young membuka kotak itu ternyata sesuai dugaannya, kotak itu berisi itu kalung yang dulu dia berikan untuk Hyun, di dalamnya Hyun menyertakan sebuah surat.
"Hi Young, oraenmaniya...(lama tak jumpa)
Jeosonghaeyo...(maafkan aku) butuh hampir satu tahun untukku mengembalikan ini. Banyak yang aku pikirkan selama ini. Aku tahu beberapa waktu lalu dari Oppa soal alasanmu kenapa memaksaku untuk mengakhiri ini semua. Jujur, sejak awalpun aku tak pernah menyalahkanmu atas ini semua. Aku sadar hubungan kita memang sudah terdengar mustahil untuk dilanjutkan. Baik kau dan aku pun sama-sama sudah paham jika ini adalah skenario terburuknya. Aku juga cukup paham, saat itu memang tak ada yang berubah darimu atau dariku, namun aku lupa bahwa yang berubah adalah keadaan diantara kita yang tidak mgkin lagi bisa sama. Aku sungguh tak menyesal, atas setiap detikku yang aku lalui bersamamu karena setidaknya aku sudah mencoba. Kau berhak bahagia, begitu pula aku. Maaf mgkn aku yang salah, aku hanya ingin melindungi mimpimu, sebisaku yang malah membuatku tak bisa jujur padamu. Semuanya yang aku lakukan hanya berakhir menyakitimu, mungkin kau memang benar cara terbaik melindungiku dan mimpimu memang kita harus bisa belajar memandang dari jauh. Terima kasih atas semuanya, semua cinta dan waktumu untukku. Kau adalah kenangan yang terindah yang pernah ada.
Young, maaf aku harus mengembalikan ini padamu bukan karena aku membencimu, tapi aku merasa aku tak berhak untuk ini. Aku hanya tak ingin membenanimu dan membebani langkahku sendiri. Selamat atas kesuksesan album kalian dan project-project kalian. Aku harap dengan begini kita bisa lebih fokus dengan mimpi kita masing-masing. Semoga jika masih ada jalan takdir buat kita, suatu saat nanti kita bisa berjumpa lagi dg tersenyum bahagia. Aku harap kau akan lebih banyak tersenyum setelah ini, bukan untukku tapi untukmu sendiri.
Untuk terakhir kali,
Annyeong, nae cheos-sarang (selamat tinggal, cinta pertamaku)"
Jae yang melihat Young membaca surat itu pun paham begitu dia menyadari bingkisan di depan Young, kalung yang pernah dia lihat dulu. Jae tahu itu dari Hyun, tapi Jae tak bisa berkata apa-apa. Kemudian Sungjin dan member yang lain menghampiri Young yang serius membaca surat di sudut ruangan, mereka berniat sedikit meledek dan menggoda Young. Namun Jae narik yang lain ngajak yang lain buat ngasih waktu Young sendiri, di saat itu pun Sungjin dan yang lain sadar itu bukan surat dari penggemar biasa.
-di Atlanta-
Beberapa bulan setelahnya, saat Hyun pulang dari kampus. Dia mampir di sebuah Cafe asia favoritnya, karena pemiliknya teman baik dari Eric dan Jae, Kevin. Kevin adalah pemilik dan merangkap barista disana dan dia cukup akrab dengan Hyun. Hyun memesan Ice Americano seperti biasanya pada Kevin kemudian duduk di sudut Cafe yang menghadap ke halaman belakang. Karena itu Cafe pemiliknya orang korea, 80% pengunjungnya orang asia, sering sekali diputar lagu-lagu korea disana. Tiba-tiba aku mendengar lagu yang sangat tidak asing bagi Hyun.
♫Now Playing : Letting Go by day6 ♫
.............................................................
ah noha noha naega neowa (ah melepaskanmu, melepaskanmu, aku melepaskan)
bwawassdeon haengboghan milaeneun (masa depan yang bahagia yang pernah kulihat bersamamu)
I know I know ije waseo (aku tahu, aku tahu kita tak bisa lagi)
balal suneun eobseo haepiending (berharap akan adanya akhir yang bahagia)
bi on dwi ttangi gudeojideusi (layaknya tanah yang mengeras setelah hujan)
jamsi apeum-eul gyeondyeonaemyeon bandeusi na daesin (luka hanyalah sementara, suatu saat kau akan bertemu)
neol deo usge haejul su issneun (dengan seseorang yang mampu membuatmu lebih bahagia)
salameul mannal su issge doel geonikka (itulah jenis cinta yang pantas kau dapatkan)
I got to say good bye right now (aku harus mengucapkan selamat tinggal sekarang)
.......................................................
