Ketulusan Persahabatan

13 0 0
                                    

Tema : Persahabatan

Pengarang : Nicholas Billy Darmadji 9E/31

Johan adalah seorang pelajar kelas 9 di sebuah SMP swasta ternama di kotanya. Johan tinggal bersama kedua orang tuanya di komplek perumahan yang elite di kotanya. Hidup Johan penuh dengan kemewahan, ke mana-mana diantar oleh supir, makan pun selalu minta yang enak-enak, pokoknya apa yang Johan mau selalu dituruti oleh kedua orang tua Johan. Di kamar tidur Johan ada AC, TV, PS, sehingga Johan sangat betah di kamarnya. Johan jarang berkumpul dengan orang tuanya. Dengan fasilitas yang ada membuat Johan menjadi malas membaca, malas belajar dan selalu bermain dengan temannya atau bermain permainan di PS atau gadgetnya setiap hari sehingga setiap ulangan nilainya selalu jelek dan tidak pernah bagus. Hanya mata pelajaran tertentu saja yang merupakan mata pelajaran kesukaannya yang nilainya bagus. Kalau sudah asik dengan permainannya Johan tidur sampai malam, sehingga sulit bangun pagi setiap mau sekolah. Setiap di rumah Johan tidak pernah membuka buku pelajaran hanya di sekolah saja Johan membuka bukunya.

Dan pada malam sebelum ujian nasional hari pertama Johan hanya asik bermain dengan gadgetnya tidak menyentuh buku pelajaran."Johan kamu nggak belajar? besok kan UN" ibu mengambil HP nya "Iya bentar lagi, ntar juga belajar" dan Johan menarik HP nya kembali "ya udah terserah kamu kalau kamu tidak lulus SMP ibu akan tarik fasilitas yang ada di kamu" ibu mengancam "iya deh terserah" sahut Johan. Demikian hal tersebut selalu terjadi setiap ada ulangan. Johan tidak mau mendengarkan nasehat ibunya.

Hari begitu cepat berlalu saatnya pembagian rapor kenaikan kelas, Johan menanti dengan was-was apakah dia lulus. Dan ternyata Johan tidak lulus SMP karena dia tidak belajar dan mengerjakan tugas-tugasnya, Johan hanya bermain. Akhirnya fasilitas yang Johan dapat selama ini ditarik oleh kedua orang tuanya. Johan marah dan dia pergi dari rumah.

Ia tidak tahu harus kemana, kalau ke rumah saudara dan tantenya pasti disuruh pulang ke rumah dan Johan memutuskan ke rumah temannya tetapi mereka menolak dengan berbagai alasan. Dari kejadian ini Johan mengetahui jika persahabatan teman-temannya hanya terjadi hanya di saat senang saja, sedangkan di saat Johan mendapat masalah teman-temannya tidak dapat menolong. Dan akhirnya Johan bertemu dengan anak seumuran dengannya berumur 15 tahun bernama Teddy, dia baik mau menolong Johan saat dia tidak tahu harus kemana.

Johan menginap di rumah Teddy yang sangat sederhana di mana tidak ada AC, TV, gadget dan makanpun dengan sangat sederhana tidak seperti di rumah Johan yang penuh dengan segala kemewahan. Teddy adalah anak yang pintar. Sehari-hari Teddy selalu mencari barang bekas untuk dijual tetapi buku yang dia dapat tidak dijual, dia selalu membaca karena dia tidak sekolah, hidupnya kebalikannya dengan Johan. Johan selalu malu dengan Teddy, dia yang hidup dengan keterbatasan ekonominya masih ingin sekolah dan belajar sedangkan Johan hanya bermalas malasan dan sibuk dengan gadget dan kesenangannya. Teddy banyak mengajarkan arti kehidupannya kepada Johan. "Terima kasih Johan kamu mau jadi teman aku, kamu juga nggak malu berteman dengan orang miskin seperti aku" kata Teddy merendah. "Tidak, aku tidak malu berteman denganmu, aku ingin berterima kasih, denganmu aku jadi tahu arti kehidupan" Johan tersenyum dan memeluk Teddy. "Iya Johan sama-sama" Teddy membalasnya.

