ANGKANA [ End ]

By ablaptri_15

358K 17.9K 756

[Judul awal Young Marriage] DILARANG PLAGIAT❗ [ Sudah di revisi keseluruhan cerita ] Angkasa mencintai Seyna... More

ANGKANA 01•
ANGKANA 02•
ANGKANA 03•
ANGKANA 04•
ANGKANA 05•
ANGKANA 06•
ANGKANA 07•
ANGKANA 08•
ANGKANA 09•
ANGKANA 10•
ANGKANA 11•
ANGKANA 12•
ANGKANA 13•
ANGKANA 14•
ANGKANA CAST•
ANGKANA 15•
ANGKANA 16•
ANGKANA 17•
ANGKANA 18•
ANGKANA 19•
ANGKANA 20•
ANGKANA 21•
ANGKANA 22•
ANGKANA 23•
ANGKANA 24•
ANGKANA 25•
ANGKANA 26•
ANGKANA 27•
ANGKANA 28•
ANGKANA 30•
ANGKANA 31•
ANGKANA 32•
ANGKANA 33•
ANGKANA 34•
ANGKANA 35•
ANGKANA 36•
ANGKANA 37•
ANGKANA 38•
ANGKANA 39•
ANGKANA 40•
ANGKANA 41•
ANGKANA 42•
ANGKANA 43•
ANGKANA 44•
ANGKANA 45•
ANGKANA 46•
ANGKANA - ENDING

ANGKANA 29•

5.7K 401 31
By ablaptri_15

Aku ada bukan hanya untuk menemanimu berbahagia. Tapi juga untuk menemanimu dalam segala masalah yang tak bisa kau katakan pada dunia.

•••


Seyna menatap Angkasa yang baru saja masuk ke dalam Apartemen, "pantes aja lo semudah itu bilang mau ngurus perceraian sama gua, ternyata lo balikan sama Maura." sarkas Seyna yang mampu menghentikan langkah Angkasa.

Angkasa menghadap Seyna yang duduk di sofa, menatapnya dengan tatapan tajam. "Maksud lo apa ngomong begitu?" ia tak suka di tuduh seperti itu oleh Seyna.

"Gausah pura-pura gak tau, lo." Seyna bangkit, ia berjalan ke hadapan Angkasa. "Puas ciuman sama mantan di mobil? Enak? Gimana rasa bibir mantan?" cemooh Seyna.

Ah, Angkasa paham. Sepertinya ada yang mengkompori Seyna tentang kejadian tadi di mobil Maura.

"Lo salah paham." Angkasa maju selangkah lebih dekat. "Gua sama Maura gak ciuman, gua tau lo pasti dapet foto gua sama Maura di mobil, kan?" seru Angkasa, siapapun yang mengirimkan foto itu pada Seyna semoga saja harinya selalu buruk.

"Itu lo tau gua dapet fotonya, jadi lo gak usah ngelak lagi." Seyna bersedekap dada, ia mendongkak menatap marah Angkasa.

Angkasa menghela nafas lelah, ia capek selalu ribut dengan Seyna. "Gua bukan ngelak, tapi emang kenyataannya gua sama sekali gak ciuman sama Maura, itu cuman Angel kamera yang nipu."

"Oke, katakan, lah, lo gak ciuman sama Maura. Tapi kenapa lo bisa berduaan di mobil malem-malem di tempat sepi pula, lo having sex sama dia? Lo mau punya anak dari dia soalnya kalo sama gua gak dap–

"SEYNA!" bentak Angkasa, matanya memerah. Ia tidak suka dengan segala tuduhan gadis itu.

Seyna mengepalkan kedua lengannya di samping tubuh, ia menatap Angkasa dengan mata berkaca-kaca, ini pertama kalinya Angkasa membentak dirinya. "Apa? Benerkan apa yang gua omongin? Lo sama dia having sex buat dapetin anak, soalnya lo sama gua gak bisa dapetin itu. Lo marah sama gua karena gua gak hamil, jadi lo mau ngelak apa lagi, Sa?" hardik Seyna dengan segala tuduhannya.

