Kedai Teh Senja [KumCer] ✓

By KaiaSari

120 39 4

Mari duduk bersama, menikmati secangkir teh dan berbicara tentang hidup yang singkat. ~Kumpulan Cerpen~ More

1. Sang Penolong
2. Denting Piano
3. Pemuda Tanpa Ekspresi
4. Hades
6. Suara-suara Asing
7. 00:00
8. Takdir Siren
9. Rubah Kecil
10. Sebuah Boneka
11. Penjaga Makhluk
12. Pemburu Makhluk
13. Sang Phoenix
14. Keyna
15. Hutan Kabut

5. Seribu Bangau Kertas

6 4 0
By KaiaSari

Seorang gadis kecil terlihat sedang melipat origami. Dilipatnya di kanan, kiri, lalu membaliknya. Origami yang pada awalnya hanya berupa lembaran itu kini berubah bentuk. Gadis kecil itu meletakkan hasil karyanya pada sebuah kotak. Ada origami dengan bentuk yang sama di sana, lengkap dengan warna yang berbeda.

Kotak kayu dengan origami berbentuk bangau itu ditutupnya rapat. Setelahnya, dia beranjak dari tempatnya saat rasa kantuk datang menyerang. Dia naik ke tempat tidur kemudian menarik selimut hingga menutupi dada sebelum memejamkan mata.

***

Kicauan burung dan hangatnya sinar mentari yang masuk melalui celah jendela membangunkan gadis kecil yang tidur terlelap. Dia mendudukkan diri sebelum mengucek mata dan turun dari tempat tidurnya.

"Nek, Viona mau nasi goreng," ucapnya dengan mata berat menghampiri sang nenek yang tengah sibuk di dapur.

"Iya, Sayang, ini Nenek lagi masak nasi goreng buat kamu," ucap sang nenek lembut.

Viona menatap berbinar pada nasi goreng yang tersaji di atas piring. "Viona mau makan sekarang, Nek," ucapnya kemudian menyendok nasi goreng.

"Viona cuci muka dahulu, setelah itu kita makan sama-sama," ucap sang nenek seraya mengangkat piringnya. Viona memasang wajah cemberut sebelum berlalu ke kamar mandi untuk cuci muka seperti yang dikatakan oleh neneknya.

"Nek, kata Bibi, seribu bangau kertas dapat mengabulkan harapan. Viona gak tahu seribu itu berapa banyak, Nenek bantu hitung, ya? Viona akan membuat seribu bangau kertas dan membuat harapan agar Ibu pulang," jelas Viona antusias.

Nenek menatap nanar Viona sebelum mengelus lembut puncak kepalanya. "Iya, Sayang, Nenek akan bantu Viona menghitung bangau kertas. Nenek juga akan membantu Viona melipat origami."

"Jangan, Nek, biar Viona saja yang membuat seribu bangau kertas itu," jelas Viona dengan semangat.

Setelah menyelesaikan sarapan, Viona mengambil origami dari kamar kemudian membawanya ke meja tempatnya makan tadi. Dia mengeluarkan kertas warna-warni itu kemudian melipatnya dengan teliti dan tapi. Tidak butuh waktu lama, Viona telah menyelesaikan satu bangau kertas dengan warna hijau.

Dia terus melipat origami itu sampai matahari meninggi. Nenek yang tidak ingin mengganggunya, membiarkannya begitu saja dan lebih memilih masak untuk makan siang nanti. Selesai memasak, nenek melihat Viona yang tertidur dengan kepala di atas meja. Kurang lebih dua puluh bangau kertas berhasil dilipatnya.

"Viona, bangun, kita makan siang, yuk," ajak nenek seraya mengguncang tubuh Viona pelan.

"Hm?" Viona bangun dengan mata berat kemudian mengucek matanya beberapa kali.

"Kita makan, yuk," ajak nenek lagi.

"Iya, Nek." Viona bangun dari posisi duduknya kemudian melangkah ke kamar mandi.

Hari-hari Viona selalu begitu, setelah selesai makan, dia kadang membantu neneknya dengan pekerjaan rumah seperti menyapu, memasak dan sebagainya. Setelah selesai, dia pasti mengambil origami di kamar kemudian melipatnya hingga lupa waktu. Pernah sekali dia tidak tidur demi melipat origami itu. Dia harus menyelesaikan seribu bangau kertas agar harapannya terkabul, seperti apa yang dikatakan bibinya.

"Ah, hari ini dia tidur larut malam lagi."

