MY OLDER SISTER

By CallmeRK

99.3K 9.2K 298

Sesibuk apapun, sejauh mana pun. Janganlah membuang waktu tanpa rasa peduli. Waktu adalah hal berharga, janga... More

01 - There for you
002 - Them
003 - Fotografi
004 - Younger Sister
005 - Camera
006 - Start Fixing
007 - Smile
008 - Sleep
009 - Kiss
011 - Carry Me
012 - shopping
013 - Eating Together
014 - Preparation
015 - perfomance
16 - Cancer
17 Privacy
18 The First
19 I'm Sick
20 Chaeyong
21 worry
22 Kemoterapi
23 Effect
24 Back
25 Back Home
27 Same
28 Give Me
26 Again
29 He Died
30 Worried
31 Clear
Pengumuman

010 Make

2.7K 294 6
By CallmeRK

Ramainya kendaraan berlalu lalang terlihat jelas dari pandangan sikembar. Mereka berdua berada dihalte dekat kampus untuk menunggu kedua unnienya datang mengingat tadi pagi jennie mengatakan akan menjemput mereka. Awalnya jungkook bergabung disana tetapi saat bis tujuan rumahnya tiba jungkook naik dengan paksaan dari lisa karena jungkook ingin menemani mereka berdua sampai jemputan mereka datang.

"lisa" lisa hanya bergumam saat chaeyong memanggil namanya dengan mengayun ayunkan kaki untuk menghilangkan rasa bosan.

"sh" chaeyong berdecih kesal lalu menarik pundak lisa sampai badan lisa menghadapnya "aku ingin memberitahukanmu sesuatu"

"mwo?"dilihatnya chaeyong tersenyum sangat lebar pada lisa.

"aku akan tampil di acara pentas seni." Lisa yang sudah mengetahuinya menatapnya malas

"arra" saat lisa hendak membalikan tubuhnya chaeyong menahannya dengan jari telunjuk bergerak kekiri dan kanan.

"em em, aku belum selesai. Aku akan tampil dengan mu." Chaeyong melepaskan pegangannya pada pundak lisa berganti dengan memeluk dirinya sendiri, jangan lupakan senyum lebar pada bibirnya.

"aku?" lisa menunjuk dirinya sendiri. "yak unnie aku tidak mau."

"kau tidak boleh menolak. Bahkan aku sudah mempersiapkan lagunya dan juga aku sampai bicara pada jungkook untuk tidak membuatmu mengambil tugas untuk video di acara nanti. So kau tidak ada alasan untuk menolak dan aku tidak menerima penolakan." Chaeyong membalikan tubuhnya menghadap ke arah jalan.

"yak unn.." kata kata lisa terputus karena seruan chaeyong

"ah jennie unnie." Ia berdiri hendak menghampiri mobil unnienya itu sebelum ia membalikan badannya kembali menatap lisa "dan kau harus membuat koreo untuk lagunya" chayong menjentikan jarinya lalu memberikan wink pada adiknya yang terdiam menatapnya lalu ia segera masuk ke mobil yang disusul lisa.

"dimana jisoo unnie?" setelah sesaat chaeyong masuk kedalam mobil.

"ia pergi ke rumah sakit, aku mengantar nya lebih dulu tadi, apa kalian menunggu lama?" chaeyong bergerak untuk pindah duduk di depan.

"aniya, tapi kenapa jisoo unnie ke rumah sakit? Dia sakit?" lisa yang baru saja masuk kedalam mobil hanya memperhatikan mereka.

Jennie menggeleng "jisoo unnie pergi untuk melihat sokjin oppa karena mengalami kecelakaan."

"nugu?" jennie melihat lisa dari kaca diatas kepalanya.

"sokjin oppa?" jennie bertanya memastikan maksud dari pertanyaan lisa.

Diliriknya lisa mengangguk bahwa yang ia maksud adalah benar.

"kekasih jisoo unnie." Rose melihat sekilas pada jennie lalu mengangguk dan kembali menatap ke arah depan.

***

Langkah kaki itu terdengar sangat cepat dilorong rumah sakit, dengan mendengarnya saja sudah terlihat jika ia sedang khawatir. Jisoo membuka salah satu pintu ruang rawat.

"Sokjin-nie" seruan itu ia ucapkan ketika ia berada diambang pintu dengan nafas terengah engah. Jisoo memandang pria yang berada diatas ranjang rumah sakit itu tersenyum padanya.

Jisoo menghampiri lalu memeluknya erat yang tak lama ia lepaskan lembali.

