"KAMU!" Aku terkejut saat melihat seorang lelaki rupawan duduk di sampingku. Senyuman lebar, dengan tangannya yang melambai. Tak lupa sapaan hangat yang menurutku menyebalkan di telingaku. Dan juga aku harus terjebak bersamanya karena ajakan berkeliling ke Jakarta. Sebuah kisah aku yang tak sengaja membuat hidup seorang patung karena sentuhan tanganku. Pesan yang ingin disampaikan oleh lelaki tersebut kepada semua anak-anak. Tingkahnya, sifatnya, dan juga keberadaannya entah mengapa membuatku terasa nyaman. *** "Hai, aku Dewa!" "Kamu ngapain di sini? Bukannya kamu seharusnya di Muse--" Dewa tertawa dan aku kesal.