Ziarander

By hld258_

1.5K 58 4

Zia pernah berkata jika 'Semua cowok itu sama. Tidak ada yang tampan ataupun jelek. Ingat! Semuanya SAMA.' Ap... More

-01-
-02-
-03-
-04-
-05-
-07-
-08-
-09-
-10-
-11-
-12-
-13-
-14-
-15-
-16-
-17-
-18-
-19-
-20-
-21-
-22-
-23-
-24-
-25-
-26-
-27-

-06-

77 3 0
By hld258_

"Ah bodo. Ya uda liat tuh". Tunjuk Alvaro ke arah --- Zia dan Kayla.

"Oh, itu si Kayla kan? Mantan lo". Ujar Wisnu

"Ck, bukan tuh cewek, tapi cewek yang disebelahnya lagi". Jelas Alvaro dengan menunjuk kearah Zia.

"Emang kenapa sama tuh cewek? Cantik sih, tapi--- lebih cantikkan si Kayla". Wisnu tersenyum lebar dan menampilkan deretan giginya yang putih.

"Emang sih cantikkan Kayla, tapi tuh cewek uda khianatin gue". Ucap Alvaro.

"Iya-iya, sorry ucapan gue gak nusuk hati lo kan?".

"Dikit". Jawabnya

"Iya dikit, kayak ucapan lo--dikit tapi nyelekit". Tatap Wisnu dengan mata memicing.

"YAAASHH GUEE MENANGG, UHUUUYYY. WOI-WOI LIAT NIH LIATT!".

Lagi santai-santainya ngobrol,eh si kunyuk tiba-tiba teriak-teriak kayak orang utan.

"Eh dodol, lo ngagetin gue tau gak?!". Omel Wisnu

"Tau lo! Bikin gue jantungan aja!". Timpal Alvaro

Yang diomel malah menyengir lebar, "hehe, iya-iya maap. Nih gue barusan dapet rank kedua dan yang paling parah gue dapet gold". Rayya heboh dengan dunianya sendiri dan tak mempedulikan sekitarnya yang melihatnya dengan tatapan aneh.

Noval hanya terkekeh melihat tingkah sahabatnya ini. Tingkah yang kekanak-kanakan membuatnya terlihat geli sendiri.

"Udah-udah. Lo juga apa-apaan sih Ray. Kalo menang yang uda, ga usah heboh-heboh juga kali". Titah Noval

"Iya-iya maap".

"Eh, lo berdua ngomongin apaan?". Tanya Noval penasaran

"Enggak, nih si Alvaro kayaknya lagi naksir sama cewek". Jawab Wisnu

"Emang sama sapa?".

"Tau! Lo tanya aja sama Alvaro".

"Ro--?". Panggil Noval

"Hmm?".

"Lo lagi naksir sama cewek? Siapa?". Noval penasaran dengan Alvaro. Biasanya Alvaro sangat susah untuk jatuh cinta. Tapi waktu dengar berita Alvaro dan Kayla pacaran, teman-temannya pun tak ada yang menyangka.

"Sama cewek".

'Singkat-padat-gak jelas : jawaban seorang Alvaro.'

"Ck, ya gue tau pasti sama cewek. Namanya siapa?". Kesal Noval.

"Nanti juga lo tau". Pandangan Alvaro dari tadi hanya memperhatikan dua gadis yang ada diseberang sana. Walaupun ia sedang berbicara pun, pandangannya tak pernah luput dari gadis tersebut.

Alvaro bangkit dari duduknya, dan melangkah untuk menemui Zia dan Kayla.

"Eh, lo mau kemana?". Tanya Wisnu dan Noval bebarengan.

"Bentar, kalian kekelas aja dulu. Gue nyusul". Jawab Alvaro.

***

"Ekhem". Alvaro berdehem agar kedua gadis dihadapannya ini menoleh.

"Eh--?, Ro?". Kayla tiba-tiba bersikap salah tingkah dengn kehadiran Alvaro.

'Maklumlah, mantan terindah'

"Lo --- ikut gue!". Alvaro mencekal tangan Zia untuk membawanya kesuatu tempat.

"Eh, lo apa-apaan sih. Lepas gak?". Zia mencoba melepaskan genggamannya dari tangan kekar Alvaro. Tapi, hasilnya akan tetap saja, tenaga Alvaro lebih kuat darinya.

"Cepetan ikut gue!". Bentak Alvaro

"Dan lo --- lo balik kekelas sendirian. Sahabat lo sama gue". Ujar Alvaro ke Kayla

"Eh iya-iya".

