~Andai jika memang bukan kamulah jodohku, aku ingin kematian lah yang menjemputku~ ~Jika memang takdir ku bukanlah dirimu, maka kematianlah yang menjadi takdir ku~ "Surat apa yang paling kau suka nona cantik?" "Aku menyukai surat yasin, ntah jodohku dirimu atau kematian. Yang aku inginkan surat yasin yang kau lantunkan untuk ku" Khalisa Khumaira, dirinya benar-benar pasrah pada Tuhannya. Dimana ketika dia mengetahui jika calon suaminya berjodoh dengan orang lain, satu hal yang dia pinta kepada Allah. "Ya Allah, jika bukan dia jodohku. Maka jodohkanlah aku dengan kematian" Hari dimana calon suaminya menikah dengan orang lain, tepat hari itu pula dirinya bertemu dengan kematian. Apakah Khalisa sepasrah itu kepada Allah? Atau memang takdirnya yang pergi dari dunia ini tepat saat dia yang bukan untuknya menikah dengan orang lain? "Ukhti, tunggulah sayang 1 tahun lagi. Kita akan menikah, saya berjanji demi Allah!" "Na'am Akhi, atas izin Allah saya siap menunggu mu" Khalisa merasa gelisah, 1 tahun lamanya dia menunggu tanpa kepastian, "Dengan menyebut namamu ya Allah aku berharap kepada mu dan kepadamu lah aku meminta." Saat kedatangannya yang di tunggu-tunggu untuk melamar nya datang, harapan serta kenyataan tak selaras dengan apa yang dia inginkan. Pemuda itu datang untuk memberikan selembar kertas undangan. "Mohon datang ya ukhti" Apakah Khalisa bisa menerima kenyataan ini dengan ikhlas dan berjodoh dengan kematian? Atau Khalisa ada pada rencana Allah yang lebih indah?
3 parts