Desa Kicikiwir || blackbangtan

By masdep_oppa

114K 14K 744

[Tamat] 11 anak remaja dipaksa oleh orang tuanya untuk tinggal di sebuah desa demi kebaikan mereka masing-mas... More

01: tak kenal maka tak sayang
02: rumah oren
03: kandang babi
04: hello gais!
05: teteh janda
06: pete?!
07: kebun ujang
08: seblak
09: JUN!UJAAAN
10: motor
11: putus?
12: gitar dan jefran
13: sedikit cerita masa lalu
14: tama?yoga?
15: sabun cuci muka
16: kerja bakti
17: kerja bakti pt.2
18: diomongin
19: tante kunti
20: mati lampu
21: di notice?
22: saingan?
23: gada judul
24: tokek
25: susurupris!
26: lanjut atau mundur
27: awal
28: something
29: jiya dan hujan
30: damai?engga?
32: satu langkah kedepan
33: sate
34: film horror
35: mulai labil
36: gagal ngedrama
37: hujan dan perasaan
38: mie instan
39: cemilan
40: isi sendiri xixi
41: dangdut
42: akhir (awal yg baru)
43: ?
44: cerita
45: apani
46: rahasia
47: 21.58 WIB
48: mahasiswi kkn
49: gelang
50: see you~
JIROSE STORY!

31: jaket

1.6K 215 3
By masdep_oppa

📍tolong tandain kalo ada yg typo

pagi ini seluruh warga desa kicikiwir akan melaksanakan senam bersama di lapanga balai desa,ini semua adalah ide dari lisa dan dia juga yg akan memimpin senamnya. selain itu,kesebelas remaja ini juga akan membagikan roti da juga susu kotak kepada semua warga setelah selesai kegiatan senam. ujang,una,dan sindi juga membantu mereka

"si jepran belom kesini?" tanya jeka yg memastikan. karna jefran sedang mengganti sendalnya dengan sepatu dirumah,karna dari jam setengah 6 mereka semua mengangkut berkardus-kardus susu dan air,untung saja roti yg mereka pesan datangnya tepat waktu jadi tidak begitu pusing

"belom"

"eh kasep" (ganteng) jeka langsung menoleh kebelakang dan melihat ada tiga orang ibu-ibu,dia pun langsung tersenyum dan menyapa ibu-ibu tersebut

"aduh meni kasep pisan,padahal masih pagi ini teh" ucap salah satu ibu-ibu. juan dan joni yg melihatnya pun langsung menahan tawanya karna ekspresi wajah jeka yg hanya tersenyum padahal sangat kelihatan kalau dia risih

"nanti senamnya dekat kita aja ya" lagi-lagi jeka tersenyum dan sedikit mengangguk

"udah atuh kasian si kasep lagi be-beres,yaudah kita disana nanti kasep menyusul" ibu-ibu tersebut menepuk bahu jeka sambil memberi wink,dan disaat itu juga jeka lagsung menjadi batu. setelah ketiga ibu-ibu tersebut pergi,joni dan juga langsung tertawa

"mampus aja kalo gw dibacok lakinya" ucap jeka sambil membayangkan jika suami dari ibu-ibu tersebut melihat kejadian barusan

"fix perebut bini orang" saut joni sambil terkekeh,sedangkan jeka hanya menatap mereka berdua datar

"nanti menyusul ya kasep" ledek juan yg mengikuti gaya ibu-ibu tadi dan mereka berdua langsung berlari menjauhi amukan jeka

"belom senam aja udah kuyup ama keringet" jessica mengibaskan kedua tangan kearah wajahnya

"iya gw udah bengek duluan" saut mawar yg sedang meluruskan kakinya di samping jessica

"heh malah pada selonjoran,bukannya siap-siap orang mo mulai" jiya melihat kedua sahabatnya yg sedang bersantai-santai dan langsung menarik tangan mereka berdua untuk segera bergabung dengan para warga dilapangan

akhirnya mereka berdua pun turun ke lapangan,semuanya pun sudah bebaris dengan rapih karna senamnya akan segera di mulai.