Kayla meninggalkan Zia dengan alvaro. Ia terpaksa melakukannya demi kelancaran---

'Eh, ga boleh kasih tau dong, kan itu R A H A S I A'

"Cepetan ikut gue". Tarik Alvaro.

"Ck, iya-iya. Tapi gak usah kenceng-kenceng juga". Omel Zia. Mungkin tangannya sekarang sudah memerah akibat ulah manusia didepannya ini.

***

"Lo ngapain bawa gue kesini? Lo mau ngapa-ngapain gue kan? JAWAB!". Bentak Zia

Ya, mereka sekarang sedang berada di Rooftop sekolah. Tempat yang selalu sepi dari kunjungan para siswa ataupun guru-guru. Inj adalah tempat favorit sahabat-sahabat Alvaro saat mereka ingin bolos sekolah, ataupun lari dari hukuman para guru killer. Alvaro pernah sesekali bolos pelajaran ataupun bolos sekolah, tapi itu jarang karena mengingat ia adalah seorang anggota OSIS.

"Huh! Bisa gak sih lo gak usah teriak-teriak?". Kesal Alvaro.

"Ya uda iya, terus lo ngapain bawa gue kesini". Sebal Zia.

"Karena lo gak ngejalanin tanggung jawab lo buat bersihin gudang---". Alvaro menggantungkan kata-katanya sambil memutar kearah samping Zia.

Deg

'Mampus, kenapa gue bisa lupa sama kejadian itu' batin Zia.

Zia menggigit bibir bawahnya untuk menetralkan detak jantungnya. Ia berharap, Alvaro tidak menambah hukuman yang lebih berat lagi.

"Gue beri lo hukuman, eits tapi hukumannya simple kok". Lanjut Alvaro

Senyum Zia merekah mendengar ucapan Alvaro.

"Apa? Apa hukumannya? Tapi yang penting simple kan?". Tanya Zia.

Alvaro mengangguk meng'iya'kan ucapan Zia.

"Simple kok, hukumannya --- lo jadi pacar gue".

"Hah?! G-gue jadi pacar lo?". Beo Zia

Alvaro mengangguk, "hm, simple kan?".

"Engga-engga, gue gak mau". Bantah Zia

"Ya uda, kalo lo gak mau gampang aja sih, gje bakal kasih hukuman ke elo selama 5 bulan berturut-turut walaupun lo gak punya kesalahan apapun". Jawab Alvaro dengan tatapan sinis.

'What?! 5? Bulan? 5 bulan berturut-turut? Mati dong gue?'. Gerutunya dalam hati.

"Gimana? Lo mau? Atau ---".

"Iya. Iya gue mau". Jawab Zia to the point

"Mau apa?". Goda Alvaro sambil menaik-turunkan alisnya.

"Ish, nyebelin banget sih lo!".

"Iya. Iya gue mau jadi pacar lo, dasar cose!". Lanjut Zia

Alvaro bingung dengan kata yang barusan dilontarkan oleh pacarnya barusan ini, "Ha? Apaan tuh cose?".

"Hm, cose 'cowok rese' ". Ucap Zia sambil tertawa kecil

"Eh iya, lo belum tau kan nama gue siapa?". Alvaro baru ingat jika ceweknya belum mengetahui namanya. Masa' uda berstatus pacaran, kok belum tau nama cowoknya sih.

"Hm, gue uda tau nama lo kok, jadi elo gak usah repot-repot memperkenalkan diri". Jawab Zia

Alvaro bingung, darimana gadis dihadapannya ini mengetahui namanya.

'Perasaan gue gak pernah bilang nama gue ke dia'. Tanya Alvaro dalam batin

"Lo serius uda tau nama gue?". Tanya nya sekali lagi

Zia menganggukan kepalanya, "Iya, gue uda tau nama lo kok, nama lo cose kan?". Jawab Zia dengan tertawa terbahak-bahak sambil memegangi perutnya.

Alvaro menarik Zia ke kursi yang ada di Rooftop. Mungkin, kursi tersebut sudah disediakan oleh pihak sekolah.

Alvaro menangkup wajah Zia dan mengamatinya dengan lekat. "Gue serius Zi. Lo uda tau nama gue apa belum?".

Deg-deg an

Kata itu yang bisa menggambatkan situasi hati Zia saat ini.

