12. 🔞⚠️ Tangis Bahagia ⚠️🔞

23.2K 105 2
                                    

Bab 12. Tangis Bahagia

Setibanya di depan rumah, Pak Heru masuk ke dalam lalu duduk di ruang tamu.

“Bi...Bibi…” Teriak Pak Heru sambil mengendorkan dasinya.

Mendengar majikannya memanggil, Bu Erna langsung menghentikan pekerjaannya, setelah itu pergi ke ruang tamu menemui majikannya.

“Bapak panggil saya?” Tanya Bu Erna Setelah tiba di ruang tamu.

“Tolong bikinkan saya kopi.” Ujar Pak Heru lalu menatap wajah ayunya Bu Erna.

Walaupun Bu Erna tidak merias wajahnya, Namun Bu Erna masih terlihat sangat cantik.

“Baik Pak sebentar saya bikinkan dulu kopinya.” Bu Erna langsung pergi ke dapur untuk membuatkan kopinya.

“Bapak sudah pulang Bu?” Tanya Yanti merasa heran, karena yang Yanti tahu Pak Heru selalu pulang malam, namun kali ini Pak Heru pulang lebih cepat.

“Iya nak Bapak sudah pulang, sekarang Bapak lagi di ruang tamu.” Jawab Bu Erna sambil mengaduk-aduk kopinya.

“Tumben banget ya Bu jam segini Bapak sudah pulang, biasanya kan Bapak pulangnya selalu malam.” Kata Yanti merasa heran.

Mendengar anaknya berkata seperti itu, Bu Erna langsung ketakutan, karena Yanti mulai mencium keanehan.

Namun Bu Erna mencoba tetap tenang. Agar Yanti tidak mencurigainya.

Bu Erna kembali berkata.

“Mungkin Bapak lagi nggak banyak pekerjaan Nak.” Kata Bu Erna dengan perasaan campur aduk.

“Eeemm....” Hanya itu yang Yanti katakan.

“Ya sudah kalau gitu Ibu mau ke depan dulu, mau nganter kopi dulu.” Kata Bu Erna.

“Ia Bu.”

Bu Erna lalu pergi ke ruang tamu, sambil membawa segelas kopi.

“Ini Pak kopinya.” Ujar Bu Erna lalu meletakkan kopinya diatas meja.

“Makasih ya Erna.” Sahut Pak Heru lalu menatap liar.

“Kalau begitu saya izin kembali ke belakang ya Pak.” Ujar Bu Erna lalu menundukan kepalanya.

“Nanti malam pijitin badan saya lagi ya.” Kata Pak Heru.

Mendengar itu jantung Bu Erna berdetak sangat cepat, wajahnya terlihat sangat ketakutan.

Bu Erna sudah tahu apa yang akan dilakukan oleh majikannya, namun Bu Erna bingung tidak tahu harus berkata apa kepada majikannya.

Ingin sekali ia menolaknya, namun Bu Erna takut membuat majikannya marah kepadanya.

“Kamu kenapa bengong?” Tanya Pak Heru karena melihat Bu Erna terus mematung.

Dengan terpaksa Bu Erna memberanikan diri untuk menolaknya.

“Ma_maaf Pak saya tidak bisa.” Kata Bu Erna dengan perasaan campur aduk.

“Kamu kerja sama saya, jadi kamu harus ikuti perintah saya, kamu tenang saja, saya akan gaji kamu 5x lipat dari gaji biasanya, yang penting kamu ikuti semua perintah saya.” Kata Pak Heru yang tidak mau di bantah.

Lagi-lagi Bu Erna tidak bisa berbuat apa-apa, karena memang ia masih membutuhkan pekerjaannya.

Bu Erna kembali bicara.

“Tapi Pak.” Belum selesai Bu Erna mengatakannya, Pak Heru langsung memotongnya.

“Nggak ada tapi-tapian.” Kata Pak Heru tegas.

Pembantu IdamanWhere stories live. Discover now