Seorang peri kecil mengepakkan sayapnya, duduk di ujung jendela dan mengamati Viona yang tengah asyik melipat origami. Peri kecil itu selalu mengamati Viona. Baginya, Viona adalah gadis kecil yang unik dan menarik. Hari-harinya hanya dihabiskan dengan membantu nenek dan melipat origami.

"Aku penasaran, apakah Viona dapat menyelesaikan seribu bangau kertas itu?" tanya peri kecil itu sebelum terbang menjauh.

Viona menyimpan bangau kertas yang selesai dibuatnya dalam kotak kayu yang berbeda. Kotak kayu yang kemarin menjadi wadah tempatnya menyimpan bangau kertas tidak dapat menampung bangau kertas lainnya. Total sudah ada tujuh kotak kayu yang berisi bangau kertas buatan Viona.

Viona beranjak dari tempatnya kemudian merebahkan diri di kasur lalu menarik selimutnya. "Selamat malam, Nenek. Selamat malam, Ibu," ucapnya sebelum memejamkan mata.

***

Pagi ini, Viona membantu nenek menjemur pakaian. Derap kaki membuatnya dan nenek menoleh. Terlihat dua anak laki-laki dan dua anak perempuan yang berlari mendekat pada Viona dan nenek.

"Viona, kita main, yuk," ajak Dido dengan semangat.

"Kita tangkap capung bersama," tambah Eri, gadis kecil dengan rambut yang dikepang dua.

"Tapi...." Viona memotong kalimatnya sendiri sebelum menoleh pada nenek yang berada di sampingnya.

"Pergi saja, Viona, sudah lama kamu tidak bermain bersama teman-temanmu," ucap nenek lembut.

"Tapi Viona belum menyelesaikan seribu bangau kertas," balas Viona dengan lesu.

"Viona selesaikan setelah selesai bermain. Sudah sana, teman-teman Viona sudah menunggu," ucap nenek yang dibalas anggukan dari Viona. Dia menghampiri keempat temannya kemudian mengikuti langkah mereka keluar dari pekarangan rumah.

Viona bersama teman-temannya bermain di padang rumput, mencari capung, kupu-kupu serta serangga lain yang memenuhi padang rumput itu. Setelah lelah, mereka beranjak dari padang rumput itu.

"Viona, besok kita main lagi, ya," ucap Eri.

"Tidak, Viona mau menyelesaikan seribu bangau kertas," tolak Viona  sambil membuka pagar dan masuk meninggalkan teman-temannya.

Sesuai dengan apa yang dikatakan oleh nenek, Viona kembali melipat origami setelah selesai bermain dan menyelesaikan makan malam. Peri kecil itu kembali, memperhatikan Viona dengan wajah berseri-seri melipat origami. Menurut hitungan si peri, Viona telah melipat dua belas origami dengan sempurna.

"Sepertinya Viona dapat menyelesaikan seribu bangau kertas itu," ucapnya dengan seulas senyum. Namun, senyum itu bertahan lama saat Viona terbatuk dengan menderita sebelum akhirnya tergeletak di lantai dengan satu bangau kertas yang hampir selesai di tangannya.

Peri kecil itu mendekat, mencoba menghampiri Viona. Namun, nenek lebih dulu menghampiri saat mendengar batuk keras dari Viona.

***

"Lalu, bagaimana Viona dan seribu bangau kertasnya?" tanya Senja di akhir cerita si peri.

"Entahlah, aku tidak tahu. Akhir-akhir ini banyak pekerjaan bagi para peri bunga. Aku belum sempat melihat keadaannya. Semoga Viona baik-baik saja dan seribu bangau kertas serta harapannya dapat terwujud." Peri kecil itu menutup ceritanya sebelum terbang keluar melalui jendela yang terbuka.

🍃Selesai 🍃

Continue Reading

You'll Also Like

7.4M 227K 46
Beberapa kali #1 in horror #1 in thriller #1 in mystery Novelnya sudah terbit dan sudah difilmkan. Sebagian cerita sudah dihapus. Sinopsis : Siena...
30.9M 1.8M 67
DIJADIKAN SERIES DI APLIKASI VIDIO ! My Nerd Girl Season 3 SUDAH TAYANG di VIDIO! https://www.vidio.com/watch/7553656-ep-01-namaku-rea *** Rea men...
1.3M 35.5K 8
Di balik dunia yang serba normal, ada hal-hal yang tidak bisa disangkut pautkan dengan kelogisan. Tak selamanya dunia ini masuk akal. Pasti, ada saat...
2.1M 331K 67
Angel's Secret S2⚠️ [cepat, masih lengkap bro] "Masalahnya tidak selesai begitu saja, bahkan kembali dengan kasus yang jauh lebih berat" -Setelah Ang...