Rahel dan Jasmine, Clara pulang bersama, dan Jasmine,Clara sudah mengetahui bahwa Rahel tinggal bersama dengan Jason.
"Sumpah yah gua ga nyangka banget kalo
lu bakalan tinggal sama Jason" ucap Jasmine ke Rahel sambil berjalan.
"Eh Hel di rumah si Jason ada cumi ga?"tanya Clara.
"Cumi mulu lu ra" Ucap Rahel
"Ya mau gimana lagi, gua terpaksa tinggal
disitu" balas Rahel santai.
"Masa sih? kayanya lu senang deh tinggal
bareng dia, ya kan ?" goda Jasmine.
"Heh senang darimana? muka gua malahan
cemberut terus" balas Rahel ngegas.
"Iya maaf, oh ya malam ini ke acara
kampus kan? tanya Jasmine.
"Ngga" balas Rahel dingin.
"Lah kenapa? semuanya wajib datang dan
harus bawa pasangan" ucap Clara.
"Eh gua kan ga ada pasangan, jadi gausah
ikut lah" kata Rahel kesal.
"Ya lu kan bisa berpasangan sama Jason,
ayo sih ikut" bujuk Jasmine.
"Ngga mau males ah!".
"Ayo sih ikut" bujuk Jasmine lagi dan Rahel
males menjawabnya.
Malam Harinya🌚🌚🌚🌚
Jason bersiap-siap memakai jas warna
hitam dan memakai gelang yang sama
dengan Rahel.
Setelah selesai bersiap-siap, Jason
memasuki kamar Rahel sambil membawa
tas.
"Hel, cepetan pake ini" ucap Jason memberi
tas itu.
"Apaan sih, gua ga mau ikut ke acara
kampus" balas Rahel karna melihat isi tas
itu adalah dress dan perhiasan.
'Eh lu kan dah janji, kalo yang kalah harus
nurutin perintah yang menang" ucap Jason
tersenyum dan Rahel mau ga mau harus
menurut.
"Yaudah sana lu keluar, gua mau ganti
baju" ucap Rahel dan Jason keluar.
Beberapa menit kemudian, Rahel keluar
dari kamar yang sudah berpakaian dan
berdandan sangat cantik hingga membuat
Jason menatap nya dengan fokus sambil
tersenyum.
(Gaun nya kek gini ya🌚)
"Ayo berangkat" ucap Rahel membuat
Jason tersadar.
Lalu mereka berangkat dan beberapa
kemudian sudah sampai di kampus,
suasana nya disana sangat rame bahkan
para dosen juga berkumpul karna malam ini
sangat spesial.
"Ya ampun itukan Jason, kok sama cewe
lain sih" bisik fansnya.
"Iya nih, apa jangan-jangan mereka pacaran
?" tanya salah satu fansnya.
"Ngga! jangan sampe mereka pacaran, gua
ga terima, pasti para fans nya juga ga
terima lah" balas fansnya lagi.
Sementara Rahel malu karna diliatin banyak orang, tetapi Jason mulai memegang tangan Rahel agar tidak gugup dan berjalan memasuki halaman kampus.
Disisi lain, Michel bersama temannya
tersenyum sinis karna mereka sudah
mempunyai rencana jahat yang baru.
"Hai Rahel!" sapa Jasmine bersama Nathan, dan Rahel juga menyapa balik.
"Akhirnya lu dateng juga yah, katanya
gamau datang tadi, dasar labil!" canda
Clara.
"Gua yang paksa" jawab Jason tiba-tiba.
"Wow Rahel, kamu cantik banget yah" ucap
Nathan tersenyum dan Jasmine merasa cemburu.
"Makasih Nathan, kamu juga makin ganteng"
balas Rahel tersenyum dan entah kenapa
Jason juga merasa cemburu.
"Ehmm kalo gitu gua sama Nathan mau
berduaan dulu yah, lu silahkan sama Jason"
ucap Jasmine mengajak Nathan menjauh dari
Rahel.
Sementara Rahel mulai terdiam lagi bersama Jason, hingga acara pun dimulai.
"Perhatian semuanya! acara pesta kampus
ini kita mulai dengan berdansa, silahkan
kalian berdansa dengan pasangan nya
masing-masing" ucap Panitia acaranya.
Lagu romantis pun dinyalakan dan semua
orang pada berdansa dengan pasangannya
masing-masing, sedangkan Rahel merasa
kaku karna tiba-tiba Jason menarik
pinggang Rahel agar berdekatan.
"Ayo dansa" bisik Jason dan Rahel terdiam
karna terlalu gugup.
Jason mulai memimpin gerakan dansa nya
dan Rahel hanya mengikutinya saja.
Gerakan demi gerakan dansa itu membuat
Jason tersenyum karna Rahel pandai
mengikuti alunan musik dan gerakannya.
"Seneng ga dansa sama gua ?" bisik Jason.
"Ngga" jawab Rahel cuek.
