Only You || He Xinlong

By bubblesie

19.6K 1.8K 366

Tentang rasa cinta yang terjebak dalam keegoisan, atau masalah dalam memendam perasaan. Tak ada yang tau baga... More

1~Only you
2~Only you
3~Only you
4~Only you
5~Only you
6~Only you
7~Only you
8~Only you
9~Only you
10~Only you
11~Only you
12~Only you
13~Only you
14~Only you
15~Only you
16~Only you
17~Only you
18~Only you
19~Only you
20~Only you
21~Only you
22~Only you
23~Only you

24~Only you

896 78 44
By bubblesie

Flashback

Perempuan itu tersenyum seraya menggenggam erat tangan Xinlong. Lelaki itu menoleh dengan tatapan hangatnya, dia ikut tersenyum membuat kedua matanya menyipit. Sangat manis, ah bahkan terlalu manis, jika perempuan itu terus memandanginya.

"Jadi sekarang kita pacaran?" tanya Xinlong dengan ragu.

"Gak tahu," jawab perempuan itu.

Kedua insan itu saling menatap untuk beberapa detik, hingga akhirnya keduanya tertawa bersamaan. Hanya mereka yang tahu, apa yang ditertawakan. Seakan mereka berbicara lewat telepati, melalui hati ke hati.

Tak usah mengatakan jika mereka aneh, toh siapa pun yang jatuh cinta pasti akan merasakan hal yang sama, bukan?

Xinlong menarik tangan y/n, membawanya ke dalam dekapannya yang hangat. Senyum y/n mengembang, entah mengapa dirinya jadi merasa candu berlama-lama dalam dekapan Xinlong.

Keduanya sangat bahagia, melewati waktu bersama-sama. Menjalani semua cerita dengan suka cita, walau mereka tahu pasti ini bukan kisah yang sempurna.

Butiran salju tiba-tiba saja turun menghujani taman di kota Beijing itu. Kedua insan yang tengah bersenda gurau itu lantas menghentikan aktivitasnya.

Ini adalah salju pertama, yang diyakini jika mengatakan cinta kepada orang terkasih. Cinta sepasang kekasih itu akan abadi. Entahlah, mereka percaya tak percaya akan hal itu. Namun apa salahnya jika mencoba, lagipula tak akan rugi.

"I love you," ucap Xinlong.

Sontak perempuan itu mendongakkan kepalanya, senyuman tipis terukir diwajahnya. Perlahan y/n menganggukkan kepalanya, sempat ragu. Namun dengan segera y/n menepis segala kemungkinan buruk itu.

"Y/n juga cinta sama, Xinlong."

"Apa gue gak denger? Lo ngomongnya kekecilan, tadi bilang apa?" tanya Xinlong mencoba menggoda y/n.

"Y/N JUGA SUKA SAMA XINLONG!" teriaknya.

Orang-orang yang berlalu-lalang, menatap dua insan itu, aneh. Y/n terkekeh merasa malu dengan ucapannya tadi. Apa dirinya terlalu lebay? Sudah tentu, bahkan Xinlong sekarang tengah menertawakannya.

"Ihh nyebelin, gue malu banget," ujar perempuan itu sambil menutupi semburat merah muda di pipinya.

"Gue gak nyuruh lo teriak, salah sendiri kenapa teriak-teriak? Dahlah sakit perut gue ketawa mulu," ucap Xinlong sambil memegangi perutnya yang terasa keram, akibat terlalu banyak tertawa.

Y/n memutar bola matanya malas, dia melipat kedua tangannya di depan dada. Apa y/n, marah? Tak marah, dia hanya kesal merasa dikerjain oleh kekasihnya.

"Udah dong jangan cemberut gitu, nanti cantiknya ilang, lho," ujar Xinlong. Lelaki itu memeluknya sambil mengelus surai panjang milik y/n. Sesekali lelaki itu mengecup puncak kepala kekasihnya.

Y/n tak menggubris ucapan Xinlong, dirinya sudah nyaman berada diposisi itu. Di dalam pelukan Xinlong yang hangat. Hingga akhirnya manik mata mereka saling bertemu, saling bertatapan dalam beberapa detik.

Xinlong mendekatkan wajahnya, sangat dekat bahkan terlalu dekat. Membuat ritme jantung perempuan di depannya berdetak tak beraturan. Hembusan napas hangat milik Xinlong menerpa wajah y/n, membuatnya semakin salah tingkah.

