2 bulan sudah berlalu sejak masuknya lisa ke kost. Lisa sudah mampu beradaptasi dan cukup dekat dengan para penghuni yang lain.
Terutama dengan jungkook dan rose yang kebetulan seusia dengan lisa, walaupun demikian lisa masih salah paham dengan hubungan jungkook dan rose.
Hari minggu tepat saatnya pembayaran kost para penghuni berkumpul di teras kost menunggu kedatangan Nayeon.
Para penghuni pria tampak berkumpul bersama, kecuali kai yang sedang tidak di kost.
"nayeon lama sekali aku sudah mengantuk" keluh chanyeol
"siapa suruh hyung begadang terus" jimin
"kan aku kerja" chanyeol
"enak ya jadi hyung cuma main game bisa dapat uang" jungkook
"kenapa kamu juga mau kaya aku" chanyeol
"mau hyung ajarin aku" jungkook
"heh jungkook ingat kamu itu masih kuliah jangan macam-macam belajar yang bener" taehyung
"itu benar jungkook kalau kamu tidak belajar dengan baik kamu bisa jadi seperti ku" jimin menunduk
"jimin hyung" jungkook
"orang tua ku tidak sanggup membiayai ku kuliah selain itu juga nilai-nilai ku tidak begitu bagus makanya aku harus bekerja seperti ini" lanjut jimin sedih.
"aku juga dulu sebenarnya ingin kuliah tapi tidak ada biaya" sehun ikut sedih.
Melihat yang lain sedih chanyeol berusaha menceriakan suasana.
"hey ayolah kita semua kan tau yang tinggal di kost bobrok ini pasti miskin jadi kita semua senasib, aku juga miskin dulu aku bekerja serabutan mulai dari operator warnet, jaga stand minuman pernah ku kerjakan, yah sampai sekarang juga aku masih miskin walau begitu aku tetap berusaha mengirim uang ke orang tua ku di desa" chanyeol yang berniat menghibur malah jadi sedih dengan kata-katanya sendiri.
Membuat semua penghuni pria juga turut sedih.
Para wanita hanya bisa melihat.
"lihat para oppa cengeng sekali begitu saja sedih" lisa mencairkan suasana
Perkataan lisa membuat para wanita tertawa melihat lucunya muka para pria yang tampak sedih.
"lihat wajah yoongi oppa yang biasanya marah-marah lucu sekali kalau menangis" lisa menunjuk wajah yoongi.
Seketika semua tertawa melihat ke arah yoongi, wajah yoongi jadi memerah karena malu.
Sebuah mobil stop di depan kost tampak kai turun dari mobil.
"ayo silahkan turun ini kost ku agak bobrok seperti yang ku ceritakan" kai tampak bicara dengan seseorang dari dalam mobil.
Para penghuni melihat ke arah mobil penasaran siapa yang diajak kai ke kost mereka.
Seorang wanita turun dari mobil membuka kaca mata hitamnya dan tersenyum ramah kepada para penghuni yang sedang berkumpul di teras.
"annyeong haseyo, saya sana" sana menyapa penghuni yang lain.
"perkenalkan ini sana, rekan kerja ku" kai tersenyum bangga bisa membawa model cantik ke kost mereka.
Taehyung melihat sana dengan muka tidak suka.
"wah sepertinya seru sekali ya berkumpul seperti ini boleh aku bergabung" sana
"tentu saja sini duduk sama kami" jungkook mempersilahkan.
"gamsahabnida" sana ikut duduk
Datang sebuah motor metic yang dikendarai tzuyu yang sedang membonceng nayeon, nayeon terlihat membawa tas yang cukup besar dan sekotak ramyeon instan.
Nayeon turun sambil menangis, semua bingung melihat nayeon menangis, sementara tzuyu tampak memberi ke kode ke penghuni lain.
"nayeon kenapa menangis" tanya irene
Nayeon duduk dan mulai bercerita
"appa melarang ku berpacaran dengan jhope" nayeon tersedu-sedu
"begini ahjussi bilang ke jhope oppa kalau dia masih mau berhubungan dengan nayeon unnie dia harus bekerja di kantor ahjussi dan berhenti bermusik" tzuyu menjelaskan
"terus kenapa kata nayeon mereka dilarang pacaran" irene bingung.
"karna jhope oppa menolak dia tetap ingin menjadi seorang penyanyi, jadi mereka disuruh putus" lanjut tzuyu
Irene hanya bisa geleng-gelang kepala
"seharusnya jhope menerima saja kan lumayan akan dipekerjakan ayah nayeon" irene tidak habis pikir.
"aku sekarang sedang kabur dari rumah" nayeon sambil menangis.
"maksud mu kabur bagaimana" suho tidak mengerti
"ya kabur aku akan tinggal disini untuk sementara, bersama tzuyu" nayeon
"apa mau tinggal disini" jungkook terkejut
"nayeon apa kamu serius apa orang tua mu tau kalau kamu kabur kesini" irene
"iya aku serius, tentu saja mereka tau aku bilang akan kabur ke sini bersama tzuyu aku bahkan pamit" nayeon
"itu sieh bukan kabur noona" jungkook mewakili pemikiran penghuni lain.