Tanpa Hyun sadari matanya mulai memerah lalu airmata menetes perlahan mendengarnya. Kemudian saat Hyun bingung mencari tissue di tas, tiba-tiba seseorang yang duduk di seberang Hyun menyodorkan sebuah sapu tangan padanya. Hyun yang terkejut dan malu menunduk dan bilang terima kasih. Tapi belum sempat Hyun keluarkan kata terima kasih orang itu sudah beranjak dari tempat duduknya dan melangkah pergi meninggalkan cafe. Hyun tidak melihat wajahnya hanya sekilas. yang diingat Hyun dia memakai setelah celana dan hoodie warna hitam dan tudung kepala yang ditutupkan ke kepalanya, dan dia juga memakai kaca mata hitam menenteng tas hitam ditangannya. Orang itu berkulit putih pucat, dan sepertinya orang korea. Setelah Hyun mengusap air matanya, dia baru sadar bagimana dia mengembalikan sapu tangan itu, Hyun pun mengejar orang misterius itu keluar Cafe tapi jarak mereka sudah cukup jauh, Hyun pun mencoba meneriakinya tapi sepertinya orang itu tak mendengar dan Hyun melihat orang itu menghilang setelah menyebrang jalan. Kemudian Hyun kembali lagi ke Cafe dan disana Hyun menanyakan informasi tentang orang itu dan menjelaskan tenatng ciri-ciri orang itu pada pelayan, beberapa barista dan Kevin yang ada disana. Salah satu barista pun menjawab kalau dia sering melihatnya ke Cafe, dan sepertinya orang itu adalah pelangganan tetap disini namun selebihnya seperti nama orang itu barista nya pun lupa. Kevin pun menyahut jika ia juga sering melihat orang itu di Cafe-nya. Mereka pun mencoba mengingat namanya tapi karena terlalu lama Hyun pun memutuskan untuk meninggalkan kartu namanya di Cafe, dan meminta tolong pada Kevin untuk diberikan pada orang itu kalau orang itu kesini Cafe lagi. Hyu juga meminta Kevin untuk mengabarinya. Kevin pun mengangguk, kemudian Hyun pun berterima kasih dan pamit pulang.
-di Seoul-
Hari itu selesai latihan persiapan world tour pertama 5Live. Manajer Seo mengumpulkan semua member 5Live, menjelaskan beberapa hal penting bagi mereka. Seperti halnya menjaga stamina dan lebih hati-hati dalam melakukan apapun agar tidak cidera. Kemudian mereka pun kembali ke dorm naik mobil. Di perjalanan Jae yang sedang membuka instagram tak sengaja membuka story instagram, disana terlihat sekilas Eunae dan Hyun yang sedang makan bersama keluarga Eric dengan beberapa orang lainnnya. Young yang duduk di belakang Jae tak sengaja melihatnya. Saat Young mencoba mendekat ke Jae untuk melihatnya lebih jelas, Jae menutupnya. Kemudian beralih dia membalasa pesan Eunae yang bertanya dia sedang apa. Muka Young terlihat sedikit kecewa tapi dia tak bisa bertanya pada Jae karena sudah berjanji hari itu. Sungjin yang duduk disebelah Young melihat gelagat Young tadi hanya diam memperhatikannya. Kemudian Young yang sedang manyun pun menyadari dia sedang diperhatikan oleh Sungjin. Lagsung berusaha tersenyum, Sungjin ikut tersenyum jahil. Young berusaha memberi kode Sungjin untuk tidak membocorkannya pada Jae. Sungjin hanya membalas dengan anggukan dan jempolnya dengan ketawa jahil tanpa suara. Dowoon yang tak sengaja melihat Sungjin yang aneh melirik dengan heran, tapi hanya dibalas Sungjin dengan senyuman. Lalu Young memutuskan untuk memasang airbudnya dan mendengarkan lagu sambil memejamkan mata.
Beberapa tahun kemudian
-di Atlanta-
Siang itu setelah kelas diskusi, Hyun terlihat terburu-buru pamit dengan teman-temannya. Dia segera membereskan barang-barangnya dan sedikit berlari keluar kampus. Di tengah jalan handphone Hyun bergetar. Tapi nomor itu nomor yang tak dikenal Hyun. Hyun pun berhenti sejenak memasang airbuds-nya dan mengangkatnya.
"Hello?" tanya Hyun, tapi yang menelpon diam. Hyun merasa aneh.
"Hello? Who's there? (halo? Siapa disana?)" tanyaku dengan sedikit kesal. Tapi tetap tidak ada jawaban. Kemudian telpon pun ditutup. Hyun semakin merasa aneh.
