Sebuah keluarga sedang enak-enaknya menikmati makanan yang dihidangkan di hadapannya
Terlihat satu satunya wanita disana tengah hamil tua, masa kandungannya sudah memasuki 9 bulan, mungkin tinggal tunggu beberapa hari lagi atau mungkin
Menit?
"Awww.... Awss... Ahhkkk.... Masss.... Ahkk...mas kayaknya aku udah mau lahiran" teriak wanita itu, sang suami yang melihatnya masih terdiam, sendok yang berisi nasi masih melayang di depan mulutnya, masih ingin mencerna keadaan istrinya
Wajahnya blank minta di sentil ginjalnya
Tuk
"MASS... GUA DAH MAU LAHIRAN KOK LU DIAM AJA!!? SIALAN SAKIT NIH AKHHH AWWWW!!!" Teriak wanita itu yang ternyata istrinya, bunda Riani, Dimas dirgantara suaminya segera tersadar setelah istrinya berteriak dan melempar sendok sayur yang mengenai kepalanya
"Aduh sayang, kita kerumah sakit, anu itu MA!!! MAMA!!! SAYANGKUHH DAH MAU LAHIRAN INI AKU TITIP 3D DULU YAH, MAMA MAMAAAAAAA!" Teriak Dimas dirgantara beberapa bodyguard di belakangnya sempat tercengang dengan kelakuan bisanya yang tidak seperti biasanya, dia sudah dalam posisi mengangkat istrinya ala bridal style, mendengar itu 2 orang pria paru baya, juga 2 orang wanita paru baya datang terpogoh pogoh, orang yang di panggil mama itu mengangguk setelah sampai,
"Aduh Dimas tenang dong kamu kayak baru pertama kali jadi ayah aja!!" Peringat papa,_ayah dimas
dimas dirgantara segera berlari keluar diikuti orang tuanya kecuali orang yang dia panggil mama tadi,
Udah tau kan si bungsu bar bar karna siapa?:)
***
Di dalam mobil limoshin, bunda Riani masih berteriak kesakitan "AWW.. MASS!! SAKIT MASS!! MASIH LAMA YAH MASS?" teriaknya dengan tangan yang setia menjambak rambut suaminya yang sedikit panjang
"Aww... Iyya sayang tenang yah, aduh aduhh, jangan di tarik dong rambut ku sayang"
***
Di rumah sakit, ayah Dimas serta papa nya, beserta bunda dan ayah Riani, setia menunggu di depan ruang bersalin, ayah Dimas seringkali mondar mandir disana membuat papanya yang gemas segera menjitak kepalanya
Tak!
"Aww... Pa!! Kenapa kepala dimas di jitak?" Sungut Dimas, papa dirgantara kembali menjitak kepalanya
"Kamu diam aja Dimas!! Duduk gitu di samping ayah disana!! Benar kata ayah kamu itu, kamu kayak baru pertama kali jadi ayah aja!!" Ucap papa, Dimas merungut, pipinya mengmbung bibirnya maju, Roy sang bodyguard yang setia berada di sampingnya sempat terbatuk mungkin dipikirannya terdapat banyak kemungkinan kemungkinan seperti?
Tuan Dimas kenapa gak gini aja terus? Biar gak suram suram amat hidup gua
Astaga tuan Dimas sebenarnya imut, ehh astagfirullah nanti readers kira saya homo lagi
Tapi emang bener tuan Dimas lucu banyetttt
Beberapa saat berlalu, ruang bersalin belum menunjukkan akan selesai, hingga, lebih sejam lamanya akhirnya pintu itu terbuka
Menampilkan dokter wanita, yang merawat istrinya selama hamil
"Giman dok? Gimana? Anak saya sudah lahir?" Tanya ayah Dimas, dokter itu terlihat menelan salivanya susah payah
Menghembuskan nafasnya pelan dan mata nya menatap mata tuan Dimas
"Maaf tuan, apa sebelum ini nyonya Riani sempat makan sesuatu?" Tanya dokter yang di panggil dokter Manda itu pelan dan hati hati tapi terdengar serius
Dimas dirgantara mengangguk, "sebelum kami kemari kami memang sedang makan, memangnya kenapa dok?" Tanyanya
Dokter Manda menunjukkan wajah serius, "sepertinya salah satu dari makanan yang nyonya Riani makan ada racunnya"
Degg
Orang tua Riani, dan papanya Dimas menegang "apa tadi dok? Racun? Jadi jadi istri saya bagaimana? Kandungannya bagaimana? Istri saya baik baik saja kan Dok?" Dimas terlihat menitikkan air matanya, papa dirgantara terlihat emosi dan menelphone istrinya yang berada di rumah
Dokter Manda kembali menghembuskan nafasnya "Alhamdulillah istri dan bayi bisa diselamatkan tapi yang menjadi masalah nya adalah rahim nyonya Riani harus diangkat dan juga... Calon bayi akan memiliki imun lemah dan gampang terkena penyakit" balas dokter Manda, Dimas terlihat terisak, ia terduduk di kursi tunggu dengan bunda yang mengelus dan memeluknya
"Lakukan yang terbaik untuk putri saya dokter" ujar ayah, dokter Manda mengangguk dan kembali masuk ke dalam ruang bersalin
"Tenang Dimas, tenang yah semuanya baik baik saja" ujar bunda mencoba menenangkan, sedangkan papa dan ayah rian_ hanya dapat melihat itu dengan pandangan sedih
"Hiks.. apa istriku akan menerimanya ayah? Pa? Bunda? Hiks.. apalagi bayiku memiliki imun yang lemah apa aku gagal jadi seorang ayah? Hiks" papa dirgantara menggeleng
"Tidak Dimas, kamu ayah yang luar biasa, jangan terpuruk seperti ini!! Kamu harus kuat, kalau kau merasa sedih seperti ini maka siapa yang akan menguatkan istrimu? Dan juga ini cobaan dari Tuhan dimas kau harus menjaga cucu bungsuku dengan sungguh sungguh paham?" Ucap papa
"Iya Dimas!! Kalau kamu lemah, makan anakku akan lebih lemah, dan dia butuh suaminya untuk menguatkannya oke?" Tambah ayah, bunda mengangguk saat Dimas menatapnya
"Dimas papa akan pulang untuk mengurus tikus nakal yang menyelinap kerumah" ujar papa dan pergi setelah pamit ke besan nya
Oeeee
Oeeee
Oeeee
Dimas berdiri, melangkah ke depan ruang bersalin, memandangi suster yang terlihat menggendong bayinya dari pintu kaca yang buram buram
"Hiks... Bayiku... Hiks... Ayah akan menjagamu dan tidak akan membiarkan sedikitpun luka ditubuhmu sayang"
Cklek
Pintu kembali terbuka, terlihat dokter Manda keluar dengan bayi mungil di gendongan nya, terlilit sarung batik untuk menghangatkan tubuh mungil nya yang masih merah
"Bayimu laki laki tuan, selamat" ujar dokter Manda sembari tersenyum
"Hiks.. bayiku... Hiks...