Perempuan itu menutup matanya dengan cepat, ketika bibir milik Xinlong meraup bibirnya. Melumatnya pelan hingga dirinya terbawa oleh permainan yang lelaki itu bawa. Y/n merasa tak percaya, perasaannya campur aduk. Jangan lupakan jantungnya yang semakin dipacu tak karuan.

Setelah beberapa saat keduanya menghentikan aksinya itu. Keduanya saling menatap, tak percaya. Hingga akhirnya keduanya tertawa bersamaan.


***


Y/n tak pernah membayangkan akan ada di sini, dengan keterpurukan disetiap saatnya. Hatinya lagi-lagi berdesir perih, matanya mulai memerah tanda jika dirinya akan menangis. Y/n menahan semua tangisnya, dia harus kuat karena semua ini pasti akan berlalu.

Tangan kekar itu dia genggam dengan erat, sesekali dia mengecup tangan itu. Berharap pada Tuhan, agar lelaki itu segera sadar dalam tidur panjangnya. Berharap lelaki itu kembali, menjalani hidup yang normal bersamanya.

"Pangeran tidur, kapan kau akan bangun, hmm? Apa mimpimu lebih indah, apa di sana banyak perempuan cantik hingga kau tak mau melihat y/n lagi?"

Y/n tersenyum miris, merasa bodoh dengan tingkahnya. Sudah tentu lelaki itu tak akan merespon, dan tak mungkin menjawab pertanyaannya.

Tepat dua minggu setalah kejadian itu, kejadian di mana lelaki dengan marga He itu mengalami kecelakaan yang tak terduga. Pesawat yang lelaki itu tumpangi tergoncang dengan hebat, akibat datangnya badai. Membuat pesawat itu hilang kendali dan jatuh dari ketinggian.

Tragedi itu tak menguras banyak korban, namun seperti yang terlihat sekarang. Tak jarang dari penumpang pesawat itu mengalami luka yang cukup parah. Salah satunya sosok lelaki yang amat y/n sayangi.

Sejak Xinlong ditemukan, lelaki itu sudah dalam keadaan kritis. Kekurangan banyak darah, dan sekarang terbaring lemah tak berdaya. Xinlong mengalami koma karena benturan di kepalanya, yang menyebabkan kerja otak menurun.

"Y/n?" panggil seorang lelaki sambil menepuk pelan bahunya.

"Ahh Rui," ucap y/n seraya mengelap air matanya dengan cepat.

Mingrui menghela napasnya, sungguh lelaki itu sangat khawatir akan keadaan y/n. Sudah beberapa hari perempuan itu tampak murung, dan sering tak makan. Mingrui takut sahabatnya itu sakit, takut jika terjadi apa-apa pada y/n.

"Y/n lo makan ya, udah tiga hari lo gak makan. Nanti kalau sakit gimana? Lo makan dulu, biar gue yang jaga Xinlong!" titah Mingrui dengan tatapan khawatir.

"Gue harus di sini Rui, kalau Xinlong sadar gim–"

"Kalau lo mau nyakitin hati Xinlong, ya silahkan. Lo tahu kalau Xinlong sadar, dan lihat lo kayak gini pasti dia juga akan kecewa sama lo, y/n!" potong Mingrui.

Y/n terdiam mendengar ucapan dari lelaki itu. Semua itu ada benarnya juga, Xinlong juga pasti akan kecewa dengan dirinya yang seperti ini, kekanakan.

"Makan, ya!" perintah Mingrui yang diangguki samar oleh perempuan itu.

***

Hari-hari berlalu, bulan dan tahun terus berganti. Telah banyak insan yang berubah seiring dengan berjalannya waktu. Namun tidak dengan nasib dua insan itu, keduanya masih di posisi yang sama. Di mana y/n menunggu lelaki itu hadir kembali ke hidupnya.

"Pangeran tidur bagaimana kabarmu, hmm? Sekarang sudah tepat lima tahun ya, sejak kejadian itu. Apa kau masih betah dengan tidurmu itu?" ucap y/n.

Yang lagi-lagi tak ada respon apapun dari lelaki itu. Xinlong masih terbaring lemah dengan selang-selang yang seakan-akan melilit tubuhnya.

"Lima tahun ini aku merasa kesepian, hari-hari tanpa hadirnya kau benar-benar membuatku gila. Jangan sampai aku semakin gila karena terlalu lama menunggu kau siuman."

"Iya aku akan segera bangun, dan kita akan hidup bahagia," ucap y/n sambil meniru gaya bicara lelaki itu. Namun tiba-tiba air mata keluar dari pelupuk matanya, mengalir deras tanpa diperintah.

