-Dermaga Pelabuhan Incheon
Tampak puluhan truk peti kemas berjejer rapi di pinggir dermaga. Sore itu disalah satu sudut dermaga yg sepi, ada gerombolan orang berbadan besar baru keluar dari salah satu ruangan seperti gudang.
"untuk apa kita mengulur waktu, lebih baik malam ini kita selesaikan dan kita bisa langsung ke bandara",
didalam ruangan ada 4 orang sedang bersantai dengan beberapa sisa botol minuman di meja.
Di sudut ruangan yg gelap, seorang gadis berambut sebahu di ikat dan dibiarkan terbaring tak dihiraukan.
"padahal aku ingin bertemu teman lama, tapi sepertinya dia tidak ingat kita sama sekali",
"sungguh sia sia aku menculik anaknya..", salah seorang pria berambut kriting mendesah kecewa.
Ceklek~
"Tuan, tiket penerbangan menuju London sudah dipesan. Malam nanti pukul 9 kita bisa berangkat", seorang pria lebih kurus yg baru saja masuk langsung memberikan lembaran pemesanan tiket.
"hmm... kalau begitu, cepat buang saja anak itu kelaut",
ujarnya santai.
"baik Tuan",
.
.
.
.
Tuan Ma yg baru saja pulang bekerja sore itu langsung sumringah melihat mobil polisi terparkir di depan rumahnya,
"Tuan sekalian.. apa anakku sudah ditemukan?",
"dimana dia...?",
Begitu pintu dibuka Tuan Ma langsung mencecar Jaehyun dan Doyoung yg duduk diruang tamu menunggunya.
"sayang sekali belum ada", jawab Jaehyun singkat.
"Apa..?, Lalu kenapa kalian kemari?",
"Cari anakku sampai ketemu...!!!",
"ini sudah hampir 3hari.. kenapa kalian begitu lambat..?",
"kami akan tahu dimana anak anda, jika anda juga memberitahu secara jelas tentang kasus sebenarnya", Jaehyun langsung menghardik kata kata Tuan Ma.
"Apa maksudmu, kau pikir aku berbohong?",
"Lebih baik anda duduk dulu,dan jawab pertanyaan kami", Jaehyun kembali bernada tenang dan mempersilahkan nya untuk duduk.
.
.
"Apakah anda ingat peristiwa penculikan anak dari Tuan Lee di daerah Gayang..?",
tanya Jaehyun begitu Tuan Ma sudah duduk tenang.
"Aku tidak kenal, apa urusannya dengan ku", jawab nya acuh.
"Lee Seong Min dari Gayang, apakah anda lupa..?",
Badan besar Tuan Ma langsung tegang begitu mendengar nama itu.
"akan ku bantu mengingatnya..",
Jaehyun meraih lembaran foto yg diserahkan Doyoung.
"Tuan Lee Seong Min adalah teman dekat anda, Lalu 4tahun lalu anaknya diculik dan penculik meminta tebusan..",
"namun sayang, saat tebusan akan diserahkan. Mayat Anaknya sudah ditemukan tewas",
"dan apa anda tahu..", jeda nya sambil menatap Tuan Ma.
"Mobil penculik 4tahun lalu sama persis seperti penculik yg kemarin menculik anak anda",
"dan..... Mobil itu dulu adalah milik dari orang bernama Ma Dong Seok, bukankah itu nama anda.. Tuan Ma..?",
"t-tidak mungkin.... tidak mungkin...",
"mereka sudah pergi.. mereka sudah pergi..",
"aku sudah janji dengan istriku untuk tidak berhubungan lagi dengan mereka!!",
Tuan Ma langsung panik begitu mendengar penjelasan Jaehyun.
"Jadi benar, anda salah satu penculik dari Anak Tuan Lee..?",
"Aku bukan penculik nya... aku..aku hanya..",
"Aku hanya meminjamkan Mobil ku pada mereka, lalu aku tidak tahu jika mereka gunakan untuk menculik anak dari Seong Min",
Tuan Ma mengurut dahinya panik, Lalu dia segera menatap Jaehyun seolah tersadar sesuatu.
"Tuan Jung... jadi benar mereka yg menculik putriku?",
"80% ... iya..",
jawaban Jaehyun membuat pundak Tuan Ma merosot lemas,
Kling~
kling~
"penjelasan kasus tentang penculikan 4 tahun lalu, akan ku tunda sampai putri anda ditemukan",
"tapi saya harap anda bekerja sama untuk mengatakan dimana putri anda berada..",
Jaehyun mengabaikan beberapa pesan yg masuk di ponselnya.