saat jiya,mawar,dan juga mawar ikut berbaris. tiba-tiba ada empat orang pria yg menghampiri mereka. awalnya ketiga perempuan itu merasa biasa saja dan tersenyum,namun lama-lama ada salah satu yg mulai mendekati mawar. karna mulai merasa tidak nyaman,mawar pun sedikit bergeser hingga menabrak jiya. tapi ternyata ketiga laki-laki lainnya juga mulai mendekati mereka

"maap,ada apa ya?" tanya jiya

"tidak tidak ada apa-apa" sautnya

"baku banget" bisik mawar ke jessica dan dapat anggukan

"diliat-liat kalian teh meuni geulis,pasti dari kota" (geulis=cantik) mereka bertiga langsung mengangguk

"kenalin saya kiming" salah satu dari mereka menjulurkan tangannya ke jessica

"jessica" lalu,dia juga menjulurkan tangannya ke mawar dan jiya

"mawar"

"jiya"

"kiming,kenalkeun urang atuh maenya maneh hungkul" (kiming,kenalin aku juga dong masa kamu doang) kemudian,pria yg bernama kiming itu memperkenalkan ketiga temannya

tapi tetap saja ketiga perempuan tersebut risih,karna mereka selalu memperhatikan sambil tersenyum tidak jelas. apalagi outfit yg dipakai jessica lumayan ketat

"pararunten akang-akang" tiba-tiba jefran melewati keempat pria tersebut dan langsung merangkul mawar,gadis tersebut tentunya langsung terkejut

"ade apeni ngomong-ngomong?rame bener" jefran menatap satu persatu laki-laki yg ada didepannya

"jiya" jiya pun menoleh dan melihat jun yg sedang menghampirinya sambil tersenyum

"jes" tama pun yg entah dari mana asalnya tiba-tiba ada di belakang jessica sambil membawa minifan berwarna biru

"eh?"

"nih" tama memberi minifan yg dia bawa

"pasti nanti gerah,pegang aja"

"thanks" ucap jessica dan tama hanya mengangguk

keempat pria tadi langsung pergi ketika melihat jefran,tama,dan juga jun.

"ada apaan?" tanya jun yg masih bingung,tama hanya mengangkat kedua bahunya karna dia juga tidak tahu

Mawar langsung melepaskan tangan jefran yg masih merangkulnya. Bisa dibilang cukup kasar,karna mawar menatap jefran dengan tatapan dingin

"barisnya deket sama ibu-ibu biar aman" ucap jefran namun matanya tertuju pada jiya dan Jessica. Mereka berdua mengangguk dan langsung pergi,begitu juga dengan mawar

"kenapa dah?" jun masih penasaran,namun jefran langsung pergi tanpa sepatah kata pun.

"yee dakjal" gumam jun namun dapat terdengar oleh tama,pria tersebut hanya terkekeh melihat jun yg kesal

"lu ngapa anjir war?" tanya Jessica yg melihat mawar melepas tangan jimin dengan kasar,namun mawar hanya diam saja.

dia juga tidak tahu kenapa tadi bisa sekasar itu. Apa mungkin bawaan mood?atau gimana?jujur saja,mawar juga merasa sangat bersalah atas sikap nya barusan.

Tidak lama,lisa yg menggunakan mic di pipi pun naik ke atas sebuah panggung kecil. Yg dibuat memang khusus untuk dia

"assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu"

"waalaikumsalam warahmatullahu wabarakatu"

"selamat pagi warga desa kicikiwir,sebelumnya saya mewakilkan teman-teman saya mengucapkan banyak terimakasih untuk semua yg bersedia hadir hari ini"

"nama saya lisa—"

"teteh yg waktu itu joget kan??" teriak salah satu anak kecil yg memang berada di dekat panggung

"hehe iya" jawab lisa sambil tersenyum ramah

"oke saya lanjut,nama saya lisa dan saya akan menjadi instruktur senam di pagi hari ini"

"sebelum memulai senam,alangkah baiknya kita melakukan sedikit pemanasan terlebih dahulu" lisa mulai mengarahkan langkah-langkah pemanasan yg diikuti oleh seluruh warga.

