Kyta 1.

19 0 0
                                    


Apa yang bakal kalian baca ini terjadi ratusan tahun setelah masa kalian. Dunia kalian sudah kiamat dan orang-orang yang selamat bikin sebuah kota namanya Nagara. Di Nagara, orang-orang hidup dengan banyak banget peraturan. Hukum Nagara mengatur orang harus tinggal di mana, kerja jadi apa, dan bahkan harus punya anak berapa. Gila kan? Orang-orang yang gak taat peraturan bakal dihukum. Hukuman yang paling berat adalah diusir dari Nagara. Mereka yang diusir gak boleh balik lagi ke Nagara. Kalau mereka balik, mereka bakal ditembak mati.

Nagara sendiri adalah sebuah kota yang dikelilingi tembok tinggi. Di luar Nagara, ada Kota Mati. Kota Mati adalah kota zaman dulu yang sekarang sudah gak ada penghuninya sejak Kiamat. Itulah kenapa namanya Kota Mati.

Lima tahun yang lalu aku dianggap melanggar peraturan. Para Polisi Nagara menangkapku dan aku dibuang ke luar tembok Nagara. Aku bertahan hidup sendiri, hidup di jalanan Kota Mati.

Setelah beberapa bulan, aku ditemukan oleh sekelompok orang. Rupanya mereka adalah orang-orang yang juga dibuang dari Nagara. Mereka tinggal di sebuah tempat yang mereka sebut Rumah. Hari itu aku diajak buat gabung sama mereka.

Setelah jumlah kami bertambah cukup banyak, dua tahun yang lalu, Pemimpin kami menyatakan kami sebagai bangsa yang merdeka. Pemimpin kami pergi ke Nagara buat bilang kalau kami telah mendirikan bangsa sendiri yang merdeka. Tidak hanya itu, pemimpin kami juga menawarkan kerja sama pada Nagara sebagai sesama orang-orang yang selamat dari kiamat. Tapi, apa yang dilakukan Nagara? Nagara malah membunuh pemimpin kami.

Sejak hari itu, sudah gak ada lagi orang yang dibuang ke luar tembok Nagara. Tampaknya Nagara gak mau ada lagi orang yang bergabung dengan kami. Gak cuma itu, Nagara membuat sebuah pasukan khusus bernama Pemburu. Tugas Pemburu adalah mencari persembunyian kami dan memusnahkan kami. Penduduk Nagara menyebut kami sebagai Orang-Orang Liar.

Pemimpin kami digantikan oleh tangan kanannya, Naya. Naya juga ada ketika Pemimpin kami dibunuh oleh Nagara. Naya adalah seorang perempuan yang hobi pakai bandana warna merah. Itulah kenapa Naya disebut Si Bandana Merah.

Namaku Kyta. Aku seorang Pejuang. Seorang Pejuang artinya orang-orang yang tugasnya menghancurkan Nagara. Sekarang, aku punya tugas penting dari Naya. Tugasku adalah masuk diam-diam ke dalam Nagara dan mengambil paket penting dari seorang mata-mata. Hebat kan? Aku juga gak menyangka kalau kami bisa punya seorang mata-mata di Nagara. Maksudku, orang segila apa yang berani hidup di Nagara dan menjadi mata-mata buat kami?

Tempat pertemuan yang dijanjikan oleh mata-mata berada di dalam Nagara. Maksudku benar-benar di dalam. Masuk akal. Orang biasa tidak bisa sembarangan keluar dari tembok Nagara. Akhirnya harus kami yang mengalah masuk ke Nagara.

Nagara memang tempat terkutuk. Setiap penduduknya dipaksa buat ikutin peraturan yang gak masuk akal. Dan gilanya lagi, semua orang taat sama peraturan-peraturan yang dibuat. Orang-orang di sana emang udah mati perasaannya. Justru orang-orang yang diusir dari Nagara adalah orang-orang yang hidup dan merdeka.

Tapi ketaatan mereka yang super itu justru jadi kelemahan mereka. Sudah dua tahun pasukan Pemburu mereka mencari persembunyian kami di Kota Mati. Tapi emang mereka orang-orang bodoh tanpa inisiatif. Mereka gak sadar kalau mereka mencari di tempat yang salah. Rumah kami bukan di Kota Mati.

Bodohnya lagi adalah, ekspedisi mereka punya pola yang sudah kami pelajari. Menjelang malam, mereka akan menghentikan pencarian dan setiap tim kembali ke Mobil. Mobil yang mereka gunakan adalah sebuah kendaraan besar yang mampu menampung hingga 20 orang. Mobil itu punya mesin yang sangat besar di bagian belakang. Pintu mesin itu jika dibuka, maka akan ada ruang buat satu orang masuk ke dalam. Itu bakal jadi tempatku bersembunyi.

Ketika mereka lengah, aku mengendap-endap masuk ke tempat mesin Mobil mereka. Mesin mereka akhirnya menyala. Emang panas di dalam, karena pembakaran energi terjadi tepat di depan wajahku, tapi akan kutahan hingga kendaraan ini sampai ke dalam Nagara. Mobil mereka mulai bergerak.

