01 - Pasangan Sempurna

115K 16.4K 50.9K
                                    

SIAPA YANG SIAP BACA DAN MERAMAIKAN ANTARES 2?!

ABSEN SESUAI UMUR KALIAN YUK!😍

Jangan lupa vote, comment, share, dan mention @rweinda @calderioz and all RP di Instagram yaa!💞

———

Sebab orang-orang menyebut mereka pasangan sialan yang romantis, juga mematikan — The Sequel of Antares

———

INDRA pendengaran Ares menajam saat menyadari pergerakkan dari arah belakang. Tanpa menoleh, tangan kekar itu lebih dahulu menangkap sebuah tongkat bisbol yang diarahkan padanya.

Bugh!

"Watch your hand," ujar laki-laki itu pada Wakil Ketua Retro yang datang membantu Arka, sebab ketuanya itu masih tersungkur kesakitan. "He," Ares melirik Arka dengan malas, "said leader versus leader, you better realize your position, Kiddo."

Napas laki-laki yang tampak lebih muda di depan Ares itu kian memburu, ucapan tadi sungguh mempermalukan dirinya.

Tapi tak lama ia segera mundur karena Arka sudah bangkit berdiri, lalu memberikan isyarat tangan padanya untuk pergi melawan musuh yang lain. Sebab ucapan Ares tak salah, sialnya bahkan ia sebagai Ketua Retro pun belum tentu bisa mengimbangi sang Ketua Calderioz.

Arka mengambil ancang-ancang untuk memukul pelipis Ares, tapi laki-laki itu lebih dulu menangkisnya. Memberikan pukulan keras pada rahang lawan, bagi Ares sama sekali bukan hal yang sulit. Begitu mudah ibarat mengedipkan mata. Tangan dengan urat yang menyembul, memamerkan kesempurnaan tubuh pemiliknya, tak berhenti melayangkan serangan pada pemimpin dari kubu lawan.

"Anggota lo duluan yang cari masalah!" ujar Arka dengan napas terengah-engah. Menganggap perkataan tersebut angin lalu, Ares lebih memilih menghunjam pukulan mentah pada pelipis musuhnya.

Merasakan denyut dan panas dari pukulan tersebut, rahang Arka mengetat mendapati senyum meremehkan dari lawan di depannya. "Kami gak akan dateng kesini tanpa sebab! Seharusnya kalian minta maaf, Ares!"

Ares, nama yang panggil beberapa detik lalu, Ketua Calderioz batch 30 yang jika dijabarkan kesempurnaannya akan menghabiskan cukup banyak waktu. Rambut hitam, alis tebalnya tampak rapi, mata elang berwarna hijau, hidung bangir, bibir penuh, dan rahang yang terukir tajam. Lalu tubuh tinggi tegap, menjulang dengan otot-otot yang terbentuk sempurna.

Antares Sebastian Aldevaro, tampan dan beradikara, sesuai dengan gelar Dewa Perang dari Yunani yang tersemat di dalam namanya.

Dada Arka bergejolak mendapati Ares menyeringai, tersenyum miring atas perkataannya yang seakan-akan hanyalah sebuah lelucon.

Sialnya, bahkan senyum miring Ares terlihat begitu memesona. Benar, Ares memang sungguh menakjubkan. Banyak bibir dan mata yang tak percaya, menyangkal, juga menganggap mustahil ada seorang remaja yang hampir sempurna. Namun disinilah Ares berada, mematahkan semua stigma masyarakat tersebut.

Ares nyata, kesempurnaan laki-laki itu benar adanya.

"Gak akan dateng kesini tanpa sebab?" ulang Ares dengan satu alis terangkat.

Sosok lain dengan tubuh tak kalah menawan, yang sejak tadi sudah melawan anak Retro lain, segera menimpali sembari menangkis pukulan musuh, "Jadi yang waktu lalu dateng kesini nyergap, main keroyokan, dan ngelumpuhin lawan dengan cara curang itu bukan kalian, ya?" Ardhan berucap dengan nada penuh ejekan.

Arka menelan salivanya, bergeming sebab ucapan Ardhan adalah sebuah kebenaran. Ia mengedarkan pandangan, melihat komplotannya yang datang ke markas utama Calderioz dengan tujuan menagih permintaan maaf, justru lumpuh tak berkutik.

ANTARES 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang