AXAVIER

By araxaquile

248K 15K 893

JUDUL AWAL 'DONT LEAVE ME' "Your mine, Xavier!" Yolanda Axasherra, Perempuan dingin dan cuek yang menjabat se... More

PROLOG
DON'T LEAVE ME •1•
DON'T LEAVE ME •3•
DON'T LEAVE ME •4•
DON'T LEAVE ME •5•
DON'T LEAVE ME •6•
DON'T LEAVE ME •7•
DON'T LEAVE ME •8•
DON'T LEAVE ME •9•
DONT LEAVE ME •10•
INFO
DON'T LEAVE ME •11•

DON'T LEAVE ME •2•

19.3K 1.3K 17
By araxaquile

HAPPY READING❤


Malam ini Axasheera dan Giseline sedang menikmati sejuknya angin malam dibalkon kamar Axasheera.

Jika kalian bertanya, kenapa malam malam begini Geseline berada dirumah Axasheera? itu karna mereka tinggal berdua dirumah megah atau mansion itu.

Dan kemana orang tua mereka pergi? Orang tua mereka sudah meninggal saat mereka masih kecil. Dikarenakan pekerjaan diluar negeri dan naik pesawat, pesawat mereka jatuh ditengah laut. Sampai sekarangpun tubuh mendiang belum ditemukan.

Kejadian itu tepat 9 tahun yang lalu saat Axasheera dan Giseline berumur 8 tahun. Tapi untung saja saat itu Axasheera dan Giseline tidak ikut bersama kedua orangtua mereka.

Back to topik

"Gue suka Vier" ucap Axasheera tiba tiba pada Giseline yang berada disampingnya.

"Vier sape?" tanya Giseline bingung.

"Xavier badboy"

"WHAT? SERIUS?" kaget Giseline. Giseline menatap Axasheera tak percaya.

"Kok bisa?" lanjutnya.

"Gatau" jawab Axasheera dingin.

"Lo beneran suka sama dia?"

"Jangan suka dia deh Sheer" Axasheera mengeritkan dahinya.

"Kenapa?" bertanya sebari mengangkat satu alisnya.

"Ya lo taukan Xavier itu biang onar, dia pasti banyak berontak. Secara yang gue taukan lo orangnya ga suka orang yang kaya gitu"

"Gaada salahnya dicoba" ucapnya datar.

"Sheer-"

"Lo tau gua orangnya gimana, gue ga akan lepasin dia. Walaupun dia berontak sekalipun dia harus jadi milik gue" ucapan Giseline terpotong oleh suara Axasheera yang dengan nada tinggi itu.

Giseline menatap Axasheera tak percaya, "Heran gua sama lo, kenapa bisa lo suka sama orang kaya Xavier sih"

Axasheera menundukan kepalanya, "Gue liat tatapan Vier beda. Tatapan itu sangat kelam dan penuh dengan ketakutan dan kegelisahan yang mendalam seakan mengatakan bahwa dia tidak baik baik aja. Itu yang membuat gue merasa jika gue harus melindunginya"

"T-tapi Sheer-"

"Gue udah bertekat untuk melindunginya walaupun gue harus mati sekalipun" ucapnya penuh percaya diri.

"Terserah lo deh, susah ngomong sama orang pinter mah" Axasheera mendengar itu hanya mengendikkan bahunya.

Axasherra beranjak dari duduknya, "Mau ikut?" tanya Axasheera kepada Giseline.

"Kemana"

"Markas"

"Gas, tapi bentar gua mau ganti baju dulu" yang hanya dijawab deheman oleh Axasheera.

"Balapan kuy. Yang kalah harus jajanin apa aja gimana? " ucap Giseline setelah selesai ganti dan mengagetkan Axasheera.

"Bangsat kaget" umpat Axasheera.

"Lo yakin mau balapan sama gua" lanjutnya.

Giseline mengeritkan dahinya, "Kenapa emang?"

"Lo ga takut kalah lagi?"

"Bangsat lo" umpat Giseline melemparkan kaleng soda yang ia bawa dari kamarnya. Axasheera hanya terkekeh menangkis kaleng soda itu.

