[Jake Enhypen]
Kring.
Suara surga duniawi sudah berbunyi nyaring, menandakan jam istirahat tiba.
Para siswa siswi berhamburan keluar kelas menuju ke kantin untuk mengisi perut mereka.
Bertepatan saat itu juga, hukuman Hana juga sudah selesai. Keringat mengalir di leher jenjang milik Hana. Bagaimana tidak! Hana di jemur dua jam di bawah sinar matahari.
Bagi Hana itu tidak seberapa, karena yang Hana takutkan jika kulitnya yang seputih kulit bayi akan berubah menjadi sehitam panci gosong.
Iwhh, bisa bisa Hana ditertawakan oleh mantan kakak kelas songongnya, siapa lagi kalau bukan Jaehyun dan Jaemin.
Hana pernah dihukum di sekolah lamanya, yaitu keliling lapangan 25 kali akibat ketahuan mencuri mangga di belakang sekolah.
Hukuman tidak memberikan hidayah apapun kepada Hana, yang ada malah tambah parah!.
Seorang Park Hana tidak pernah merasa kapok!.
Hana berjalan santai menuju kelas dengan tas di pundak kanannya, sambil mengunyah permen karet rasa strawbery kesukaannya.
"Telat lagi neng?" Sapa Haechan tersenyum miring begitu Hana memasuki ruang kelasnya.
"Kepo!"
"Ga kepo ga tau atuh."
Hana hanya bergumam singkat dan menghampiri kedua sahabatnya yang sedang asik bergosip.
"Woi!!" Seru Hana menepuk pundak Joy kasar.
"Anj.. astaghfirullah" ucap Joy mengelus dada.
"Kalo jantung gue copot gimana?" Tanya Joy ngegas.
"Di pasang lagi aja" jawab Hana, terlalu santai.
"Lo pikir jantung bisa di daur ulang?"
"Mana gue tau, jantung gue belum pernah copot."
"Besok copot! Amin!" Seru Joy mengaminkan ucapannya sendiri.
"Sialan lo!"
"Telat lagi nih ceritanya?" Tanya Yeri.
"Iya dong" ucap Hana, bangga.
"Ck, telat kok malah bangga!"
"Woiya jelas bangga! Karena bebas satu pelajaran" ucap Hana bersedekap dada.
"Padahal tadi pelajarannya pak Jeno" ucap Joy tiba tiba.
"Serius!!!" Seru Hana melototkan matanya.
"Minta di seriusin?"
"Serius!!" Desak Hana.
"Iya ngapain gue bohong."
"Yahh!"
"Baru kali ini gue menyesal ga ikut pelajaran" ucap Hana memelas.
"Sukurin!"
"Ga bisa goda pak Jeno dong!" Seru gan sedih.
"Ingat! Suami orang!"
"Biarin. Istrinya di rumah mana tau kalo suaminya sering gue goda" ucap Hana, terkekeh geli.
"Karena yang sudah milik orang jauh lebih menggoda" lanjut Hana.
"Bukan temen gue!" Seru Yeri bergidik ngeri.
"Bukan adik gue" ucap Joy.
"Gue juga ga mau kalik punya kakak macam elo!" Ucap Hana melirik tajam ke arah Joy.
Joy hanya terkekeh pelan.
"Kantin yok!" Ajak Hana.
"Ayok! Tapi traktir ya" ucap Yeri.
"Mana ada!" Seru Hana tak terima.
"Lo kan banyak uang, sekali kali traktir kita lah" ucap Joy.
"Hm iyain biar cepet, keburu cacing minta demo nih" ucap Hana menepuk perutnya.
Ketiganya berjalan beriringan menuju kantin. Di koridor terlihat Jay dan kedua temannya berjalan ke arah Hana.
"Hai" sapa Jay menampilkan senyumnya, manis.
"Hai juga" ucap Hana.
"Hana doang nih yang di sapa?" Tanya Yeri memainkan kuku di jarinya.
"Mau disapa juga?" Tanya Jay.
"Enggak juga sih, lebih mau disapa sama Bebeb Sunghoon gue!" Seru Yeri.
"Kaga bakal disapa kalo yang itu mah" celetuk Suno disamping Jay.
"Diem lo!" Bentak Yeri.
"Cantik tapi galak" cibir Ni-Ki.
"Mau kemana nih?" Tanya Jay kepada Hana.
"Biasalah kantin, mau ikut ga?" Tawar Hana membuat Yeri melototkan matanya.
