💙
Langit bersua terang tak terik, ikut bersaksi menyatukan kepingan hati yang memulai satu kisah detik itu.
Dalam rentetan kata, di depan rangkaian bunga daisy berhias kuntum baby breath, simbol kemurnian hati, simbol percintaan yang suci.
Ranum lembut dikecup dan disesap ringan, diselingi aliran bulir air mata yang menitik lewati pelupuk sosok yang lebih anggun dalam balutan nuansa putih bersih.
Lee Minho, yang baru saja mengambil Kim Seungmin menjadi pendamping hidupnya. Atas semua perjalanan cinta yang berliku, atas semua keputusan yang pernah meragu.
Lee Minho sungguh mengambil Kim Seungmin menjadi kekasih hatinya selamanya, miliknya, separuh hidupnya.
Dan atas tangisan haru Kim Seungmin hari ini, dia berjanji akan terus mendampingi Minho sampai akhir hayatnya.
Serupa janji suci yang mengikat mereka dalam pernikahan di depan Tuhan.
Akan bersama dalam susah dan senang,
Dalam keadaan sehat dan sakit,
Keadaan kaya dan miskin,
Selamanya, sampai maut memisahkan. Selesai.
Tapi itu rupanya baru dimulai.
Seungmin tak pernah mengira menikah akan semelelahkan itu, kakinya terasa mati rasa, belum lagi rahangnya yang kelu hasil dari tersenyum seharian.
Anehnya, dia tak merasakan selelah ini saat di acara tadi. Lelahnya terasa begitu saja setelah sampai di rumah mereka, rumah yang memang sudah dipersiapkan Minho untuk mereka tinggali setelah menikah.
Oh ralat, sebenarnya mereka sudah tinggal disana bahkan sebelum menikah.
Minho masih sibuk berbenah, hadiah dan parsel pernikahan terlalu banyak memenuhi kamar, menyusun yang besar dan membuka beberapa yang kecil.
Seungmin? Ingin tidur, sungguh, sumpah, dia lelah! Tapi..
Hey, ini malam pertama. Bukankah seharusnya ada baiknya melakukan ritual malam pertama? Pikirnya begitu, sampai menyiksa diri sendiri.
Jujur dia gugup, sebelum-sebelumnya memang tidur bersama, hanya saja belum sebagai pasangan suami-istri begini -juga.. ini kali pertama mereka juga. Percaya atau tidak, Minho sangat menjaga Seungmin. Gugup dan pegalnya bercampur sedemikian aneh, seperti rasanya rontoknya tulang tak terasa lagi ditelan semua rasa gugup.
Minho melirik sedikit, kemudian tersenyum tertahan melihat sang istri yang kini duduk kaku di pinggiran ranjang, sambil memilin piyama merah satinnya, piyama serupa miliknya juga.
Demi dewa-dewa, melihat Seungmin gugup membuatnya ikut gugup.
Minho berjalan pelan, duduk di sudut lain ranjang, kini malah ikut memilin piyamanya. 2 manusia itu sedang apa?
'ekhem'
Minho berdehem, duduknya mendekat sejengkal demi sejengkal sampai jarak mereka tinggal sejengkal.
Dia tertawa lagi saat Seungmin membuang wajah merahnya, pilinan piyamanya semakin kacau sampai kakinya bergerak gelisah.
'lucunya..'
Yang tua 2 tahun itu bertindak sendiri, meraih kedua pergelangan kaki yang muda membuatnya terseret dan meletakkannya di atas kakinya sendiri.
Seungmin semakin tersipu saat jemari kekar suami perlahan memijiti kakinya yang terasa akan patah tadi. Ku jelaskan satu hal, Minho itu tipe orang yang punya tingkat kepekaan yang lumayan tinggi.
"Kak.."
"Kasian kaki kecil ini seharian lelah berdiri.."
"Cih, jangan terlalu romantis nanti aku melebur"
Kekehan kecil terdengar dari Minho atas pukulan kecil Seungmin di bahunya. Seungminnya yang manis.
"Capek hm?"
Seungmin mengangguk pelan, pipinya menggembung, kemudian membuat spasi kecil antar telunjuk dan ibu jarinya
"Dikit..."
Sebenarnya banyak, sangat banyak, tapi Seungmin takut membuat Minho kecewa karena dia tau Minho pasti tak enakan meminta itu jika tau Seungmin lelah.
Si suami hanya mengangguk, lanjutkan pijatannya dengan hati-hati. Jangan sampai menyakiti kaki lembut kesayangannya.