Setelah selesai pemanasan,jefran langsung menyalakan musik untuk senam. Lisa pun melakukan gerakan senam secara bertahap,semua warga desa tampak sangat menikmati senam yg dipimpin oleh gadis cantik itu. Bahkan banyak yg bersorak saat ada gerakan lompat,lisa juga ikut senang saat tahu semua warga menikmatinya.

Dipertengahan senam,mawar tiba-tiba merasakan perutnya sangat sakit. Dan akhirnya dia jongkok karna tidak kuat untuk berdiri. Jiya dan Jessica yg berada di sampingnya pun langsung mendekat dan menanyakan keadaan mawar.

"lu bulan ini belom dapet kan?"

"iya keknya lu pengen dapet dah war"

"gw udh jaga-jaga make kok" ucap mawar dengan suara lemas nya. mereka pun berdua langsung membopong mawar,niatnya mereka ingin membawa mawar pulang tapi saat keluar barisan tiba-tiba ujang datang menghampiri dengan wajah yg terlihat khawatir.

"biar saya yg anter aja" ucap ujang sambil melepaskan tangan mawar dari rangkulan jiya

"taikin ke punggung gw" tiba-tiba jefran jongkok tepat di samping jessica,dan membuat ketiga orang tersebut bingung

"sama saya aja jep,kerjaan kamu masih banyak kan?"

"taikin" akhirnya ujang menurut,jiya dan Jessica pun membantu mawar untuk digendong di belakang jefran

"nitip mawar ya jep,nanti kita nyusul pas senamnya kelar" ucap jiya,dan jefran langsung membawa mawar pulang

"yasudah kalian lanjut aja,biar saya yg gantiin tugasnya jefran" jiya dan jessica mengangguk,kemudian masuk lagi kedalam barisan

setelah senam selesai,semua warga langsung mengantri untuk mengambil roti dan susu yg sudah di sediakan oleh para remaja tersebut. tapi yg antriannya paling panjang ada di meja jeka,karna hampir semua ibu-ibu ada disana. disetiap meja ada 3 orang yg berjaga,di meja jeka ada juan dan jun yg membantu tapi mereka tetap kewalahan karna ibu-ibu nekat mencubit jeka.

"bu tolong tertib ya" ucap jun pelan,dan ibu-ibu tersebut hanya menjawab namun tetap mencubit-cubit jeka.

"mending lu keluar ajadah jek" bisik juan dan akhirnya jeka pun pergi dari mejanya 

"kasep arek kamana?" saat jeka pergi,semua ibu-ibu langsung memanggilnya namun dia pura-pra tidak dengar

"belom be gw bilangin bunda" gumamnya sambil mengusap pipi yg sakit karna cubitan. jeka duduk di bawah pohon yg ada di dekat balai,dia mengistirahatkan badan dan juga kakinya yg sangat cape akibat teralu lama berdiri

belum juga ada 5 menit dia duduk,tiba-tiba segerombolan anak perempuan yg sekitar berjumlah 6 oang datang menghampirinya. karna terkejut,jeka pun langsung berdiri

"ari aa kasep kamana nya a?"

"heeuh,dari tadi kita teh galiat"

"aa liat tidak?" jeka berfikir sebentar

"si jefran maksudnya?" mereka semua mengangguk,dan otak jail nya sedikit bekerja saat ini

"tadi sih bilangnya mau jalan"

"jalan?"

"iya ngedate gitu sama cewenya"

"ma—maksudnya si aa kasep teh sudah punya pacar" jeka mengangguk dan menahan tawanya karna melihat ekspresi mereka semua yg kecewa

"yasudah a,makasih nya" jeka langsung tertawa puas saat mereka semua pergi,ternyata seru juga menjaili gadis desa yg polos. lagian bisa-bisanya mereka suka sama jefran tanpa mengetahui sifat dajjal nya

jeka pun kembali duduk dan sekarang dia menselonjorkan kaki panjangnya sambil menyendarkan tubuhnya di phon,dia juga memejamkan matanya karna angin sepoi-sepoi melewatinya. cukup lama dia berdiam diri dibawah pohon,mungkin seertinya sekarang dia sedang tertidur

"udah enakan?" tanya jefran saat melihat mawar menghampirinya ke ruang tamu

"udah,thanks ya" ucap mawar sambil duduk disampingnya

"sesakit itu emangnya?" mawar hanya menagngguk karna masih sedikit lemas,untungnya tadi jefran sudah membuatkannya kompresan air hangat dan juga air hangat untuk diminum jadi sudah tidak separah tadi rsa sakitnya

"mending lu istirahat lagi war,muka lu pucet"

"jef" 

"napa?"