Merekapun menaiki motor mereka masing masing siap untuk melakukan balapan ditengah jalanan yang ramai. "Gue yang hitung ya" ucap Giseline.

"1"

"2"

"3"

"Go"

Motor mereka berpacu, balapan tersebut didahului oleh Giseline. Axasheera menatap motor Giseline yang berada dijauh depan sana dengan memasang smirk. Dijalan ramaipun banyak orang yang sudah mencaci maki keduanya.

Axasheera mengendarai motornya dengan santai tapi masih dengan kecepatan sedikit sedang. Setelah sudah mau sampai Axasheera menambahkan kecepatannya dan medahului Giseline.

"Ah lu Sheera mah gaasik" Giseline terus menggerutu membuat Axasheera terkekeh.

"Janlupa jajanin" goda Axasheera. Geseline mencebikkan bibirnya kesal.

"HAY PARA PENGHUNI NERAKA PRINCESS COMEBACK" teriak Geseline pada para anggota Velos Antrax.

"Brisik lo babon, ini bukan hutan" sahut Rajen.

"Bodoamat, ini mulut gua" ujar Giseline sengit. Rajenpun juga membalas tatapan sengit itu.

"GUYS GUYS GUA ADA BERITA PENTING" teriak Giseline naik keatas meja.

'apa?'

'berita penting apa?'

Seluruh anggota Velos Antrax bertanya.

"Jadi Axasheera, Leader kita suka sama cowo yeay" pekik Giseline. Para Velos Antrax hanya mengucap syukur, karena sebelumnya mereka tidak pernah melihat Axasheera berdekatan dengan cowo manapun kecuali inti Velos Antrax. Sedangkan Axasheera yang mendengar itu menatap tajam Giseline. Dan yang ditatappun hanya menyengir tidak jelas.

Tanpa mereka sadari ada seseorang yang menatap marah. 'Bangsat, ini ga bisa dibiarin. Axasheera cuma punya gue' batin orang mengepalkan tangan.

****

Dilain tempat kini Xavier sedang berbelung dengan selimut dan bermain handphone. Dikarenakan Rayi sedang pergi jadi ia hanya bergabut gabutan ria. Biasanya mereka akan pergi nongkrong dikafe, keclub, atau Rayi main kemansion Xavier.

Karna Xavier gabut dan sangat lapar ia mencoba kebawah untuk melihat apakah masih ada makanan ringan dikulkas. Xavier membuka kulkas tapi ternyata sama sekali tidak ada apapun disana. Kosong.

Ia lalu melihat jam yang berada dipergelangan tangannya. Jam menunjukkan pukul 23.25 pm. Apakah dijam segini ada toko yang buka, itu pikirnya.

Xavier mengambil hoodienya dan kunci motor untuk membeli makanan, sekiranya masih ada ia sangat bersyukur.

Dijalan yang hampir sepi, Xavier melihat kekanan dan kekiri mencari warung atu angkringan yang masih buka. Tetapi sama saja satupun tidak ada yang buka.

Jam sudah menunjukkan pukul 00.30 am, artinya sudah 1 jam ia berkeliling jalanan mencari makanan. Ia memutuskan pulang saja dan menahan gejolak lapar ini sampai pagi.

Tapi ditengah perjalanan yang sepi, ia dihadang oleh segerombolan preman berbadan besar.

"Mau apa lo" panik Xavier.

"Wah berani juga ni anak" ucap salah satu preman itu.

"Serahin motor sama dompet lo" ujar preman yang memiliki tompel dikening.

"Nggak" Xavier mundur pelan pelan, preman yang menyadari kalau Xavier mundurpun dengan cepat mencengkeram kerah hoodie Xavier.

"Kurang ajar"teriak preman yang lain.

'Bug'

Preman itu mulai meninju rahang Xavier. Xavier yang kesakitan memcoba memberontak.

"Serahin cepet" Xavier lagi lagi menolak. Preman itu menyerang dan membabibuta Xavier sampai kesadarannya hampir menghilang.
Tapi tak lama tiba tiba muncul banyak motor dan mobil dari arah utara.

