โœ”๏ธSign ; Jung Jaehyun

By DarkFaei

34.9K 3.4K 490

{ ๐’๐ž๐ช๐ฎ๐ž๐ฅ ๐จ๐Ÿ ๐”๐ง๐ฌ๐ฉ๐จ๐ค๐ž๐ง } ๐™Ž๐™ž๐™œ๐™ฃ /๐™จฤซ๐™ฃ/ (๐˜•๐˜ฐ๐˜ถ๐˜ฏ.) ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฐ๐˜ฃ๐˜ซ๐˜ฆ๐˜ค๐˜ต, ๐˜ฒ๐˜ถ๐˜ข๐˜ญ๐˜ช๐˜ต๐˜บ, ๐˜ฐ๐˜ณ ๏ฟฝ... More

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
End.
Bonchap.
Jeon Wonwoo.

18.

507 70 5
By DarkFaei


"By, sumpah sih. Kalo gua jadi lu, gua biarin dia terlantar. Gua benci banget sama dia, Darby."

Gua terkekeh mendengar Rose yang berapi-api sambil menyetir mobilnya. Rose masih menggeleng-gelengkan kepalanya setelah gua menceritakan kalo gua ngasih Drew tempat tinggal.

"Gua juga benci banget sama dia, Rose. Cuma gimana, ya? Gua sama dia kan sama-sama manusia." Kata gua.

"Tapi, By. Dia aja nggak nganggep lu manusia. Ngapain juga lu perduliin dia yang kampret itu?" Kata Rose.

Dua hari lalu gua dapet kesempatan buat ketemu sama Drew, tepatnya sehari setelah dia datang ke rumah Jaehyun waktu itu.

Gua sama Drew nentuin tempat yang bisa ditinggalin sama dia. Daripada gua harus ngebiarin Drew tinggal di rumah Jaehyun, mendingan gua ngebiayain tempat tinggalnya.

"Kalo gua bales dia dengan kejahatan, masalah gua sama dia nggak bakalan selesai, Rose. Capek kalo banyak masalah." Kata gua.

"Masih ada aja yang manusia kayak lu, By." Kata Rose.

Kalo ditanya kenapa Drew nggak tinggal di rumah gua dulu, jawabannya adalah karna Liv sama Ashley juga udah benci banget sama Drew.

"Gua seneng banget sih sahabat gua bisa dapet pasangan kayak lu. Tapi, gua sadar kalo sahabat gua itu brengsek." Kata Rose.

Gua mengambil kentang gua untuk mengurangi rasa canggung setelah Rose membicarakan sahabatnya. Siapa lagi kali bukan Jaehyun?

"Jadi, lu gimana sama Jaehyun?" Tanya Rose dengan hati-hati.

"Ya, gua masih nggak ngerespon dia." Kata gua.

Setelah kejadian hari itu, gua memutuskan untuk menginap di rumah Hendery dan gua belom membalas chat atau mengangkat telfon dari Jaehyun.

"Tapi, bener juga sih kata Chaeyeon. Mau nggak mau lu harus berkomunikasi lagi sama Jaehyun." Kata Rose.

"By."

Gua melihat Rose yang menggaruk-garuk tangannya yang gua yakin sama sekali nggak gatal. Senyumnya juga canggung.

"Maafin Jaehyun, ya." Kata Rose.

"Gua nggak tau Jaehyun bakalan gimana kalo nggak ada lu, By. Gua pengen yang terbaik buat sahabat gua dan lu itu yang terbaik buat sahabat gua." Lanjut Rose.

Gua tersenyum dan mengangguk. Gua merasa lucu aja mereka takut gua sama Jaehyun bakalan berakhir. Padahal, gua sama sekali nggak ada niatan buat ngakhirin hubungan gua sama dia.

"Gua cuma pengen nenangin diri dulu. Bentar doang." Kata gua.

"Bentarnya lu sama aja kayak 3 abad buat Jaehyun. Udah mau gila dia, By. Cepet-cepet ngomong lagi sama dia. Lagipula dia udah ngakuin kesalahannya." Kata Rose.

Akhirnya gua sampai dengan selamat di depan rumah Hendery. Gua pun langsung masuk ke dalam rumah Hendery setelah berpamitan ke sama Rose.

