Setelah jam istirahatnya selesai, kini tasya segera menuju ke kelas nya, ia menyusuri koridor sendirian banyak siswa siswi yang mengagumi dirinya karena kecantikan muka naturalnya serta body nya yang seksi membuat semua kaum adam meliriknya.
Saat ingin masuk menuju kelasnya, tiba tiba ada yang memegang pundaknya, tasya yang merasa pundaknya dipegang seseorang pun segera menoleh kearah belakang
"Haiii!! " Ucap seorang cewe tetapi tasya tidak tau namanya, mungkin ia anak pindahan jadi mungkin belum tau tasya seperti apa.
Tasya yang disapa seperti itu pun hanya mengangakat sebelah alisnya pertanda apa
Cewe yang didepan tasya pun tersenyum manis dan angkat bicara
"Kenalin gue putri"
Tasya pun hanya menganggukan kepala saja setelah itu ia segera masuk kedalam kelasnya dan saat ingin melangkah masuk ia dipanggil lagi oleh cewe bernama putri tersebut.
"Eh.. Tunggu!lo? Nama lo? maksud gue" Ucap putri pada tasya.
Tasya pun kembali berucap menjawab pertanyaan putri "tasya " Setelah itu ia melenggang pergi masuk kedalam kelasnya.
Sedangkan semua murid yang didalam kelasnya ada yang melihat dari jendela pun berbisik bisik "gila tuh anak baru berani banget sama tasya! Ga tau aja kalo tasya gimana kali ya? "Ucap salah satu cewek teman kelasnya.
Tasya yang mendengar itupun hanya diam tetap melanjutkan jalannya menuju bangkunya yang berada di pojok belakang.
Saat tasya sudah menduduki bangkunya sendiri tiba tiba cewek yang tadi menemuinya yang bernama putri pun juga masuk kekelas dan duduk disamping kursi nya tasya.
Tasya pun menoleh dan berkata"lah?? Lo ngapain disini?"
Putri yang baru mendudukan dirinya kekursi pun berkata "oh iya, gue sekelas sama lo trus soal tempat duduk gue disuruh gurunya buat duduk disini terus temen lo pindah tempat duduk deh, btw gpp kan gue duduk disini? " Ucap putri.
"Ohh gituu, santuy aja kali"ucap tasya
"O.. Oke" Ucap putri sambil tersenyum manis.
Setelah itu guru yang mengajar akhirnya pun datang.
Saat jam pelajaran tiba,dengan segala kebosanan nya,tasya mengglosorkan badannya kebawah dengan tangan sebagai untuk menopang kepala sambil memejamkan matanya.
Ia bahkan tidak takut untuk dimarahi, malahan tasya sudah sering seperti ini jadi sudah menjadi kebiasaan nya.
Putri yang melihat tersebut pun langsung mengguncang ngguncang badan tasya yang sedang tertidur.
Ia tidak mau jika tasya ketahuan tidur pada saat jam pelajaran, padahal mah udah sering seperti itu.
"Tasyaa.. Hustt,, bangunnn" Ucap putri dengan memelankan nada suara nya supaya tidak terdengar oleh guru yang mengajar nya.
Setelah beberapa menit akhirnya tasya tidak bangun juga putri pun akhirnya membiarkan tasya tidur saja, tetapi ia khawatir jika nanti bakal ketahuan oleh gurunya.
Naas nya,, baru saja putri menyenderkan badannya kekursi dan akan kembali memperhatikan guru tsb, tiba tiba guru tersebut yang bernama bu elis memanggil nya dan semua teman sekelas nya pun juga sedang memperhatika nya.
"Kamu yang di belakang!! Siapa nama kamu?? " Tanya bu elis dengan tegas.
"S.. Saya bu? " Ucap putri gugup.
"Iya siapa lagi kalo bukan kamu?! "Ucap bu elis sambil membenarkan kacamatanya .
"Saya putri bu,murid baru disini..." Ucap putri.
"Kenapa kamu tidak memperhatikan saya sedang mengajar? Ucap bu elis.
" Eh.. Ooh.. Anu bu,, tadi .. Ta.. Di.. Pensil saya jatuh bu "ucap putri gugup dan berbohong dengan bu elis bisa bisa berabe nanti kalo ngomonh yang sebenarnya.
" Oo yasudah lanjut pelajaran ya anak anak "ucap bu elis saat kepalanya mengarah ke tempat duduknya tasya bu elis pun mengernyitkan dahinya .
Dan kembali angkat bicara sambil menuju tempat duduk tasya" Bangun! "Ucap bu elis.
Tasya yang sedang asik tidur pun terganggu, ia pun angkat bicara masih dalam keadaan tidur" Brisik!ganggu tidur aja lo!"ucap tasya yang bum sadar karena yang memerintahkan untuk bangun adalah bu elis.
Sementara teman teman teman sekelas yang mendengar itu pun ada yang tertawa dan meringis melihat adegan tersebut.
Dan juga akbar dan vero yang sekelas pun meringis melihatnya.
"Mampus ga tuh si tasya? " Ucap vero kepada akbar sambil geleng geleng kepala.
"Ngimpi apa gue punya temen kaya tasya" Ucap akbar sambil menenggelamkan kepalanya diantara kedua tangannya yang berada diatas meja.
Sedangkan bu elis yang mendengar perkataan tasya barusan pun emosi"APA KAMU BILANG?!ANGELIA TASYA! BANGUN KAMU SEKARANG!"ucap bu elis agak meninggikan suaranya dan menggebrak meja nya.
Tasya yang samar samar mendengar suara bu elis pun memelototkan matanya dan segera bangun, ia kira yang membangunkannya adalah putri.
"Eh? Iya.. Bu? Kenapa? " Ucap tasya sambil mengucek ucek matanya .
"Kenapa kamu bilang?? Saya bilang kamu sekarang keluar dari kelas saya, se. Ka. Rang!! " Ucap bu elis gedek melihat tingkay muridnya yang satu ini.
Tasya yang mendengar itu pun memelototkan matanya dan berkata "beneran bu?? Yess!! Makasih bu elis! " Ucap tasya senang dan langsung ngacir begitu saja.
Putri yang melihat adegan tersebut sambil menganga lebar dan ia juga kaget baru tau ia melihat seorang cewek seberani tasya.
Bu elis yang melihat itu pun menghela napasnya panjang dan geleng geleng kepala.
Sedangkan akbar dan vero yang mendengarkan tasya suruh keluar pada jam pelajaran pun ikut protes.
"Lah? Bu? Kita ngga disuruh keluar juga nih? " Ucap akbar kepada bu eliselis dan diangguki oleh vero.
Bu elis yang mendengar itupun kembali naik darah "bilang apa kamu?? Mau keluar? Silahkan vero akbar kalian boleh keluar dengan senang hati kalian tidak mendapatkan nilai selama sebulan dalam pelajaran saya! " Ucap bu elis dan tersenyum miring kepada mereka berdua.
Saat akbar dan vero ingin berdiri untuk keluar kelas pun akhirnya tidak jadi karena mendengar pada kalimat terakhir yang diucapkan oleh bu elis.
Akhirnya mereka menunggu sampai jam istirahat tiba.
•••
"Gue cariin kemana aja ternyata lo disini" Ucap vero sambil ngos ngosan.
Tasya yang sedang memandangi langit dari rooftop pun terganggu dan menghadap vero sekilas lalu kembali memandangi langit.
"Gue laper ver" Ucap tasya sambil mengusap usap perutnya yang rata.
"Yah elo mah makan teros kerjaannya, gue kesini juga udah bawa makan tenang aja santuy slurrr" Ucap vero langsung duduk sambil membuka rames yang ia bawa tadi dikantin.
Teman cowok yang paling deket sama tasya hanya akbar dan yang kedua adalah vero. Dekat sebagai teman.
"Wuihh cakep! Emang lo yang paling the best dahh haha"ucap tasya lalu mengambil rames tersebut dan melahapnya .
" Makasih kek "ucap vero sinis sambil mengeluarkan sebungkus rokok dari saku celananya.
Tasya tidak kaget karena vero merokok masih diarea sekolahan, karena tasya sudah biasa melihat teman teman cowoknya merokok apalagi di rooftop.
Karena kata akbar tempat yang paling aman buat ngerokok adalah rooftop, maka dari itu semuanya selalu kalau mau ngerokok hanya di rooftop.
"Makasih vero ganteng..... Tapi boong" Ucap tasya sambil tersenyum manis dan berkata sinis pada saat dua kalimat terakhirnya yang diucapkan.
Vero pun hanya diam tidak menanggapi kalimat tasya dan tetap melanjutkan kegiatan merokoknya dengan santai
"Eh.. Ngomong ngomong si akbar sama yang lain pada kemana nih? Tumben ngga pada nongol" Tanya tasya kepada vero.
"Latihan basket" Ucap vero singkat sambil sesekali menyesap puntung rokok yang sudah makin sedikit.
"Tumben lo ngga ikut? " Tanya tasya sambil membungkus kertas minyak sisa makanannya dan dimasukkan kedalam kantung kresek.
"Males gue banyak yang ngefans" Ucap vero percaya diri.
"Dih najisin dongg gais" Ucap tasya sambil pura pura akan muntah.
"Yee saae lo sya, gini gini juga gue banyak yang ngejar " Ucap vero membanggakan dirinya.
"Ya dasarnya aja lo yang pakboyy, sana sini tebar pesona kesemua cewek, cuihh" Ucap tasya dan setelah itu berdiri dan membuang kantung kreseknya ke tempat sampah lalu bergegas keluar dari rooftop.
Walaupun tasya dicap sebagai anak nakal, anak bandal dengan teman teman cowoknya, tetapi mereka tidak pernah membuang asal sembarangan.
"Lah sya?! Gue kok ditinggal?? Tungguin kamprettt! " Ucap vero berteriak dan langsung berlari turun dari rooftop.
•••
tasya sedang berjalan menyusri koridor sekolahan tsb menuju kekelasnya, tiba tiba ada yang seseorang menabraknya dengan keras menyentuh pundaknya dan akhirnya tasya jatuh tersungkur ke lantai.
Lututnya yang jatuh sampai mengenai lantai pun tergores dan meringis kesakitan lalu ia menengadah keatas siapa yang berani beraninya menabraknya dengan keras sampai lututnya berdarah.
Saat tasya menengadah keatas dan berkata"heh! Lo kalo jalan ati... At.. "Saat tasya menghadap keatas karena posisi tasya dibawah terduduk dilantai dan saat sedang berbicara pun terhenti karena melihat wajah seseorang yang ia benci dimasa lalunya.
~TBC~
Hayo siapa tuh orangnya 🙈
Btw Konfliknya masih lama ya guys jadi ditunggu aja kelanjutan ceritanya ya!!
-jangan lupa vomment! Yang udah vomment gue doain panjang umur😘
-dan buat kalian yang belum folllow akun author? Jangan lupa follow ya!!
Next part insyaallah gue up dobel sama cast nya.