Family Gaje II - After Baby [...

By dayenstt_8

308K 43.2K 16.2K

Dayen di follow dulu ya maniez sebelum baca😗 Trilogi Ada Cinta di Pondok Pesantren. Sequel Family Gaje. Zai... More

Prolog
1. Daddy Zaid
2. Klien Thai
3. Rumpi manja
4. Klien Thai ( 2 )
5. Mbak Ayu galau
6. Undangan Acara Keluarga
7. Cyra kembali
8. Zaid kasar
9. Zawjati
10. Kyai Ibrahim
11. Amanat
12. Zaid jadi sadboy?
13. Shira pergi?
14. Situasi kembali normal
15. Kerja lagi
16. 10 digit
17. Homesetan
18. Traveling
19. Rencana liburan
20. Pembagian
21. Ketahuan Firhan
22. Naik Puncak
23. Bermalam
24. Di depan bus
25. Keadaan Rumah
27. Pemeran baru
28. Mulai berubah
29. Diskusi antar setan
30. Shira
31. Penyesalan
32. Agam
33. Cyra pergi
34. Agam mengambil alih
35. Dia
36. Tugasnya sudah selesai
37. Bersama
Epilog
Extra Part
Family Gaje - Ending

26. Perhatian lebih

4.1K 897 1K
By dayenstt_8

Ayok istighfar ges, sholawat juga do'ain jariku gak capek ngebut ngetik ending biar kalian gak greget😶

1

2

3

•••

Malamnya, mereka makan malam bersama dengan suasana berbeda kali ini. Jika dulunya mereka makan malam di penuhi dengan suara ceria serta dalam suasana hangat indahnya keluarga harmonis, kini tidak. Shira menyuapi Zaira dengan penuh kasih sayang diruang keluarga, tak mau melihat kedua sosok yang sedang duduk di meja makan.

Dulu Zaid akan berpindah dan makan bersama Shira dan Zaira di ruang keluarga namun sekarang tidak.

"Makan Mas," ucap Cyra pelan dengan senyum simpul. Zaid mengangguk pelan, mereka memakan makanan dengan nikmat, tidak seperti Shira yang terus-terusan mencoba berpikir positif. Berusaha untuk percaya bahwa hubungannya dan Zaid akan baik-baik saja.

Mbak Ayu yang duduk nongki di tangga melihat Shira sedih, bagaimana bisa ia membiarkan orang baik itu bersedih?

"WOI!" pekik Mbak Ayu kesal tepat ditelinga Zaid membuat sang empunya kaget.

"Wah si ustadz mulai pedekate sama madu ya? Sampe gak liat kalau istrinya makan sambil nangis, parah sih!" sindir Mbak Ayu keras. Zaid menoleh istrinya yang menyuapi anaknya dengan telaten.

Nangis? Engga kok, malah senyum itu.

"BEGO! TUH BIBIR EMANG SENYUM, TAPI COBA LO LIAT TATAPANNYA! PERASAANNYA! HATINYA NANGIS!" pekik Mbak Ayu lagi, ia akan melindungi Shira dari kesedihan.

Zaid menggeleng pelan, ia kenal istrinya. Mana mungkin Shira seperti itu, benarkan?

Setelah kurang lebih lima belas menit, Zaid dan Cyra telah menyelesaikan makan malam mereka. Cyra segera mengambil lap untuk membersihkan meja, ia juga menyusun piring-piring kotor untuk di cuci namun langsung di hentikan oleh Zaid.

"Engga Cyra, kamu tamu. Biar Shira yang bersihin, kamu duduk aja di ruang keluarga. Aku mau cari kotak P3k dulu, nanti aku suruh Shira untuk obatin luka kamu ya?" ucap Zaid lemah lembut.

Ada yang tercabik-cabik, ada yang remuk, patah bahkan hancur di dalam diri Shira. Bagaimana mungkin suaminya bisa memberikan perhatian lebih seperti itu, atau ia yang berlebihan?