"Duar!" Sapa gua.

Gua melempar tas gua ke sofa Hendery dan ikut lompat ke sofanya Hendery. Hendery cuma bisa menggeleng-geleng melihat kelakuan gua.

"By, liat nggak tuh moge di depan?" Tanya Hendery.

"Nyuri dari mana lagi, Der?" Tanya gua balik.

"Weits! Mohon maap nih ibu pramugari. Gua beli sendiri itu mah. Mau sombong aja dulu nih." Kata Hendery.

Gua langsung membayangkan diri gua yang mengendari moge milik Hendery. Selama ini gua nggak dapet kesempatan buat naik moge milik Jeno karna keluarga gua sama sekali nggak tau pergaulan gua jaman SMA.

"Pinjem atuh." Kata gua.

"Nggak mau! Jangan macem-macem lu. Yang ada belom naek udah jatoh duluan lagi." Tolak Hendery mentah-mentah.

"Menurut lu gua bisa kenal sama cowoknya Rose dari mana? Gua balap dulu. Jangan meremehkan gua." Kata gua.

Gua berdiri dan mencari-cari kunci motor Hendery. Gua mencari kunci motornya sampai ke dalam kamar Hendery. Tapi, Hendery bener-bener pinter nyembunyiin barang.

"By, Jaehyun suruh gua jagain lu juga kali. Dia bilang lu nggak boleh macem-macem." Kata Hendery sambil berdiri di ambang pintu kamarnya.

"Gua nggak tau lu berdua ada masalah apaan. Tapi, Jaehyun nggak bodoh, By. Dia tau kalo lu ada di rumah gua." Kata Hendery.

"Dia juga nggak berani nyamperin lu karna katanya kalo lu lagi sendiri, lu sama sekali nggak mau diganggu." Lanjutnya.

Emang dasarnya gua bodoh. Pasti Jaehyun langsung mikir gua ke rumah Hendery. Harusnya gua ngumpet lebih jauh.

"Kuncinya gua taroh di dalem kolor gua." Kata Hendery sambil meninggalkan gua sendiri di kamarnya.

"Wah! Sampis."







"Pinjem please. Malem ini doang."

Gua memohon-mohon pada Hendery supaya dia mau meminjamkan motor barunya pada gua. Gua bener-bener rindu ngebawa motor. Biasanya gua juga cuma bisa minjem motor Mark.

"Ck, gua ngeri." Kata Hendery.

"Gua janji! Kalo motor lu kenapa-kenapa. Gua ganti dah, Der. Tapi gua gantinya nyicil, ya." Kata gua sambil memasang jari peace.

Tak!

Gua mengelus-elus kepala gua yang baru aja dijitak sama adik gua. Berani-beraninya dia ngejitak kakaknya.

"Kalo motor gua kenapa-kenapa yaudah. Kalo lu yang kenapa-kenapa gimana? Kalo lu bisa diganti pake cicilan sih nggak masalah." Kata Hendery.

Tak!

Sekarang giliran gua yang menjitak kepala Hendery. Hendery memutar bolanya dan akhirnya keluar dari kamarnya. Gua yakin dia mau nunjukin di mana kunci motornya di simpan.

"Kok di kamar gua?" Tanya gua saat Hendery mulai memasuki kamar gua.

"Nih."

Gua tercengang saat mengetahui tempat yang dipilih Hendery untuk menyembunyikan kunci motor barunya. Hendery mengambil kunci motornya dari dalam tas ransel gua.

"Emang luar biasa bodohnya." Kata Hendery sambil memberi kuncinya ke gua.

"Pasti lu nggak pernah ngecek-ngecekin tas lu, kan? Makanya gua taroh di dalem tas ransel lu yang itu aja." Kata Hendery santai.

Gua nggak ngomong apa-apa lagi dan langsung keluar membawa kunci motor Hendery keluar dari rumahnya. Bahkan Hendery belom ngebawa motornya keluar dari rumahnya.

"Biar gua yang perawanin." Kata gua sambil memakai helm yang juga punya Hendery.