"Katanya sedikit.."
Tapi Seungmin malah tertidur. Minho menurunkan kaki Seungmin perlahan, kemudian perbaiki posisi tidurnya dan ambil posisi disamping Seungmin. Selimuti tubuh mereka, tak lupa mengecupi keningnya sebelum ikut tertidur.
Malam pertama?
Bukankah itu adalah malam yang dihabiskan dengan rasa cinta dengan ikatan baru yang dilingkupi rasa bahagia memiliki satu sama lain?
Karena untuk Minho, Seungmin akan jadi kebahagiaan nya. Sama seperti saat hari dimana Seungmin menerima cintanya, dia mencintai Seungmin sebanyak itu setiap hari. Dan sama seperti Seungmin menerimanya sebagai suami, sebanyak itu pulalah dia mencintai Seungmin setiap harinya.
Karena untuk dunia buatan Lee Minho, Kim Seungmin ada pemeran utamanya dengan dia sendiri menjadi pangerannya.
Bebauan sedap lantas bangunkan si manis dari tidur nyenyaknya, tidur lebih dulu, bangun belakangan, bangkit malas-malasan lalu berkelana seperti zombie mencari harta karunnya
Hap..
Punggung Minho yang nyaman..
"Pagi suamikuuu~"
"Pagi juga cintaku, udah bangun hm?"
Minho terkiki kecil, kekasih hidupnya itu memang sangat menyukai punggungnya dan akan asyik sendiri mendusel disana jika sudah memeluk seperti ini.
"Masak apa sih wangi banget"
"Cuma masak pancake, kamu suka kan?"
"Hum"
Minho mematikan kompor dan memindahkan gumpalan tepung masak itu ke wadah baru lalu disirami maple sirup, dibawanya ke meja makan. Tentu, semua aktivitasnya terbatas pelukan anjing kecilnya yang tak ingin lepas sama sekali.
Merasa sudah layak makan, Minho dengan sigap menarik dan mengangkat tubuh ramping Seungmin ke atas meja, membiarkan dirinya berada dalam apitan kaki manis Seungmin dan bawa tangannya mengait di leher.
Seakan kursi tak ada gunanya lagi disana jika pemilik nya terus menggunakan meja untuk duduk sambil bermesraan..
Dipotong kecil lalu diantarkan ke suapan Seungmin yang menerimanya dengan lahap masih dengan wajah mengantuknya
"Nyam nyam.."
"Enak?"
"Hu um, apalagi yang suap suamiku"
"Anak pintar.. lagi ya.."
"Humm.."
Hingga sendokan terakhir, dengan 80% Seungmin yang memakan sarapan mereka, Minho harus relakan isterinya berpisah untuk pergi mandi. Berat memang, tapi hah.. ya sudalah.
"Kak inooo.. aku mau mandi hiks.."
"Iya sayang kamu mandi sana hiks.."
"Kak ino lepas minnie gak bisa pergi kalau di peluk terus.."
"Ga mau hiks.. takut kangen.."
"Iyaaaaa.. minnie juga takut kangen huwaa.."
Kedua bucin akut tersebut berpelukan sekian lama, bercinta-cinta, kemudian terkikik sendiri sambil melepas pelukan..
"Hahaha.. kita aneh ya kak"
"Gapapa sayang, cinta itu memang aneh"
"Yaudah aku mandi yaaa~"
Seungmin melambai sambil mengambil langkah mundur, lalu tiba-tiba berlari masuki kamar mandi.
Dominan yang tertinggal itu tersenyum kecil dengan sebelah sudut bibir terangkat, masih menatap lurus ke arah Seungmin menghilang tadi,,
'cinta memang aneh Seung.. sampai malaikat manis sepertimu akhirnya menikahi iblis seperti ku..
..ah tidak, aku bukan iblis. Aku hanya sangat menyukai mu..
..terlalu menyukaimu sampai setiap detikmu harus berisi namaku. Aku akan mencintaimu lebih banyak dari hidupku, dan kau juga harus.. harus mencintaiku sebanyak aku mencintaimu..
..jangan ada hama lagi di hubungan kita, aku tidak terlalu suka mengotori tanganku dengan darah parasit maniak itu. Tetaplah jadi milikku ya, Lee Seungmin'
-TBC-
Ah, rin mau kasih warn dulu. Ini akan jadi cerita rin yang biasa, plot twist, NC, psycho, penyiksaan, misgendering (istri untuk seung) dll..
Be wise 😃