Chapter 9

51K 2.6K 38
                                    


"Apa pantas seorang wanita pulang Selarut ini?"

Langkah kaki Helena terhenti setelah suara laki-laki bernada dingin menusuk gendang telinganya. Helena mendongak ke arah suara, dia melihat Kaiser berdiam diri beberapa saat setelah dia mengutarakan pertanyaan padanya, Kaiser berdiri tanpa bergeming sedikitpun lalu tatapannya yang sangat tajam membuat Helena tidak nyaman.

Helena menoleh ke kiri dan kanannya lalu menyadari kalau hanya dia yang ada di sekitar Kaiser sehingga sangat mungkin kalau Kaiser bertanya padanya. Ekspresi bingung Helena sangat wajar karena selama ini laki-laki di depannya tidak pernah bertanya sekalipun tentang waktu pulangnya ke mansion.

"Apa kau baru saja bertanya padaku?" Tanya Helena meyakinkan kalau Kaiser memang bertanya padanya.

ini memang bukan saatnya bercanda tapi Kaiser memang baru pertama kali memberi pertanyaan seperti tadi, padahal sebelumnya ketika Helena pulang ke mansion pukul tiga pagi dia tidak peduli meskipun dia memergoki Helena saat pulang.

"Siapa yang ada di depanku itu yang ku ajak bicara,"ucap Kaiser yang terkesan dingin

Helena tidak peduli dengan ocehan Kaiser, dengan langkah kecil Helena berjalan membelakangi Kaiser. mata Helena sudah lemah waktunya untuk tidur bukan untuk menjawab pertanyaan dari Kaiser.

Sepertinya Kaiser tidak mengalah dia kembali menghentikan langkah kaki Helena. "Karena kau dibesarkan tanpa seorang ayah tak heran kenapa kau tidak khawatir saat pulang di larut malam, karena tidak ada seorang ayah yang menasehatimu"

Perkataan Kaiser sukses membuat Helena berhenti dan terdiam. Helena tidak langsung menolehkan pandangannya ke belakang, ke arah kaiser, dia masih diam di tempatnya beberapa saat tanpa bicara sekata pun.

Helena sesaat merasa marah pada Kaiser karena ucapannya yang menusuk sampai ke hati, tapi kemudian rasa marah itu hilang dari hatinya. yang di ucapkan oleh Kaiser benar, tidak ada sosok ayah yang menasehatinya untuk tidak pulang larut malam karena ayah yang dia miliki tidak bersamanya. sejak lama tidak ada yang melarang apapun yang dia lakukan, ibunya Margherita membebaskan dirinya asalkan yang dia lakukan tidak melewati batas dan keselamatannya terjamin.

Helena membalas perkataan Kaiser dia menolehkan pandangannya ke samping tidak memperlihatkan wajahnya secara keseluruhan yang penting mulutnya yang bicara terlihat oleh mata Kaiser.

"Kau benar tidak ada seorang ayah yang menasehatiku, aku hanya melakukan apa yang kusukai dan kurasa itu tidak menjadi masalah untukmu tuan halehardt kecuali kalau kau memang Mempermasalahkannya"

Setelah mengucapkan itu Helena lanjut berjalan ke arah kamarnya, sedangkan Kaiser masih berdiam di tempat nya sambil melihat punggung Helena yang semakin menjauh dari pandangannya.

Untuk pertama kalinya Kaiser merasa bersalah pada Helena, seharusnya dia tidak mengungkit masalah ayah Helena. sesaat Kaiser merasa menjadi pengecut karena menggunakan kekurangan lawannya sebagai kelemahan lawannya.

Memangnya siapa yang tidak ingin memiliki seorang ayah?

🦋🦋🦋

Meskipun Helena hanya tidur selama lima jam (Dia tidur dari jam 1-5) dia bangun di pagi hari tepatnya pukul enam pagi. Helena langsung mandi dan berpakaian lalu berdandan tipis-tipis agar wajahnya tidak terlihat polos. setelah itu dia memutuskan duduk di balkon sambil menikmati udara pagi hari yang segar. sarapan pagi masih di siapkan oleh para pelayan jadi dia tidak langsung keluar lagipula anggota keluarga lain pasti masih berada di kamar mereka untuk bersiap.

Helena's revenge: stay away from Kaiser Where stories live. Discover now