NeoCity Imagine

By therlypeach

317 47 0

imagine nct member for you🌱 ⏤ ayo abadikan momen bahagia dengan menulis disebuah buku! ⏤⏤⏤⏤⏤⏤⏤⏤⏤⏤⏤⏤ @nouŕth... More

-pasar malam-
- Ngerjain Tugas -
- Indonesia! -
- Nostalgia -
- Foto -

- Sekolah (1) -

14 0 0
By therlypeach

[☆] Xiao de Jun X (y/n)
⏤⏤⏤⏤⏤⏤⏤⏤⏤⏤⏤⏤⏤

"Five... four... three... two... stop, rewind, turn back time. Stop, rewind, turn back time." suara anggota WayV mengalun dari earphone yang kupasang
ditelingaku.

sekarang aku sedang berjalan menuju perpustakaan sekolah. Akademi Teater Shanghai, karena bakatku dalam bermain akting dipanggung sewaktu di Indonesia, kemampuanku dilihat oleh para guru. Maka, mereka merekomendasikanku untuk ikut jalur beasiswa disana, dan pada akhirnya aku lulus dan menjadi siswa resmi disini.

"hei tunggu aku! kenapa kau berjalan cepat sekali." aku yang mendengar suara teriakan dari arah belakang, lantas menoleh.

"Astaga, aku tidak tau kau memanggilku lin," ucapku padanya, dia adalah Lin Yi temanku.

"Pantas saja ku panggil tidak mendengar, sedang pakai earphone ternyata." aku tersenyum kecil.

"Tidak ada jadwal syuting? kupikir temanku ini sudah sangat sibuk." siapa yang tidak tau dia? laki-laki tampan yang sedang lalu lalang didrama china.

"Aku juga harus sekolah dan lagi syutingku sudah selesai, jangan lupa tonton dramaku ya?" aku hanya mengangguk mengiyakan sambil menatap handphoneku sendiri.

"Liat apa sih? oalah, xiaojun," katanya santai.

"Keren ya? Udah ganteng, jadi idol lagi," ucapku dengan mata berbinar.

"Gantengan aku, aku disebelahmu ga dilirik. Malah liatin orang yang ga kenal kamu." linyi menggelengkan kepalanya heran.

"Shut, xiaojun lebih ganteng. Lagipula aku bukan bagian dari fansmu." Aku terkekeh kecil.

"Oh itu dia." Tatapan Lin Yi mengarah kedepan, ya benar sekali didepan sana ada Xiaojun yang sedang berjalan mengarah kesini.

"Halo kalian!" Sapa nya dan berlalu melewati kami.

Aku melihatnya dan berbalik sampai dia hilang dari pandanganku.

"Lin, apakah aku masih di berpijak di tanah?" Ucapku masih menatap arah Xiaojun pergi.

"Itu Halu nya dikondisiin, yang di sapa kita berdua, bukan kau doang." Lin Yi berjalan pergi meninggalkanku.

"Tunggu dong, malah pergi duluan!"

Ah benar, aku menyukai Xiaojun. Sejak sekolah disini, bahkan sebelum dia menjadi idol. Kau tau? Saat pertama kali aku ke sekolah ini. Aku melihat Xiaojun yang sedang memberikan kotak bekalnya untuk seorang anak gelandangan.

Detik itu aku merasa terharu dengan sikapnya, tanpa kusadari hingga sekarang aku terus memperhatikannya. Kupikir aku menyukainya...

"Kita ngapain disini?" Lin Yi yang duduk didepanku bertanya, dia menumpukan kepala nya diatas meja.

"Aku ingin baca buku, tapi belum kepikiran mau baca apa." Aku melihat sekeliling, perpustakaan sepi.

"Aku tidak menyangka ada orang yang betah baca buku, sekalipun itu novel," Lin Yi menelungkupkan kepalanya, mengantuk.

"Pernyataan macam apa itu?" Ucapku padanya

Dari arah pintu aku melihat Xiaojun, seperti mencari sesuatu.

"Ah ketemu!" Xiaojun dan berlari kecil ke arahku.

"Kamu dipanggil guru teater bersama Lin Yi," ucapnya kemudian.

"Ah baiklah, aku akan membangunkan Lin Yi, kamu duluan saja." Aku mengatakan nya sambil menggerakan tubuh Lin Yi agar dia terbangun.

"Aku yang disuruh memanggil kalian, aku akan menemani kalian menemui guru," katanya lagi.

"Ada apa? Aku baru saja tertidur," Ucap Lin Yi setengah sadar.

"Kita dipanggil guru, ayo cepat!"

Kami bertiga berjalan menyusuri lorong sekolah, untuk bisa sampai ke gedung teater. Sesampainya disana, ada bu guru yang sedang duduk dikursi diatas panggung, sembari memberi arahan untuk beberapa siswa.

Entah untuk apa, panggung sedang di hias kali ini. Kupikir untuk acara pentas seni?

"Syukurlah kalian sudah datang, ada yang ingin ibu bicaraka." Bu guru tengah membuka buka kertas ditangannya.

