I'M OKE

By Cegar08

90.9K 7.5K 872

Selama ini Rendy selalu berharap dapat merasakan kebahagiaan itu lagi sebelum semuanya berakhir, Karena selam... More

1. Menunggu bintang jatuh
2. Balapan
3. Pengecut
4. Isan?
5. Jepitan rambut
6. Cari jodoh
7. Kualat
9. Menahan
10. Mengunjungi
11. Lemah
12. Rindu pelukan mama
13. Pupus
14. Kurang bersyukur
15. Menjenguk
16. Jail
17. Sadar diri?
18. Phobia
19. Rumit
20. Melawan ketakutan
21. khawatir?
22. Serangkaian tes
23. Aneh
24. Mengejutkan
25. Flashback
26. Bulshit
27. Meluapkan!
28. pertanda atau hanya bunga tidur?
29. Akibat kebodohan Aldy dan Dira
30. Sadar
31. Skorsing
32. Siapa dalangnya?
33. Lelah
34. Pikun kah?
35. Semakin menjauh
36. Ayo pulang, aku butuh pelukan
37. Semuanya akan membaikan?
38. Aku mau sembuh
39. kehangatan
40. Bodoh
41. Terkurung
42. Seburuk itu?
43. Kemoterapi
44. Terbongkar
45. Perhatian kecil yang berarti
46. Awal permasalahan
47. kecewa
48. Sesibuk itu kah?
49. Penyesalan

8. Ketemu lagi

1.7K 132 2
By Cegar08

"Nama saya Fayra Adhitama pindahan dari bandung, biasa di panggil Fayra." Ucap Fayra. Banyak yang melihat ke arah nya namun dia tidak terlalu peduli.

"Ada yang mau bertanya?" Tanya bu Ari kepada murid kelas ini.

"Boleh nyalonin jadi calon imam nggak??" Tanya Rendy. Semua perempuan dikelas ini memandang Rendy, dengan pandangan yang sulit di artikan. Ketiga teman Rendy takjub mendengar ucapan Rendy. Mereka kira Rendy itu sudah belok karena tidak pernah dekat dengan perempuan.

"Acieee... Cieeee...." Ucap penghuni kelas ini.

"Sudah-sudah sekarang Fayra kamu duduk di samping Erika." ucap Bu Ari sambil menunjuk Erika.

"Terima kasih Bu." ucap Fayra. Guru itu mengangguk dan keluar dari kelas, karena sekarang bukan jam pelajaran nya.

Setelahnya fayra duduk di samping Erika dan di sambut baik oleh Erika serta Naya teman Erika.

Sesampainya di bangku yang disuruh bu Ari. Teman sebangkunya malah berbicara yang membuatnya merasa aneh.

"Gila sih lo baru masuk udah di gombalin Rendy. Ini keajaiban dunia." ucap Naya lalu di angguk oleh Erika. memang sih lebay tetapi itu kenyataan nya.

"keajaiban dunia?" Tanya Fayra, ia tidak mengerti masuk keajaiban dunia itu.

"Rendy itu nggak pernah gombalin cewek dan Deket sama cewek. Malahan cewek yang deketin dia bahkan ada yang nembak tapi dia malah terang-terangan nggak mau nerima cewek itu. Iya sih dia itu orang nya suka bercanda, jail, murah senyum dan ceria gitu, tapi keliatan dari tatapan nya itu beda ke lo, Ra." Ucap Erika entah lah Erika merasa sudah akrab gitu.

"Oh." Ucap fara acuh tak acuh. Erika dan Naya di buat cengo kok dia cuma bilang oh. Sudahlah kayak nya susah untuk menjelaskan nya biar waktu yang menjawab.

***

Kring... Kring...

"Pelajaran kali ini sampai di sini, pelajari materi yang tadi ibu berikan Minggu depan kita ulangan." ucap Bu Indri.

"Iya Bu." ucap serempak ikhlas tidak ikhlas, tapi lebih ke tidak ikhlas sih ngucapin nya juga. mereka itu kesel pasti begini ulangan terus.

Seluruh siswa/siswi mengacir ke kantin untuk memberi makan cacing-cacing di perut mereka.