Cup
Cup
Cup
Dimas menciumi wajah putranya banyak kali, lalu mengambil posisi untuk mengazankan nya
***
Sedangkan di Mension mewahnya, di ruang bawah tanah, terlihat papa sedang mencambuk seorang wanita dan seorang pria yang terikat di kursi kayu
"Siapa yang menyuruhmu?"
Ctas!!
cTas!!
"Ccih bahkan sampai kau membunuhku aku tidak akan memberi tahumu!!"
CTas!!
CTas!!
Ayah dari Dimas terlihat kembali mencambuk dua orang yang terdiam itu dengan ekor pari di punggung dan juga perutnya
"Jadi kau tidak akan member tahuku?" Murka tuan besar dirgantara itu, orang itu hanya diam
"Rio!!!" Panggil nya, Rio mendekat, menyerahkan pisau lipat tajam dari saku celananya
Tuan besar dirgantara, terlihat menarik lidah pria dihadapannya
Dan
Tes
Tes
Darah mengalir dari mulutnya, tuan besar dirgantar beralih ke wanita yang terlihat bergetar,
Dibelakangnya Rio terlihat habis mendapat telphone lalu melangkah ke tuan besarnya dan membisikkan sesuatu
"Mmaaf tuan, akan saya katakan siapa yang menyurh saya...hiks... Hiks.. maaf tuan" tangis wanita itu bergetar
Tuan besar dirgantara tersenyum remeh
"Maaf manis, tapi kau sudah terlambat"
Srett
Tes
Tes
"Ahhkkk!!!" Teriak wanita itu saat lidahnya dipotong
"Rio!! Urus mereka dan serahkan dagingnya ke kandang serigala kesayangan ku!!"
"Baik tuan!"
***
Setahun setelah putra bungsu dirgantara terlahir, malam hari ini, entah kenapa bunda Riani tidak ingin beranjak dari kamar putra bungsunya,
Entah kenapa dia merasa sedikit khawatir, apa akan terjadi sesuatu?
Hingga malam semakin larut, terdengar pecahan kaca dari jendela putra bungsunya
"SIAPA KAU!!? MASSS!!!?" Teriak Riani, orang itu terlihat memakai baju hitam dengan topi dan masker yang menutup wajahnya
"DIAM!!" Teriak orang itu, orang itu melangkah mendekati Riani yang akan menggendong putra bungsunya tapi tertahan oleh tangan pria itu
"LEPASKAN TANGANKU!! JANGAN SAKITI PUTRAKU BAJINGAN!!"
"MASSSSSSS!!!!" Teriak riani
"DIAM!!" Bentak orang itu lagi
.
Orang itu mengeluarkan senjata apainya dan mengarahakannya ke putra bungsu Riani
"Tidak!! Jangan lakukan apapun pada putraku!! Masss!!!"
Orang itu mengangkat putra bungsu Riani setelah mendorong Riani
"Kumohon putraku, hiks..putraku jangan sakiti putraku, kumohon lepaskan putraku hiks"
Orang itu menampilkan smirk di bibirnya yang tertutup masker lalu keluar dari jendela,
"Tidak!!! Bayiku!!! Hiks...Reno hiks.... Kembalikan bayiku!! Bayikuuu!! Hiks.." tangis Riani, ia berdiri di balik jendela kaca tanpa balkon, yang berada di lantai tiga
Brakkk!!!
"Sayang!!!" Teriak Dimas dibelakang diikuti papa, dan ayahnya, terdapat darah di perut suaminya
Riani yang melihat itu mendekati suaminya yang bersandar pada pintu, ayah terlihat melangkah mendekati jendela sedangkan papa kembali melangkah menuruni lift dan akan mencari orang yang sudah membuat rusuh di rumah putranya di tengah malam begini dan juga cucu bungsunya dalam bahaya!!
"S..sayang.... Baby Reno...b..baby Reno dimana?" Tanya Dimas lemas, lukanya tidak terlalu parah, Riani menggeleng, Riani menangis lagi "hiks... hiks... Bayiku di bawa mereka hiks..hiks..bayikuu" tangisnya dan Dimas membawa istrinya kepelukannnya...
"Kamu tenang saja sayang, akan kubawa kembali baby reno kembali ke rumah kita" ujar Dimas, dengan air matanya yang kembali turun
TBC!!
Typo bertebaran
Luv u all 💜💜💜💜💜