"Kalian mau jadi pemeran utama? Kebetulan kita akan mengadakan drama teater." Ucap guru tersebut sembari menatapku dan Lin Yi, Xiaojun sudah berlalu pergi membantu menyiapkan panggung.

"Bukan nya saya tidak mau, tapi saya sudah jadi peran utama ditahun kemarin. Apa penonton tidak bosan dengan saya bu?" Aku mengangguk mengiyakan, jujur aku bosan melihat Lin Yi... ya walaupun dia tampan.

"Ah benar juga, kamu tetap ikut kan?" Pandangan guru mengarah kepadaku, aku hanya mengangguk saja, lagipula aku tidak punya alasan menolak.

"Lalu siapa pemeran laki lakinya.." gumam bu guru sambil berpikir.

"Bagaimana jika Xiaojun? Bukankah dia seorang idol?" Sahut Lin Yi, aku lantas terkaget.

Menurutmu? Xiaojun adalah Siswa jurusan Musik, kau yakin akan hal itu?

"Menarik... lagipula selama ini pasti anak Teater yang menjadi pemeran utama, kadang kala kita harus bergantian." Selepas itu, bu guru kembali memanggil Xiaojun.

Xiaojun berdiri disampingku, sembari berbicara dengan bu guru. Dia hanya mengiyakan dengan tidak yakin. Apa dia bisa memerankan ini?

"Baiklah, ayo semuanya berkumpul!!!" bu guru berdiri dan berteriak memanggil semua siswa yang berada didalam gedung.

"Mereka adalah pemeran utama kali ini," ucapnya sambil menatap ke arah kami, disusul siswa siswa lainnya.

Aku dan Xiaojun hanya bisa tersenyum kecil, kami sama sama tidak yakin dengan peran ini.

"Hei! Tunggu aku!!" lagi lagi aku mendengar sebuah teriakan saat ingin pulang. Namun, kali ini yang memanggilku adalah Xiaojun.

Pandanganku melihatnya seolah bertanya apa, untungnya dia mengerti. Xiaojun ingin mengajakku pergi makan siang, kebetulan kelas nya juga sudah selesai.

Entah mimpi darimana, aku diajak makan oleh seorang Xiao de Jun??? Aku pasti sedang tertidur lelap dikamar.

"Bagaimana jika restoran diujung jalan?" Aku mengangguk mengiyakan, serta berjalan mengikuti langkahnya.

"Kau tidak lelah?" Tanyaku padanya, lantas dia menoleh bingung.

"Maksudku, bukankah kamu seorang idol? Pasti kita akan sering latihan untuk drama sementara ini." Xiaojun menatap ke arah langit, lalu kembali menatapku dengan tersenyum.

"Tentu aku lelah, tapi aku tidak bisa menolaknya. Lagipula aku ingin mencari pengalaman baru, dan akan kuceritakan kepada para member nantinya." Aku balas tersenyum menatapnya, perkataannya tentu benar.

sesampainya tidak ada pembicaraan selama beberapa menit, kam

"apa kau mau bertukar nomor denganku?" tanyaku berhati-hati, takutnya tidak diperbolehkan, catat dan ingat dia idol.

xiaojun menoleh menatapku, bingung. aku menunduk lalu kembali menjelaskan, "agar kita bisa menentukan jadwal untuk berlatih, aku tidak ingin membuat latihan ini jadwalnya berbarengan dengan waktu idolmu."

"ah tapi, kalau kau tidak bisa, tidak apa, aku mengerti," ucapku kembali.

xiaojun tersenyum menatapku, lalu mengambil handphone nya dan mengetik sesuatu disana.

ting* suara notifikasi handphone

+86 62XX XXXX
aku sudah memintanya dengan linyi sebelum kita makan bersama, simpan nomorku okay!

astaga, aku tidak salah lihat kan?? aku masih sadarkan? setelahnya aku menatap ke arah xiaojun, dia juga menatapku dan kembali tersenyum.

"ayo pulang"

┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈
aku kepikiran bikin two shoot,
tunggu kelanjutan nya ya hehe. Linyi sebagai tokoh tambahan
aja disini, nanti aku tunjukin, siapa tau kalian
penasaran🙌
---

Continue Reading

You'll Also Like

1M 96.5K 46
Bertransmigrasi menjadi ayah satu anak membuat Alga terkejut dengan takdirnya.
123K 10.9K 45
Cerita fanfic ini akan fokus kepada kehidupan Hong Haein dan Baek Hyun Woo sebelum mereka menikah kembali, ketika menikah, dan setelah mereka menikah...
75.9K 9.1K 62
Apakah kalian berpikir jika cerita ini akan sama dengan drama queen of tears di Netflix?. Kisah yang menceritakan tentang kisruh rumah tangga Hong ha...
74.1K 5.6K 17
Laksita Hana Bahira adalah seorang Perempuan yang terpaksa menyewakan Rahimnya pada seorang Laki-laki karena satu masalah yang sedang membebaninya. N...