"Boleh?".
"Kenapa enggak".
Yeri mencubit pelan pinggang Hana sambil melotot tak terima.
"Aw!apa sih" ucap Hana.
"Kenapa lo ajak dia sih" tunjuk Yeri terang terangan tidak suka kepada Jay.
"Apa salahnya?"
Yeri merotasikan matanya "ya serah lu" ucap Yeri pasrah.
"Yaudah yuk!" Ajak Hana.
"Kuy!"
Hana dkk dan Jay dkk berjalan menuju kantin, untuk mengisi perut mereka yang sudah ramai demo minta di isi. Ramainya cacing demo di perut mereka mengalahkan ramainya demo DPR.
°°°°°°
Jake dan teman temannya sedang makan di kantin dengan keadaan yang tidak cukup khidmat.
Ada saja ulah yang selalu di ciptakan dari mereka.Seperti saat ini Jungwon sedang merecoki Irene yang berada di sebelah Daniel, yang kebetulan ngantin bareng.
"Makin lengket aja lo berdua" ucap Jungwon mengaduk es tehnya.
"Sirik ae lu kutu Dora."
"Cih. Udah jadian emang?" Tanya Jungwon.
"Bentar lagi, tunggu aja" balas Daniel, santai.
"Ya gak ren?" Lanjut Daniel melihat Irene yang cuek.
"Lo pikir gue suka sama lo" ucap Irene, ketus.
"Ga tau, tapi gue udah suka sama lo" ucap Daniel.
"UDAH WOI UDAH!"
"NGAPAIN JADI NYATAIN PERASAAN SEH!!"
"Cil" panggil Hanbin kepada Taki.
Taki yang sedang menikmati batagor mbak Sumi menoleh "manggil gue?" Tanya Taki.
"Bukan, manggil setan lewat barusan."
Sebelum Taki menjawab, Hanbin sudah melanjutkan ucapannya.
"Ya iya manggil elu. Sini bagi batagornya punya gue dah abis" ucap Hanbin nelangsa.
"Yah tinggal 2 doang."
"Ha? Yaudah deh ga jadi."
"Nih beli sendiri" ucap Jake menyodorkan selembar uang berwarna biru kepada Hanbin.
"Serius?" Tanya Hanbin melebarkan matanya.
"Mau enggak nih?"
"Rejeki ga boleh di tolak bos!" Hanbin menerima dan langsung tersenyum lebar.
"Btw makasih ya" lanjut Hanbin segera memesan batagor mbak Sumi lagi.
"Sultan mah banyak uang!" Celetuk K di depan Jake.
"Sama aja gue banyak uang, tapi kebahagian ga bisa di beli dengan uang" ucap Jake melanjutkan makannya.
Semua yang ada di meja mendadak menipiskan bibirnya.
Brakk.
Tiba tiba Jungwon menggebrak meja kantin membuat semua yang satu meja dengannya berjengkit kaget.
"Anjir!"
"Astaghfirullah"
"Alamak!"
Berbagai celetukan keluar dengan sendirinya.
"Lo mah suka banget bikin orang kaget!" Gerutu Seulgi.
"Ya maap deh yang" Jungwon menyengir lebar.
"Yang yang pala lo peyang!" Balas Heeseung.
"Udah jadian emang?" Tanya Daniel bermaksud balas dendam.
"Mungkin besok!" Jawab Jungwon mantab.
"Cih".
"Ada apa sih won?" Tanya Jake kepada Jungwon.
Jungwon menunjuk ke arah pintu kantin terlihat Hana dkk dan Jay dkk memasuki kantin.
"Buset! Rombongan RT tuh" ucap Taki.
"Mau ke acara kondangan kalik."
"Sejak kapan Hana dkk dekat sama Jay dkk?" Tanya K melihat semua teman temannya.
"Mana saya tau saya kan ikan" balas Jungwon santai.
"Iya iya lu ikan!"
"Mungkin sejak tadi."
"Hadeh! Bersikap bodoamatlah wahai kawan kawanku tercintaa" ucap Irene mulai jengah dengan sikap teman temannya yang kelewat kepo.
"Panutan gue" ucap Jake memberikan jempolnya.
Terlihat Hana dkk dan Jay dkk menempati meja tak jauh dari meja Jake.
Jake menoleh ketika di rasa ada orang yang sedang menatapnya.
Dia Jay.
Menatap Jake dengan sorot mata tajam.
Thank you💚
Jangan lupa tinggalkan jejak ya readers :")