Jo dan Steffani, adik kembarnya, sudah bersahabat dengan Tama sejak ketiganya berada di tahun pertama SMA. Sebagai cewek tomboy, Jo sudah terbiasa dibanding-bandingkan dengan Steffani, si cewek berpenampilan sempurna yang dicintai oleh banyak orang. Termasuk juga ketika Tama, cowok yang sudah Jo taksir sejak duduk di bangku kelas satu, bilang kalau ia dan adik kembarnya bagaikan langit dan bumi. Jo sering sekali memergoki Tama memandang lama-lama wajah cantik Steffani, terkagum-kagum sendiri. Tapi kemudian, buru-buru mengalihkan mata dengan kikuk dan canggung, ketika Steffani balas menatapnya. Kadang Jo merasa kasihan saat melihat Tama bersikap menyedihkan seperti itu. Tapi setelah dipikir-pikir lagi, mungkin sebenarnya dialah yang lebih butuh dikasihani di sini; karena suka pada sahabat cowok, yang justru naksir adik kembarnya sendiri.