Aleya

By GaluhPujantikaV

879 48 2

Alya Fellicya, gadis pintar dan sederhana. Gadis pindahan dari desa yang harus beradaptasi dengan hedonisme d... More

Prolog
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17

18

10 0 0
By GaluhPujantikaV

Matahari pagi terbit dengan cerah. Namun, suasana pagi ini tak secerah hati Alya. Gadis itu mengayuh sepedanya dengan kencang. Dengan membawa kue dan beberapa baju hasil jahitan ibunya. Hari ini ada hajatan yang mendadak dan Alya harus mengantarnya pagi-pagi. Letak lokasi hajatan dan sekolah Alya lumayan jauh.

Macetnya Jakarta ketika pagi membuat Alya kian panik. Ia melirik jam tangan yang ada di tangannya, sudah menunjukkan pukul 06.55. Dan betapa terkejutnya Alya kalau hari ini hari Senin.

"Mampus kenapa gue bisa lupa sih hari ini senin sih, gimana nih"

Keringat dan tetesan air mata tercampur jadi satu. Ia terus mengayuh secepat mungkin agar segera sampai disekolahnya.

Namun, naas ketika Alya sampai di depan gerbang sekolah, upacara sudah dimulai setengah jalan. Pintu gerbang sudah di tutup rapat-rapat. Tak ada harapan lagi buat masuk ke sekolah. Gadis itu terduduk lesu di pinggir gerbang sekolah. Ia menyeka air mata dan keringatnya dengan sapu tangan yang selalu ia bawa.

"Woy !" Suara bariton dari arah samping mengagetkan jantung Alya

"Anjir, gue kira guru" Alya melotot melihat cowo dengan gaya urakan seperti biasa

"Tumben telat ?" Tanya Ale sembari menyodorkan air mineral

"Makasi" kata Alya sembari membuka tutup botolnya dan meminumnya seketika rasa dahaganya hilang

"Gue tadi di suruh bunda buat anterin pesenan, gue nyantai-nyantai aja, eh baru sadar kalo hari ini hari senin, gue ngebut" Jelas Alya sembari berusaha mengatur nafasnya

"Salah lo, kenapa ga manfaatin pacar" kata Ale sembari mencibir

"Dih, gila lo !"

"Ikut gue yuk !" kata Ale sembari berdiri dari duduknya

"Kemana gile, habis ini upacaranya selese" Kata Alya

"Lo yakin ? mau dihukum bersih-bersih sekolah ?"

Alya tak menjawab pertanyaan Ale

"Lagian bolos sehari ga bikin lo goblok" Kata Ale sembari menarik tangan Alya untuk berdiri

"Le, gila lo mau kemanaaaa, nanti kita bisa di DO sama kepsek"

"Lo lupa ? sekolah ini punya siapa ?" kata Ale dengan tatapan tajam

"Tapiiiiiii...."

"Brisik lo" Ale menarik paksa Alya ikut mengikuti langkahnya

Mereka berjalan menuju warung pojokan sekolah. Betapa terkejutnya Alya, disitu tak hanya siswa dari sekolahannya. Namun, ada beberapa almet dari sekolah lain. Dan, tidak ada cewe satupun kecuali Bi Ina penjual warung tersebut.

Ketika Ale dan Alya memasuki warung tersebut semua mata tertuju pada mereka. Semua cowo dengan penampilan yang jauh dari kata menatap Alya intens.

"Le, gue takut" Secara tak sadar, genggaman tangan Alya mengerat.

Lekuk senyum di bibir Ale tak bisa disembunyikan

"Sorry bro, pacar gue, jangan pada ngeliatin !" Kata Ale sembari mengacungkan jempol pada teman-temannya

"Siapa juga yang berani Le" kata salah satu cowo dengan muka galaknya

"Cuman heran aja bro, kok bisa cewe lo cantik banget, gue juga mau kali bro" kata Bima dari arah belakang warung bersama Nathan

"Berantem yok Bim" kata Ale

"Hai Al" sapa Nathan

"Ga usah genit sama pacar gue" Kata Ale dengan sengit

"Stress lo, orang gue nyapa doang" Ujar Nathan

"Gitu aja ngambek" Ledek Bima

"Gue cabut ya !" kata Ale sembari mengambil jaket dan tasnya tanpa melepas genggaman tangan Alya

"BUCIN LO SETAN"

"GA SERU LO, BUCIN"

Ledekan satu warung membuat Alya malu dan menyembunyikan wajahnya dibalik badan Ale yang tinggi besar.

Ale menuju motornya sembari tetap menggenggam erat tangan Alya. Motor besi dengan knalpot berisik itu dilajukan dengan kecepatan sedang. Meliuk-liuk dijalanan yang kala itu lumayan lenggang.

"Emm lee" panggil Alya dengan sedikit berteriak

"Apaa"

"Makasih, lo nolongin lagi, meski dengan cara ga bener"

"Ga bersyukur lo" kata Ale dibalik helm fullfacenya

"Anjir, yakali gue pertama kalinya bolos, bentar gue kabarin dulu Citra" kata Alya

"Jangan kenceng-kenceng Le, bentar" Alya mengeluarkan ponsel dari tasnya dan mengetik pesan pada Citra

Entah hidayah dari mana, Ale menurut untuk tidak melajukan motornya dengan cepat.