'Buset, kenapa gue deg-deg an ya? Tolong hamba tuhan'. Batin Zia dalam hati

"Jawab Zi". Titah Alvaro sekali lagi

"Hm, gue emang belum tau nama lo. Kenapa emang?". Tanya Zia polos

"Huft, Zia pacarnya Alvaro yang gantengnya tiada tara, gini ya? Apa kata orang coba kalo elo belum tau nama gue". Jelas Alvaro

"Huft, iya-iya. Nama lo siapa?". Tanya Zia

"Nama gue --- Alvaro. Alvaro Candra Dwigantara". Ucapnya

"Bentar-bentar, gue kayak pernah denger nama lo. Oh, gue inget. Lo yang uda sakitin hati sahabat gue kan?!". Tebak Zia

"Sahabat lo? Siapa?". Alvaro memang sudah melupakan Kayla-mantan kekasihnya. Tapi, setiap kali bertemu dengannya, ia selalu mengingat memory itu. Dan Alvaro benci keadaan saat itu.

"Ck, lo yang uda sakitin dia dan lo lupa sama namanya?".

"Kayla, dia sahabat gue. Dan lo uda nyakitin hatinya". Jelas Zia

Alvaro beranjak dari duduknya dan menghampiri pembatas Rooftop.

"Oh dia. Bukan gue yang nyakitin hatinya, gue yang jadi korban disini". Jelasnya

"Maksud lo?". Zia tak mengerti ucapan yang baru dilontarkan Alvaro. Seingatnya, waktu itu Kayla menceritakan kejadian saat ia diputuskan oleh Alvaro. Ya, Zia masih ingat itu.

"Hm, gue yang jadi korban atas sifat pengkhianat itu. Waktu itu, gue liat dia sama temen kelas gue. Gue liat kejadian itu sama mata kepala gue sendiri. Dan waktu itu juga, gue putusin hubungan sama dia". Jelas Alvaro

"Tapi ---". Belum sempat Zia berbicara, Alvaro sudah memotongnya terlebih dulu.

"Sttt, gak usah dibahas lagi. Gue uda lupain semua kejadian itu. Dan gue benci yang namanya pengkhianat. Dan gue harap --- lo gak khianatin gue Zi. Gue sayang sama lo. Lo sayang kan sama gue?". Tanya Alvaro menatap Zia  lekat.

Dan sialanya Zia mengangguk meng'iya'kan ucapan Alvaro.

Alvaro memeluk Zia. "Gue sayang banget sama lo Zi. Jangan pernah khianatin gue". Bisik Alvaro tepat ditelinga Zia

Zia membalas pelukan Alvaro. Entah apa yang ada dipikirannya saat ini, yang Zia rasakan adalah sebuah KETULUSAN.

"Gue gak akan khianatin lo Ro. Asalkan lo juga gak akan khianatin gue. Dan gue pegang janji gue buat elo". Zia tersenyum dibalik pelukan Alvaro

"Ekhem, kalo lo sayang gue berarti gue ganteng dong?" Goda Alvaro sambil menaik-turunkan alisnya

Zia memukul dada bidang milik Alvaro. "Ish, lo apa-apaa  sih. Didunia ini gak ada cowok yang ganteng ataupun jelek, semuanya sama". Ingat Zia

"Iya-iya, pacar gue yang cantik". Alvaro terkekeh melihat wajah Zia yang memerah akibat ulahnya.
















Hai hai haiiiiii

Aku back lagiii. Gimana ceritanya?? Sumpah aku ga tau lagi harus nulis apa😭tapi aku pengen banget buat up crita ini😭😂

Ga tau dehh ini critanya nyambung ato enggaa😂😭

Btw, aku up nya cmn minggu klo ga gitu sabtu sama minggu aja..huaaa😯😭 soalnya aku hrs sekolahhh dan klo waktunya dibagi jd 2, otakku capek gengsss😂

Ya uda deh gitu ajaaa

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YAAA!!

SEE YOUUU😍😙

MUACHHHH
.
.
.

Tbc...

Continue Reading

You'll Also Like

1M 1.4K 50
warning! Cerita khusus 21+ bocil dilarang mendekat!! Akun kedua dari vpussyy Sekumpulan tentang one shoot yang langsung tamat! Gak suka skip! Jangan...
AV By s h e y

Teen Fiction

3.1M 258K 45
Sequel ALTHAIA. Asgara Ardew Lazarus. Pria dingin anti sosialisasi ini menyebut perempuan adalah mahluk yang merepotkan, kecuali Mommy tersayang nya...
958K 38.6K 54
Mendengar rumor yang mengatakan bahwa Renggala adalah lelaki jahat the real of monster dunia nyata, Renjana benar-benar membayangkan lelaki itu seper...
262K 13.9K 27
Kisah seorang Andrea si bodyguard tampan tapi Manis yang selalu menarik perhatian tuannya . "Tidak ada yang aneh, hanya saja kamu terlihat menarik di...