"Assyla" panggil Smith sembari menyembunyikan sesuatu dipunggungnya. Assyla hanya menoleh dan lanjut memainkan tangannya di air. Geram karna panggilannya tidak digubris, Smith pun menghampiri Assyla dan meraih tangan Assyla untuk diberikan sebuah hadiah. Melihat sebuah hadiah ditangannya, Assyla terdiam bingung, sesekali menatap Smith dan kembali menatap hadiah di tangannya " Bisakah kau tidak melihatku seperti itu? Aku sangat malu" ucap Smith sambil menunduk menutupi wajahnya yang mulai kemerahan. " Apa ini Smith?" Tanya Assyla. "Kau boleh membukanya saat sudah dirumah, Syla. Dan bolehkah aku katakan sesuatu padamu?" "Boleh, Smith. Apa yang ingin kau katakan?" "Aku sangat menyayangimu, Assyla. Maukah kau jadi kekasihku?" Ungkapnya Assyla hanya menunduk menyembunyikan semburat merah di pipi chubbynya dan seketika tersenyum memperlihatkan lubang di kedua pipinya lalu ia menganggukan kepalanya namun tetap menunduk. Sementara itu ... Dari kejauhan taman Alex memperhatikan mereka, Alex mempererat genggamannya pada mawar putih yang akan diberikan ke Assyla sehingga telapaknya kini berdarah akibat duri pada bunga mawar. Alex merasa cemburu, Alex selalu mengalah pada Smith dengan alasan Smith memiliki penyakit jantung. Namun apakah Alex harus juga menyerah pada cintanya saat ini?
4 parts