"Gue kira lo belok tau."

"Belok?" Tanya Rendy ia tak mengerti belok apa nya emang dasarnya Satya tidak jelas.

"Nggak suka cewek." ucap Satya langsung mendapat jitakan dari Rendy. Enak saja dia bilang, ia masih suka perempuan ya. Pengen mutilasi mulut Satya tapi kasian nanti dia nggak bisa ngomong.

"Enak aja lo! gue masih suka kali sama cewek."

"Wah Alhamdulillah berarti temen gue masih waras." Ucap Satya dan mendapatkan hadiah dari Rendy yaitu jitakan kedua. Kalo bunuh orang tidak dosa sudah Rendy lakukan sekarang juga. Dari tadi ngomongnya waras-waras terus.

Rendy tidak meladeni satya lagi, ia berjalan ke arah kantin. Terlalu malas meladeni Satya yang otak nya tinggal setengah itu. Ricky, Kevin dan Satya mengikuti Rendy dari belakang

Sesampainya di kantin mereka duduk dan memesan makanan. Sesampai nya makanan mereka langsung memakannya tetapi tidak dengan Rendy. Rendy hanya mengaduk-aduk makanan itu saja.

"Kenapa nggak di makan Ren?" Tanya Satya yang sedari tadi melihat Rendy mengaduk-aduk makanan itu saja.

"Nggak lapar." ucap Rendy entahlah akhir-akhir ini ia tidak nafsu makan.

"Gue mau bolos kalian jangan pada ikut!"ucap Rendy lalu pergi ke rooftop ia ingin menenangkan pikiran nya entah lah moodnya tiba-tiba buruk dan ia sudah tidak kuat menahan rasa sakit yang menghantam kepalanya tanpa kenal rasa kasihan terhadap dirinya.

"Tuh bocah kenapa sih, akhir-akhir ini lesu banget nggak kayak biasanya. Biasanya tuh nggak mau diem kayak belatung nangka."

"Hooh beda banget, jadi rada lola bocahnya. Terus kalo gue ajak bercanda juga di anggap serius, jadi sensitipan gitu." Mereka mengangguk, benar apa yang dikatakan satya akhir-akhir ini Rendy lebih sensitif dari biasanya atau hanya perasaan mereka saja.

***

Sesampainya di rooftof Rendy menjatuhkan tubuh nya di sofa usang. Matanya terpejam menghalau pusing yang menyerangnya sejak tadi.

"Ngapain Lo!"

"Hai Ra, akhirnya kita di pertemukan lagi. Bener ya lagu afgan jodoh pasti bertemu." Ucap Rendy sarkas.

"Ternyata lo masih kenal sama gue? Gue kira lupa!"

"Gue nggak akan lupa sama gadis yang gue cinta."

"Alah basi! Cowok kayak lo itu mandang fisik."

"Fisik?" Tanya Rendy heran. Maksudnya apa?

"Alah nggak usah sok lupa deh lo!"

"Setelah lo mau ngomong apa. Tapi lo suka 'kan sama gue?

"Gue suka sama lo?! Mimpi!"

"Lha lha awas loh nanti kalo sampe lo suka sama gue." Ucap Rendy kelewatan PD ini nih Rendy itu orang nya PD banget.

"PD banget lo!"

"Harus dong kan gue ganteng, pasti lo suka sama gue, iya kan? Atau emang udah suka?" Goda Rendy

Fayra melongos begitu saja. Menurutnya tak penting meladeni Rendy. Tak ada gunanya.

Rendy berjalan menuju pojok rooftop untuk mengambil gitar. Rendy itu suka menyimpan gitar di tempat yang sering ia kunjungi. Entah lah ia sudah membeli berapa gitar untuk ia simpan di tempat-tempat tertentu. Rendy hanya memetik gitar itu tanpa ada niatan untuk bernyanyi.

Rendy langsung menaruh gitar itu di sofa saat rasa sakit yang sejak pagi menghantuinya kembali hadir malah bertambah sakit berbeda saat ia beru menjatuhkan badannya di sofa usang.

