Malam ini Justin mengajak Dikta untuk menghabiskan malam di sebuah Bar . Dikta setuju karena ia di paksa oleh Justin. Lampu kerlap kerlim menghiasi langit langit tempat ini. Hentakan musik dari DJ membuat kepala bergeleng geleng.
Justin menenggak alkhol dengan rakus nya, Dikta hanya melihat tak ingin mencoba untuk menenggak alkhol itu.
Tiba tiba Justin, mengarah kan pandangan nya kepada wanita di ujung sana dia Veronica. Justin melambaikan tangan. Untuk Veronica menghampiri mereka.
Veronica ia dia langsung datang karena ia tau disana ada Dikta. Bersama dengan Justin.
Menyapa, melempar senyum dan menanyakan keadaan Dikta. Dikta menjawab dengan asik, Veronica mengajak Dikta untuk berjoget di depan sana. Dikta pun mau, namun. Pemandangan Dikta harus terganggu dengan kehadiran Nesya dan Nadeo di sela sela manusia yang memenuhi tempat ini.
Berhenti sejenak, Dikta mengintai lalu menghilang dari hadapan Veronica. Veronica kebingungan mencari keberadaan Dikta. Menanyakan kepada Justin namun Justin sudah pergi dengan wanita bawaan nya.
Nadeo dan Nesya hanya membeli minuman beralkohol disini, dan membawa nya ke apartemen. Dikta mengikuti nya dari belakang tampa di ketahui mereka.
" Sampai sejauh ini hubungan mereka, apakah Nesya wanita semurah itu menodai pernikahan nya. Jika pasangan kedua nya tau, mereka akan tersakiti semua nya " Tatapan tajam Dikta, ia sengat emosi melihat kejadian ini.
Ia merasa Nesya tidak punya belas hati nurani, bermain gila di belakang adik dan suami nya.
Sesampai nya di depan apartemen, mereka saling merengkul. Bermesraan menuju kamar apartemen.
Dikta harus menahan emosi nya dia tidak mungkin melabrak mereka di depan lobi apartemen. Karena banyak orang disana. Menaiki jalan pintas, yang ia tau saat dirinya mengikuti orang kemarin. Ketika mereka naik lift. Banyak orang disini harus berhimpitan menuju lantai yang akan di tuju.
******
Sesampai nya di kamar, Nesya dan Nadeo langsung bercumbu. Nadeo yang sudah terpengaruh oleh obat kuat. Membuka resleting nya langsung menindih tubuh Nesya dan melicoti celana dalam nya.
" Stttt auuu " Desah Nesya kecil. Nadeo mengenjot nya dengan nafas yang terburu buru padahal baru beberapa menit ia menancap kan pennis nya itu.
Dikta sampai di depan pintu, mencoba membuka dengan menurun kan gagang pintu. Keberkahan pun terjadi ketika pintu tidak di kunci.
Dikta masuk ke dalam secara perlahan, betapa terkejut nya dia melihat Nesya sedang di tindih oleh Nadeo.
Dikta menepuk tangan nya menggelengkan kepalanya. Nesya dan Nadeo kaget melihat Dikta berada di sudut kamar nya. Nadeo langsung, mencabut pennis dari vagina Nesya ia sangat panik. Tapi kepanikan nya membuat ia yang akan orgasme langsung menuju kamar mandi.
" Bagus, tante. Kalian sungguh luar biasa. Bermain gila di ruangan ini. Tampa memikirkan bagaimana pasangan kalian " Bentak Dikta sangat emosi.
" Tante bisa jelasin Dikta " Nesya panik, ia merapihkan pakaian nya. Menaruh payudara nya yang tak berada di tempat yang pas. Menarik ke atas celana dalam nya yang tadi berada di ujung jari kaki nya.
" Apa yang perlu di jelasin tante, saya akan melaporkan ini semua ke Om Tirta dan Tante Mesya biar mereka tau perbuatan kalian selama ini " Cetus Dikta, emosi nya yang tak terelakan. Ia begitu sangat emosi, shock dan tak mempercayai kejadian ini.
Nadeo yang sudah mengelurkan orgasme nya di dalam kamar mandi.
" Jangan, Om mohon sama kamu " Nadeo sangat ketakutan.
" Silahkan, Dikta jika itu membuat kamu senang silahkan adukan saja perbuatan kami " Nesya mengencam, menyuruh Dikta untuk mengadukan semua ini.
