Rival Nii - chan

By navya247

85K 6.3K 153

Uchiha Sasuke kapten basket yang super dingin di Konoha University jatuh cinta pada Haruno Sakura adik kandun... More

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
27
28
29
30

26

2.1K 155 8
By navya247

Apartemen Sakura

Akhirnya mereka sampai di apartemen milik Sakura.

"Kau ingin masuk dulu, Sasuke - kun?" tanya Sakura.

"Lain kali saja. Sekarang sudah larut malam. Ku rasa Daisuke sedang mimpi indah, aku tidak mau mengganggunya." 

"Baiklah."

"Uchiha. Ada yang harus kita bicarakan." Sasori yang tiba - tiba datang mengagetkan mereka.

"Hn." 

Sakura menatap Sasuke dengan khawatir.

"Tidak apa. Semua akan baik - baik saja," ucap Sasuke untuk meyakinkan Sakura

Sasori membawa Sasuke ke balkon apartemen. Mereka duduk tanpa mengeluarkan kata - kata.

"Aku membawakan kalian kopi." Sakura menaruh kopi - kopi itu dimeja. 

"Sasori - nii... ingat ini sudah malam. Jangan sampai ada perkelahian. Ingat keponakan tampan mu sedang mimpi indah." Sakura berbisik pada Sasori. Bisikan Sakura masih bisa didengar oleh Sasuke.

"Hm." Jawab Sasori.

"Ahhh.... Aku harus beristirahat. Selamat malam." Sakura tersenyum manis pada keduanya.

"Hn."

Selepas Sakura pergi, cukup lama hening di antara mereka. Udara dingin kian terasa.

"Jelaskan!" Perintah Sasori.

Sasuke hanya menurut saat Sasori memerintahkannya, Sasuke sudah cukup lelah hari ini. Mulai dari ia tiba di Jerman, Naruto yang sakit, dan pertandingan basket dadakan.

"Kau membuatnya kecewa, Uchiha," ucap Sasori.

"Kau menyakitinya, dan aku tidak bisa memaafkan itu."

"Aku kira aku bisa mempercayakan ia pada mu. Namun kau malah merusak kepercayaan ku," ucap Sasori.

Sasuke terdiam.

"Aku tau aku salah. Tapi, menyembunyikannya seperti ini, tidak akan pernah menyelesaikan masalah," ucap Sasuke.

Sasori terdiam.

"Kau tidak tau, Uchiha. Menjadi anak tertua di keluarga tidak lah mudah. Seorang anak tertua harus menggantikan sosok ayah saat ia tidak ada. Saat kecil ayah ku selalu berbicara seperti itu, dan aku sudah berjanji akan melindungi keluarga ku, terutama dari orang - orang yang menyakiti mereka."

"Kau benar. Itu memang tugas mu sebagai anak tertua. Tapi tugas anak tertua bukan hanya itu, kau juga harus membimbing adik mu untuk menentukan sesuatu yang tepat dalam menentukan pilihan. Untuk masalahku dan Sakura, aku dan ia sama - sama sudah dewasa, selagi aku dan Sakura bisa mengatasi masalah sendiri, kau tidak perlu ikut campur," ucap Sasuke.

Ini adalah pertama kalinya Sasuke berbicara panjang dengan orang yang tidak akrab dengan ia. Saat Sasuke berbicara ia membayangkan sosok Itachi dalam hidupnya.

"Kalian memang sudah dewasa, namun kau harus tetap diberi pelajaran, Uchiha," ucap Sasori.

Perdebatan pun akhirnya terjadi diantara mereka. Namun bagi Sasuke itu lebih baik ketimbang mereka saling berdiam diri yang tidak menyelesaikan masalah.




- 0 - 



Pagi hari.

Sakura sibuk memasak makanan untuk dirinya, Sasori dan Daisuke. Sasori yang sejak tadi sudah berada di meja makan beberapa kali terlihat terenung. 

Sakura memasak dengan cepat. Pagi ini Sasuke akan mengajaknya ke mansion Uchiha.

"Kau baik - baik saja, nii - chan?" tanya Sakura dengan sedikit khawatir.

"Hm... Ya," ucap Sasori.

"Baiklah. Ayo kita sarapan dulu."

Sakura memanggil Daisuke untuk sarapan bersama. Sakura mengajari Daisuke untuk bangun pagi belakangan ini. Baik Sakura dan Daisuke mereka tidak berbicara saat makan.



- 0 -



Diperjalanan.

Sasuke menjemput Sakura tepat  seperti yang ia janjikan. Daisuke yang belum terbiasa bangun pagi tertidur didalam mobil.

"Lihat anak mu, sangat mirip dengan mu, Sasuke - kun," ucap Sakura.

"Yang terlihat masih tampan meskipun sedang tertidur," ucap Sasuke dengan percaya diri.

"Percaya sekali tuan Uchiha ini."

"Kau tau, Sasuke - kun. Sejak tadi Sasori - nii diam saja, seperti ada yang dipikirkan. Apa yang tadi malam kalian bicarakan?" tanya Sakura.