Jalan menuju Nagara hanya ada satu, lewat selatan. Di paling selatan ada Gerbang Luar. Setelah Gerbang Luar, ada Jalan Besar sepanjang sekitar 5 kilometer. Di kanan kiri Jalan Besar adalah kawasan pertanian dan peternakan. Di ujung Jalan Besar ada Gerbang Dalam. Di balik Gerbang Dalam, adalah Nagara yang dilindungi oleh Tembok Utama. Kawasan pertanian juga dilindungi oleh tembok yang disebut Tembok Selatan. Hal ini hanya ada di Selatan. Bagian barat dan timur hanya memiliki satu tembok yaitu Tembok Utama. Bagian utara justru tidak ada tembok karena Nagara berbatasan langsung dengan laut. Walaupun demikian, keamanan di utara juga sangat ketat.

Dari dalam persembunyianku, aku dapat mendengar pergerakan mereka dan mengira-ngira posisiku. Mesin tiba-tiba berhenti. Seseorang berseru, "Buka gerbangnya." Lalu terdengar suara pintu besar terbuka. Mesin menyala lagi. Aku sudah melewati Gerbang Luar.

Belum lama kemudian, mesin sudah berhenti lagi. Orang yang sama berseru lagi, "Buka gerbangnya." Aku kaget. Aku berpikir, mungkin mereka memutar lalu keluar lagi. Tapi aku gak merasa mereka belok. Sekarang aku sudah ada di depan Gerbang Dalam. Jalan Besar sudah rupanya sudah kami lewati. Mengerikan. Mobil ini cepat sekali untuk ukuran kendaraan raksasa.

Aku bergeser sedikit untuk mengintip ke luar lewat lubang angin yang ada di belakangku. Kendaraan ini kini telah melewati Gerbang Dalam. Segera aku buka pintu tempat mesin itu dan aku melompat keluar. Bergulunglah aku di jalanan. Tapi tanpa menunda, aku langsung mencari sudut gelap untuk bersembunyi.

Pertemuan dengan si mata-mata akan dilakukan di Gedung Kesenian. Gedung Kesenian berada di bagian barat Nagara. Setelah dua gang gelap kulewati, aku sampai di depan Gedung Kesenian. Tempat itu sangat luas. Tempat itu punya beberapa gedung, satu gedung untuk masing-masing cabang kesenian. Mata-mata harusnya menunggu di taman di seberang Gedung Film. Aku masuk ke Gedung Kesenian dan mencari Gedung Film.

Rupanya Gedung Film gak jauh dari pintu masuk. Aku melihatnya. Aku melihat seseorang menunggu di bawah sebuah pohon. Aku segera berlari ke sana. Sampailah aku sekitar satu meter di hadapannya. Rupanya seorang perempuan. Perempuan itu berkata dalam bahasa zaman dulu, "I am Vengeance. I am The Night."

"I am Batman?" Jawabku.

"Bagus." Katanya. Itu adalah kata sandi yang diminta oleh si mata-mata. Katanya, itu puisi terkenal zaman dulu. Tapi aku gak paham apa artinya.

Aku langsung bertanya, "Mana paket yang harus kubawa?"

Perempuan itu membuka kerudungnya. Lewat cahaya lampu, bisa kulihat senyumannya yang manis, menggoda, namun mengerikan. Perempuan ini rupanya masih muda. Jauh lebih muda dariku. Lima tahun? Mungkin lebih. Aku gak pernah lihat dia sewaktu aku masih hidup di Nagara.

Perempuan ini akhirnya menjawab pertanyaanku dengan jawaban yang dingin, "Saya adalah paketnya."

"Aku gak paham." Jawabku kebingungan.

Dia menjawab, "Bawa saya ke tempatmu, atau kau pulang dengan tangan kosong."

Aku masih gagap dan kebingungan. Aku menggaruk kepala sejenak. Aku menyalakan alat komunikasi yang ada di pergelangan tangan kananku. Aku akan bertanya pada Naya tentang ini. Paket apa sebenarnya yang harus kubawa pulang.


"AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAHHHHHHHH!!!!!!!!!!!!!!"


Belum sempat aku menghubungi Naya, perempuan ini berteriak. Bukankah ini pertemuan rahasia. Kalau dia teriak, bukan rahasia lagi namanya. Aku cuma bisa melongo.

Perempuan ini mendekat dan berbisik pelan, "Sekarang, para Polisi akan menuju ke tempat ini. Kau bisa pergi sekarang, atau kau ikut aku dan kita akan kabur dari tempat ini berdua."

Aku masih melongo. Perempuan ini sudah gila.


"TOOOOOLOOOOONG!!!!!!"


Dia berteriak lagi.Aku semakin panik. Keringat perlahan mulai menetes dari kepalaku. Perempuan initersenyum. Ini sama sekali bukan yang aku rencanakan. Sampah!    

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 15, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Nagara dari Masa DepanWhere stories live. Discover now