" Kamu apaansih, aku gak mau ya sampe Mesya tau kejadian ini " Bisik Nadeo di samping Nesya. Ia sangat benar ketakutan.
" Kamu pergi aja dari sini, aku pastikan dia gak akan buka mulut " Perintah Nesya, berbisik kepada Nadeo.
Nadeo yang panik meninggalkan tempat ini, ia berharap Nesya bisa mencegah Dikta untuk tidak membocorkan rahasia nya yang sudah di sembunyikan sejak 2 tahun silam.
" Oke kalo gitu saya akan mengadukan semua nya " Dikta melangkah ke arah pintu keluar.
" Iya bagus, jika Tirta sampai tau rahasia ini, dia akan tersakiti. Akan hal ini. Dan saya akan lebih Gila dari ini dan tak segan segan akan meninggalkan Tirta. Kemungkinan Tirta, akan kehilangan Cinta nya yang selama ini menemani nya dari nol hingga sesukses ini, Silahkan adukan saja " Ancam Nesya.
Dikta menghentikan langkah nya dan berfikir, Tirta memang sangat mencintai Istri nya. Kemungkinan terjadi, Tirta akan frustasi. Jika ia mengadukan rahasia ini.
Nesya melangkah ke arah Dikta, memegang bahu nya dari belakang.
" Gimana, kamu mau Om kamu kehilangan Cinta nya dan dia akan terpuruk Dikta " Nesya tersenyum, ancaman nya berhasil mempengaruhi keponakan nya yang sangat polos ini.
" Namun, bagaimana dengan Tante Mesya " Cetus Dikta.
Nesya ngerutkan dahi nya menatap tajam Dikta. Menghela nafas panjang
" Kan ada kamu " Duduk di sofa sambil tersenyum, melihat Dikta kebingungan, dilema antara membongkar rahasia ini atau tidak. Dia juga kaget maksud dari kata kata Nesya.
" Maksdunya? "
" Halah, kalian ada hubungan kan. Seperti kami. Apakah kamu mau kita bertukar pasangan. Kamu sama Mesya aku sama Nadeo. Gimana? "
Nesya berdiri lagi di hadapan Dikta, menaikan dagu nya dan jangan lupa ia tetap tersenyum. Melihat, Dikta sangat kebingungan.
" Terus gimana dengan Om Tirta ? "
Dikta masih memikirkan Tirta.
" Sama perkerjaan nya "
" Jika dia bagaimana? " Tanya Dikta polos
" Ia mungkin dia akan, serangan jantung "
Dikta seakan panik, ia tak mau jika Tirta meninggal karena serangan jantung.
" Asal kamu tau Dikta, aku melakukan perselingkuhan ini karena aku kesepian. Kamu tau sendiri, Om kamu kan. Kerja tiap hari libur hanya sekali. Wanita mana yang tahan, aku gak butuh harta nya Dikta. Yang aku butuh kehadiran nya, yang menemanu aku setiap waktu. Jadi silahkan kamu mau membongkar rahasia ini, aku tak akan menghalangi mu " Ucap Nesya menahan tangis, karena ia wanita yang kesepian. Ia tak butuh harta yang ia butuh waktu, waktu bersama nya.
" Tapi saya tidak mau jika Tante selingkuh sama Om Nadeo. Saya bisa aja bersama Tante Mesya. Seperti tante bilang tadi bertukar pasangan, tapi saya gak mau ngeliat Om Tirta tau akan hal ini. Serapat apa pun rahasia di sembunyikan, akan terundus juga keberadaan rahasia itu saya gak mau tante. Om Tirta baik, Tante Mesya baik "
" Yaudah gini aja, aku akan berhenti. Untuk selingkuh dengan Nadeo, asal ?"
" Asal apa tan? "
" Kamu yang menggantikan Nadeo untuk mengisi Sepi, aku yakin Tirta tidak akan curiga "
Dikta heran kenapa dirinya, yang menggantikan Nadeo. Ia mau, menginginkan. Ini impiannya. Namun harus berusaha menolak nya. Bagaimana pun Nesya adalah Tante nya yang ia hormati.
" Gimana kamu, mau nggak? " Tanya Nesya sekali lagi karena Dikta hanya diam.
" Iya, aku " Ia mengangguk, Nesya tersenyum. Lalu ia memeluk Dikta dengan erat.
" Aku harap kamu bisa menjadi pengisi sepi ku yang terbaik " Ucap Mesya masih dalam bekapan pelukan Dikta.
Next