"gw mau minta maap soal tadi"

"tadi?" jefran mengerutkan keningnya

"iya sori tadi gw kasar,padahal lu niatnya bae mau ngusir cowo-cowo itu"

"gangapa elah"

"tetep aja gw gaenak"

"udeh,mending lu tidur aja lagi biar bener-bener enakan"

"maafin gw dulu"

"kan lu gasalah,apanya yg harus gw maafin?"

"lu gamau maafin gw?iyasih gw kasar banget tadi. bego banget" jefran melihat wajah mawar yg merengut dan merasa tidak tega

"yaudah iye gw maapin,sono ke kamar gw nungguin disini" mawar langsung tersenyum lebar dan mengangguk

"lu kalo mau ke baldes,kesana aja gw udah gapapa ini lagian"

"gw kagak mao di geprek jessica gara-gara ninggalin lu sendirian" mawar mengangguk ngerti dan langsung menuju ke kamar.
Jefran terkekeh melihat mawar yg senang karna dia sudah memaafkan nya,gimana dia mau move on?eh memangnya dia mau move on?emangnya udah nyerah?jefran sendiri juga tidak tahu.

Di balai desa,semua acara sudah berjalan dengan lancar. Dan sekarang mereka semua sedang istirahat,untung aaja semua warga sini sangat cinta lingkungan,jadi sama sekali tidak ada sampah yg berserakan di lapangan.

"eh pada mao kemana?" tanya joni saat melihat ketiga teman perempuannya berjalan melewati para laki-laki.

"balik,si mawar sakit" saut lisa dan langsung pergi bersama jiya dan juga jessica.

"Si mawar sakit apaan jang?"

"sakit perut" saut ujang yg memang masih bersama mereka.

"a sindi sama una,pulang dulu ya" pamit sindi kepada juan,begitu juga una yg pamit kepada kakaknya.

"iya hati-hati sin" kedua gadis tersebut langsung pergi

"mau bae si sindi ama lu"

"make jampe-jampe"

"kenapa kalian solimi" saut juan

"solimi...solimi...SOIMAH" timpal joni

"solehah tolol" jun sedikit mendorong tubuh joni

"gw duluan" ucap jeka sambil berdiri,kemudian dia pergi ke arah satu ruangan untuk mengambil barang miliknya.

"ini bukannya punya si poni?" gumam jeka saat melihat jaket berwarna hitam di atas meja,dia langsung membawanya dan pulang kerumah terlebih dulu dibanding yg lainnya.

°°°

saat malam tiba,ketiga anak perempuan masih di dalam kamarnya karna mereka harus menamani mawar yg masih merasakan sakit perut. hanya jessica yg tidak ada,karna gadis ini harus mengerjakan tugasnya di saung,cuma tempat itu yg memiliki sinyal bagus. jessica juga membawa laptopnya ke sana.

sudah hampir satu jam dia berada disaung,malam ini angin bertiup lumayan kencang dan untungnya dia memakai jaket yg cukup tebal. Jessica masih sibuk berkutat dengan tugas kuliahnya karna hanya tinggal sedikit lagi.
Tiba-tiba handphone miliknya berbunyi dan dengan segera dia langsung mengangkatnya

"mommyyy"

"kok baru nelpon sih???"

"iya maaf jes,mommy sama daddy akhir-akhir ini sibuk sama kerjaan,ini juga daddy kamu baru pulang dari jepang"

"iyaiya jessica ngerti"

"gimana kamu disana?baik-baik aja kan?kamu ga sakit kan?"

"aku baik-baik aja,tapi cape harus kerja terus"

"belajar mandiri,kamu kan udah dewasa jadi ga selamanya bakal tergantung sama mommy daddy" jessica hanya mengangguk selama mommy nya menasehati,dia termasuk anak penurut.