"kau tidak apa apa?" jisoo menangkup wajah kekasihnya itu menatapnya khawatir.

Sokjin yang mengelus surai jisoo lembut, ia mencoba menenangkan jisoo agar rasa khawatirnya mereda.

"aku tidak apa apa, hanya lecet di beberapa bagian dan tanganku sedikit terkilir." Jisoo menghela nafas lega lalu memndudukan dirinya di pinggir ranjang.

"kau tau, aku panik saat mendengar kau kecelakaan. Syukurlah jika tidak ada luka serius." Sokjin mengusak kepala kekasihnya itu membuat jisoo mendelik sebal.

"tapi bagaimana bisa kau tertabrak, kau menyebrang di saat lampu hijau? Perhatikan jalanmu jika menyebrang" sokjin tersenyum gemas melihat jisoo memarahinya seperti ini.

"tidak seperti itu" jisoo menatap sokjin menunggu ia melanjutkan perkataanya "aku melihat gadis kecil terlepas dari ibunya dan ia berjalan ke tengah jalan dan saat itu ada mobil yang melaju, aku berniat untuk menariknya tapi ia terlalu jauh." Sokjin meraih tangan jisoo dan menggegamnya.

"maaf karena membuatmu khawatir." Ia mengecup bibir gadisnya itu sekejap mengusap perlahan tangan yang sedag ia genggam.

***

Lisa menuruni tangga berniat untuk pergi ke dapur karena ia masih memerlukan sesuatu untuk perutnya setelah makan malam. Ia mendudukan dirinya di meja pantry yang ada di sana mengetukan cepat jarinya diatas meja dengan pandangan yang mencari seseorang disana.

"bibi ahn!!" lisa tersenyum saat yang ia panggil itu melihat dan berjalan kearahnya.

"butuh sesuatu nona?" lisa mengangguk mengiyakan.

"bibi bisa tolong buatkan aku susu coklat. Chaeyong membuatku kesal jadi aku ingin meminumnya." Bibi ahn tersenyum melihat wajah kesal anak bungsu tuannya itu.

"arraso, tunggu sebentar." Bibi ahn pergi untuk membuat susu coklatnya.

Lisa merah ponsel yang telah tersambung dengan earphone dan memasangkan earphone tersebut pada kedua telinganya. Ia memutar sesuatu disana. Lisa terdiam fokus mendengarkan yang ia sedang putar itu dengan wajah yang jelas menggambarkan ia tengah berfikir. Lisa sedikit melirik bibi ahn yang meletakan gelas susu coklat yang ia inginkan tadi menggangguk sebentar untuk mengisaratkan ucapan terima kasih sebelum ia kembali fokus pada apa yang ia lakukan tadi.

Lisa menarik earphone dengan kesal lalu melemparnya pelan di atas meja.

"aish, mollaa!!" ia mengguncankan tubuhnya untuk menyalurkan rasa kesalnya.

"kenapa chaeyong memilih lagu balance seperti ini jika ia berniat membawakannya dengan ku? Ia bahkan tidak memikirkan bagaimana ia menari dengan tubuh kakunya itu dengan lagu seperti ini." Ia melipat tangannya diatas meja lalu menenggelamkan kepalanya disana.

Lisa bangkit dari duduknya mengantong ponsel dan earphonye itu dan tidak lupa juga meraih gelas susu coklatnya itu. Berjalan menunduk lesu meninggalkan dapur.

"lisa?" lisa mendongkakan kepalanya untuk menatap seseorang yang memanggilnya yang berada tepat di bawah tangga.

Lisa berjalan mendekat ke arah jisoo "semua baik baik saja unnie?"

Jisoo mengerutkan halisnya pertanda ia tidak mengerti. Lisa yang melihat itu berkata kembali untuk membuatnya mengerti.

"jennie unnie bilang jika kau pergi ke rumah sakit. Bagaimana keadaannya?" jisoo terdiam sesaat.

"uh sokjin? Ia tak apa. Hanya luka luka kecil dan tanggannya sedikit terkilir." Jisoo tersenyum menatap pada adik bungsunya itu.

Lisa mengangguk sebelum ia melangkahan kakinya menaiki tangga yang diikuti oleh jisoo membuat mereka berjalan bersama.

Lisa membalikan tubuhnya setelah mereka sampai di lantai atas, ia melihat ke arah kakak sulungnya itu yang diam menatapnya.

"istirahatlah unnie." Jisoo tersenyum menepuk nepuk tangan adik bungsunya itu.

"kau juga" jisoo berbalik menuju kamarnya.

Lisa melanjutkan langkahnya untuk mencapai kamarnya dengan chaeyong, ia memasuki kamar itu yang memang pintunya tidak tertutup. Dilihatnya kakak kembarnya itu sedang bersandar pada kepala ranjang sambil memainkan ponselnya.

Lisa berdiri di samping chaeyong yang membuatnya mendongkakan kepalanya untuk melihat persepsi adiknya yang berdiri itu.

"ireona" chaeyong mendudukan dirinya dengan tetap memandang lisa yang bicara tak berekspresi itu.

"yak kau masih marah padaku?" lisa menatap ke arah tak tentu untuk menghindari chaeyong yang menatapnya.

Chaeyong berdiri dihadapan lisa tetapi adiknya itu malah berjalan ke luar kamar.

"pergi kestudio, kau harus mengaransemen kembali lagunya." Setelahnya lisa berjalan keluar.

Chaeyong menarik bibirnya ke atas, membuat senyum lebar yang terpatri disana, yang setelahnya berjalan semangat mengikuti lisa ke studio.

Lisa dan Chaeyong membuat studio dimansion itu, karena chaeyong yang merupakan mahasiswi seni musik memang membutuhkannya dan lisa yang mengikuti kegiatan dance diluar kampus pun terkadang membutuhkan tempat untuk ia menari.

Dilihatnya disana lisa tengah bersender disisi piano miliknya. Chaeyong mendudukan dirinya di kursi piano.

Lisa menegakan tubuhnya menatap chaeyong yang memperhatikannya itu. Lisa melipat tangannya di depan dadanya.

"buat lagunya lebih ceria. Aku tidak bisa membuat koreo yang pas untukmu dengan instrumen yang sekarang." Lisa menggigit kukunya saat chaeyong memainkan pianonya.

"bagaimana?"chaeyong menatap adiknya itu yang terdiam.

"biarkan pembuka lagu seperti itu karena kau yang akan menyanyikannya. Tapi untuk bait berikutnya kurasa masih kurang." chaeyong menggangguk lalu ia memainkan kembali.

Berulang kali ia memainkannya sampai tak terasa ia menghabiskan cukup banyak waktu karena pada nyatanya saat ini sudah menunjukan tengah malam. Chaeyong bernafas lega saat pada akhirnya menemukan yang pas pada lagunya.

Ia bangkit dari kursi piano itu berhajalan berniat untuk pindah pada sofa disana. Ia merebahkan tubuhnya di sofa itu.

"pergilah tidur, aku akan membuat koreonya lebih dulu." Chaeyong menggeleng tak mau.

"aku akan menunggumu." Lisa mengangguk lalu berjalan kearah kaca besar di sana.

Memasang earphone ditelinganya dan mulai memaikan lagunya untuk menentukan gerakan yang tepat.

Chaeyong memperhatikannya bagaimana tubuh tinggi adiknya itu bergerak dan terhenti untuk memikirkan gerakan selanjutnya. Sampai kantuk menyerangnya yang berakhir ia tertidur disofa itu.

Lisa terus mengulang gerakannya hingga akhirnya ia melepas earphonenya karena ia sudah merasa cukup untuk koreonya. Ia menghampiri chaeyong yang tertidur di sofa dan melirik jam yang sudah menunjukan pukul 4 dini hari.

Lisa ikut merebahkan tubuhnya di sofa lain diruangan itu dan ikut tertidur karena rasa lelahnya, bergerak di tengah malam membuatnya langsung terlelap.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

To be continue...

Hai hai aku kembali hehe...

Adakah yang nunggu? Udah berapa lama yak ga up? Sorry sorry😄😄

Double up jangan?...































Continue Reading

You'll Also Like

39.2K 3.2K 12
Laksita Hana Bahira adalah seorang Perempuan yang terpaksa menyewakan Rahimnya pada seorang Laki-laki karena satu masalah yang sedang membebaninya. N...
148K 14.7K 117
Sang rival yang selama ini ia kejar, untuk ia bawa pulang ke desa, kini benar-benar kembali.. Tapi dengan keadaan yang menyedihkan. Terkena kegagalan...
68.4K 6.5K 41
Habis nikah langsung kabur ke Bali sama pacar? JANGAN YA DEK YA!! Salsabila Adhikara Rusli yang dijodohkan dengan Ronald Arulian Wijaya langsung berl...
41.1K 8.3K 24
Cerita berisi tentang seorang Pemuda Cantik menganggap Pria yang selalu bersamanya itu adalah Ayah Kandungnya, tapi ternyata tidak seperti kenyataann...