Karena Seraliv, nyawa penduduk Pulau sangiang akan punah hanya dengan perintah Kolonel Tertinggi di negara Nusantara ini, ayahnya Ejey, K. Egar Mangkubumi. Semua orang punya kekeliruan, dan ini fatal. Teman Internet tidak diharuskan kenal di dunia nyata. Ia lari, keluarganya mati. Ejey sengaja mengajaknya bertemu di titik nol Anak Gunung Krakatau dengan dalih, "Kita sudah berteman selama tiga tahun, ayo mendaki gunung mati itu bersama, lalu membuat vlog." Pil merah atau pil biru? Kira-kira itu yang dimaksud Ayah Ejey saat menawarkan, "Kau menjadi siswa baru menggantikan Ejey di Ujung Kulon Labschool atau rudal siap dikirim lima menit lagi?" Sayangnya ia dibuat buta warna dan mentalnya menciut. Pesawat berawak satu ada di atas kepalanya membawa pil kematian. Ke tempatnya dilahirkan, tempatnya untuk bisa percaya bahwa masih ada harapan hidup ditengah keruntuhan dunia. "Seberapa kejam sekolah itu sampai anak anda yang terpilih, harus digantikan olehku?" tanya Seraliv, mencoba tidak bergetar tapi gagal saat melihat tubuh Pak Samasa kejang-kejang karena tertembak zat overglukosa. "Dirimu yang sekarang akan terhapus karena perbuatan ilmuwan di sana. Anakku bukan tikus percobaan, dan ... kau bukan anakku." ©Altheraceo, Mei 2023 Novel Thriller//Fiksi Ilmiah Start: 28 April 2024