"iya mommmm,jadi kapan mommy sama daddy kesini?"

"belum tau,tapi kalo udah gaada kerjaan mommy sama daddy langsung kesana"

"bener ya,awas php lagi"

"iya sayang"

"yaudah udah dulu ya mom,jessica mau lanjut ngerjain tugas dulu. titip  salam ke daddy jessica kangen"

"iya iya,kamu jangan sampe sakit ya jes"

"iya,bye mom"

"bye sayang" jessica mematikan handphonenya dan langsung terkejut dengan kehadiran yoga entah sejak kapan berdiri di depan saung,sambil membawa botol minum dan plastik berwarna hitam,kemudian pria ttersebut duduk disebelahnya sambil tersenyum.

"gw bawain teh,ini cemilan" ucap yoga

"thanks ga" 

"tugasnya belom selesai juga?"

"tinggal sedikit lagi" yoga melihat kearah laptop milik jessica dan mengangguk,jessica pun kembali fokus pada laptop nya.

"eh?" tiba-tiba yoga memijat pundaknya

"lu pasti pegel banget kan,apalagi tadi abis beres-beres acara" jessica mengangguk,sebenarnya dia ingin menolaknya karna merasa tidak enak pada yoga.

"kalo cape biar gw yg gantiin sini"

"hah?ga—gausah" yoga mengangguk dan langsung duduk kembali,kali ini dia membukakan botol air minum yg berisi teh hangat

"nih diminum dulu"

"aduh,gw jadi ngereptin lu hehe"

"gw sendiri yg mau ngelakuin" saut yoga dan jessica hanya menatap wajah yoga dengan canggung

"malah bengong,nih minum"

"hah?thanks" jessica langsung meminum air teh tersebut,dan yoga menemaninya sampai dia benar-benar selesai mengerjakan tugasnya. jessica merasa ada yg sedikit berbeda dari yoga,pria ini tiba-tiba bisa membuat dirinya tertawa padahal sebelumnya yoga sangat dingin. Yoga menemani jessica sambil melayangkan candaan-candaan yg membuat gadis ini lelah tertawa

dilain tempat,karna mawar sudah merasa enakan akhirnya jiya pun juga pergi keluar rumah bersama jun. Dan sampai sekarang tidak ada yg curiga tentang hubungan mereka berdua,hebat bukan?entah kedua sejoli ini yg pandai merahasiakannya atau memang teman-temannya yg tidak pekak.

"jangan lewat saung"ucap jiya

"kenapa?"

"ada jessica lagi ngerjain tugas" jun mengangguk,dan dia langsung menggenggam tangan jiya. gadis tersebut sedikit terkejut dan tersenyum melihat tangannya yg kini sedang digenggam erat oleh jun. sudah sangat lama dia tidak merasakan seperti ini karna trauma nya dalam menjalani suatu hubungan

"mau ke warung teh selgi?" tanya jun dan jiya mengangguk

"coba disini ada tukang nasi goreng keliling" 

"tukang nasi goreng juga takut kali jualan disini malem-malem" saut jiya sambil terkekeh

"ya demi duitmah gapapa,kira-kira kalo gw jualan nasi goreng disini laku ga ya?"

"laku mungkin,tapi untungnya ga banyak. kan disini rata-rata jajanannya murah"

"iya juga" tiba-tiba jun melepas genggaman tangannya dan sekarang dia merangkul bahu jiya,tentu saja gadis tersebut langsung salah tingkah

"akhirnya bisa ngeliat lu bener-bener senyum buat gw" 

"emangnya gw gapermah senyum apa?"

"emang gapernah,judes parah. gw kira lu sodaraan ama si yoga karna sama-sama diem kek ganiat hidup" jiya langsung menepuk dada jun,dan pria tersenyum hanya terkekeh 

"tapi gw udah bisa nebak kalo lu bakal jadi pacar gw" ucap jun dengan bangga

"dih pede banget bapaknya"

"secara diantara tujuh cowo dirumah,cuma gw doang yg tampan. cocok banget jadi the world handsome"

"iyain biar gc"

"bener kan tapi?" jiya hanya mengangkat kedua bahunya tanpa melihat jun yg sedang melihat ke arahnya

"sabar aja punya cewe terlalu savage" jiya terkekeh,dan tangan kanannya langsung merangkul pinggang jun.