"Yang, bersihin ya. Aku mau ke kamar dulu cari kotak P3K buat obatin luka Cyra!" ujarnya. Shira mengangguk dengan senyum kebanggaannya.

Munafik sekali dirinya, bisa-bisanya ia tersenyum saat hatinya sedang menjerit kesakitan.

Shira menghela nafasnya pelan, setelah mengurus dan memastikan  anaknya kenyang. Zaira di letakkan di ruang keluarga  di dalam tempat khusus yang berisikan mainan milik gadis kecil kesayangannya itu.

Setelah itu, ia membersihkan makanan yang tersisa. Mencuci semua peralatan makan yang kotor serta mengelap meja.

"Habis?" gumam Shira pelan melihat nasi serta lauk pauknya habis. Padahal ia belum makan malam!

Zaid yang keluar dari kamar mereka langsung Shira panggil untuk bertanya.

"Mas, nasi sama lauk buat Shira makan disimpen Mbak Cyra dimana?" tanya Shira pelan, Zaid tertegun. Ia lupa jika istrinya belum makan.

"Astagfirullah Mas lupa Sayang, tadi Mas habisin karena Cyra bilang udah kenyang. Mas lupa kamu belum makan," ucap Zaid, Shira tertegun. Tapi lagi-lagi senyuman itu yang terukir.

"Gapapa Mas, Shira beli nasi goreng aja di depan komplek."

Zaid meletakkan kotak P3K tersebut di atas meja makan dan berjalan ke kamarnya lagi untuk mengambil dompet.

"Yang, ini uang untuk kamu beli makanan ya!" ucap Zaid. Zaid berjalan ke arah Shira yang berada di dapur dan memberikan uang tersebut padanya.

"Mas aja yang pegang! Kan nanti Mas temenin Shira beli nasgornya," ucap Shira. Shira dengan cepat membersihkan piring serta gelas.

"Engga Yang, aku gak mungkin ninggalin Cyra sendirian disini. Kamu bisa pergi sendirikan?" ucap Zaid pelan, tangan Shira langsung terhenti. Shira menoleh ke arah suaminya, " Iya Mas, gapapa!" jawabnya.

Zaid tersenyum, ia tau istrinya baik. Lagi pula ia dan Cyra hanya teman tidak lebih, Zaid mencium lembut puncak kepala istrinya.

"Hati-hati ya sayang, gak jauhkan? Atau aku pesenin gojek aja? Atau gofood biar kamu gak capek?" tawar Zaid, Zaid memeluk Shira dan sesekali mengecup kening istrinya dengan sayang. Shira menggeleng, " Gak usah Mas, Shira jalan aja sekalian olahraga. Jagain Zaira ya jangan sampai lolos lagi seperti kemaren," gumam Shira sambil terkekeh.

Zaid mengangguk lalu menggelitik perut istrinya pelan, Shira tertawa lepas. Sedikit kekhawatirannya hilang, sebelum akhirnya Cyra datang.

"Eh," ucap Cyra saat melihat kemesraan Zaid dan Shira di dapur. Zaid menghentikan aksinya  menggelitik perut istrinya, Zaid pula melepaskan pelukannya dari Shira.

"Ganggu ya? Maaf!" ucap Cyra dan ia langsung hendak pergi, langkahnya terhenti saat Zaid memanggil namanya.

"Eh Cyra, tunggu. Gak ganggu kok, mau ke ruang keluarga? Ayo aku juga mau ke sana, obatin lukamu sekalian disana." Zaid berjalan meninggalkan Shira sendirian. Shira menatap punggung suaminya, kenapa rasanya berbeda?

Shira dengan cepat menyudahi pekerjaannya, dan hendak langsung segera pergi untuk membeli nasgor untuk nya makan.

Mbak Ayu yang melihat kejadian itu merasa ingin mencabut nyawa Zaid dan menyerahkannya kepada Tuhan.

"Shira, nangis ajalah! Biarin Zaid dilaknat malaikat karena bikin lo nangis! AYOLAH SHIRA NANGIS!!"  pekik Mbak Ayu greget. Shira mengeringkan tangannya, mengambil uang yang Zaid berikan. Mengambil tasnya serta handphonenya.