"Yakin?" bisik Jason lalu mulai mendekatkan
hidungnya ke hidung Rahel.
"Jason, jangan dekat-dekat" ucap Rahel
gugup.
"Dansa emang harus kaya ini, apalagi
musiknya romantis" ucap Jason tersenyum
bahkan bibir mereka berdua saling
berdekatan.
Seketika Rahel teringat ucapan Jasmine
bahwa Jason emang benar laki-laki
romantis, dan Rahel menyukai cowo
romantis tetapi ia tidak suka dengan diri
Jason yang Bad Boy.
Rahel menahan nafasnya karna Jason
mendekatkan wajahnya, dan mulai
mendorong pelan dada bidang Jason untuk
menjauh tetapi Jason menariknya lagi
hingga memeluknya dari belakang.
"Jangan kemana-mana, dansa nya belum
selesai" bisik Jason ditelinga Rahel hingga
membuatnya geli.
Rahel merasa lega karna ia tidak bertatap-
tatapan lagi dengannya, walaupun sekarang
Jason berada dibelakang sambil
memeluknya tetapi setidaknya Jason tidak
mendekatkan wajahnya lagi dihadapannya.
"Gua tau lu gugup kan, sama gua juga
kaya gitu kok" ucap Jason lalu membalikkan
badan Rahel agar menghadapnya lagi.
"Dengerin ini" ucap Jason sambil memegang tangan Rahel untuk memegang dada nya.
Rahel kaget karna ia merasakan detak
jantung yang begitu kencang di dada
bidang Jason itu.
Tak lama kemudian selesai sesi dansa,
lanjut lagi dengan sesi makan-makan.
"Ayo makan" ajak Jason dan Rahel terdiam.
"Maaf Jason, gua gabisa deket-deket sama
lo lagi, gua mau pulang" ucap Rahel
langsung pergi meninggalkan Jason yang
terdiam.
Rahel keluar dari gedung kampus dan
menangis.
"Maaf Jason, ini udah keterlaluan" monolog
Rahel menangis dan berusaha mencari
angkutan umum.
Tetapi tiba-tiba ada yang menarik tangan
Rahel hingga ke dekapan seseorang.
"Emphhttt!" Rah berusaha teriak tetapi
mulutnya sudah di bekap.
Ternyata itu para perampok bayaran oleh
Michel.
Dan pada akhirnya Rahel terikat dan
dibawa ke suatu tempat, sementara Jason
baru keluar gedung dan hanya melihat
Michel yang sedang tertawa licik bersama
temannya.
"Heh dimana Rahel ?!" tanya Jason
khawatir.
"Eh sayang, kamu ngapain keluar ? ayo kita
masuk" ajak Michel dan Jason berusaha menjauh.
"Jawab! kemana Rahel dibawa ?!" bentak
Jason dan Mich kaget melihat amarahnya.
"Aku gatau" jawab Michel.
"Heh kalo lu gamau ngasih tau, gua ga
bakal mau maafin lu, dan jangan pernah
deketin gua lagi!" bentak Jason kesal.
"Jason, maaf yah, tolong jangan marah"
ucap Michel memohon.
"Cepetan kasih tau Rahel dibawa kemana
?!" tanya Jason dan Michel memberi tau
alamat itu.
Disisi lain, Rahel dikurung di kamar lalu
perampok itu mulai menggodanya.
"Jangan nangis sayang" goda perampok itu
sambil melepaskan bekapan dimulut Rahel.
"Lepasin!" bentak Rahel menangis.
"Cup cup cup, jangan nangis dong, sini
saya tidurin" goda perampok itu lalu mulai
mendorong Rahel ke kasur.
"Lepasin! Tolong! Tolong!" teriak Rahel
sambil menghindari perampok itu.
"Mau kemana sayang ? sini ayo main" ajak
Perampok itu menarik Rahel.
"Lepasin!" teriak Rahel memukul perampok
itu tetapi tetap saja kalah dengan tenaga
lelaki.
Perampok itu mulai mengusap wajah Rahel
yang sedang menangis, bahkan mulai
mengusap bibirnya Rahel untuk menciumnya tetapi Rahel mengalihkan wajahnya.
Tenaga Rahel sudah habis dan hanya bisa
menghindar saja daripada melawan.
"Tolong lepasin!" ucap Rahel memohon.
"Saya bakal lepasin kok, tapi sebelum itu
kita bersenang-senang dulu disini" balas
perampok itu mulai membuka pakaiannya
dan Rahel menutup wajahnya agar tidak
melihat.
"Ayo sayang" ajak perampok itu menindih
tubuh Rahel tetapi tangan Rahel menahan
agar perampok itu tidak bisa menciumnya.
"Tolong!" teriak Rahel yang sudah serak
suaranya.
la merasa bahwa sekarang dirinya sangat
dalam bahaya, apalagi ini sudah malam,
apakah ada yang menolongnya ?
Kira kira yang terjadi
Selanjutnya apa ya?