"sumpah lis,lu bikin gw pusing anjir" dumel mawar karna lisa yg sedang mengobrak-abrik seisi kamar

"dimana ya?ya allah,mana mahal lagi"

"yaialah itu jaket dari si bowo kan,biarin bae si udah gapenting"

"kalo ngomong enak banget anjim,gitu-gitu juga mahal gw mah ngehargain pemberian" saut lis ayg masih sibuk mencari jaketnya

"tai" gumam mawar

"lu yakin ga ketinggalan di baldes?"

"engga ah,tadi gw udah megang kok"

"tapi tadi pas masuk kamar,lu ga bawa tuh jaket"

"masa iya ketinggalan di baldes sih,males banget ngambilnya"

"sebelum masuk kamar lu kemana dulu tadi?inget-inget" lisa tampak berfikir keras

"apa di kamar mandi kali ya" lisa langsung pergi keluar kamar dengan cepat

"heh lisa!ini diberesin dulu anjirrrrrr" 

sesampainya di kamar mandi,dia tetap tidak menemukan jaket miliknya dan alhasil dia mulai ke ruang tamu untuk mengeceknya,lisa mencari disetiap sudut dengan sangat detail sampai ke kolong meja dan kursi

"ngapain si anjir" protes joni yg sedang menonton televisi namun badannya di geser oleh lisa

"poni ribet anjip"

"gw tarik poni lu ye,gabisa diem banget"

"bacot lu bertiga" saut lisa dengan nada kesal dan masih terus mencari jaket tersebut.

"deh galakan dia"

"nyari apaansi lu?"

"kepo lu pada"

"ditanyanya,kan biar bantuin nyari"

"gaperlu bantuan lu pada"

"sewot banget mba nya" lisa hanya menatap sinis juan,joni dan jefran. 

"lu pada bisa anteng ga sih anjir kek tama" tama yg merasa namanya disebut hanya menoleh ke arah lisa,kemudian gadis berponi tersebut kembali melanjutkan misi pencarian jaket nya.

hampir 5 menit dia mengobrak-abrik hampir seisis rumah,tapi belum juga menemukannya. dia selalu emosi kalau sudah kehilangan benda miliknya,bahkan mata lisa sudah berkaca-kaca,dia sudah lelah mencarinya.

"lis"

"lisa" gadis itu tetap sibuk mencari

"lisa bolot,itu dipanggil jeka" ucap jefran yg tidak sabar

"apaansi anjir???" lisa akhirnya menoleh ke jeka yg berada di belakangnya

"ini yg lu cari kan?"

"kk—kok?kok bisa ada di lu????" lisa langsung mengambil jaketnya daritadi jeka pegang

"bilang makasih orangnya"

"lu yg ngumpetin kenapa gw harus bilang makasih" saut lisa sewot

"heh poni,ini tuh tadi ada di ruangan baldes makanya gw bawa balik soalnya kek kenal jaketnya"

"kenapa ga langsung ngasih ke gw??"

"lupa,orang tadi pas balik lu nya lagi tidur" lisa merasa lega dan langsung masuk ke kamarnya tanpa mengucapkan terima kasih sama sekali 

"heuhhh untung cewe lu anjrit" dumel jeka 

"udeh-udeh ntar lu demen lagi" ledek jefran dan yg lainnya hanya terkekeh

"gw demen ama poni?najisssss" 

"tunggu waktunya aja boy" sambung joni

jeka pun bergabung dengan mereka berempat,sambil menahan rasa kesalnya terhadap lisa yg tidak tahu rasa terimakasih kepadanya. mereka menonton televisi cukup lama sekitar sampai jam 10 malam, juan,joni,dan jeka pun sudah tertidur dengan posisi duduk. hanya tama dan jefran yg masih menonton televisi,jefran memang anaknya rada susah untuk tidur,bahkan dia sanggup bergadang sampai pagi setiap hari nya. tapi dia tidak melakukan itu setiap hari karna dia juga masih tahu bahwa itu tidak sehat untuk kondisi tubuhnya jika dilakukan setiap hari.

tama daritadi selalu melirik ke arah jarum jam,pria ini sedang menunggu seseorang yg daritadi belum juga kembali padahal sekarang sudah sangat malam.