Wajah tampan milik Xinlong terlihat sangat pucat, namun tak ada yang berubah darinya. Lelaki itu masih terlihat sama dengan Xinlong lima tahun yang lalu. Hanya saja Xinlong saat ini masih terbaring, koma.

Tangan kekar Xinlong digenggam erat oleh kekasihnya. Jangan lupakan, y/n masih menggenggamnya dengan tangisnya yang tak hentinya. Hati y/n kembali berdesir perih, sekarang dirinya sudah tak sanggup.

Ini terlalu sulit untuk dia lakukan. Kenapa Tuhan memberikan ujian yang amat berat kepadanya? Haruskah dia pergi, meninggalkan He Xinlong?

Namun itu semua tak mungkin, sampai kapanpun seorang y/n tak akan pernah meninggalkan cintanya. Karena Hanya Xinlong yang dia cintai, dan hanya Xinlong yang mampu membuat harinya berwarna lagi.


"Lagi-lagi aku nangis kayak gini, pangeran tidur semoga kau cepat sadar, 'kan, diri karena aku di sini menunggumu," ucap y/n seraya beranjak dari kursi itu.

Perempuan itu mendekati Xinlong, lalu mengecup singkat keningnya. Sudah menjadi hal biasa, sebelum dirinya pergi. Y/n pasti selalu berpamitan dengan cara mengecup kening lelaki itu. Andai saja itu sebuah mantra bak di dunia fiksi, yang dapat membuat sang putri bangun dari kutukannya.

"Y/n, kau belum pulang? Terima kasih, karena kau selalu menyempatkan diri untuk hadir menemui Xinlong," tanya seorang wanita paruh baya yang baru saja masuk ke ruangan itu.

"Mama gak usah berterima kasih, karena y/n pasti akan selalu ada di samping Xinlong, sampai dia bangun lagi," jawab y/n dengan sopan ke calon mertuanya. Iya, tadi itu ibunda dari He Xinlong.

Mama Xinlong tersenyum tipis, dia mendekat kearah y/n lalu memeluk perempuan itu erat. "Xinlong pasti sadarkan diri, kau tahu bagaimana egois dirinya. Dia akan kembali karena hanya Xinlong yang dapat menghapus jejak air matamu." Jelasnya.

Setelah beberapa saat momen haru itu berakhir, wanita bermarga He itu pergi karena ada urusan mendadak. Sedangkan y/n mengurungkan niatnya untuk pergi meninggalkan Xinlong.

Y/n tertidur sambil memeluk tangan Xinlong, namun anehnya tiba-tiba saja tangan itu seperti bergerak. Refleks perempuan itu bangun dari tidurnya, dan langsung menatap Xinlong yang masih terbaring.

"Apa gue berhalusinasi?" tanyanya sendiri. Perempuan itu hendak beranjak dari posisi duduknya, dia berniat untuk pergi mencari udara segar supaya pikiran kembali jernih.

Tapp

Sebuah tangan kekar mencengkeram pergelangan tangan y/n. Sontak y/n terkejut, dan membulatkan matanya. Semoga apa yang dilihatnya bukan lagi halusinasi, namun sebuah kenyataan.

"Ja-ngan pergi, gue mohon, tetaplah bersama walau itu sulit untuk dilakukan," ucap lelaki itu terdengar sangat lemah.

Y/n mengangguk, air matanya kembali menetes. Perempuan itu langsung memeluk seorang lelaki yang terbaring lemah di atas brankar. Akhirnya lelaki itu sadarkan diri, akhirnya dia kembali membuka matanya.



TAMAT

Halo
Terima kasih untuk kalian yang sudah membaca ONLY YOU sampai part terakhir.

Love you:)


Continue Reading

You'll Also Like

20.3K 4K 12
[FAN FICTION] [BLACKPINK X TREASURE] "ada perasaan sama kak jennie gak?" "ada." (Short story)
1.3K 174 10
"Ternyata cinta habis di orang yang belum sempat jadian itu emang beneran ada,"-Tamara Sazanova Tamara adalah gadis paling ceria yang pernah orang-or...
88.6K 13.1K 29
"oh, jadi gini rasanya suka sama seorang kim daniel" [ completed. ]
2.5K 120 8
Serial ke 122. Cerita ini diambil dari Serial Silat Pendekar Rajawali Sakti karya Teguh S. Dengan tokoh protagonis Rangga Pati Permadi yang dikenal d...