"Bukan hal penting."

"Kalian berdebat?"

Sasuke tidak menjawab.

"Ah sudah lah. Hari ini aku hanya ingin bersenang - senang." 

"Tapi mungkin sore aku akan bekerja Sasuke - kun."

"Tidak apa. Nanti aku akan mengantar jemput mu," ucap Sasuke.

"Mencoba menjadi ayah yang baik," ucap Sakura.

"Kau beruntung mendapatkan ku." Sasuke tersenyum kearah Sakura.

"Untuk menembus dosa kan, hahaha." Sakura tertawa setelah mengucapkannya. 

"Mulai..." ucap Sasuke.


- 0 -



Sasuke dan Sakura memasuki mansion Uchiha. Tangan kanan Sasuke menggandeng tangan Sakura dan tangan kirinya menggendong Daisuke yang masih tertidur.

Mansion Uchiha yang berada di Jerman tidak kalah mewah dari yang berada di Jepang. Halaman yang luas, arsitektur yang ke baratan, membuat mansion ini terlihat seperti istana.

"Kawaii...Menantu dan cucu, kata - Chan sudah datang." Mikoto bersorak gembira melihat kedatangan Sasuke dan Sakura.

"Sttt... kaa - san, jangan berisik," ucap Sasuke.

"Sayang sekali cucu ku sedang tertidur, aku jadi tidak bisa melihat matanya yang imut."

"Paman..." ucap Kenji.

"Hn"

"Apa itu Daisuke?" tanya Kenji.

Sakura tercengang melihat perubahan Kenji. Bocah yang dulu suka berpura - pura sakit untuk mencari perhatiannya kini menjadi sosok yang tampan dan mempesona.

"Tentu saja."

"Hai bibi." Kenji menyapa Sakura.

"Hai Kenji. Sudah lama tidak bertemu kau semakin tampan saja," ucap Sakura.

"Ah... bibi terlalu jujur kepada ku." Kenji tersipu malu.

Itachi yang berada di sana menyuruh seorang maid untuk mendekat kepadanya.

"Bawa Daisuke ke kamar." Itachi memerintahkan maid.

"Bawa ke kamar ku saja tou - san, biar aku ada teman," ucap Kenji pada Itachi.

Itachi menganggukan kepalanya.

Sasuke menyerahkan Daisuke dengan hati - hati agar tidak terbangun. Kenji pun ikut mengantarkan Daisuke ke kamarnya.

"Ayo... Sakura - chan kita duduk dulu."

"Kaa - san... Dimana boneka ku?" Seorang gadis kecil kesulitan mencari mainannya.

"Coba ingat - ingat Yuki," ucap Izumi.

Yuki adalah kedua dari Itachi dan Izumi.

"Aku sudah mencari nya keliling mansion tapi tetap saja aku tidak dapat menemukannya. Biasanya jika kaa - dan yang mencari bisa langsung ketemu," ucap Yuki.

Izumi undur diri untuk mencari boneka Yuki.

"Yuki sayang... ada tamu disini nak, ayo beri salam dulu," ucap Itachi.

"Oh... Hai bibi cantik. perkenalkan nama ku Uchiha Yuki. Anak dari Uchiha Itachi dan Uchiha Izumi. Aku mempunyai kakak bodoh bernama Uchiha Kenji." Yuki tersenyum setelah itu.

"Tidak perlu selengkap itu Yuki. Kau tidak sedang membuat akta kelahiran," ucap Sasuke.

"Huh.... Terserah aku paman." Yuki menatap kesal Sasuke.

"Sudah tidak apa - apa." Sakura menjadi penengah untuk keduanya.

"Nah Yuki. Nama bibi Haruno Sakura. Sebelumnya kita sudah pernah bertemu, tapi saat itu kau masih sangat kecil." Sakura memperkenalkan dirinya.

"Benarkah? Maaf bibi, aku tidak ingat."

"Ah...tidak apa. Saat itu kau masih sangat kecil."

Izumi datang dengan membawa boneka kesayangan Yuki dan menyerahkannya.

"Yeee... Apa aku bilang." Yuki memeluk boneka itu dengan senang.

"Di kolong tempat tidur," ucap Izumi.

"Aku rasa tadi aku sudah mencari nya di situ."

"Makanya carinya pake mata jangan pake mulut," ucap Sasuke. Sakura menatap Sasuke dengan tajam.

Meskipun Sasuke berucap begitu Yuki tidak merasa tersinggung. Yuki tau Sasuke hanya bercanda.

"Aku termasuk beruntung, meminta tolong pada orang untuk menemukan boneka ku dan langsung ketemu. Beda dengan yang itu, sudah banyak yang disuruh tapi masih aja susah ketemu." Yuki melirik Sasuke dengan tajam.

Sasuke menyadari maksud ucapan Yuki.

Yuki segera pergi dari hadapan keluarganya.

"Yukiiii... Sini kau." teriak Sasuke. Sakura memegang tangan Sasuke agar tidak mengejar Yuki.

"Ia hanya anak kecil, Sasuke - Kun."