"mo kemana?" tanya jefran saat melihat tama berdiri

"nyamperin jes—"

"thanks ya ga,sori lu ampe ketiduran di saung tadi hehe"

"gapapa elah,yaudah masuk kamar" jessica dan yoga baru saja masuk ke dalam rumah

"eh?belom pada tidur?" tanya jessica saat melihat tama yg berdiri dan juga jefran dengan posisi duduknya. Lalu mereka berdua menggelengkan kepalanya

"gw ke kamar duluan ya,thanks sekali lagi ga" mawar pun langsung masuk ke dalam kamarnya.

Seketika suasana menjadi canggung selama beberapa detik,sampai akhirnya yoga mendekat ke arah tama yg masih berdiri

"cuma sahabat" bisik yoga dan langsung pergi ke kamarnya,tama mulai menahan sedikit emosinya. Nada bicara yoga seakan meledeknya,tapi dia tidak bisa marah karna memang dia sendiri yg bilang kalau sudah tidak ada persaingan lagi.

"dahla tam,biarin" tama sedikit menoleh ke arah jefran

Di kamar para perempuan,hanya lisa yg belum tidur. Ketiga temannya sudah tertidur lelap daritadi,padahal sekarang sudah menunjukan hampir jam 12 malam. Lisa merasa tidak enak karna telah menuduh jeka dan tidak mengucapkan terimakasih,padahal laki-laki tersebut sudah menyelamatkan jaket mahalnya ya walaupun pemberian mantan.

"masa iya gw minta maap?"

"gengsi lah anjir"

"ck,gara-gara jaket doang,ga yg ngasih ga barangnya sama-sama bikin gw sengsara" gumam lisa yg terus-menerus menyalahkan jaket miliknya,padahal jelas-jelas dia yg salah.

Lisa pun menggesekkan kakinya sampai-sampai dia tidak sengaja menendang kaki mawar yg sedang tertidur

plak —

"keluar lo sono!" lisa langsung menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut karna takut diamuk





araaa back,mana nih yg nyariin xixi aku udah up ya spesial 3000 ribu kata lebih:'
sebenernya mau aku undur lagi up nya,tapi yaaa aku gamau bikin nunggu hehe. Maaf kalo ceritanya ga nyambung hiks aku bikinnya ngebut soalnya:(

btw aku publish jam segini biar yg mau nonton bts bisa tenang wkwk,yg mau nonton bisa cari aja di youtube 'Npr music' mereka ngundang bts. Dan acaranya dimulai jam 20.00 WIB malam ini!!!💜

Thanks yeorobun,jangan lupa vote an coment nya,luvvvvv💜

—Haera,c

Continue Reading

You'll Also Like

224K 24.8K 73
Novel ini bukan karya saya. THIS STORY AND NOVEL Isn't Mine I DO NOT CLAIM ANY RIGHTS SELURUH KREDIT CERITA NOVEL INI MUTLAK MILIK AUTHOR (PENGARANG...
5.8K 585 30
ⵌ「 𝚝𝚒𝚖𝚗𝚊𝚜 𝚏𝚊𝚗𝚏𝚒𝚌𝚝𝚒𝚘𝚗! 」 Hujan asam itu meluruhkan seluruh kehidupan, yang disisakan hanyalah kota mati. Beberapa survivor...
405K 15.1K 41
[HARAP FOLLOW DULU PENULISNYA] PLAGIAT HARAP MENJAUH!!! •TAHAP REVISI• Roseanne seorang gadis yang menyamar menjadi nerd atau bisa disebut fake nerd...
64.4K 5.9K 37
Gimana jadinya kalo 2 geng rusuh di satuin? APALAGI KALO SAMPE TINGGAL SEATAP?? anggota nya anak SMA yang kadang receh, garing, baperan, LABIL POKOKN...