"Lo gila?" tekan Angkasa, "Stop bahas gua yang marah karena lo gak hamil, karena gua sama sekali gak marah karena hal itu." geram Angkasa, ia sudah sangat muak dengan prasangka itu.

"Terus kalo lo marah karena apa, hah? Emang lo pikir gua bisa tau lo marah karena ala kalo misalnya lo cuman diem aja?!" sentak Seyna kesal, Angkasa sama sekali tidak menjelaskan kenapa dia bisa marah dan cuek pada Seyna sejak awal.

"Gimana gua mau jelasin kalo lo selalu marah dan nuduh gak jelas ke gua, hah?!" sungut Angkasa.

"Gua nuduh apa? Toh emang kenyataannya gitu, lo ngediemin gua pas tau gua gak hamil, udah gitu sekarang lo malah berduaan sama Maura, ntah ngapain!" murka Seyna, dengan mata yang berkaca-kaca ia masih bisa menatap tajam Angkasa.

"Gua cuman mau bantu Maura yang mobilnya mogok, gak ada niat buruk apapun, gua gak ada niat balik lagi sama Maura apa lagi sampai having sex. Lagian gua sama lo cuman ngelakuin itu sekali, jadi wajar kalo lo gak hamil, jelas gua maklumi hal itu. Tapi kalo lo berpikir gua kayak gini karena lo gak hamil aja.." Angkasa menjeda ucapannya, ia dengan cepat menggendong tubuh Seyna di depan tubuhnya, ia menatap wajah kaget Seyna. "Ayo kita ulangi hal itu dalam keadaan sama-sama sadar, kita lakuin sampai lo hamil anak gua!"

"Angkasa, gausah gila, anjing!" Seyna memukul bahu Angkasa, mencoba untuk turun dari gendongan cowok itu.

Angkasa tak mendengar jeritan Seyna, ia tak peduli, ia sudah muak dengan kata-kata pedas yang di keluarkan oleh Seyna. Jadi dengan kasar Angkasa membuka pintu kamarnya menggunakan kaki, itu membuat Seyna semakin panik.

"Oke, oke, gua percaya sama penjelasan lo, tapi cepet turunin gua." Seyna bergerak acak agar lepas dari gendongan Angkasa, tapi sayangnya Angkasa justru semakin erat memeluk Seyna.

"Diem." sentak Angkasa, dengan sedikit kasar ia melepaskan tubuh Seyna di atas kasur, lalu ia mengukung tubuh gadis itu yang terlentang di atas kasur.

Angkasa menatap dingin wajah panik Seyna. "Kenapa? Lo takut?" cowok itu menatap remeh Seyna. Tadi cewek itu sangat songong saat menuduhnya, sekarang seperti anak kecil yang ketakutan.

"Sa.." Seyna tak pernah melihat wajah Angkasa semarah ini, ia benar-benar takut. "Gua minta maaf, gua mohon jangan lakuin itu lagi." lirih Seyna.

Angkasa terdiam, ia menatap wajah Seyna yang ketakutan, bahkan mata cantik gadis itu mulai meneteskan air mata.

"Kenapa nangis? Gua cuman mau ngelakuin apa yang tadi lo omongin, lo nuduh gua ini itu karena lo gak hamil, kan? Jadi lo bakalan gua buat hamil biar lo gak nuduh gua lagi." Angkasa menurunkan tubuhnya agar menempel dengan tubuh Seyna, ia mengecup kening gadis itu.

Sedangkan Seyna langsung terisak, tubuhnya bergetar hebat, ia tak siap jika harus melakukan itu lagi tanpa ada rasa cinta dan nyaman di antara keduanya, ia tak mau melakukan itu di tengah-tengah permasalahan ini, mereka sama-sama sedang di kuasai oleh emosi.

Seyna menggeleng keras saat merasakan bagian bawah tubuh Angkasa menempel dengan bagian sensitifnya, ia bahkan menangis semakin keras, lengannya memukul dada bidang Angkasa.