"terserah oleh karena itu uang sewa kalian cepat berikan ke aku akan ku pakai untuk biaya hidup ku" nayeon.
Semua penghuni menyetor uang ke nayeon dan masuk ke kost, nayeon dan tzuyu menempati kamar kosong.
Tersisa taehyung yang duduk di teras sendirian kemudian datang sana duduk di samping taehyung.
"mau apa kesini, kamu sengaja mendekati kai hyung kan biar bisa kesini" tanya taehyung ke sana
"oppa ahjussi meminta ku untuk bicara dengan oppa, oppa diminta segera pulang" sana nampaknya sudah mengenal taehyung.
"aku tidak mau" taehyung
"tapi oppa" sana
"sudah mending kamu pulang aja" taehyung
"tidak sampai oppa ikut" sana
"apa kau gila apa kai hyung sudah tau tentang aku" taehyung
"tidak aku tidak memberitahukannya, tapi sudahlah lebih baik aku pulang dulu susah bicara dengan oppa" sana menyerah
Sana menaiki mobilnya dan pergi, jungkook tanpa sengaja mendengar pembicaraan taehyung dan sana.
Jungkook segera masuk kost agar taehyung tidak melihatnya.
Jungkook mengintip kamar lisa yang pintunya kebetulan terbuka, tampak lisa sedang mengerjakan tugas kuliahnya.
"lisa makan yo aku lapar" jungkook masuk ke kamar lisa sambil memegang perutnya
"makan apa" tanya lisa tetap fokus ke laptopnya
"ayo buat ramyeon" jungkook memanja
"baiklah ayo, aku juga lapar" lisa mengalihkan pandangan ke jungkook
Lisa dan jungkook pergi ke dapur. Di dapur sudah ada jisoo yang sedang memasak.
"unnie sedang masak apa" lisa menyapa jisoo
"eh kalian, aku lagi membuat ramyeon" jisoo
"kebetulan kami juga mau membuat ramyeon" jungkook
"unnie ku dengar unnie memakai kosmetik yang dijual jimin oppa" tanya lisa
"benar kenapa kamu ingin mencoba juga" jisoo
"apa bagus unnie" lisa
"lumayan bagus jimin terus memaksa ku membeli ya sudah ku beli saja" jisoo
"ah kalau noona tanpa make up juga tetap cantik kok" jungkook memuji
"benarkah serius, apa mau mu" jisoo paham kalau jungkook memuji pasti ada sesuatu yang dia inginkan.
"sosis itu" jungkook menunjuk ke sosis milik jisoo
"ambilah aku masih ada" jisoo tersenyum
"terima kasih noona, apa ku bilang kan jisoo noona tidak hanya cantik tapi juga baik, aku jadi bingung kenapa jin hyung menolak jisoo noona" jungkook keceplosan
"plak" bunyi pisau
Mendengar kata-kata jungkook, jisoo memotong sayuran dengan kasar.
Tiba-tiba jin ke dapur mengambil panci memasukan air dan memasak ramyeon, nampaknya jin mendengar perkataan jungkook tadi.
Suasana dapur menjadi canggung jisoo dan jin tidak saling bicara, walaupun berdiri berdekatan.
"apa mereka masih tidak saling bicara" jungkook berbisik ke lisa.
"ya begitulah sudah lebih dua bulan mereka diam-diaman bisa dibilang sieh bermusuhan" lisa
"aku bingung dengan jisoo noona apa dia semarah itu sampai memusuhi jin hyung" jungkook
"ya jelaslah lah jin oppa juga tidak ada minta maaf ke jisoo unnie" lisa
"ku rasa ini bukan hanya karena masalah itu" jungkook curiga
"maksud mu" lisa tidak mengerti
"ini masalah yang lebih besar" jungkook sok tau
"apa itu" lisa penasaran
"sudah jelas masalah cinta jisoo noona yang ditolak oleh jin hyung" jungkook tanpa sadar bicara agak nyaring
"hem" jin berdehem menyadarkan jungkook kalau orang yang sedang dia gosipkan ada di dekatnya.
Plak....suara pisau dibanting
"jungkook apa kamu mau sosis lagi" jisoo membelah sosis dengan kasar.
"eh tidak noona heheheh" jungkook salah tingkah.
Suasana meja makan pun jadi tidak enak karna ada jisoo dan jin yang tidak saling bicara, jungkook dan lisa merasa tidak nyaman.
"wah kita semua makan ramyeon gratis dari nayeon" jungkook bingung mau bicara apa.
"kalau sedang makan lebih baik diam" jisoo menegur jungkook.
Dari luar terdengar suara seseorang.
"nayeon dimana kamu" jhope datamg
"sayang" nayeon segera memeluk jhope berputar-putar.
"astaga mereka berlebihan sekali" tzuyu memukul dahinya melihat tingkah kakak sepupunya ini.