"Kalau aku tahu, untuk apa aku minta pertolongan polisi...!!!",
Tuan Ma menggebrak meja begitu Jaehyun malah menuduhnya.
"Jika dulu anda pernah bersama dengan pelaku nya, bukankah seharusnya tahu dimana tempat mereka secara pasti untuk menemui anda..",
Tuan Ma terdiam beberapa saat, matanya menatap Jaehyun marah.
Jaehyun menunggu apa yg dikatakan Tuan Ma, Lalu dengan santai dia mengambil ponsel di saku.
melihat siapa yg mengirim pesan.
from Lisa
Jaehyun-ah, dia bilang anaknya dalam bahaya.
from Lisa
dia bilang di dermaga .. tapi aku tidak tahu dermaga mana.
"Dermaga...?", gumamnya.
Tuan Ma yg mendengarnya langsung berdiri mengambil kunci mobil dan beranjak pergi.
Doyoung yg melihatnya langsung menghadangnya.
"Tuan Ma, anda mau kemana!!!",
"Aku harus pergi ke Dermaga Incheon..!!!!!!",
Kling~
datang lagi 1 pesan masuk
from Lisa
Incheon. Aku dalam perjalanan kesana. cepat beritahu Team mu.
Jaehyun yg membacanya sontak juga langsung beranjak pergi.
Doyoung jadi ikut bingung,
"Kapten..?",
"Doyoung.. panggil Team A menuju Dermaga Incheon. dan hubungi kepolisian setempat",
Jaehyun dengan cepat merampas kunci mobil di tangan Tuan Ma.
"Aku yg menyetir, lebih cepat!!",
Mereka berdua langsung berlari kearah mobil Tuan Ma.
meninggalkan Doyoung di belakang yg sedikit bingung.
"kenapa mereka tidak menjelaskan sama sekali padaku..?",
"tck~ .. sudahlah..",
dan Doyoung tetap melakukan perintah Jaehyun.
.
.
.
.
.
.
"Gadis itu benar benar... apa tidak punya takut sama sekali..!!!", Jaehyun menggerutu sambil mengemudi dengan kecepatan diatas rata rata.
Disampingnya, Tuan Ma hanya diam. Nampak dari raut wajahnya pria bertubuh besar itu frustasi.
"dulu .. aku bergabung dengan sebuah kelompok rentenir. Kami bukan mafia jika itu yg kau pikirkan.
Kami tidak sampai membunuh, sampai hari itu tiba",
Tuan Ma dengan sendirinya buka suara.
Jaehyun hanya diam dibalik kemudi.
"mereka.. tak sengaja membunuh anak dari Seong Min. Karena dia waktu itu ingin keluar dari kelompok.
Sehingga mereka sedikit menggertaknya, tapi tak kusangka bisa berubah seperti petaka",
"di dermaga Incheon, itulah terakhir kali aku bertemu dengan kelompok itu",
"istriku yg mengetahui bahwa mobil ku di jadikan kendaraan penculik, menyuruhku untuk membuangnya dan menjauh dari kelompok itu.
dia bilang untuk keselamatan putri kami",
"tapi sekarang, saat dia sudah meninggal.. putri ku benar benar diculik mereka",
"Ok Ja pasti sangat marah padaku sekarang..", ucapnya kecewa.
"simpan rasa bersalah anda sekarang, karena setelah kita sampai. Kita tidak tahu apakah nanti kita yg gantian masih hidup atau mereka",
Jaehyun menginjak pedal gasnya semakin kuat dan laju mobil itu semakin bertambah.
.
.
.
.
********
"disekitar sini..?",
Tuan Park memberhentikan mobil yg dikendarainya di seberang dermaga.
"sepertinya betul..",
Lisa di kursi penumpang menelfon seseorang dan setelah itu keluar dari mobil di ikuti ayahnya.
"Hey Lisa-ya.. apa setidaknya menunggu Jaehyun dulu baru kita bergerak ..", Tuan Park berdiri di belakang Lisa sambil mengawasi sekitar dermaga yg semakin remang remang.
"Aku sudah memberitahunya, mungkin dia masih diperjalanan",
Akhirnya mereka berjalan masuk kearah Barat dermaga yg hanya ditempati truk peti kemas, hanya beberapa orang lalu lalang.
Lagi lagi Lisa menelfon,namun matanya tetap memperhatikan sosok Jang Ok Ja yg berjalan di depan mereka.