Angkasa tersenyum sinis, ia menahan kedua lengan Seyna di samping wajah gadis itu, membuatnya semakin menangis tanpa mau membuka mata untuk melihat ekspresi Angkasa.

"J-jangan." Seyna memohon dengan suara seraknya.

"Maaf." ungkap Angkasa kemudian ia bangkit melepaskan Seyna. Ia tidak tega melihat Seyna yang kacau. Lagi pula ia tidak serius dengan ucapannya, ia hanya menggertak gadis itu.

Mendengar kata maaf dan tubuhnya yang terasa ringan, Seyna mulai berani membuka matanya, ia menatap Angkasa yang kini sudah duduk di pinggir ranjang.

"Gua gak serius sama omongan gua, gua cuman mau lo gak seenaknya kalau ngomong sama gua, gua muak sama tuduhan lo." Angkasa bangkit, ia berdiri sejenak membelakangi Seyna. "Lo istirahat di kamar lo, gua mau bersih-bersih di kamar mandi." suruh Angkasa lalu ia beranjak keluar dari dalam kamar.

Seyna masih bergetar hebat akibat gertakan Angkasa, tapi dengan perlahan ia coba bangkit, ia harus kembali ke kamarnya dan segera tidur. Ia tidak mau masalah ini kembali memanas, Angkasa yang tadi benar-benar menakutkan.

Dengan perlahan Seyna berjalan keluar dari dalam kamar Angkasa, lalu ia masuk ke dalam kamarnya sendiri, ia menutup pintu juga menguncinya.

Ia kembali menangis di balik pintu, ini pertama kalinya ia bertengkar hebat dengan Angkasa, ini pertama kalinya melihat Angkasa seseram itu, dengan tubuh tegap, tinggi dan berisi milik Angkasa mampu membuat Seyna merinding.

"Bodoh!" Seyna mengetuk pelan kepalanya saat ia mengingat bagaimana gagahnya Angkasa di atasnya, gagah tapi sangat menyeramkan.

Seyna mengusap kasar air mata yang masih berjatuhan, rasa takut, kesal, emosi menjadi satu, membuat Seyna sangat tidak tenang. Ia berjalan ke arah kasur, menidurkan tubuhnya di atas kasur empuk itu. Ia menghentikan tangisnya secara perlahan, hingga akhirnya ia tertidur akibat kelelahan.

Sedangkan Angkasa yang berdiri di depan pintu kamar Seyna pun menghela nafas, akhirnya ia tak lagi mendengar suara tangis Seyna yang terdengar pilu.

"Maaf." Angkasa tak berniat membuat Seyna menangis, ia hanya sedang capek dengan kondisi hubungan mereka jadi ia bertindak tanpa berpikir lebih dulu.

•••


Harap dimaklumi jika terdapat typo.

Jangan lupa vote dan komen.

Keseluruhan cerita aku benar benar revisi, jadi maaf jika ada komentar yang tidak sesuai dengan naskah.

Semoga kalian suka dengan alur baru ini.

Thank you buat yang udah baca, see you next part!

Continue Reading

You'll Also Like

152K 7.9K 46
Afifah Syahira, seorang gadis cantik bermata bulat dengan sifatnya yang polos selalu membuat orang-orang di sekelilingnya merasa gemas dengan semua t...
118K 18.7K 41
❛❛Kuy Boy itu keluarga bagi gua, tempat kedua bagi gua untuk pulang. ❜❜
31.7K 2.2K 65
Ini kisah Ricar dan gadisnya, sebuah kisah yang memberikan kesan terdalam. Kisah yang membuat seorang gadis berhasil melewati kepedihannya. Ricar, se...
290K 10.4K 52
⚠️Call me Febri, not author⚠️ "Kalau lo nikah sama gue, gue jamin hidup Lo makmur sentosa!" "Dih! Najis! Lagian hidup gue udah makmur sentosa tanpa h...