32 parts Complete "Ayah suka masakan ibu?"
"Ayah bukan sekadar suka, tapi cinta dengan masakan ibu."
"Kalau Naz punya suami, Naz ingin memiliki suami seperti ayah yang bisa mencintai ibu dan juga masakannya."
"Kalau begitu, Naz harus belajar memasak pada ibu ya, kalau perlu ikut kelas memasak."
Itulah percakapan Naz dengan ayahnya kala masih hidup. Setelah ayahnya tiada, Naz mulai fokus belajar memasak pada ibunya dan ikut kelas memasak. Namun, impiannya seketika hancur saat menyaksikan ibunya meninggal di dapur dengan luka tusukan oleh perampok. Naz yang malang, ketika harus kehilangan orang yang disayangi, Naz mengidap suatu fobia langka, yaitu fobia memasak atau Mageirocophobia. Dapatkah Naz mewujudkan mimpinya menjadi juru masak handal? Atau mengubur dalam-dalam mimpinya dan selamanya terkurung dalam fobia yang menyiksanya?