Iexglez diketuai oleh Kenzo, anggota inti menyamar menjadi siswa di SMA Rajawali untuk suatu misi. Ditengah misi itu ada Lilia, gadis yang Kenzo sukai sebagai pria.
Diantaranya, benarkah Kenzo terobsesi kepada Lilia? Atau... ada sesuatu yang Kenzo...
••••||••••||•••• teruntuk mbak-mbak can yang nembus target komentar gua, lu gila bet masa gua cuman bisa istirahat 2hari sih😭🙏
yaudahlahlanjot
typo banyak
Komen setiap paragraf bisa gak??🗿
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Bugh!
Ah?!
Lilia meringis menyentuh bahunya. Salah seorang cewek yang sengaja menyenggolnya dengan tak bersahabat itu menatap Lilia sinis.
"Ups! Lo jatuh ya? Sorry,"katanya menampakkan wajah memprihatinkan itu.
Dia mundur selangkah kemudian bersedekap memperhatikan penampilan Lilia yang menurutnya sangat biasa daripada penampilannya. "Eh elo, Lia?"
"Lo apa apaansih, Mel?! Lo sengaja ya, nabrak gue?!"Sarkas Lilia
Amel tentu tak ingin mengakuinya.
"Lo baperan banget sih, Lia? Orang gue gak sengaja kok. Lagian nih ya, lo gak usah terlalu lebay! Gitu aja udah kayak orang apaan banget."
Lilia menatapnya tak percaya. Mengapa coba, ada saja manusia yang membencinya padahal dia gak pernah mengusik kehidupan orang itu. Apa ini yang dinamakan cobaan?
"Dan oh ya, gue dengar dengar lo pacaran sama kak Kenzo? Atau jangan-jangan lo ya, yang menyebarkan gosip gampangan itu? Mustahil kan, seorang Kenzo, cowok populer disekolah ini mau sama anak manja, anak mama, kayak lo?"
"Mending lo buang deh, diri lo yang gak tau diri itu. Hm?"
Lilia mengepalkan tangannya geram. "Maksud lo apa bilang kayak gitu?!"
"Bener kan? Lo itu... gak tahu diri. Maklum, anak mama, taunya nurutin apa kata mamanya doang."
"Lo gak usah bawa bawa mama gue ya! Memangnya salah, gue jadi anak manja? Dan juga, gue memang pacaran sama kak Kenzo. Dan itu fakta."
Gadis bernama Amell itu tertawa mengejeknya. Tawa yang seperti dibuat buat olehnya.
Lilia menghela napasnya.
"Udah ya. Males gue ladenin lo."
"Eeeeh. Mau kemana lo?!"
Lilia menjerit sakit begitu Amell menarik rambutnya kemudian dengan kasarnya mendorong Lilia hingga gadis itu tersungkur ke lantai.
"Awww,"Lilia menyentuh sudut alisnya kemudian tersentak melihatnya berdarah. Bekas yang terkena bola itu juga belum menghilang sepenuhnya, ini malah nambah luka baru lagi.
"LO GILA YA?!!"
"MAU LO APA SIH, MEL?!"
Amell tersenyum tak menghiraukan darah yang keluar dari sudut alis Lilia itu.