"Argh sial!" Rendy memukul-memukul bagian kepala nya yang terasa sakit. Kepalanya seperti di tusuk-tusuk belati lalu di cabut dan di tusuk lagi seperti itu terus berulang-ulang. Lalu tangan Rendy beralih menekan-nekan perutnya yang terasa sakit perutnya serasa di aduk-aduk. Kenapa rasa sakit terus saja menghantuinya. Tuhan apa lagi ini??.

"Ma ini sa-kit...." Ucap Rendy lirih sambil memukul mukul bagian kepalanya berharap rasa sakit itu akan berkurang, tetapi bukannya berkurang rasa sakit itu semakin menjadi.

Karena tidak kuat dengan rasa sakit yang terus menghantam kepala, bagian perutnya pun terasa sangat sakit, penglihatannya pun memburam, ditambah dengan Dengungan panjang yang membuat telinganya terasa sakit dan setelahnya Rendy hanya dapat melihat kegelapan. Rendy tertidur?? Tidak-tidak lebih tepat nya Rendy pingsan. Mungkin ia tidak kuat menahan kesakitan ini sejak tadi pagi atau sejak lama kita tidak tau, yang tau itu hanya Rendy sendiri.

***

Berbeda di kelas karena sekarang jam pelajaran mereka sibuk mengerjakan tugas mereka bersamaan. karena guru yang mengajar sedang keluar dan anak kelas ini sedang rajin mengerjakan tugas tak apa lah mereka berbagi jawaban.

"Perasaan gue nggak enak." Ucap Ricky tiba-tiba membuat kevin dan satya menoleh ke Ricky.

"Nggak enak kenapa ky?"

"Gue khawatir sama Rendy."

"Aelah tuh bocah biasa lagi bolos di Rooftop kayak nggak tau dia aja lo ky." Sahut satya

"Nggak tau lah perasaan gue juga nggak enak, gue mau ke Rooftop kalo lo pada mau ikut yaudah ayok." Ucap kevin, mereka mengangguk dan mengikuti kevin dari belakang.

Sesampai nya di Rooftop mata mereka membelalak saat melihat Rendy tergeletak di sofa usang. Tidak! Rendy tidak tertidur tetapi ia pingsan, iya Rendy pingsan!. Dengan cepat mereka mendekat kearah Rendy dan mencoba membangunkan Rendy.

"Rendy woi!! bangun jangan bercanda!!" Ucap Ricky frustasi demi apapun ia khawatir saat ini. Ricky menepuk-nepuk pipi Rendy mencoba membangunkan nya tetapi tidak, Rendy tetap menutup mata teduhnya.

"Kita bawa ke UKS!." Mereka membawa Rendy ke UKS untung sekarang jam pelajaran jadi mereka tidak risi saat membawa Rendy ke UKS.

Brak!

Pintu UKS di dobrak oleh mereka dan mereka langsung membaringkan Rendy di brankar UKS.

"Dok tolong teman saya!" Ucap Ricky gemetaran, ia takut Rendy kenapa-napa.

"Sebentar saya periksa dulu, kalian tunggu di luar." Sekolah ini memang memiliki dokter di UKS.

Mereka menunggu di luar. Mereka khawatir sejak pagi tadi mereka tau Rendy sedang sakit tetapi Rendy selalu bilang dia 'nggak papa' dan dengan bodoh nya mereka percaya.

Continue Reading

You'll Also Like

RAYDEN (END) By onel

Teen Fiction

4.5M 235K 63
[Follow dulu, agar chapter terbaru muncul] "If not with u, then not with anyone." Alora tidak menyangka jika kedatangan Alora di rumah temannya akan...
197K 13.7K 28
Amora cinta mati dengan Allister. Tidak, lebih tepatnya, ia tergila-gila dengan lelaki populer di SMA-nya tersebut. Segala cara Amora lakukan untuk m...
2.5M 76.9K 67
Zanna tidak pernah percaya dengan namanya cinta. Dia hanya menganggap bahwa cinta adalah perasaan yang merepotkan dan tidak nyata. Trust issue nya so...
1.5M 102K 58
"Seru juga. Udah selesai dramanya, sayang?" "You look so scared, baby. What's going on?" "Hai, Lui. Finally, we meet, yeah." "Calm down, L. Mereka cu...