"Udah ?" Tanya Ale

"Dah" kata Alya

Seketika Ale mengegas motornya hingga badan Alya bertebrukan dengan punggung Ale.
Refleks, tangan Alya menggeplak punggung Ale.

"PLAAK"

"Lo kalo mau modus, gue loncat ni dari motor lo" kata Alya dengan suara lantangnya

"GILA LO" Kata Alya sembari tetap menggerutu

Dibalik helm fullfacenya Ale tertawa lepas, menatap ekspresi gadis itu. Hanya satu kata dibenak Ale "lucu"

"Kita mau kemana si ?" Tanya Alya lagi

"Udah diem aja"

****


Dua insan itu duduk dibawah pohon yang rindang sembari menikmati es campur yang segar. Ga tau kenapa siang ini Jakarta panas banget, seakan mau diterpa hujan yang deras. Alya yang merasa kegerahan, ia segera mengucir rambutnya dan menyisakan beberapa helai rambut yang tak terkucir. Ternyata, ketika Alya mengucir rambut beberapa pasang mata yang melihat, terutama cowok-cowok yang memang sedang mampir untuk meminum es campur.

"Besok-besok kalo mau ngucir rambut, ngadepnya ke gue" kata Ale mengagetkan Alya

"Dih, gila lo ?" ucap Alya sengit

"Gue ga rela kalo lo diliatin orang orang" kata Ale lebih intens

"Kenapa ?" Tanya Alya yang masih bingung

"Emm ya karna ..." Ale menggantung ucapannya

"Karna apaa si Le ?"

"Karna lo cantik" Cukup 3 kata itu yang terlontar dari mulut Ale, membuat Alya diam tak bergeming

Ingin rasanya Alya menggeplak kepala Ale biar ga ngigo. Namun, tak bisa dipungkiri wajah Alya kini kian memanas dan merah.

"Al ? lo sakit apa gimana ? pulang aja yuk" kata Ale ketika melihat wajah Alya merah

"E... ee... enggak papa kok le, engga ini cuacanya lagi gerah aja" kata Alya dengan gugup

Ale yang memang sudah bloon dari lahir, ia bahkan tak mengerti ekspresi Alya. Ia bahkan hanya meresponnya dengan manggut-manggut.

Ale beranjak dari duduknya dan segera membayar es campur yang dibelinya.

"Udah ? Ini jadi ke rumah gue ?" kata Ale

"Iyalah, kan lo mau bimbel" kata Alya sengit

"Oiya Le, nih" Alya menyodorkan uang 10.000an kepada Ale

"Apa ?" kata Ale bingung

"Ini, uang es campur tadi" kata Alya

"Lo stres apa gimana sih ? Gue bayarin lo, lagian duwit segitu ga ada gunanya" kata Ale sembari menstater motornya

"Gue gamau dibayarin. Nih" kata Alya paksa

"Gue ga mau lo ganti duitnya. Gue pacar lo, jadi gue berhak beliin lo" kata Ale tak kalah sengit

"Le, tapi uang lo bukan uang gue. Kecuali lo jadi suami gue, itu baru uang lo uang gue" Jelas Alya sembari menarik nafas.

"Pokoknya gue gamau dibayarin" kata Alya sembari memasukkan paksa uangnya ke dalam tas Ale.

Ale tak habis pikir dengan sikap Alya yang memang sangat berbeda dengan sikap kebanyakan perempuan. Alya berbeda, lekuk senyum dibalik helm fullface Ale tak bisa dipungkiri.

"Lo mikir apaan gila ? Cepet, itu daerah rumah lo mendung bego" kata Alya sembari menggeplak punggung Ale

"Iya, bawel" Ale melajukan motornya dengan kecepatan sedang menuju rumahnya.

Bunyi gemericik air hujan terdengar di telinga Alya. Bau aspal yang habis terkena air hujan, memang membuat candu. Ale melajukan motornya lebih kencang agar bisa sampai di rumahnya lebih cepat sebelum hujan kian deras.

"Le, ga usah kenceng-kenceng kalo deras kita neduh aja"

Namun, tak ada sahutan dari sang joki. Hujan kian deras ketika Ale berusaha cepat, akhrinya ia memutuskan untuk berteduh di sebuah depan gedung yang sudah tutup.

Dingin, baju dan rambut Alya sudah basah. Tiba-tiba Ale mengenggam tangan Alya, seakan ingin menghangatkan tubuh Alya.

"Biar ga dingin, gue pegangin" kata Ale

Seketika saat itu juga pipi Alya merah lagi, namun ia segera menunduk sehingga tak terlihat oleh Ale

Continue Reading

You'll Also Like

383K 36.5K 38
Bukan BL Arkanna dan Arkansa itu kembar. Tapi mereka sudah terpisah semenjak masih bayi. Dulu, orangtua mereka menyerahkan Arkanna kepada saudara yan...
299K 26.9K 39
DIJUAL DALAM BENTUK PDF Transmigrasi dari novel Rayanza. "Lo siapa?" "Adek lupa sama abang?" "Dih, manggil adek, sksd banget lo!" Mahen tidak menya...
645K 37.8K 31
Aku, Neta Fiama, seorang mahasiswi semester akhir dengan jurusan Bimbingan Konseling yang sedang menunggu waktu wisuda. Mimpi dan harapan sudah di de...
209K 16.1K 27
Ratu Azzura, anak ketua mafia pecinta kedamaian yang hobinya menolong orang-orang dengan cara membully nya balik. Protagonis atau Antagonis? Entahlah...