Selama seminggu tinggal di rumah Teddy yang sangat sederhana, Johan dapat belajar banyak hal. Johan dapat belajar apa arti hidup sederhana. Tiap hari Johan membantu Teddy mencari-barang bekas dan malam hari Teddy selalu belajar bersama Johan. Johan jadi senang membaca buku berkat Teddy. Keluarga Teddy juga sangat baik, mereka menerima Johan tinggal di rumah mereka. Johan juga merasakan kebersamaan di dalam keluarga Teddy. Mereka selalu makan bersama walaupun hanya duduk di tikar tidak di meja makan. Hal itu tidak pernah dilakukan Johan di rumahnya, karena Johan selalu sibuk dengan kesenangannya dan tidak mau diajak makan bersama dengan orang tuanya di meja makan. Di keluarga Teddy pun terjalin kehangatan dan kebersamaan, mereka selalu bercengkrama satu sama lain. Setelah seminggu tinggal di rumah Teddy, akhirnya Johan sadar akan segala kesalahannya dan kembali ke rumah untuk minta maaf kepada kedua orang tuanya. Johan mengakui bahwa selama ini Johan telah berbuat yang tidak baik. Johan berjanji untuk memperbaiki diri. Sebelum Johan pulang ke rumah, mereka telah berjanji untuk terus bersahabat. Sekali waktu Johan main ke rumah Teddy dan sebaliknya Teddy main ke rumah Johan.

Sesampainya di rumah, Johan disambut dengan sukacita oleh kedua orang tuanya. Johan mulai memperbaiki diri, dia mau berkumpul bersama keluarganya pada saat makan serta bercengkrama bersama orang tuanya. Johan juga mulai nurut dengan nasehat orang tuanya. Dan orang tuanya pun sangat gembira dengan perubahan yang terjadi dengan Johan. Demikian pula dengan Johan, dia pun merasakan kebahagiaan yang sama karena tidak terjadi konflik lagi dengan orang tuanya. Setelah Johan kembali ke rumahnya, persahabatan dengan Teddy pun tetap terjalin. Di saat libur kadang kala Johan berkunjung ke rumah Teddy dan sebaliknya Teddy pun kadang berkunjung ke rumah Johan.

Dan pada tahun pelajaran berikutnya Johan berusaha untuk menepati janjinya untuk memperbaiki diri dengan rajin belajar dan menggunakan gadget seperlunya. Tiap hari diisi Johan dengan belajar dan membaca buku pelajaran, main PS dan gadget dilakukan jika sudah selesai belajar. Setahun kemudian di saat akan menghadapi ujian kenaikan kelas, Johan lebih rajin belajar dan membaca buku pelajarannya supaya kegagalan yang dahulu tidak terulang kembali. Di saat menanti pengumuman kenaikan kelas, Johan tidak was-was lagi. Dan waktu yang dinantikan pun tiba, Johan naik kelas dan mendapat ranking 5 besar walau Johan bukan ranking 1. Johan sangat bahagia dan memberitahukan kabar tersebut kepada Teddy. Karena itu semua berkat Teddy yang telah mengajarkan Johan sampai Johan mau belajar dan suka membaca. Dan untuk membalas segala kebaikan Teddy, Johan ingin Teddy bersekolah di sekolah Johan dan menjadi teman Johan, akhirnya ibu Johan mau membiayai sekolah Teddy sampai lulus perguruan tinggi karena Teddy yang sudah merubah hidup Johan menjadi lebih baik lagi dan Johan dapat berhasil dalam pendidikannya. Dan karena Teddy pula, Johan sekarang menjadi anak yang sangat sederhana dan tidak banyak menuntut kepada orang tuanya.

Teddy telah menjadi sahabat Johan yang sejati dan Johan pun dengan tulus menerima Teddy apa adanya tanpa melihat dari keluarga yang mampu atau tidak. Karena sahabat sejati adalah sahabat yang berada bersama di saat susah maupun senang. Persabahatan Teddy dan Johan terjalin dengan tulus sampai mereka dewasa.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 22, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Ketulusan PersahabatanWhere stories live. Discover now