"Woy berani kok kroyokan sih" teriak seseorang yang ia yakini itu cewe.

"Lemah" ucap tiba tiba seseorang yang sudah berada tepat disampingnya. Sebenarnya ia tidak terima dikatain 'lemah' oleh cewe lagi. Tapi apa daya ia sangat lemas sekarang tubuhnya seperti remuk, bergerakpun sangat sakit.

Tubuh Xavier merasa melayang ternyata orang itu menggendong ala koala. Xavier sangat malu, ingin sekali memberontak didalam gendongannya.

"Pinjem mobil Gav" ucap cewe ini kepada temannya.

"Urusi mereka" lanjutnya dingin. Xavier bisa merasakan hawa dingin disekitarnya yang membuat merinding.

Gadis itu menggendong Xavier dengan sangat mudah. Ia juga tak tau kenapa ia sekuat itu. Padahal Xavier lumayan berat.

Gadis itu mendudukan Xavier dipangkuannya dan bergegas menjalankan mobil itu. Tapi Xavier juga tidak bisa mengelak ia sangat nyaman diposisi ini seperti saat ia tengah dipeluk oleh sang ketua osis pagi kemarin.

What?

Ketua osis?

Xavier mendongakkan lemah kepalanya dan dugaannya ternyata benar gadis itu adalah Ketua osis disekolahnya yang memeluknya pagi kemarin.

Axasheera.

Ia kaget, Xavier ingin sekali menjauhkan tubuhnya dari tubuh gadis itu. Tapi lagi lagi tubuhnya sangat lemas dan sangat sakit. Ia ingin menangis tubuhnya sangat sakit.

"Diam" ucap Axasheera saat merasakan tubuh pria itu bergerak. Axasheera menghentikan mobilnya didepan apotek yang buka 24jam.

Ia turun dan meletakkan tubuh lemas Xavier dikursi tempat ia duduk tadi.

"Sshh" ringis Xavier kesakitan.

"Tunggu" ucap Axasheera berlalu meninggalkan Xavier.

Taklama Xavier melihat Axasheera berjalan kearahnya sambil menenteng plastik hitam. Dan kembali menggendongnya kepangkuan Axasheera

Dengan telaten Axasheera membersihkan luka Xavier.

"Hiks.. u-udah.. s-sakit.. hiks s-stop" tangis pecah Xavier saat merasakan perih diwajahnya.

Tapi Axasheera tetap Axasheera, mengabaikan perkataan Xavier dan terus mengobati wajah Xavier.

"S-sakit udah hiks" Xavier meronta ronta. Semua tubuhnya sakit sekali ia tak bisa menahannya lagi. Apa lagi saat lukanya bersentuhan dengan kapas yang sudah ditaruh rivanol. Ia tidak kuat.

****

AXASHEERA MAH UDAH TAU JUGA KALAU XAVIERNYA KESAKITAN, TAPI MASIH AJA DITERUSIN.

EMANG GA PUNYA HATI SI AXASHEERA. HUH

TAPI UDAH PART 2 AJA NIH. KECEPEPATAN GA SIH?
TIBA TIBA DAH MAU SAMPAI INTINYA.

GATAULAH POKOKNYA JANGAN LUPA VOVE DAN SPAM COMMENT BIAR AUTHORNYA CEPET UPDATE PART BARU LAGI UWU😗

THANKYOU❤💋

Continue Reading

You'll Also Like

374K 600 43
Season 2
518K 27.2K 25
[VOTE AND COMMENT] [Jangan salah lapak‼️] "Novel sampah,gua gak respect bakal sesampah itu ni novel." "Kalau gua jadi si antagonis udah gua tinggalin...
120K 8.9K 18
Bubble gum yang menyedihkan, . . . Hidupnya penuh dengan rasa sakit. Dia Gummy, anak kecil yang masih sangat polos. "Hidup Gummy hanya tentang lasa s...
41.3K 4.6K 13
S2 dari, Olivia Xavier Helton✓ . . . Jika bingung, baca S1 nya dulu(⁠☞゚⁠∀゚⁠)⁠☞ Mungkin book ini akan slow up 。⁠◕⁠‿⁠◕⁠。