Shira berjalan ke ruang keluarga, dan ia melihat pemandangan yang tak seharusnya ia lihat.

"ZAID!!!! BEGO BEGO BEGO! GO BLOCK EMANG!" Mbak Ayu mencoba menutup mata Shira tapi ada pada tangannya untuk manusia transparan. Zaid segera menoleh ketika mendengar Mbak Ayu berteriak.

Zaid berada sangat dekat dengan Cyra, mengobati luka kecil di sudut bibir Cyra yang seharusnya bisa Cyra lakukan sendiri.

"Yang, aku cuma ngobatin Cyra kok beneran gak lebih!" ucap Zaid mencoba menjelaskan hal itu kepada istrinya barangkali Shira salah paham.

Shira mengangguk mengerti, ia tersenyum simpul dan berjalan ke arah mereka.

"Sini Mas, biar Shira aja yang obatin Mbak. Mas jagain Zaira ya, kasihan dia main sendirian," ucap Shira lemah lembut.

Zaid mengangguk patuh, ia segera menghampiri anaknya yang bermain sendirian yang jaraknya cukup jauh dari Cyra dan Shira.

Shira mengobati Cyra dengan telaten hingga selesai.

"Selesai Mbak," ucap Shira dan berniat pergi namun langsung di tahan oleh Cyra.

"Kenapa Mbak?" tanya Shira pelan. Cyra memandang Shira, adik sepupunya dengan sorot mata sedih.

"Dek," panggil Cyra membuat Shira semakin bingung.

"Iya Mbak," jawab Shira.

"Bagaimana jika Mas Zaid masih mencintai Mbak?" tanyanya. Shira kaget? Tentu saja! Apalagi pertanyaan tersebut terlontar dari mulut Cyra.

"Kenapa memangnya? Mbak ingin bersama suamiku?" tanya Shira dengan suara gemetar.

"Jika boleh, izinkan Mas Zaid menikahi Mbak ya Dek."

Shira tak menjawab, dugaannya benar. Shira memilih pergi dengan tak menjawab pertanyaan Cyra yang memberatkan dirinya.

Tidak ada istri yang benar-benar rela suaminya mendua, cukuplah aku menjadi istri suamiku. Jangan kamu.

"EH DASAR PELAKOR BUNTUNG! DULU AJA LO GAK MAU! LAMA GAK NIMBUL SEKALINYA NIMBUL MALAH PENGEN JADI ORANG KETIGA, MENDING LO JUAL OTAK AJA LAH GAK GUNA!" pekik Mbak Ayu keras tepat di telinga Cyra namun tak bisa didengar oleh sang empunya.

To be continue...

Astagfirullah Shira 😭😭

Mbak Ayu said " Nabok dayen dosa gak ya?"

"Dosa Mbak," jawab dayen.

Gimana ges? Mulai greget? Mulai hareudang? SAMAAA!!!

ADAKAH PESAN DAN KATA-KATA MUTIARA UNTUK

ZAID

SHIRA

CYRA

PRIMADONA FG ✨MBAK AYU ✨

Next kapan?

Continue Reading

You'll Also Like

1.3M 115K 49
Judul Awal "Akhir Penantian" Ya Robb ku pasrahkan semua skinario hidupku hanya padaMu. Jika memang alur hidupku harus seperti ini maka aku akan ikhla...
85.7K 4.7K 36
[SEKUEL BISMILLAH BERSAMAMU] *** Arana, dua insan yang dipersatukan takdir setelah mengalami luka dan keihklasan yang sama. Dua manusia yang merelaka...
149K 10.9K 30
Mimpi apa Angga semalam tiba-tiba di seret oleh pemuda ke altar pernikahan?? Sebenarnya dia sedang menghadiri acara pernikahan teman perempuan nya ya...
My Familly By

Fanfiction

8.1K 394 15
ini cerita tentang si bungsu Rayyan anugrah wirawan yang mendadak status kebungsuan nya hilang cerita ini murni karangan semata, apabila terjadi kes...