Not Mine. How can I be so selfish? Tak ada yang menarik dari anak itu selain mulutnya yang tak pernah disekolahkan. Si ceplas-ceplos itu bahkan berkali-kali sempat membuat Nia down dan hampir menyerah akan mimpinya. Sialnya mereka berdua sekelas dan lebih sial lagi mereka berdua selalu satu kelompok tugas. Namun, dengan banyak kebersamaan belajar kelompok, Nia dapat menemukan sifat lain dari si lidah pahit ini dan tak urung sedikit---sedikit ya, membuatnya nyaman. Kenyamanan itu pula yang sampai membuatnya lupa kalau anak itu ada di dunia ini bukan untuk dirinya saja. Nia adalah secuil dari sekian banyak teman yang dipunyai anak itu. Akankah Nia tetap mempertahankan keegoisannya atau memilih untuk menyudahi semuanya?