"Ia memang anak kecil, tapi ia dapat menyentil ku dengan sangat keras."

"Jika kau ingin mengejarnya, hadapi dulu aku, ayahnya." Itachi memasang wajah datar.



- 0 -



Jam makan siang.

Daisuke mengucek matanya. Saat ia sadar ini bukan di kamarnya, ia segera bangun dan mencari Sakura.

"Kaa - chan..." Daisuke mencari ibunya. 

"Hiks...Kaa - chan..." Daisuke mulai menangis. 

Mansion Uchiha yang besar membuat Daisuke kesulitan mencari.

"Hai... adik kecil." Yuki menemukan Daisuke yang sedang menangis.

Daisuke mundur, ia takut dengan kehadiran Yuki.

"Cewek yang seperti ini nih yang biasanya agresif."  Batin Daisuke ( Bercanda bercanda )

"Jangan takut adik kecil..." Yuki mendekati Daisuke.

"Kenapa kau menangis, adik kecil?" Yuki mendekati wajahnya pada Daisuke.

"Kau mirip sekali dengan paman ku, adik kecil. Mungkin aku bisa mengajak mu ke tempat keluarga ku berkumpul sekarang." Yuki mengulurkan tangannya pada Daisuke.

Diantara semua keluarga Uchiha, hanya Yuki yang tidak begitu mengenal Sakura dan Daisuke. Yuki dan Sakura hanya bertemu beberapa kali. Saat itu Yuki masih kecil.

Daisuke menggeleng dengan dingin.

"Bukan hanya wajahnya yang mirip paman. Sifatnya juga menyebalkan seperti paman," ucap Yuki dalam hati.

"Ish..." Yuki menarik tangan Daisuke dan menggeretnya.

Daisuke mencoba melepaskan tangan Yuki, tapi genggaman tangan Yuki terlalu erat.



- 0 -



Ruang makan mansion Uchiha

"Hai... Paman. Lihat apa yang aku bawa." Yuki tersenyum manis dihadapan para Uchiha.

Daisuke menangis.

"Yuki...Kau apakan, Daisuke?" Sasuke menggendong Daisuke.

"Yuki tidak apa - apa kan. Adik kecilnya memang sudah menangis dari tadi." Yuki menjawab dengan seadanya. Sebenarnya Daisuke tadi sudah tidak menangis, hanya saja dengan genggaman Yuki yang terlalu kuat membuat Daisuke menangis kesakitan.

"Sudah lah... Sasuke - kun," ucap Sakura.

"Terima Kasih, bibi." Yuki tersenyum manis.

Yuki benar - benar mirip dengan Itachi dari segi perilaku, sedangkan Kenji semakin besar semakin terlihat Izumi.

"Yuki - chan duduk lah. Kita akan bersama," ucap Mikoto.

"Beda dari Uchiha yang lain," ucap Sasuke.



- 0 -



Malam hari

Sakura baru saja pulang dari rumah sakit.

"Ada waktu?" Tanya Sasori.

"Ah.... Tentu saja, nii - chan," jawab Sakura.

Mereka duduk saling berhadapan, hanya meja kecil yang menjadi penghalang mereka.

"Maaf," ucap Sasori.

"Ada apa, Sasori - nii?" Sakura terlihat bingung.

Sasori terdiam.

"Aku sudah membuat hidupmu berat beberapa tahun ini," ucap Sasori.

"Tidak, Sasori - nii." Sakura tersenyum.

"Jujurlah..."

Sakura terdiam.

"Meski berat karena memang ada masalah, tapi karena ayah, ibu, dan yang lain di sini jadi terasa lebih ringan," ucap Sakura untuk menenangkan Sasori.

"Aku sudah memisahkan dirimu dan Uchiha itu," ucap Sasori.

"Aku tau kau melakukannya karena kau menyayangi ku."

"Aku aku membebaskan kalian bersatu. Tapi, biarkan aku melakukan satu hal terakhir sebelum aku melepas mu," ucap Sasori.

"Apa itu?"

"Kau akan tau nanti."

*

*

*

*

*

Dududu... bingung parah part ini

Terima kasih


Continue Reading

You'll Also Like

108K 9.6K 14
Karena sebuah ledakan besar yang di ciptakan oleh pertarungan nya dengan Deidara, Uchiha Sasuke terlempar masuk kedalam sebuah lubang hitam yang memb...
148K 11.6K 31
Tersedia PDF Ada juga versi fiksi umum dari kisah ini yang terbit di GoodNovel, Hinovel dan Joyread dengan judul yang sama dan dengan chapter yang le...
244K 20.6K 26
[COMPLETED] Bagaimana jadinya kalau takdir mempertemukanmu kembali dengan mantan kekasihmu? Well, itulah yang dialami oleh Haruno Sakura, wanita beru...
343K 3.9K 6
🔞⛔🔞⛔🔞⛔🔞⛔ Kisah Sasuke Uchiha and Sakura Uchiha. ...Sasuke masih memandang wajah yg kini terbaring dibawah tubuhnya dengan wajah Sakura yg kemera...