Tak lama setelah itu Eunae menelepon Hyun dan menanyakan dia dimana, karena Eunae sudah sampai apartemen Hyun. Lalu Hyun meminta Eunae menunggu di Cafe Asia dekat apartemen Hyun. Kemudian saat berjalan mengingat kejadian telpon tidak jelas tadi Hyun pun akhirnya memutuskan untuk memblokir nomor itu agar tidak lagi mengganggu. Kemudian sewaktu Hyun duduk di subway, dia membuka handphonenya dan disana ada pesan baru padanya dari nomor yang tak dia kenal.
Di sisi lain 5Live yang selesai reharsal berkumpul di sebuah ruangan. Manajer Seo sedang memberi briefing terakhir dengan member 5Live dan para staff konser malam itu. Manajer Seo melihat Young sibuk menempelkan handphone ke telinganya lalu meghampiri dan mematikan telpon Young. Manajer Seo yang mengomeli Young meminta Young untuk lebih fokus untuk persiapan acara nanti malam.
Hi, this is Min. Sorry for interrupt you before. Barista from Cafe Asia told me that I have to contact you cause you kept my belonging that I left a few days ago in Cafe. Call me back asap after you read this, thx. (Hai, ini Min. Maaf menggangu sebelumnya. Barista dari Cafe Asia mengatakan bahwa kau menyimpan barangku yang ketingalan. Hubungi secepatnya setelah kau membaca ini. Terima kasih.)
Hyun kaget karena akhirnya orang itu menghubunginya. Lalu Hyun berpikir apakah yang tadi menelpon adalah orang itu. Begitu banyak pertanyaan di benaknya. Kemudian dia pun membuka blokiran nomor yang tadi menelponnya, lalu membalasnya dan menjadwalkan untuk bertemu di Cafe Asia.
Sebelum ke apartemen tak lupa Hyun menjemput Eunae di Cafe. Disana dia bertemu Kevin dan menyapanya, lalu Kevin menyampaikan dia sudah memberikan kartu nama Hyun pada orang itu barusan, beberapa menit sebelum Hyun datang. Hyun pun mengatakan orang itu sudah menghubunginya dan berterimakasih pada Kevin. Hyun kemudian pamit pulang dan membantu Eunae membawa barang-barangnya. Ketika Hyun akan pergi, seorang barista, memanggil Hyun dan dia ingat orang itu juga orang korea, dan jika dia tak salah ingat sepertinya dia juga bekerja di industri musik. Entah kenapa mendengarnya Hyun menjadi sedikit skeptis dan tidak ingin terlibat lagi dengan orang-orang di industri musik. Eunae menanyakan memang ada apa, Hyun hanya bilang jika dia akan menjelaskannya setibanya di apartemen. Kemudian Hyun dan Eunae pamit benar-benar meninggalkan Cafe.
Sore itu, Eddie, adik Eric, sudah berada di depan apartemen Hyun bersama istrinya. Mereka berempat berencana pergi ke sebuah tempat bersama malam itu, Eddie menawarkan tumpangan untuk menjemput mereka. Acara malam ini juga yang membuat Eunae menginap beberapa malam di apartemen Hyun. Hyun awalnya tak mau ikut tapi Eunae beberapa hari yang lalu dengan gigih memaksa Hyun untuk menemaninya. Akhirnya Hyun pun mau ikut.
Tak lama setelah mereka tiba di venue, acara pun dimulai. Iya acara malam ini adalah World Tour Concert pertama 5Live. Hyun tampak tidak terlalu antusias karena perasaannya masih campur aduk, ditambah kenangan buruknya. Eunae kemudian mengajak Hyun berdiri dan menikmati acara. Eunae tampak sukses berbaur dengan fans lain di sekeliling kami. Eunae selalu teriak paling kencang ketika melihat Jae, Hyun tersenyum melihatnya. Ternyata temannya tidak berubah. Berkat masalah yang dialami Young dan Hyun, hubungan Jae dan Eunae bisa terselmatkan. Tapi tentunya bukan dengan cara yang mudah juga. Bahkan Eunae pun sampai rela melanjutkan studinya di Sydney, agar bisa menjadi tim manajemen perusahaan 5Live. Hyun ikut bahagia melihat Oppa dan sahabatnya menemukan jalan bahagia bersama. Jujur, Hyun sudah lama tak melihat Young stampil secara langsung seperti ini. Matanya sedikit memerah melihat Young bernyanyi dan memainkan Goldie dari kejauhan. Perasaannya campur aduk, bahkan Hyun sendiri jika ditanya oleh Eunae apakah masih memiliki perasaan pada Young, dia tidak tahu jawabannya. Alasannya sederhana, karena terlalu banyak emosi yang campur-aduk disana. Tidak dipungkiri juga jika bayangan punggung Young saat meninggalkannya waktu itu masih terekam jelas diingatannya, walaupun dia tahu alasan Young meninggalkannya. Hyun pun teringat saat-saat itu. Lalu teriakan Sungjin dan Jae yang menandakan sudah hampir tiba dipenghujung acara.