"arah barat, pintu kayu berwarna biru tua",
"disana ada orang lalu lalang dan sebuah mobil hitam terparkir",
setelah nya dia segera mematikan sambungan telepon nya.
Tuan Park sudah hilang entah kemana.
.
DUAKKK!!!
DUAKKK!!!
suara pukulan sangat keras dari tumpukan truk peti kemas di depan langsung mengalihkan perhatian sebagian orang disana.
"ada apa disana?",
"Apa ada orang.. jangan jangan polisi?",
3 orang langsung memeriksa kearah sumber suara, dan dua nya lagi masuk kedalam.
seperti nya melapor.
tak berselang 10 menit, sekitar 7 orang ke luar dari ruangan tadi.
dan ada yg menggendong seorang gadis pingsan yg diikat tangan dan kakinya.
Dua orang yg menggendong tadi berpisah arah dengan ke5 orang lainnya yg masuk mobil.
Lisa yg melihatnya langsung berlari mengejar dua orang tadi,
Drrrrrrrtttt....
Lisa melirik kearah ponsel nya,
Jaehyun!!
"Jaehyun-ah, cepat ke arah barat dermaga. Mereka akan melakukan sesuatu pada gadis itu!!!",
Lisa langsung berteriak panik memberi tahu Jaehyun,
"Aku sudah sampai di dermaga, kau jangan berbuat apapun. Aku akan kesana.. Lalisa!!!!, ku mohon jangan melibatkan diri dalam bahaya!!!",
Jaehyun ikut berteriak panik begitu mendengar suara Lisa yg seolah mengejar penculik itu.
Kapten Jung itu langsung berlari sekuat tenaga kearah yg diberitahu Lisa,meninggalkan Tuan Ma dibelakangnya.
Dibelokkan peti kemas berwarna hijau, Jaehyun melihat Lisa berdiri memegang ponselnya.
Jaehyun langsung berlari menghampiri.
"Kau tidak apa apa..?", dengan reflek Jaehyun langsung memutar tubuh Lisa memeriksanya apakah terluka.
"Aku tidak apa apa.. tapi mereka pergi kearah sana..",
"Jaehyun-ah, aku takut mereka akan membunuh gadis itu",
Jaehyun langsung melepas Jas nya dan memakaikan secara cepat pada Lisa,
"Aku tahu, tetap disini sampai Team ku datang.. mengerti?",
Lisa mengangguk mengerti.
Jaehyun langsung berlari kearah yg ditunjukkan Lisa.
Di sana arah perahu perahu kecil bersandar, dia tak melihat apapun.
"Siapa kau?, kenapa mengikuti kami?",
dari arah samping dua orang datang dengan senjata api di tangan salah seorang dari mereka.
"Apa jangan jangan kau polisi!!!",
salah satu dari mereka langsung menembak kearah Jaehyun,
Jaehyun langsung berguling menghindari tembakan dan berlindung di balik truk peti kemas.
'Sh****tt!!!, kenapa harus bersenjata.. Lisa berada dekat sini,
Aku harus menjauh...', batinnya panik.
tembakan dari penculik itu terus ditembakkan,
"4...5...", Jaehyun bergumam menghitung peluru yg ditembakkan.
dan tembakan sekali lagi di arahkan.
"6...!!!",
Jaehyun langsung keluar dan mengarahkan pistol nya.
tembakannya mengarah tepat ke bahu dan kaki si penculik bersenjata.
Sementara sisa seorang lagi langsung melemparkan pisau pada Jaehyun.
Nyaris..
hampir saja pisau itu menancap di kepalanya seandainya dia tidak cepat menghindar.
Jaehyun langsung menurunkan pistol nya dan berlari menghantam si pelempar pisau tadi,
dua tendangan kuat di dada nya bisa dipastikan tulang rusuknya patah.
Dua orang penculik sudah dilumpuhkan.
Jaehyun langsung berdiri melihat sekitar,
"Hey kalian.. dimana kalian menyembunyikan Gadis itu..?",
tidak ada jawaban,
Mereka berdua tak sadarkan diri.
Jaehyun mengusap wajahnya frustasi.
"kenapa malah pingsan..??!!",
Jaehyun akhirnya berlari kesana kemari mencari,
sampai dia mendengar sesuatu yg aneh.
"di peti kemas warna merah...",
"Apa.. ?",
"Siapa yg bicara..?",
Jaehyun menoleh ke kanan.
Dengan mata kepalanya sendiri dia melihat wanita memakai hanbok cantik berjalan menembus truk peti kemas berwarna merah di depannya.