Hendery melipat tangannya dan menutup matanya sambil berjalan masuk ke dalam rumahnya lagi. Gua nggak memerdulikan dia dan langsung tancap gas keliling Jakarta pake motor baru Hendery.

Gua bersyukur malem ini jalanan lancar dan gua bisa bebas mengendarai motor Hendery dengan kecepatan tinggi.

Gua melesat ke rumah gua untuk memamerkan barang baru milik adik gua. Ya, sekali-sekali pamer barang orang lain.

Tok tok tok!

"Balik juga lu bujang." Kata Liv yang baru aja membukakan pintu rumahnya buat gua.

"Weits, siapa bilang gua udah balik? Gua belom puas di luar nih. Gua dateng cuma mau pamer barang." Kata gua sambil berjalan masuk ke dalam rumah.

Gua melihat Ten dan Mark yang sedang tertidur di sofa ruang tamu gua. Gua langsung membangunkan mereka berdua dengan menepuk-nepuk pipi mereka berdua.

"Anjing lu, By!" Umpat Ten.

Gua ikut duduk di sofa dan menunjukan kunci motor milik Hendery sambil tersenyum lebar. Mereka berempat keliatan kaget.

"Punya lu?" Tanya Mark.

"Punya Hendery sih. Cuma gua bawa jalan-jalan aja dulu mumpung masih mulus. Kan lumayan." Kata gua.

Gua berbincang-bincang dengan empat temen gua ini hampir satu jam. Akhirnya gua memutuskan untuk balik karna gua tau Hendery masih berdoa untuk keselamatan gua beserta motornya di rumah.

"Kapan balik?" Tanya Liv.

"Minggu depan palingan. Kayaknya ade-ade gua di Bandung mau dateng pas weekend." Kata gua sambil berjalan keluar dari rumah.

Setelah berpamitan, mereka semua kembali masuk ke dalam rumah. Gua pun nggak langsung balik karna gua harus mengecek pesan dari Jose.

"Nice."

Hari ini nggak ada pesan masuk dari Jose. Gua nggak tau kalo misalnya dia bakalan nelfon gua atau nggak. Tapi, sekarang udah jam setengah sembilan dan gua nggak dapet notif apa pun.

"Oh! Shit!"

Gua diam sambil memandangi mobil Jaehyun yang masuk ke pekarangan rumah gua. Nggak seharusnya gua ke sini.

"Darby!"

Gua memakai helm gua setelah Jaehyun turun dari mobilnya dan berlari ke arah gua. Gua buru-buru naik ke atas motor Hendery, tapi jalan gua dihalangi sama Jaehyun.

"Please, aku ma-"

"Nggak sekarang." Potong gua.

Jaehyun masih tetap berdiri di depan motor Hendery.
Gua pun melepas helm gua karna kesabaran gua hampir abis.

"Mau lu yang mati atau gua yang mati?" Tanya gua.

"By, harus banget kamu keluar pake motor gini?" Tanya Jaehyun balik.

"Gua nggak bakalan mati naik motor ini." Kata gua.

Sekali pun ada sesuatu terjadi, gua sama sekali nggak takut. Tiap kali gua naik motor, pasti gua teringat saat gua balapan dulu, sama sekali nggak ada rasa takut.

"Gua belom mood ngeliat muka lu. Mungkin beberapa hari ke depan udah mood."
















TBC

Continue Reading

You'll Also Like

10.1K 1.1K 26
TAMAT "Jangan di gantungin terus orang kaya jaemin itu udah susah di temui" ยฉluckyyjaemin 2O2O
444K 45K 70
"Kita ini apa Doy? Gw tau kita cuman sekedar temen, tapi sikap lu bikin gw berharap lebih. Gak salah kan kalo gw berharap lebih?" -Jeon Yoorim "Gw ga...
72.5K 10.2K 36
Jake, dia adalah seorang profesional player mendadak melemah ketika mengetahui jika dirinya adalah seorang omega. Demi membuatnya bangkit, Jake harus...
317K 34.6K 71
โš ๏ธBXB, MISGENDERING, MPREGโš ๏ธ Kisah tentang Jungkook yang berteleportasi ke zaman Dinasti Versailles. Bagaimana kisahnya? Baca saja. Taekook : Top Tae...