"This is our closing song from our newest album tonight, hope you enjoy it..( Ini adalah lagu penutup dari album terbaru kami, semoga kalian menikmatinya), ." kata Jae lalu disahuti teriakan oleh fans dari seiisi venue (termasuk Eunae, Eddie dan istrinya)
Kemudian tak sengaja Young melihat Hyun berdiri terdiam ditengah kerumunan tribun penonton. Mata mereka berdua pun bertemu lagi. Mereka saling menatap dalam diam. Young yang sebisa mungkin menahan air matanya dan emosinya dia tetap memainkan Goldie sambil bernyanyi, namun tatapan matanya tak bisa sedikitpun lepas pada Hyun.
♫Now Playing : STILL (원하니까[wonhannikka]) by day6 ♫
.........................................................
Someday, meokgureumeun jinagagetji (suatu hari, awan mendung pun akan berlalu)
Someday, urido haemalkge utneun nari tto (suatu hari, kita juga memiliki senyuman yg indah lagi)
Doraol georaneun, himangeul gajigo isseo (kau pun akan kembali, aku masih memiliki harapan)
Ttaseuhage bichudeon, haessareul majeumyeo (hangat seperti cahaya matahari)
Hamkke geotdeon geu georin ije (sekarang kita sedang berjalan bersama)
Geuneuljigo eoduwojyeo, geuttaecheoreom (malam dan bayangan itu semakin gelap)
Areumdawo boiji ana (hal itu tak terlihat indah)
Oneulttara (hari ini)
Haneureun wae iri heurin geonji (mengapa langit terlihat begitu mendung)
Gureum sai, naerineun han julgiye bitcheoreom (ditengah awan seperti ada pancaran cahaya)
Himihagenama, nareul utge hae jul (akan membuatku tersenyum samar)
Ne songiri piryohae (aku butuh uluran tanganmu)
Neowa nae sai, (Antara kau dan aku)
Hwachanghaetteon geu naldeureun imi (hari yang cerah itu telah berakhir)
Jina beoryeotjiman, pogihae beorigien (Aku telah membuangnya tapi sulit bagiku untuk menyerah)
Ajikdo nan neol wonhana bwa (aku rasa aku masih menginginkanmu)
Someday, nareun dashi malgajigetji (suatu hari, hari akan cerah kembali)
Someday, uriege deuriwojin eodumdo (suatu hari, bayang kegelapan akan mengikuti kita)
Sarajil georaneun, himangeul gajigo isseo (bahwa itu akan menghilang, aku masih punya harapan)
Oneulttara (hari ini)
Nunapi wae iri heurin geonji (dari hari sebelumnya kenapa sekarang sangat berawan)
Gureum sai, naerineun han julgiye bitcheoreom (ditengah awan seperti ada pancaran cahaya)
Himihagenama, nareul utge hae jul (akan samar-samar membuatku tersenyum)
Ne songiri piryohae (aku butuh uluran tanganmu)
Neowa nae sai (antara kau dan aku)
Neowa nae sai, (Antara kau dan aku)
Hwachanghaetteon geu naldeureun imi (hari yang cerah itu telah berakhir)
Jina beoryeotjiman, pogihae beorigien (Aku telah membuangnya tapi sulit bagiku untuk menyerah)
Ajikdo nan neol (hatiku masih padamu)
Urido hanttaen (kita selalu bersama)
Naranhi seoseo, geotdeon naldeuri isseotjana (seperti langkah kita lalui bersama di masa lalu)
Geutorok areumdabdeon, moseubdeuri (seperti hal-hal yang indah itu)
Ajikkkaji seonmyeonghande (masih tampak dengan jelas)
So goodbye (jadi selamat tinggal)
Wonhaji anneun ibyeorirado (bahkan jika kau tak ingin ucapkan selamat tinggal)
Eoneu han sarami, deungeul dollin sungan (ketika salah seorang membalikkan punggungnya)
Kkeucheun jeonghaejin geoya (Akhir telah diputuskan)
Neowa nae sai (kau dan aku)
Ijeneun dollil su eopgetgie (kini aku tak akan mampu merubahnya)
Nan i jarieseo, meomulge doel geoya (jadi aku akan tetap di sini)
Ajikdo nan neol wonhanikka (Karna aku masih menginginkanmu)
........................................................