Jaehyun langsung menampar pipinya,
"sadar Jung Jaehyun..!!!",
tanpa membuang waktu Jaehyun membuka pintu truk peti kemas itu.
dan memang benar, disana ada seorang gadis yg terikat tengah menangis dengan pandangan kosong di tengah tumpukan barang.
Jaehyun segera menggendong gadis itu dan membawanya keluar,
bisa dipastikan gadis itu hipotermia ringan karena pakaian tipis yg dipakainya tak sebanding dengan suhu dingin.
.
.
"Jaehyun-ah..!!!", Lisa berlari menghampiri Jaehyun yg berjalan dengan seorang gadis digendongannya.
Tuan Ma yg melihat gadis digendongan Jaehyun langsung meraihnya dan memeluknya erat.
"Kyung Ri...Kyung Ri.. Nak.. ini ayah!!",
"Lisa-ya.. dia hypotermia ringan, bisa...",
tanpa menunggu Jaehyun selesai bicara Lisa langsung membuka Jas Jaehyun yg dipakai nya dan menyelimuti Kyung Ri.
"Tuan Ma,.buka Jaketmu dan selimuti Nona Kyung Ri",
Tuan Ma langsung menyelimuti tubuh putrinya dengan Jaket tebalnya.
"Aku sudah memanggil ambulance.. setelah mendengar bunyi tembakan",
"Jaehyun.. kau.. tidak apa apa..?",
Lisa menatap cemas ke arah pria nya.
Jaehyun tersenyum dan menggeleng pelan,
"Aku baik baik saja.."
tangannya segera meraih tangan Lisa yg seperti es, menggosoknya dengan lembut agar hangat.
Drrrrrrttt...
"Yeoboseyo..",
"Kapten, Ketua penculiknya sudah berhasil diamankan",
"kerja bagus...",
"emmm.. Kapten.. tapi bukan kami yg menangkapnya",
Jawaban Doyoung membuat Jaehyun mengernyit.
"Apa maksud mu..?",
"Team ku yg menangkapnya. Kau terlalu lamban Kapten Jung",
terdengar suara Tuan Jung di seberang telefon.
"Ayah?!!!!, kenapa bisa kau...?",
Jaehyun langsung melihat kearah Lisa yg tersenyum kotak.
"Aku atasan mu. Jaga sopan santun mu Kapten!!",
"Siap!!!, Maaf Komandan Jung!!", Jaehyun langsung reflek tangannya memberi hormat.
"Aku mendengar bunyi tembakan, apa ada yg terluka..?",
"hanya sedikit baku tembak, tapi Penculik nya sudah dilumpuhkan",
"lalu korban..?",
"Korban berhasil diselamatkan, sebentar lagi Ambulance akan datang menjemput..",
"kerja Bagus..."
"Siap...!!!",
dan panggilan dimatikan.
"Kau harus menjelaskan sedetilnya padaku Nona Park..",
Lisa hanya tersenyum lebar tak bersalah.
.
.
Tak berapa lama, Ambulance datang dan segera membawa Ma Kyung Ri ke rumah sakit terdekat.
Sedangkan Ma Dong Seok, ikut dibawa ke kantor polisi dimintai keterangan.
.
"pantas saja tadi aku melihat mobil yg familiar, ternyata itu memang mobil ayah..",
Jaehyun mengemudikan mobil yg di bawa Tuan Park, mengantar pulang Lisa.
Sementara Tuan Park sendiri malah ikut ke kantor polisi bersama Tuan Jung.
"Paman Jung yg meminjamkan pada kami..",
"tapi ngomong ngomong tadi aku melihat sesuatu hal yg.....aneh",
Jaehyun sedikit ragu apakah harus menceritakan nya atau tidak.
"melihat apa..?",
"sosok Nyonya Ok Ja .. memberitahuku arah putrinya disekap",
Jaehyun melirik kearah Lisa yg diam tidak merespon.
"kenapa kau diam..?",
"memang benar ya.. ternyata kasih sayang seorang ibu, tidak bisa dibatasi bahkan oleh dunia yg berbeda pun..", ucap Lisa.
Entah dia menjawab cerita Jaehyun tadi atau berkata pada dirinya.
Jaehyun hanya diam, dia mengerti.
'sama seperti ibu mu dahulu bukan..?', batinnya dalam hati.
.
.
.
.
**********
Kasus Kasih Ibu ditutup
Mohon dimaklumi.
Otak nya mulai berkarat.
😆😆😆😆
See you next CASE
to be continued