(18+ Fiction) - Dalam mitologi Jawe ada sebuah cerita tentang penguasa dunia bawah (Satapratala) tepatnya di bumi lapisan ke tujuh. Ia bertugas untuk menghantarkan para arwah untuk diadili menurut amalannya di dunia. Penguasa dunia bawah berganti dari generasi ke generasi hingga sekarang giliran Bumi Adijaya yang dinobatkan menjadi Dewa Ular, penguasa dunia bawah. Bumi bisa menjelma menjadi ular dan naga sekaligus dengan sisik indahnya yang berwarna biru laut. Ia juga bisa menjelma menjadi manusia utuh atau manusia setengah ular. Wajah Bumi yang tampan dengan hidung mancung dan kulit sawo matang membuat wanita di kerajaan dunia bawah terpesona dan tak segan menawarkan diri untuk menjadi pengantinnya. Ditambah sikap tenang dan bijak, namun tegas yang dimilikinya membuat para dewa-dewa kagum padanya. Namun, suatu kala penguasa alam semesta memberikan mimpi pertanda pada ayah Bumi, Megabratala. Saat Bumi lahir badannya sangat kecil dan ringkih, tabib kerajaan memprediksi Bumi hanya bisa bertahan sampai besok dengan tanda detak jantungnya yang terus melemah. Sang ayahpun mencari obat dan bantuan pada dewa lain, namun hasilnya nihil. Singkat cerita, setelah meminta bantuan alam semesta, ia diberikan obat sehingga Bumi bisa pulih. Namun, sebagai gantinya ia harus menikah dan memiliki keturunan dengan manusia pilihan alam semesta dengan tanda tahi lalat di pinggang belakangnya berbentuk jajaran tiga berlian sebelum umurnya 24 tahun. Setelahnya, Bumi mulai mencari manusia sialan itu. Bumi yang memiliki kebencian pada manusia mencari perempuan itu dengan amarah yang dalam. Keesokannya ia datang ke sebuah apartemen tempat manusia itu berada dengan jelmaan manusia setengah ular. Namun, ia hanya menemukan laki-laki berbadan mungil, berkulit putih dan berbokong mulus yang sedang mengaitkan handuk merah di pinggangnya. Bumi tersentak dengan tanda jajaran tiga berlian dan tak menyangka bahwa manusia ini adalah pengantinnya.
12 parts