Young pun terlihat menyanyikannya dengan sepenuh hati seolah ingin memberitahu pada Hyun jika ini lagu untuknya. Sepanjang penampilan lagu itu air mata Hyun tak berhenti mengalir. Di tengah penampilan karena Young yang tak bisa melepaskan pandangannya pada Hyun, Jae dan Sungjin pun akhirnya menyadarinya. Sungjin dan Jae hanya diam menyaksikan kejadian itu, namun sebisa mungkin mereka tetap fokus dengan penampilan mereka dan berlagak tidak mengetahui kejadian itu. Kemudian saat lagu sudah berakhir sebelum acara penutupan, Hyun yang tak ingin merusak suasana dia pun perlahan berjalan keluar venue dan mengirimi teks pada Eunae mengatakan bahwa dia akan pulang duluan. Tapi teks itu baru baca Eunae setelah Hyun sudah tak lagi terlihat. Eunae yang kebingungan hanya bisa pasrah karena dia pun tidak familiar dengan Atlanta, dia hanya menganggap sahabatnya memang membutuhkan waktu sendiri. Kemudian Eunae menyampaikan hal itu pada Eddie dan istrinya. Setelah berpamitan dengan dengan fans di panggung Young sudah tak terlihat disana. Dia yang melihat Hyun sudah menghilang seperti saat itu, membuatnya ingin mengejar Hyun. Dia pun berlari keluar venue, Young melihat Hyun dari kejauhan yang sedang menunggu taksi di pinggir jalan mempercepat larinya menuju Hyun. Tapi apa daya fans yang mulai keluar venue melihatnya dan meneriakinya dan menggerumbulinya. Kemudian dia pun meneriaki nama Hyun sekencang yang dia bisa.
"HYUUUNN!!!!"
Hyun yang akan masuk ke dalam taksi pun berhenti sejenak dan menoleh, dia melihat Young di tengah kerumunan fansnya. Hyun dengan mata yang memerah dan air mata yang masih menetes hanya tersenyum memandang Young, lalu berkata "Annyeong, nae cheos-sarang (selamat tinggal, cinta pertamaku)" dengan lirih lalu kemudian masuk ke dalam taksi. Young yang tahu apa yang diucapkan Hyun dari gerak bibirnya kemudian memaksakan diri tersenyum pada fans yang mengerubunginya. Tak lama Manajer Seo menjemputnya dan mengajaknya kembali masuk ke dalam venue. tatapan Young sudah kosong dan langkahnya terlihat lesu. Jae dan Sungjin yang tahu hal itu hanya bisa diam. Eunae yang menghampiri mereka dengan Eddie dan istrinya di belakang panggung lalu berlari akan menjelaskan ke Jae. Namun sebelum Eunae mengeluarkan kata Jae berkata, "I know...it's okay (aku tahu, itu tidak masalah)" sambil mengusap rambut Eunae dan memeluk Eunae. Jae tahu Eunae tidak berniat menyakiti Hyun, berusaha menenangkan Eunae.
Beberapa hari kemudian
Setelah Hyun mengantarkan Eunae ke bandara untuk kembali ke Seoul. Hyun masuk aparmennya dan melihat sebuah bingkisan yang tak asing di meja belajarnya. Dia menghampirinya dan melihat secarik kertas diatasnya
Hyun membukanya dan melihat isinya, sesuai dugaannya. Kalung itu akhirnya kembali lagi padanya.
Hyun melihat kalung itu sejenak, lalu telponnya berdering. Hyun pun memasukkannya ke laci paling bawah meja belajarnya. Kemudian mengangkat telpon.
"Yes...I'll be right there in view minutes... (ya, aku akan sampai disana dalam beberapa menit)"
Kemudian Hyun mengambil sebuah sapu tangan di meja belajarnya. Lalu Hyun pun keluar mengunci pintu kamar apartemennya sambil berbisik lirih pada dirinya sendiri "Wake up, Hyun! he's only part of your past and you need to move on..(sadarlah Hyun! Dia hanyalah bagian dari masa lalumu dan kau harus melangkah maju) menuju Cafe Asia.
-END-
Special thanks to Sam Debby and anmade for help me make this story^^
Akan ada Spin-off story nya jika mau, sementara Jae sdg dalam proses. klo mau request jg boleh^^ thx for read this =)